All content from MBS
Terada memasak sambil mikirin apa yang terjadi padanya dan Hongyo. Tanpa sadar ia telah memasak banyak makanan dan nggak mungkin juga dia menghabiskannya sendiri.
Akari pulang dan ngambil minum di kulkas. Terada menawarinya makan. Dia memasak terlalu banyak karena mikirin sesuatu. Dan lagi itu semua adalah makanan kesukaan Akari.
Ia mengaku sudah memikirkannya.
Akari menanyakan apa Terada sudah tahu mau minta maaf buat apa?
Terada memberitahu kalo dia sudah memikirkan semuanya dari awal dan nggak ada yang hal harus ia mintai maaf.
Akari membenarkan. Dia nggak ingat nyalahin Terada buat hal itu. Maksudnya apa permintaan maaf yang nggak meminta maaf? Ia menduga kalo Terada nggak minta maaf karena ngasih label pelari yang Terada kejar dalam permainan label. Ia memberitahu kalo permintaan yang terlalu cepat dan tanpa berpikir adalah penghinaan.
Terada nggak bisa berkata apa-apa. Tapi ia pikir Akari sudah kembali menjadi Akari yang biasanya.
Puncaknya Akari mengatakan kalo hubungan seperti itu nggak terlalu penting. Lagian itu nggak berpengaruh banyak bagi mereka.
Terada terdiam. Ia merasa kalo apa yang Akari katakan ada benarnya.
Akari mengajaknya makan sebelum semuanya menjadi dingin.
Terada tersenyum. Dia ngambil sumpit dan mempersilakan Akari untuk makan.
Terada mencuci piring. Ia merasa kalo apa yang Akari bilang benar. Nggak peduli berapa banyak Terada tidur sama Hongyo, jarak antara mereka nggak makin dekat. Hongyonya malah makin jauh.
Ia lalu berpikir untuk mengakui perasaannya.
Terada naik ke atas dan menemui Hongyo.
Hongyo keluar dari kamarnya dan bertanya ada apa?
Terada memberitahu kalo ada yang ingin ia bicarakan.
Hongyo mempersilakan Terada buat masuk dan menyiapkan kursi. Ia menanyakan apa yang ingin Terada katakan padanya?
Terada rada ragu bilangnya. Dia memberanikan diri dan mengatakannya.
"Aku menyukaimu Hongyo"
Terada nggak percaya telah mengatakannya.
Hongyo diam dan menunduk.
Terada syok. Itu sama kayak yang dia bayangkan.
Hongyo bertanya artinya Terada nggak benci sama apa yang ia lakukan?
Terada makin syok. Dia juga membayangkan reaksi kayak gini.
Terada menjelaskan kalo karena dia suka sama Hongyo makanya ia pikir ia senang kalo Hongyo menyentuhnya. Jadi kalo Hongyo sembarang menyentuhnya tanpa perasaan, itu akan membuatnya merasa tersakiti. Itulah yang ia rasakan.
Hongyo menatap Terada tajam.
Terada lega sudah mengatakan semuanya. Ia lalu bangkit dan pamit.
Hongyo ikut bangkit dan manggil Terada.
Terada nggak menanggapi dan menuruni tangga. Di tengah tangga ia berhenti. Ia merasa sangat lelah. Ia sudah mengakui perasaannya dan sesuatu pasti akan berubah.
Terada sedang meremas botol plastik. Hase pulang. Dia heran lihat Terada akan membuang sampah selarut ini?
Hase mendekat dan menanyakan apa yang terjadi. Ia tahu kalo Terada selalu membersihkan rumah kalo ada masalah.
Terada membantahnya. Nggak selalu juga.
Hase nggak sengaja lihat leher Terada dan memanyakan. Kayaknya bekas gigitan. Apa dari Tomo?
Terada buru-buru menghindar. Ia memberitahu kalo Hongyo melakukannya kemarin.
Hase cuman tersenyum. Hongyo juga melakukan permainan menandai. Jadi Terada tidur sama Hongyo lagi? Ia masih melakukannya?
Terada nggak menjawab.
Hase menyudahi. Dia nggak peduli pada apa yang mereka lakukan karena itu bukan masalahnya. Hal seperti itu nggak ada artinya.
Hase tahu-tahu malah nangis. Puk puk puk!!! Ia meyakinkan diri kalo itu nggak ada artinya.
Terada mendekat dan menanyakan Hase kenapa? Kelihatannya...
Hase nggak mau Terada melihatnya. Ia beralih dan duduk. Dia menanyakan wajah seperti apa yang ia buat di depan Terada?
Pelan-pelan Terada menghampiri Hase dan membelai rambutnya.
Orang yang ia suka memang Hongyo dan itu nggak akan pernah berubah.
Hase bangkit dan meluk Terada. Ia bahkan membelai rambut Terada dan menciumnya.
Terada mendorong Hase. Ia meminta maaf lalu kembali ke kamarnya.
Hase menatap kepergian Terada.
Terada duduk dan bersandar di pintu. Pikirannya kacau.
Aku lanjutnya di sini ya. Habisnya nggak enak. Nyesek. Kayak punya utang kalo nyinopnya nggak kelar.
Ih nggak kerasa dah masuk bulan baru.
Bersambung...
Akari pulang dan ngambil minum di kulkas. Terada menawarinya makan. Dia memasak terlalu banyak karena mikirin sesuatu. Dan lagi itu semua adalah makanan kesukaan Akari.
Ia mengaku sudah memikirkannya.
Akari menanyakan apa Terada sudah tahu mau minta maaf buat apa?
Terada memberitahu kalo dia sudah memikirkan semuanya dari awal dan nggak ada yang hal harus ia mintai maaf.
Akari membenarkan. Dia nggak ingat nyalahin Terada buat hal itu. Maksudnya apa permintaan maaf yang nggak meminta maaf? Ia menduga kalo Terada nggak minta maaf karena ngasih label pelari yang Terada kejar dalam permainan label. Ia memberitahu kalo permintaan yang terlalu cepat dan tanpa berpikir adalah penghinaan.
Terada nggak bisa berkata apa-apa. Tapi ia pikir Akari sudah kembali menjadi Akari yang biasanya.
Puncaknya Akari mengatakan kalo hubungan seperti itu nggak terlalu penting. Lagian itu nggak berpengaruh banyak bagi mereka.
Terada terdiam. Ia merasa kalo apa yang Akari katakan ada benarnya.
Akari mengajaknya makan sebelum semuanya menjadi dingin.
Terada tersenyum. Dia ngambil sumpit dan mempersilakan Akari untuk makan.
Terada mencuci piring. Ia merasa kalo apa yang Akari bilang benar. Nggak peduli berapa banyak Terada tidur sama Hongyo, jarak antara mereka nggak makin dekat. Hongyonya malah makin jauh.
Ia lalu berpikir untuk mengakui perasaannya.
Terada naik ke atas dan menemui Hongyo.
Hongyo keluar dari kamarnya dan bertanya ada apa?
Terada memberitahu kalo ada yang ingin ia bicarakan.
Hongyo mempersilakan Terada buat masuk dan menyiapkan kursi. Ia menanyakan apa yang ingin Terada katakan padanya?
Terada rada ragu bilangnya. Dia memberanikan diri dan mengatakannya.
"Aku menyukaimu Hongyo"
Terada nggak percaya telah mengatakannya.
Hongyo diam dan menunduk.
Terada syok. Itu sama kayak yang dia bayangkan.
Hongyo bertanya artinya Terada nggak benci sama apa yang ia lakukan?
Terada makin syok. Dia juga membayangkan reaksi kayak gini.
Terada menjelaskan kalo karena dia suka sama Hongyo makanya ia pikir ia senang kalo Hongyo menyentuhnya. Jadi kalo Hongyo sembarang menyentuhnya tanpa perasaan, itu akan membuatnya merasa tersakiti. Itulah yang ia rasakan.
Hongyo menatap Terada tajam.
Terada lega sudah mengatakan semuanya. Ia lalu bangkit dan pamit.
Hongyo ikut bangkit dan manggil Terada.
Terada nggak menanggapi dan menuruni tangga. Di tengah tangga ia berhenti. Ia merasa sangat lelah. Ia sudah mengakui perasaannya dan sesuatu pasti akan berubah.
Terada sedang meremas botol plastik. Hase pulang. Dia heran lihat Terada akan membuang sampah selarut ini?
Hase mendekat dan menanyakan apa yang terjadi. Ia tahu kalo Terada selalu membersihkan rumah kalo ada masalah.
Terada membantahnya. Nggak selalu juga.
Hase nggak sengaja lihat leher Terada dan memanyakan. Kayaknya bekas gigitan. Apa dari Tomo?
Terada buru-buru menghindar. Ia memberitahu kalo Hongyo melakukannya kemarin.
Hase cuman tersenyum. Hongyo juga melakukan permainan menandai. Jadi Terada tidur sama Hongyo lagi? Ia masih melakukannya?
Terada nggak menjawab.
Hase menyudahi. Dia nggak peduli pada apa yang mereka lakukan karena itu bukan masalahnya. Hal seperti itu nggak ada artinya.
Hase tahu-tahu malah nangis. Puk puk puk!!! Ia meyakinkan diri kalo itu nggak ada artinya.
Terada mendekat dan menanyakan Hase kenapa? Kelihatannya...
Hase nggak mau Terada melihatnya. Ia beralih dan duduk. Dia menanyakan wajah seperti apa yang ia buat di depan Terada?
Pelan-pelan Terada menghampiri Hase dan membelai rambutnya.
Orang yang ia suka memang Hongyo dan itu nggak akan pernah berubah.
Hase bangkit dan meluk Terada. Ia bahkan membelai rambut Terada dan menciumnya.
Terada mendorong Hase. Ia meminta maaf lalu kembali ke kamarnya.
Hase menatap kepergian Terada.
Terada duduk dan bersandar di pintu. Pikirannya kacau.
Aku lanjutnya di sini ya. Habisnya nggak enak. Nyesek. Kayak punya utang kalo nyinopnya nggak kelar.
Ih nggak kerasa dah masuk bulan baru.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊