All content from TV Asahi/ ABC
Ponsel Sato bunyi. Ia bangun dan melihatnya. Direktur nelpon. Ia lalu membuka jendelanya dan melihat ke bawah.
Aida bertanya apa Kyoichi datang? Sato kembali menutup jendelanya dan ngasih tahu kalo Kyoichi nggak ada. Ia lalu duduk dan bilang akan mengabaikannya.
Keduanya terdiam. Kyoichi berhenti nelpon. Sato sendiri yakin kalo Kyoichi akan nelpon lagi.
Aida bangkit dan mengambil mantelnya. Ia akan pulang naik taksi. Sato masih khawatir. Ia lalu menyinggung yang Aida katakan tadi.
Aida nggak jadi mengatakannya dan pamit. Sato mengantarnya sampai depan.
Aida pamit. Baru juga mau jalan tahu-tahu dia ambruk lagi. Sato jadi makin khawatir karena Aida belum baikan. Ia menawarkan mau nelpon ambulans tapi Kyoichi tiba-tiba datang dan melarang.
Ia menghampiri mereka dan menggantikan Sato menahan tubuh Aida. Dia periksa Aida dan mengatakan kalo ia cuman meriang. Meski begitu hal itu nggak boleh dijadikan alasan untuk menginap di rumah Sato.
Sato menegur Kyoichi dan ngasih tahu kondisinya Aida tadi...
Kyoichi ngasih tahu kalo sekarang Aida sudah baikan. Ia lalu memapah Aida dan akan mengantarnya pulang.
Sato manggil Kyoichi dan menyinggung tentang yang kemarin. Kyoichi sudah siap mau mendengarkan tapi Satonya malah nggak jadi bilang.
Aida mau memberitahu Kyoichi tapi Kyoichi mengaku nggak pingin mendengarkan penjelasannya. Aida meminta maaf.
Kyoichi menuntut Aida untuk bilang kalo dia nggak melakukannya.
Aida ngasih tahu kalo Sato khawatir. Kyoichi mengingatkan kalo itu bukan urusannya. Aida membenarkan kalo itu memang bukan urusannya. Ia sendiri juga nggak mau terlibat sama masalahnya Kyoichi.
Kyoichi kesal. Ia menanyakan apa yang Aida inginkan? Ia memberitahu kalo yang ia pikirkan sekarang hanyalah gimana caranya membuat Sato merasa bahagia.
Sato benar-benar merasa nggak tenang di rumah.
Aida sudah kembali kerja. Direktur menanyakan kalo kemarin ia dengar Aida demam. Apa dia sudah nggak papa? Aida mengangguk membenarkan.
Direktur meminta Aida untuk bicara bentar.
Direktur memberitahu kalo Aida dapat tawaran untuk bergabung bersama tim Amerika. Direktur mengaku nggak ingin membatasi Aida. Itu adalah kesempatannya.
Aida bangkit dan memberitahu kalo dia punya pasien di sana. Dih, yang terbayang kok malah muka bangun tidurnya Sato?
Direktur menyarankan kalo Aida bisa menyerahkannya ke dokter yang lain. Mereka memang nggak sehebat dirinya tapi cukup bagus.
Aida terdiam memikirkannya.
Sae baru aja makan sama Kyoichi. Sae tiba-tiba meluk dan ngajakin ke hotel.
Kyoichi melepaskan pelukannha dan memberitahu kalo dia nggak akan pergi. Ia mengingatkan kalo mereka cuman mitra bisnis.
Sae merengek dan menyebut kalo Kyoichi terlalu picik. Kyoichi membantahnya. Sae membelai Kyoichi dan bilang kalo dia pingin tahu gimana rasanya bercinta dengannya.
Kyoichi memberitahu kalo dia cuman laki-laki normal. Ia meminta maaf karena nggak bisa memenuhi permintaan Sae.
Sae tahu-tahu mendekat dan nyium Kyoichi.
Aida menemui Sato di depan kantor dan bilang kalo dia pingin mengatakan sesuatu.
Sae melepaskan ciumannya. Kyoichi merasa kalo Sae memang orang yang sulit. Sae menyatakan kalo dia sangat serius. Ia mengingatkan kalo Kyoichi bilang nggak bisa melakukannya dengan orang lain saat sudah membuat pilihan. Ia mengaku sangat cemburu sama Sato. Dia pingin jadi orang yang seperti itu.
Kyoichi menanyakan apa Sae nggak punya pilihan lain selain dirinya? Sae memberitahu kalo cuman Kyoichi satu-satunya yang bisa di antara segitu banyaknya orang.
Kyoichi jalan meninggalkan Sae. Dia nggak nyangka itulah alasan Sae menyukainya. Ia mengaku nggak suka.
Sae menyusul. Dia tahu kalo alasannya Kyoichi nggak suka dipuji. Ia menanyakan apa Kyoichi masih merasa bersalah?
Langkah Kyoichi tiba-tiba berhenti. Ia berbalik dan memberitahu kalo ia sudah menjelaskan semuanya pada Sato dan merasa lebih baik sekarang.
Kyoichi tersenyum dan pamit.
Sae menatapnya marah. Dikit Dikit Sato. Dikit Dikit Sato.
Pria yang di rumah sakit menghampirinya dan menanyakan apa Sae nggak papa? Sae kesal dan mengingatkan kalo mereka sudah putus.
Pria itu menunjukkan cincin ke Sae dan memintanya untuk jujur sama perasaannya maka hidupnya akan jadi jauh menyenangkan.
Sae tertawa dan meminta maaf. Ia mengaku nggak tertarik lagi dengannya. Ia memberitahu kalo sekarang dia cuman mau bersama Kyoichi.
Sae lalu meninggalkan pria itu begitu saja.
Aida terus berjalan. Sato menanyakan apa yang ingin dia katakan?
Aida membuka kotak cincin di depan Sato dan memberitahu kalo itu untuknya. Sato kaget.
"Aku menyukaimu"
Aida mendekat. Ia meminta Sato untuk ikut dengannya ke Amerika kalo dia nggak keberatan. Ia meraih tangan Sato dan menyerahkan cincinnya.
Sato bingung.
Aida meminta maaf. Ia tahu kalo Sato punya kerjaan di sini. Dan ia telah menempatkannya sama situasi yang mendesak dan sulit. Ia memberitahu kalo ia diundang sama tim riset operasi jantung Amerika buat gabung di sana.
Sato merasa kalo itu sangat luar biasa. Aida membenarkan. Tapi saat profesor memintanya untuk pergi, hal pertama yang melintas di pikirannya adalah wajah Sato.
Sato kaget.
Aida mengingatkan kalo Sato nggak harus menjawabnya sekarang.
Kyoichi mandiangin fotonya Sato di ruangannya.
Aida nelpon dan memintanya untuk bicara benar. Ia memberitahu kalo ai akan pergi ke Amerika. Kyoichi mengaku senang mendengarnya.
Aida cerita kalo dia minta Sato untuk ikut dengannya.
Kyoichi terkejut.
Aida mengaku tahu kalo Kyoichi serius sama Sato.
"Apa ini deklarasi perang?"
Aida membantahnya. Itu karena Kyoichi sangat merepotkan. Kyoichi menyindir kalo Aida sangat jujur.
Pacarnya Sato berdiri di depan kantor Kyoichi.
Sato melamun mulu. Ami bertanya apa dia masih mikirin itu? Sato nggak menjawab. Ia teringat pertemuan pertamanya sama Aida. Perhatian Aida padanya, dan saat Aida Sakit, saat Aida memintanya untuk pergi bersamanya.
Eh, tiba-tiba kok malah membayangkan Kyoichi-san?? Saat Kyoichi tiba-tiba datang, perhatiannya..
Ami melambaikan tangan di depan Sato dan berusaha untuk menyadarkannya. Ia lalu memberikan perkerjaan padanya.
Malamnya Sato nggak bisa tidur. Nggak ngerti kenapa dia malah kepikiran mulu sama Kyoichi? Dia bahkan nggak menyukainya. Tapi kenapa dia merasa bingung?
Ia mencoba untuk tidur tapi nggak bisa. Ia lalu melihat kotak cincin Aida di atas meja. Dan mengambilnya. Dih, jadi frustasi.
Sato berangkat kerja dan masih murung. Eh, di belakangnya kok ada pacarnya Sae?
Kyoichi sampai depan kantor. Natori datang dan membukakan pintu mobil. Pacarnya Sae tahu-tahu datang dan menusuk dadanya saat Natori mengambil tasnya. Ia akan membuat Kyoichi menghilang kalo dia nggak bisa menggantikannya.
Nayori dayang tapi sudah terlambat. Kyoichi roboh dan pacarnya Sae melarikan diri.
Natori teriak minta agar ada yang nelpon ambulans.
Sato yang sudah ada di dalam lift punya firasat buruk.
Bersambung...
Lanjut dong KK 😅
BalasHapus