All content from TV Asahi/ ABC
Sato sampai kantor dan menyapa temannya. Temannya Soto mengeluh pusing. Dia habis minum semalam sama dokter. Sato paham. Dia pasti habis kencan buta lagi. Tapi seingatnya dia udah punya pacar.
Para karyawan pada hormat dan membungkuk sama Sato. Mereka masih menganggap kalo Sato adalah pacarnya direktur.
Sato sendiri bilang ke temannya kalo dia nggak punya hubungan apa-apa sama Direktur. Ih, tapi temannya Sato nggak mau percaya.
Direktur lewat sama sekretaris dan tim peneliti. Nggak kayak biasanya. Dia hanya melirik Sato sesaat lalu jalan gitu aja.
Sato pikir itu karena permintaannya kemarin.
Teman Sato berpikir kalo mereka sudah putus sama Direktur. Sato mengganting mantelnya. Dia menekankan kalo mereka nggak pacaran. Teman Sato menyayangkan kalo Sato melepaskan pria kayak direktur. Dia pria sempurna.
Sato ngasih tahu Ami, temannya kalo pria sempurna kayak direktur itu nggak sulit buat dicari. Mereka memasukkan tas ke dalam loker. Ami sendiri nggak yakin soal itu. Tadinya dia pikir Direktur bisa mengisi kekosongan di hati Sato setelah ia kehilangan anjingnya.
Tapi bagi Sato Chocolate sama Direktur itu kayak langit sama bumi.
Ami lalu ngasih sesuatu buat Ami untuk mengisi kekosongan hatinya. Itu buat ulang tahunnya karena besok kan dia ulang tahun.
Sato mau ngajak Ami buat makan besok tapi Ami nggak bisa karena dia ada kencan buta.
Sato jalan pulang sendirian. Di jalan dia melihat sepasang kekasih yang lagi pelukan. Dia sedih. Ulang tahun tapi sendirian.
Sato merayakan ulang tahunnya sendirian. Nggak sendiroan juga sih, sama fotonya Chocolate. Mereka bahkan suap-suapan segala.
Sudah malam banget. Sato meriksa ponselnya. Nggak ada yang ngucapin selamat ulang tahun padanya.
Sudah hampir pagi tapi tetap nggak ada yang ngucapin selamat ulang tahun padanya. Ia mengambil foto Chocolate. Mereka sudah bersama selama 8 tahun.
Mendadak dia sedih. Sekarang dia nggak punya orang yang berharga lagi. Ia lalu tiduran.
Ada angin di luar. Sato bangkit dan membuka tirainya. Eh? Ada direktur di bawah. Anginnya kan lagi kencang. Tapi Direktur nggapain di sana? Bawa bunga segala. Dan sudah berapa lama dia di sana?
Sato mengabaikannya lalu tidur.
Sato bangun. Di luar sedang hujan. Ia jadi khawatir sama Direktur dan kembali melihat ke bawah. Direktur masih ada di sana. Tapi Sato masih nggak mau peduli dan kembali tidur.
Sato terbangun karena dengar suara dari bawah. Polisi mendatangi Direktur. Ia kembuat resah warga. Sudah 3 jam dia berdiri di bawah apartemen Sato.
Polisi nyuruh Direktur untuk pergi. Dia membuat orang ketakuran karena dianggap penguntit.
Direktur ngasih tahu kalo dia bukan penguntit. Cuman seorang budak.
Direktur menuang air hangat ke cangkir dan minum teh. Polisi aja sampai heran lihatnya.
Sato sebenarnya pingin untuk nggak peduli tapi saat dengar Direktur mau dibawa ke kantor polisi, ia mendadak berubah pikiran. Ia khawatir orang akan tahu kalo direktur menguntitnya.
Sato buru-buru turun dan mendatangi direktur. Dia ngasih tahu polisi kalo Direktur adalah pacarnya. Mereka cuman bertengkar kecil.
Ditektur menegur Sato yang nggak seharusnya menutupi yang sebenarnya. Sato nyuruh Direktur untuk diam aja.
Sato laku minta maaf sama polisi. Polisi menasehati agar mereka segera baikan kalo bertengkar lagi lain kali. Sato kembali neminta maaf.
Melihat Sato menundukkan kepala sama polisi membuat Direktur marah. Sato malah menyikut perutnya dan kembali menyuruhnya untuk diam.
Polisi lalu pamit.
Sato marah sama Direktur. Direktur minta maaf. Dia tahu kalo Sato nyuruh dia untuk nggak mendekatinya lagi. Tapi..
Sato narah karena Direktur muncul di deoan rumahnya. Direktur minta Sato untuk menghukumnya. Dia siap nerima hukuman apapun.
Sato menendang perut direktur dan mendorongnya. Bukannya marah, Direktur malah senang dan minta ditendang lebih keras lagi.
Sato menginjak dada Direktur dan menyuruhnya untuk diam.
"Selamat ulang tahun!"
Sato heran Direktur bisa tahu ulang tahunnya. Direktur mengingatkan kalo dia tahu informasi semua karyawan.
Direktur mau mencium kaki Sato. Sato buru-buru menarik kakinya. Dia mengaku jijik sama direktur.
Direktur bangkit. Sato baru aja kehilangan anjingnya. Ia khawatir kalo Sato akan kesepian karena selama ini ada anjingnya yang selalu menemaninya di hari ulang tahunnya. Karena itulah ia datang untuk menggantikan anjingnya.
Sato menanyakan gimana kalo tadi dia nggak keluar?
"Maka aku akan tetap menunggu di tengah cuaca dingin kayak gini. Dan terus berdiri di sana walau tanpa harapan. Itu nggak masalah untuknya"
Tapi itu masalah buat Sato. Dia sudah berurusan sama polisi tadi.
Direktur langsung berlutut dan meminta maaf pada Sato. Ia sangat menyesal. Ia mengakui kalo dia nggak hebat. Ia nggak bisa memahami orang lain. Tapi saat Sato memarahinya karena kesombongannya. Baginya Sato adalah orang yang berharga. Karena itulah ia ingin memahami perasaan Sato.
Sato tiba-tiba mendekat dan memakaikan syalnya ke direktur. "Sudah dilakukan". Dia duduk di depan Direktur. Alasan kedatangan direktur adalah karena nggak ingin ia kesepian. Sato berterima kasih untuk hal itu.
Direktur mendekat. Dia lalu memberikan hadiah ke Sato. Kartu yang waktu itu.
Sato menolak. Cukup dengan memikirkannya saja. Direktur memaksa. Sato bisa membeli apapun yang ia mau seumur hidup. Dan suatu kehormatan kalo ia bisa bekerja untuk Sato sampai dia mati. Ia juga akan tahu apa yang Sato beli.
Sato menarik tangannya lalu meninggalkan Direktur. Berasa mau g*la kalo dia di sana terus.
Direktur sangat menikmati aroma syal Sato lalu menyusul Sato.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊