All content from NETFLIX
Eun lagi melakukan yoga di atap.
"Sejak pertama kali lihat kamu, kamu istimewa dan banyak rahasia"
Eun lalu menatap kita.
Eun duduk bareng pacarnya, Jeong U dan menanyakan kabarnya. Jeong U bilang dia baik dan senang punta waktu buat diri sendiri. Lagian juga dia pernah kayak gitu.
Eun meminta maaf karena menghilang tiba-tiba. Jeong U menenangkan, nggak masalah, nggak papa. Tapi dia penasaran kenapa Eun menghubunginya?
Eun menawarkan dua hal. Mau yang membuat Jeong U nyaman apa mau yang sebenarnya?
Jeong U tersenyum dan minta supaya Eun nggak bercanda. Tentu saja dia pingin tahu kebenarannya.
Eun memberitahu kalo dia habis melancong. Jeong U minta oleh-oleh.
"Nggak banyak"
Eun membuka tasnya dan ngambil sesuatu buat Jeong U. Sebuah kotak. Ia meletakkannya di meja, di deoan Jeong U.
Jeong U mau mengambilnya. Eun buru-buru menahan. Dia minta supaya Jeong U bukanya nanti aja kalo dia sudah pergi. Ia menggenggam tangan Jeong U dan bilang kalo Jeong U nggak bakal lupa sama hari ini.
"Dijamin, deh!"
Jeong U menatap kotak itu dan jadi makin tertarik sama Eun. Ia menanyakan apa Eun melancong sendirian?
"Nggak. Aku pergi ke pulau sama temen-temen luar negeri. Dua orang."
"Mereka cowok?"
"Ya. Aku punya urusan disana."
Jeong U lalu membayangkan Eun sama dua pria asing menatapnya yang berdiam di bak mandi.
"Kamu di pulau apa?"
"Kepulauan Phi Phi"
"DiCaprio?"
Eun mengiyakan. Salah satu fikmnya di buat di pulau itu. Anak muda pakai obat, bercinta dan lain-lain. Jeong U kerasa kalo film itu sangat aneh. Ia lalu bertanya apa Eun bisa bahasa Inggris?
"Disana nggak perlu banyak ngomong"
"Apa yang kamu lakukan?"
"Aku berselancar dan menyelam. Bersekancar sama teman-teman sangat menyenangkan. Meleburkan diri pada ombak membuatku merasa seperti gula"
Eun menambahkan gula pada cangkir tehnya dan mengaduknya.
Jeong U duduk dan merenungkannya. Lehernya terluka dan kepalanya tiba-tiba putus. 😰😰😰
Jeong U tersenyum dan menilai kalo itu pasti pengalaman yang sangat berharga. Tubuh dan pikiran Eun pasti jauh lebih sehat.
Eun mengaduk tehnya sambil tersenyum menatap Jeong U. Dia merasa kalo Jeong U sangat luar biasa karena nggak cemburu.
Kepala Jeong U yang putus tersenyum getir dan menanyakan buku apa yang Eun baca?
"The Kama Sutra of Patañjali"
"Apa?" (Aku juga bilang hal yang sama. Itu bukannya buku buat beg*tuan?)
Eun memperjelas kalo maksudnya Yoga Sutras of Patañjali. Cuman buku yoga doang. Nggak gitu menarik juga.
Jeong U memaksakan senyumnya lalu membayangkan lagi. Mantan pacarnya mengingatkannya kalo Eun bukan manusia. Harusnya Jeong U baik ke dia pas mereka masih sama-sama dulu.
Ia menasehati Jeong U kali yang terbaik adalah jadi polos dan sederhana. Karena Jeong U kesulitan melakukannya makanya membatalkan pertunangan mereka karena pingin bersama dengan gadis muda dan cantik itu.
Eun memanggil Jeong U dan menyadarkannya. Ia melihat kalo wajah Jeong U nampak aneh. Apa dia lagi mikirin sesuatu?
Jeong U menyangkal dan minta Eun buat cerita lebih banyak kagi soal perjalanannya. Dia pingin dengar.
Dengan santainya Eun bilang kalo baginya itu sangat membosankan karena sudah berlalu.
Eun menguap. Dia merasa jenuh dan menawari Jeong U buat jalan. Jeong U langsung mengangguk setuju.
Eun dan Jeong U jalan sambil gandengan tangan. Eun tiba-tiba berhenti dan menatap Jeong U. Jeong U menatapnya sambil tersenyum hangat.
Jeong U mengingatkan saat Eun pakai kaos kuning. Keduanya naik sepeda di alam terbuka.
Eun menanyakan apa saat itu musim semi? Apa musim panas?
"Kamu tampak sangat cantik saat itu"
Kita lalu dibawa ke saat lain. Mereka jalan-jalan. Eun yang duduk di bangku penumpang menatap ke luar.
"Di bawah jembatan"
Di bawah jembatan keduanya berciuman.
"Aku penuh renjana saat itu."
Eun menatap Jeong U dan merasa sangat bosan. Jeong U merasa kalo Eun sangat mempesona.
Eun merasa sangat jengah. Ia merasa kalo perkataan Jeong U sama ke wanita lain.
Jeong U dan Eun duduk di kafe lain. Eun tiba-tiba menanyakan arti wanita buat Jeong U. Tahu kan kalo orang bilang pria bicara sama wanita untuk tidur dengannya. Dan wanita bicara dengan pria untuk tidur dengannya.
Jeong U merasa kalo itu masuk akal. Eun malah merasa tertarik. Apa benar gitu?
Jeong U tersenyum. Nggak sesederhana itu juga. Kalo dipikirin menurutnya dari wanita lebih superior ketimbang pria.
"Kenapa?"
Menurut Jeong U, kalo Tuhan berwujud manusia, pastinya seorang wanita. Wanita bisa melahirkan dan membawa kehidupan baru. Mereka berdarah setiap bulan, sama seperti Yesus. Menurutnya hal itu terlaku berat dan pedih untuk dibayangkan oleh kaum pria. Tapi wanita menahan semua itu.
Eun mulai tampak bosan tapi Jeong U sama sekali nggak menyadarinya. Ia terus saja bicara. Menurutnya, tumbuhan dan hewan dominan sangat indah. Memikirkan bentuh halus dan gemulai tubuh wanita.
Eun nggak sependapat. Menurutnya merak jantan dan singa jantan lebih indah dari betinanya.
Jeong U melanjutkan maksudnya kalo wanita lebih cantik dan kuat dan saat mereka melahirkan kehidupan baru. Membuat mereka seperti Tuhan. Seberapa tangguhnya pria pasti butuh cinta ibunya dan wanita.
Eun makin bosan dan memalingkan wajahnya. Jeong U mengetuk meja agar kembali mendapatkan perhatian Eun. Ia mencontohkan Pablo Escobar yang menjadi gembong narkoba untuk melundungi istri dan anaknya. Naluri pria cuman soal berburu, merusak dan berperang.
Eun mengambil ponselnya dan asik sendiri sementara Jeong U terus ngomong. Ia membayangkan telah memasang kepalanya kembali dan mendapatkan kepercayaan diri kembali.
Eun mendapat pesan dari Kim Jin U yang memintanya untuk keluar.
Jeong U menyadari kalo Eun nggak mendengarkannya. Itu membuatnya tersinggung. Apa Eun mendengarkannya?
Eun mengiyakan. Dan karena sangat menarik mendengarkannya, kenapa mereka nggak telponan aja mulai sekarang?
Jeong U nggak bilang apa-apa.
Eun tiba-tiba bangkit. Dia pamit mau ke kamar mandi dulu.
Jeong U nggak bisa menahan Eun. Dia juga merasa bosan. Ia bangkit dan mau keluar juga.
Di toilet ia mendengar Eun lagi ngomong sama seseorang.
"Aku melancong"
"Itu sangat er*tis"
"Sungguh? Kamu nggak suka?"
"Aku suka"
Jeong U merasa penasaran dan ia pun mendekat. Rupanya Eun sedang bersama dengan seorang pria. Mereka mau pisahan dan berciuman.
Jeong U merasa syok. Dia nangis.
Mantan pacarnya menyalahkannya dan melarangnya melakukan apa-apa.
Jeong U marah. Ia bangkit dari tempat duduknya lalu membanting kursinya.
Jeong U kembali ke kafe. Dia frustasi banget lihat kejadian tadi. Mantan pacarnya ternyada duduk di meja di belakangnya dan sedang bersama seorang pria. Dia terus menatap Jeong U.
Pria di depannya memanggilnya, Ji Su dan menanyakan apa dia kenal pria itu? Ji Su bilang enggak.
Jeong U terus keinget kejadian tadi. Hayalannya mulai lagi. Pria yang sama Eun mer*kok dan menatapnya dengan tatapan iba. Eun ada dihadapannya dan nggak peduli sama Jeong U.
Jeong U menanyakan siapa pria itu sama Eun. Eun nggak mau menjawabnya.
"Apa? Kenapa?
Mereka sudah pindah tempat lagi. Di rumahnya Jeong U. Ternyata pria tadi adalah teman yoganya Eun. Mereka sering yoga bareng. Ia memberitahu kalo ada dewa yang bernama Siwa, dewa yoga.
Eun meletakkan ponselnya. Ia berpikir kalo Siwa bisa jadi wanita kalo pendapat Jeong U benar. Kata temannya Dewa Siwa bisa bicara sama ikan.
"Dan kalo kamu master yoga, kamu bisa bertahan lama dalam air tanpa bernafas."
Kalo itu benar maka akan sangat menakjubkan. Ia menghela nafas dan berpikir kalo manusia punya banyak keterbatasan.
Eun menyelam di laut dalam.
"Aku hanya ingin lebih bebas dan abadi"
Tahu sih kalo disini IU bakal meranin peran yang beda-beda. Secara keempat-empatnya juga disutradarai sama sutradara yang beda-beda.
Rada syok sih pas lihat ada scene kepala putus segala. Bikin nggak nafsu makan tahu. Beberapa kali mensugesti diri kalo ini nggak nyata. Ini cuman film doang. Tapi nggak ngaruh tuh.
Kayak pas aku mau nulis Kingdom yang juga dari NETFLIX juga. Batal gara-gara ada adegan tebas kepala. Takut😫😫😫
Bersambung...
"Sejak pertama kali lihat kamu, kamu istimewa dan banyak rahasia"
Eun lalu menatap kita.
COLLECTOR
Eun duduk bareng pacarnya, Jeong U dan menanyakan kabarnya. Jeong U bilang dia baik dan senang punta waktu buat diri sendiri. Lagian juga dia pernah kayak gitu.
Eun meminta maaf karena menghilang tiba-tiba. Jeong U menenangkan, nggak masalah, nggak papa. Tapi dia penasaran kenapa Eun menghubunginya?
Eun menawarkan dua hal. Mau yang membuat Jeong U nyaman apa mau yang sebenarnya?
Jeong U tersenyum dan minta supaya Eun nggak bercanda. Tentu saja dia pingin tahu kebenarannya.
Eun memberitahu kalo dia habis melancong. Jeong U minta oleh-oleh.
"Nggak banyak"
Eun membuka tasnya dan ngambil sesuatu buat Jeong U. Sebuah kotak. Ia meletakkannya di meja, di deoan Jeong U.
Jeong U mau mengambilnya. Eun buru-buru menahan. Dia minta supaya Jeong U bukanya nanti aja kalo dia sudah pergi. Ia menggenggam tangan Jeong U dan bilang kalo Jeong U nggak bakal lupa sama hari ini.
"Dijamin, deh!"
Jeong U menatap kotak itu dan jadi makin tertarik sama Eun. Ia menanyakan apa Eun melancong sendirian?
"Nggak. Aku pergi ke pulau sama temen-temen luar negeri. Dua orang."
"Mereka cowok?"
"Ya. Aku punya urusan disana."
Jeong U lalu membayangkan Eun sama dua pria asing menatapnya yang berdiam di bak mandi.
"Kamu di pulau apa?"
"Kepulauan Phi Phi"
"DiCaprio?"
Eun mengiyakan. Salah satu fikmnya di buat di pulau itu. Anak muda pakai obat, bercinta dan lain-lain. Jeong U kerasa kalo film itu sangat aneh. Ia lalu bertanya apa Eun bisa bahasa Inggris?
"Disana nggak perlu banyak ngomong"
"Apa yang kamu lakukan?"
"Aku berselancar dan menyelam. Bersekancar sama teman-teman sangat menyenangkan. Meleburkan diri pada ombak membuatku merasa seperti gula"
Eun menambahkan gula pada cangkir tehnya dan mengaduknya.
Jeong U duduk dan merenungkannya. Lehernya terluka dan kepalanya tiba-tiba putus. 😰😰😰
Jeong U tersenyum dan menilai kalo itu pasti pengalaman yang sangat berharga. Tubuh dan pikiran Eun pasti jauh lebih sehat.
Eun mengaduk tehnya sambil tersenyum menatap Jeong U. Dia merasa kalo Jeong U sangat luar biasa karena nggak cemburu.
Kepala Jeong U yang putus tersenyum getir dan menanyakan buku apa yang Eun baca?
"The Kama Sutra of Patañjali"
"Apa?" (Aku juga bilang hal yang sama. Itu bukannya buku buat beg*tuan?)
Eun memperjelas kalo maksudnya Yoga Sutras of Patañjali. Cuman buku yoga doang. Nggak gitu menarik juga.
Jeong U memaksakan senyumnya lalu membayangkan lagi. Mantan pacarnya mengingatkannya kalo Eun bukan manusia. Harusnya Jeong U baik ke dia pas mereka masih sama-sama dulu.
Ia menasehati Jeong U kali yang terbaik adalah jadi polos dan sederhana. Karena Jeong U kesulitan melakukannya makanya membatalkan pertunangan mereka karena pingin bersama dengan gadis muda dan cantik itu.
Eun memanggil Jeong U dan menyadarkannya. Ia melihat kalo wajah Jeong U nampak aneh. Apa dia lagi mikirin sesuatu?
Jeong U menyangkal dan minta Eun buat cerita lebih banyak kagi soal perjalanannya. Dia pingin dengar.
Dengan santainya Eun bilang kalo baginya itu sangat membosankan karena sudah berlalu.
Eun menguap. Dia merasa jenuh dan menawari Jeong U buat jalan. Jeong U langsung mengangguk setuju.
Eun dan Jeong U jalan sambil gandengan tangan. Eun tiba-tiba berhenti dan menatap Jeong U. Jeong U menatapnya sambil tersenyum hangat.
Jeong U mengingatkan saat Eun pakai kaos kuning. Keduanya naik sepeda di alam terbuka.
Eun menanyakan apa saat itu musim semi? Apa musim panas?
"Kamu tampak sangat cantik saat itu"
Kita lalu dibawa ke saat lain. Mereka jalan-jalan. Eun yang duduk di bangku penumpang menatap ke luar.
"Di bawah jembatan"
Di bawah jembatan keduanya berciuman.
"Aku penuh renjana saat itu."
Eun menatap Jeong U dan merasa sangat bosan. Jeong U merasa kalo Eun sangat mempesona.
Eun merasa sangat jengah. Ia merasa kalo perkataan Jeong U sama ke wanita lain.
Jeong U dan Eun duduk di kafe lain. Eun tiba-tiba menanyakan arti wanita buat Jeong U. Tahu kan kalo orang bilang pria bicara sama wanita untuk tidur dengannya. Dan wanita bicara dengan pria untuk tidur dengannya.
Jeong U merasa kalo itu masuk akal. Eun malah merasa tertarik. Apa benar gitu?
Jeong U tersenyum. Nggak sesederhana itu juga. Kalo dipikirin menurutnya dari wanita lebih superior ketimbang pria.
"Kenapa?"
Menurut Jeong U, kalo Tuhan berwujud manusia, pastinya seorang wanita. Wanita bisa melahirkan dan membawa kehidupan baru. Mereka berdarah setiap bulan, sama seperti Yesus. Menurutnya hal itu terlaku berat dan pedih untuk dibayangkan oleh kaum pria. Tapi wanita menahan semua itu.
Eun mulai tampak bosan tapi Jeong U sama sekali nggak menyadarinya. Ia terus saja bicara. Menurutnya, tumbuhan dan hewan dominan sangat indah. Memikirkan bentuh halus dan gemulai tubuh wanita.
Eun nggak sependapat. Menurutnya merak jantan dan singa jantan lebih indah dari betinanya.
Jeong U melanjutkan maksudnya kalo wanita lebih cantik dan kuat dan saat mereka melahirkan kehidupan baru. Membuat mereka seperti Tuhan. Seberapa tangguhnya pria pasti butuh cinta ibunya dan wanita.
Eun makin bosan dan memalingkan wajahnya. Jeong U mengetuk meja agar kembali mendapatkan perhatian Eun. Ia mencontohkan Pablo Escobar yang menjadi gembong narkoba untuk melundungi istri dan anaknya. Naluri pria cuman soal berburu, merusak dan berperang.
Eun mengambil ponselnya dan asik sendiri sementara Jeong U terus ngomong. Ia membayangkan telah memasang kepalanya kembali dan mendapatkan kepercayaan diri kembali.
Eun mendapat pesan dari Kim Jin U yang memintanya untuk keluar.
Jeong U menyadari kalo Eun nggak mendengarkannya. Itu membuatnya tersinggung. Apa Eun mendengarkannya?
Eun mengiyakan. Dan karena sangat menarik mendengarkannya, kenapa mereka nggak telponan aja mulai sekarang?
Jeong U nggak bilang apa-apa.
Eun tiba-tiba bangkit. Dia pamit mau ke kamar mandi dulu.
Jeong U nggak bisa menahan Eun. Dia juga merasa bosan. Ia bangkit dan mau keluar juga.
Di toilet ia mendengar Eun lagi ngomong sama seseorang.
"Aku melancong"
"Itu sangat er*tis"
"Sungguh? Kamu nggak suka?"
"Aku suka"
Jeong U merasa penasaran dan ia pun mendekat. Rupanya Eun sedang bersama dengan seorang pria. Mereka mau pisahan dan berciuman.
Jeong U merasa syok. Dia nangis.
Mantan pacarnya menyalahkannya dan melarangnya melakukan apa-apa.
Jeong U marah. Ia bangkit dari tempat duduknya lalu membanting kursinya.
Jeong U kembali ke kafe. Dia frustasi banget lihat kejadian tadi. Mantan pacarnya ternyada duduk di meja di belakangnya dan sedang bersama seorang pria. Dia terus menatap Jeong U.
Pria di depannya memanggilnya, Ji Su dan menanyakan apa dia kenal pria itu? Ji Su bilang enggak.
Jeong U terus keinget kejadian tadi. Hayalannya mulai lagi. Pria yang sama Eun mer*kok dan menatapnya dengan tatapan iba. Eun ada dihadapannya dan nggak peduli sama Jeong U.
Jeong U menanyakan siapa pria itu sama Eun. Eun nggak mau menjawabnya.
"Apa? Kenapa?
Mereka sudah pindah tempat lagi. Di rumahnya Jeong U. Ternyata pria tadi adalah teman yoganya Eun. Mereka sering yoga bareng. Ia memberitahu kalo ada dewa yang bernama Siwa, dewa yoga.
Eun meletakkan ponselnya. Ia berpikir kalo Siwa bisa jadi wanita kalo pendapat Jeong U benar. Kata temannya Dewa Siwa bisa bicara sama ikan.
"Dan kalo kamu master yoga, kamu bisa bertahan lama dalam air tanpa bernafas."
Kalo itu benar maka akan sangat menakjubkan. Ia menghela nafas dan berpikir kalo manusia punya banyak keterbatasan.
Eun menyelam di laut dalam.
"Aku hanya ingin lebih bebas dan abadi"
Tahu sih kalo disini IU bakal meranin peran yang beda-beda. Secara keempat-empatnya juga disutradarai sama sutradara yang beda-beda.
Rada syok sih pas lihat ada scene kepala putus segala. Bikin nggak nafsu makan tahu. Beberapa kali mensugesti diri kalo ini nggak nyata. Ini cuman film doang. Tapi nggak ngaruh tuh.
Kayak pas aku mau nulis Kingdom yang juga dari NETFLIX juga. Batal gara-gara ada adegan tebas kepala. Takut😫😫😫
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊