All content from TV Asahi/ ABC
Semua orang berlarian panik. Sesuatu terjadi sama direktur. Sato heran lihat semuanya dan nggak ngerti sama apa yang sebenarnya terjadi. Ami menghampirinya.
Di lalu dapat telpon dan setelah itu buru-buru berlari keluar. Natori ngasih tahu kalo kejadiannya sangat cepat. Ia sedang membukakan pintu mobil dan nggak menyadarinya. Pelakunya adalah temannya Sae yang dendam gara-gara diputuskan.
Nggak lama kemudian Sato sampai di rumah sakit. Ia bahkan nggak membalas saat Aida memanggilnya. Ia hanya bisa bertanya dalam hati, kenapa?
Natori ada di depan kamar direktur. Sato menanyakan keadaannya. Natori memberitahu kalo direktur segera di bawa ke sana. Tapi... . Natori nampak sangat menyesal. Harusnya dia melakukan pekerjaannya dengan baik.
Sato jalan dan mau masuk ke sana tapi Natori menahannya. Sato nggak peduli dan tetap masuk. Ia melihat tubuh direktur tertutupi kain putih.
Sato mendekat dengan mata berkaca-kaca dan membukanya. Dia nangis. Kenapa jadi gini? Kenapa direktur selalu egois? Kalo kayak gini dia nggak akan bisa tidur. Kenapa direktur selalu membuatnya galau? Tiap saat ia selalu nggak ngerti kenapa ia selalu merasa galau. Mungkin ia telah menyukainya.
Ia nggak ngerti kenapa itu membuatnya pusing? Kenapa direktur membuatnya menderita? Direktur bilang akan melakukan apapun untuknya? Dia juga bilang akan menyingkirkan kesepiannya? Seperti yang selalu ia katakan, Sato meminta direktur untuk menyingkirkan rasa sepinya. Buat perasaan galaknya pergi.
Aida ternyata ada di luar mendengarkan permohonan Sato pada Kyoichi. Karena nggak kuat akhirnya ia pergi.
Sato kelihat sedih banget. Dia kaget tiba-tiba lihat Kyoichi membuka matanya dan menatapnya. Ia memberitahu Sato kalo ia belum mati.
Kyoichi bangun. Ia memakai kacamatanya dan menatap Sato.
Sato nampak bingung dan menanyakan luka Kyoichi. Kyoichi memberitahu kalo dia nggak papa dan nggak ada yang terluka.
Sato masih bingung. Apa maksudnya nggak ada yang terluka? Bukankah dia ditusuk?
Direktur malah bilang kalo itu semua gara-gara Sato. Dia mengambil dompet dan memberikan isinya padanya. Setumpuk foto dirinya.
Direktur memberitahu kalo ia selalu membawa foti-foto itu. Ia membawa semuanya karena nggak bisa milih salah satunya. Karena foto itulah ia terselamatkan.
Sato menjatuhkan foto-foto itu dan menilai kalo itu menjijikkan. Ia menduga kalo direktur memotretnya diam-diam. Ia merasa kalo itu tindakan kriminal.
Direktur mengaku kalo ia melakukannya atas kemauan sendiri. Ia mengambil foto-foto itu dan menggenggamnya erat.
Sato pikir itulah yang biasanya dikatakan para penjahat. Dan lagi fotonya tertusuk. Direktur kadi merasa bersalah dan menjanjikan akan mencetaknya lagi.
Tapi bukan itu yang Sato ingin. Ia ingin direktur menghapus semuanya. Direktur menekankan kalo dia nggak bisa. Sato krkeuh minta dihapus. Mereka malah jadi berdebat. Akhirnya Sato mengalah. Ia nggak bisa lagi mengikuti omong kosongnya lagi. Ia mengambil tasnya dan pergi.
Direktur sudah kembali bekerja. Karyawannya berjajar di pintu masuk dan menyambutnya. Bahkan ada yang membawakan bunga juga.
Sato berdiri di depan dan menatap Direktur. Tanpa bilang apa-apa dia langsung pergi saat direktur menatapnya.
Sato bicara dengan Aida mengenai saat direktur ditikam. Ia menyadari kalo ia nggak bisa membalas perasaan Aida padanya. Sato mengambil cincin itu dan mengembalikannya.
Aida mengiyakan. Ia mengambil cincinnya kembali dan mengaku ngerti. Sato meminta maaf. Aida bangkit. Mungkin selama ini ia sudah tahu perasaan Sato pada Kyoichi. Nggak tahu kenapa ia bisa merasakannya.
Sato ikutan bangkit. Ia merasa kalo ia dan direktur nggak akan berakhir bersama. Aida menanyakan kenapa?
Sato mengaku kalo ia selalu punya firasat buruk. Saat ia bersama Direktur, ia merasa nggak berdaya dan nggak bisa melarikan diri. Intinya ia sudah lelah.
Aida menyimpulkan kalo Sato selalu memikirkan Kyoichi. Sato membantahnya. Ia merasa nggak bisa ikut menanggung beban bersama Direktur mengenai kesalahan masa lalunya. Jujur ia nggak ingin lagi terlibat sama direktur.
Aida menanyakan untuk memastikan kalo Sato bisa jadi diri sendiri saat bersama Kyoichi? Ia meminta Sato untuk jujur pada perasaannya sendiri. Dan akan lebih baik kalo ia mengungkapkannya.
Sato tetap merasa berat karena Direktur membuatnya takut.
Aida membenarkan kalo ia masih punya banyak pertanyaan atas hubungan di antara mereka berdua. Ia rasa itu hanya salah satu dari banyaknya jenis hubungan di luar sana.
Sae menemui Kyoichi dan meminta maaf. Ia sangat merasa bersalah. Kyoichi berusaha untuk bilang nggak papa. Bukan salahnya. Sae tetap merasa kalo itu adalah salahnya karena menyepelekan hal itu.
Kyoichi memberitahu kalo orang yang menikamnya sudah ditangkap. Ia sendiri juga sudah nggak papa. Ia rasa kalo pria itu sangat menyukai Sae. Ia menasehati kalo ia paham gimana rasanya menyakiti orang yang nggak pernah disukai.
Kyoichi melangkah dan melanjutkan kalimatnya. Pria itu kehilangan Sato saat sedang sayang-sayangnya. Itulah yang ia katakan saat menikamnya. Ia sangat nggak bahagia. Ia benar-benar memikirkan Sae. Dia lebih mengutamakan kebahagiaan Sae.
Sae merasa kalo Kyoichi sudah berubah. Kyoichi mengiyakan. Ia memberitahu kalo ia merasa seperti dilahirkan kembali setelah ia bertemu dengan Sato. Ia jadi tahu Rim ada rasanya gembira saat bisa berinteraksi sama orang lain.
Sato seperti terharu. Ia merasa kalo itu sangat indah. Kyoichi mendekat. Ia yakin kalo Sae akan segera ketemu sama orang yang seperti itu juga.
Sae nangis.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊