All content from TV Asahi/ ABC
Sato ada di rumah. Mau siap-siap berangkat kerja. Nyalain tv tapi nggak ditonton. Ada ilmuan wanita yang sedang diliput. Orangnya cantik. Sato jadi iri.
Eh, antingnya nggak ada. Ia mencarinya di laci tapi nggak ada. Di bawah meja, nggak ada juga.
Sampai kantor Sato masih nyari antingnya tapi nggak ketemu. Ami membantunya mencari tapi nggak ketemu juga.
Ponselnya bunyi. Ia permisi untuk mengangkatnya. Direktur ada di mobil. Dia ngasih tahu kalo pagi ini dia nemuin antkng di mobilnya. Ia yakin kalo itu milik Sato. Ia tersenyum dan mencium anting itu. Dia bisa langsung tahu kalo itu milik Sato.
Sato merasa jijik dengarnya. Direktur menyampaikan kalo dia akan memberikannha nanti di kantor. Sato melarang. Direktur mau ngasih ke rumahnya Sato. Sato melarang. Nanti merepotkan.
Direktur akan memberikannya besok di kantor. Sato marah karena direktur terlalu keras kepala. Direktur bingung. Lalu gimana dia memberikannya?
Sato bilang lain kali aja saat mereka nggak sengaja ketemu. Direktur menanyakan kapan lebih tepatnya?
Sato memghela nafas kesal. Direktur emang nggak akan bisa nyerah. Ia lalu menyampaikan kalo ia akan datang ke kantornya.
Direktur meminta maaf. Ia memberitahu kalo sekarang ia sedang dalam perjalanan ke sebuah konferensi yang sangat penting.
Sato menyimpulkan kalo di sana nggak akan ada orang yang bisa mengenali mereka. Ia menanyakan tempatnya dan bilang akan datang.
Sato beneran datang ke sana. Di depan teetulis kalo konferensi akan diadakan di lantai 12. Tak mau membuang waktu terlalu lama, Sato pun segera naik lift.
Di dalam lift ada pdia yang sikapnya aneh dan membuat Sato takut. Orang itu terus diam dengan wajah dingin.
Sato menguap dan tahu-tahu hampir jatuh.
Pria itu mendekat dan mengamati wajah Sato. Dia kaget tiba-tiba pria itu megang dagunya. Pria itu merasa kalo wajah Sato pucat. Ia menanyakan apa Sato sakit?
Sato menyingkirkan tangan itu dan menanyakan apa maksudnya? Pria itu ngasih tahu kalo dari pembuluh darah dia bisa tahu kalo Sati kelelahan. Apa Sato sedang stres mengenai sesuatu?
Sato bingung dalam hati ia membenarkan kalo dia memang stres.
Sato mengaku kalo dia baik-baik aja dan berterima kasih atas perhatiannya.
Pintu lift terbuka. Keduanya keluar bersama. Ih, Sato jalannya sambik melamun sampai nabrak pria itu yang mendadak berhenti jalan.
Pria itu berbalik dan ngasih Sato kartu namanya. Ia meminta Sato untuk menghubunginya kalo terjadi sesuatu.
Sato menerimanya dan membacanya. Ahli bedah Kardiovaskular, Doktor Ilmu Kedokteran. Ia lalu menyimpannya di dalam tas.
Direktur tiba-tiba menarik Sato dan nyuruh pria itu untuk jauh-jauh dari Satonya.
Sato marah. Dia menyeret direktur dan meminyanya untuk nggak mengatakan hal itu. Natori hanya bisa mengikuti di belakang.
Setelah agak jauh, Sato lalu memaksa Direktur untuk berlutut dan menarik tangannya ke belakang. Seperti biasa direktur berterima kasih dan makin cinta sama Sato.
Pria tadi nggak ngerti apa yang terjadi. Natori memberitahu kalo itu cuman urusan mereka.
Sato ngasih tahu kalo pria itu sebenarnya dokter. Direktur mengaku sudah tahu. Ia mengaku sudah kenal lebih dari 10 tahun.
Pria itu ngasih tahu kalo ia sama Kyoichi adalah teman kuliah.
Seorang wanita datang dan misahin tangan Sato dari direkturapa yang mereka lakukan di tempat itu?
Sato ingat kalo wanita itu adalah ilmuan yang muncul di tv tadi pagi.
Wanita itu meluk Direktur. Ia mengaku senang bisa ketemu lagi. Sato heran. Mereka bertiga saling kenal? Pria itu ngasih tahu kalo Sae juga teman merrka saat kuliah.
Sae nanyain siapa Sato?
Direktur melepaskan pelukan Sae lalu jalan ke arah Sato dan memperkenalkan kalo Sato adalah pacarnya.
Sato membantahnya. Sae kembali menarik direktur dan mengklaim kalo Kyoichi adalah miliknya. Direktur meralat kalo dia bukan milik Sae.
Pria tadi misahin Sae sama Kyoici dan memintanya untuk nggak ikut campur.
Direktur mutusin untuk pergi. Dia membawakan tas Sato dan mengajaknya pergi.
Sae kembali menahan. Dia menarik Direktur dan mengingatkan kalo mereka ada konferensi. Direktur merasa kalo Sae masih cerewet kayak dulu.
Sae ngajak direktur untuk makan bareng sehabis konferensi. Direktur nolak. Dia mau langsung pergi soalnya. Dia mau makan siang sama Sato.
Sae merengek minta Direktur jangan pergi. Sato mengatakan kalo dia nggak mau. Sae mengambil jalan tengah dan ngajak Sato untuk ikut makan juga bareng mereka. Direktur nggak bisa nolak kalo ada Sato.
Ketiganya masuk ke ruang konferensi. Sato merasa kalo ketiga orang itu adalah orang hebat. Natori membenarkan. Dia memberitahu kalo Sae adalah pemenang penghargaan Nobel penelitian sel pluripotent, Rektor Universitas Toto, Prof. Mishima.
Selanjutnya adalah dokter dengan tingkat keberhasilan 100% dalam operasi, Aida Sensei.
Dan Direktur Amagi dari Amagi Farmasi. Seorang peneliti genius yang menarik perhatian dunia juga nengelola sebuah perusahaan.
Sato merasa kalo mereka adalah geng super elit.
Keempatnya makan bareng. Mereka bertiga membicarakan hal yang Sato nggak paham jadi Sato lebih banyak diam. Ia lalu bangkit. Ditektur menanyakan kemana dia mau pergi?
Sato memberitahu kalo dia mau ke toilet.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊