Postingan Terbaru

Sabtu, 12 November 2022

Sinopsis Kono Otoko Wa Jinsei Saidai no Ayamachi Desu episode 1 part 1


All content from TV Asahi/ ABC






Seorang wanita nangis. Hari ini adalah hari terberat dalam hidupnya. Dia cerita kalo ia ketemu dengannya musim panas kelas 10 dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Mereka selalu sama-sama dari sekolah sampai kuliah. Dan mereka mulai hidup bersama setelah ia mulai kerja.

Dokter tiba-tiba ngasih tahu kalo sisa hidupnya tinggal sebulan lagi. Mereka lalu berjanji untuk bersama di sisa hidup mereka.

Wanita itu melihat foto di ponselnya. Ia telah kehilangannya. Eh, ternyata yang diomongin dari tadi bukannya pria tapi seekor anjing.

Bartender memuji anjing sato dan menanyakan apa itu ras asli?

Sambil nangis Sato ngasih tahu kalo itu campuran. Barternder ngasih tahu kalo dia juga punya satu anjing di rumah. Ras murni.

Sato minta di kasih minuman kayak tequila atau apapun. Beberapa saat kemudian dia sudah menghabiskan banyak gelas minuman tapi masih mau terus nambah. Dia ngasih tahu kalo perusahaan tempatnya bekerja cukup besar untuk mengembangkan obat-obatan baru.

Bartender itu tahu. Amagi Farmasi. Ia pikir itu super terkenal. Dia aja tahu. Sato mengiyakan. Dia cuman karyawan biasa jadi nggak begitu tahu soal perusahaan.

Bartender ngasih tahu kalo direkturnya terpilih sebagai salah satu dari 100 orang yang mengubah dunia.

Sato merasa kalo itu nggak ada artinya karena dia nggak bisa menyelamatkan anjingnya yang berharga. Ia merasa kalo direktur harus bekerja lebih giat lagi untuk menciptakan obat yang bisa membangkitkan makhluk hidup.




Seseorang yang berdiri di belakang Sato tiba-tiba bilang kalo itu nggak mungkin. Makhluk hidup yang sudah mati nggak bisa dibangkitkan lagi. Kalo dia masih pingin melihat anjingnya yang sudah mati, maka ia akan ngasih solusi.

Sato mengangkat wajahnya dan menatap orang itu. Orang itu nyuruh Sato untuk minum banyak obat dosis tinggi agar bisa ketemu sama anjingnya.

Sato kesal. Maksudnya dia harus mati dulu? Pria itu membenarkan. Atau kalo nggak mau maka Sato bisa minum obat yang bisa menyembuhkan otak b*dohnya dan tetap tenang sampai dia mati. Pria itu tersenyum dan menyindir kalo nggak ada obat buat otaknya. Ia menegaskan kalo semua makhluk hidup yang sudah mati nggak akan bisa hidup lagi. Ia minta agar Sato melakukan hal b*dohnya di rumah aja.



Pria itu sudah selesai membayar dan pergi. Sato sengaja menjegal kakinya. Seketika pria itu terjatuh. Dia berbalik dan menatap Sato marah.

Sato minta maaf. Ia sengaja. Ia lalu berdiri di atas pria itu dan memarahinya. Dipikirnya siapa berani menceramahi orang yang lagi sedih? Dia nyuruh pria itu buat diam aja sampai dia mati. Dia salah kalo berpikir dunia berjalan sesuai sama keinginannya.

Sato membayar minumannya pakai uang tunai. Ia bahkan nyuruh bartendernya untuk mengambil kembaliannya. Ih, padahal uangnya pas. Dengan perasaan marah ia pergo dari sana.

Pria tadi terdiam habis dimarahi sama Sato.





Kepala Sato masih sakit saat ia berangkat kerja. Ia merasa kalo kemarin ia terlalu berlebihan. Ngomongin diri sendiri.

Sebuah mobil berhenti di depan perusahaan. Seorang pria turun dari sana dan semua karyawan berjajar menyapanya.

Sato disapa sama rekannya. Rekannya merasa kalo pasti akan terjadi keributan pas direktur datang.

Sato merasa kalo dia belum pernah lihat wajah direktur mereka. Sato memgeluarkan kartu identitasnya dan nenggunakannya untuk masuk. Temannya bertanya Sato belum pernah lihat pria yang populer? Dia memberitahu kalo direktur mereka benar-benar orang yang menakjubkan. Pada usia muda ia sudah mencapai penjualan tahunan lebih dari 240 mikiar yen. Dia juga orang yang genius.

Sato duduk di kursinya. Ia rasa direktur cuman om om. Temannya membantahnya. Ia mengambil sebuah majalah dan menunjukkannya ke Sato.

Sato terkejut. Itu kan pria yang ia temui semalam? Itu adalah direktur mereka?

Teman Sato membeku lihat direktur ada di belakang Sato. Sato membandingkan orang itu dengan yang ada di majalah. Sama.

Tiba-tiba Sato teriak sampai majalah itu terlempar. Direktur nyuruh Sato buat datang ke ruangannya.

Sato terpaku. Temannya menanyakan apa yang terjadi? Sato memberitahu kalo ia sudah pernah melihatnya.



Sato ragu-ragu masuk ke ruangan direktur. Perlahan ia mendekat dan bertanya apa ada yang bisa ia bantu?

Direktur yang sedang minum kopi memutar kursinya menghadap Sato. Dengan santainya ia meminum kopinya sambil menatap Sato.

Sato berharap dalam hati kalo orang yang kemarin adalah kembarannya.

Direktur berterima kasih buat yang kemarin.

Sato kecewa. Ternyata orang yang sama. Direktur menyebutkan nomor karyawan dan nama Sato. Sato mengaku terkejut direktur tahu tentangnya.

Direktur memberitahu kalo dia juga tahu seluruh informasi karyawan. Ia bankit. Mengingat ada puluhan ribu karyawan, ia rasa itu adalah hal yang normal.


Sato membantahnya. Ia pikir itu membutuhkan waktu. Direktur sesumbar kalo ia bisa mengingatnya hanya dengan sekali lihat. Nggak lebih dari sejam. Tapi kalo untuk orang biasa itu mustahil.

Direktur menghampiri Sato dan menyombongkan kalo kemampuannya lebih hebat. Apa yang sudah terjadi kemarin, ia masih sangat mengingatnya.

Direktur jalan menjauhi Sato. Keturunan campuran? Sato membenarkan. Direktur memberitahu kako etimologi dari kata anjing berasal dari kata pergi.

Sato membenarkan. Dalam hati dia bingung. Apa yang harus dia lakukan? Ia menanyakan apa yang ingin direktur bicarakan dengannya. Ia pikir direktur akan memecatnya dan berharap segera mengatakannya.




Direktur berbalik dan menatap Sato. Pelan-pelan dia mendekat, menyebutkan nomor karyawan Sato lalu namanya dan ngasih tahu kalo itu adalah perintah.

Sato takut-takut mengiyakan.

Tiba-tiba direktur berlutut di hadapan Sato.

"Harap perlakukan aku sebagai budak"

Dalam hati Sato mengiyakan. Cuman budak doang mah gampang. Eh? Budak???

Direktur mengangkat wajahnya dan menatap Sato. Ia meminta Sato untuk menganggapnya sebagai anjingnya.

Sato heran bukan main. Dia merasa kalo persepsi mereka soal anjing kayaknya beda. Direktur mengakui kesalahannya kemarin dan merasa sangat menyesal.

Sato membantahnya. Dia meminta agar direktur berdiri. Direktur mengaku nggak pernah diperlakukan kayak gitu seumur hidupnya.

Direktur teringat saat Sato menjegal kakinya dan dengan terus terang bilang kalo dia sengaja.

Direktur mengatakan kalo saat itu juga dia langsung jatuh cinta sama Sato. Sato bingung. Nggak ngerti maksudnya gimana.


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊