Postingan Terbaru

Selasa, 04 Juli 2023

Sinopsis Homeroom episode 2 part 3

All content from MBS




Ringkas drama sebelumnya 


Raburin lagi di tempat sampah. Ia merasa frustasi. Nggak mungkin dia mengambil kamera yang ada di toilet. Sayang banget. Padahal pelakunya sudah terekam.

Dan yang lebih mengkhawatirkan, ia juga terekam di dalamnya. Ih, kesal banget.

Beberapa siswi lewat dan bilang cinta ke Raburin. Ekspresi Raburin langsung berubah. Dia tersenyum ramah dan nyuruh mereka untuk kembali ke kelas.



Sakurai mengeringkan diri di UKS. Shiina Sensei memberinya baju ganti. Ia menyindir Sakurai yang dihibur sama Raburin lagi.

Miura kaget dengarnya. Shiina Sensei tertawa. Becanda doang. Ia lalu menyinggung soal kamera. Ia tadi mendengar kalo ada kamera tersembunyi di toilet.

Miura merasa kalo itu keterlaluan.

Shiina Sensei melanjutkan kalo ketua OSIS akan menyelidikinya. Cuman masalah waktu aja sampai pelakunya diketahui.

Sakurai mendadak menggigil. Kayak ketakutan gitu. Miura khawatir lihatnya. Dia minta sesuatu yang lebih hangat ke Shiina Sensei.




Raburin jalan di koridor. Ia berpikir kalo dia akan hancur kalo video itu sampai ketahuan. Siapa yang akan melindungi Sakurai nanti? OSIS? Nggak mungkinlah.

Pun Shiratori yang menegakkan keadilan, sama sekali nggak punya cinta. Kayak bahan kimia. Seperti cat putih yang dilukis di atas cat minyak.

Raburin berhenti di dekat tombol peringatan kebakaran.

Sementara itu Shiratori dan pasukannya sudah siap melihat isi dari kamera tersembunyi.

Raburin berniat untuk menghapus itu dengan tangannya sendiri. Ia menekan tombol itu.

Sirine kebakaran berbunyi. Shiratori nyuruh anggotanya untuk meriksa status dan membimbing para siswa.

Semua orang pergi kecuali dirinya.

Raburin teriak minta semua orang untuk bertindak tenang.

Shiratori mau melihat video itu. Seseorang yang nggak diperlihatkan berjalan masuk ke ruangan. Dia mengambil kursi dan menghantamkannya ke kepala Shiratori.

Darah seketika muncrat.



Raburin sendiri baru akan jalan ke ruangan Shiratori. Baginya pahlawan bisa melalui keadaan darurat apapun.

"Jangan halangi aku, Shiratori, si penjahat!"

Raburin masuk ke ruangan itu. Dia kaget kameranya sudah nggak ada. Dia panik. Ada di mana kameranya?

Lebih kaget lagi lihat Shiratori terjatuh di lantai. Nggak sadarkan diri. Kecelakaan? Dia bingung harus manggil orang dewasa dulu apa ambulans?

Darah keluar dari kepalanya? Siapa yang melakukannya? Maksudnya apa? Eeehhh...???? Raburin teriak.




Shiratori sudah ada di rumah sakit. Sepertinya ia mengalami luka di kepala dan mata kanannya.

Ia sadar dan langsung bangun lihat Raburin tidur di pinggir tempat tidurnya.

Raburin terbangun dan lega lihat Shiratori sisah sadar. Shiratori menanyakan apa yang Raburin lakukan di kasurnya? Dia kan bukan lagi wali kelasnya? Ngapain ada di sana? Kalo raburin mengkhawatirkannya mending nggak usah. Lebih baik Raburin menggunakan waktunya untuk menangkap pelakunya.

Dia nggak habis pikir sama pelakunya yang sampai berbuat sejauh itu. Memasang kamera segala. Artinya pelakunya nggak sabar...

Raburin tahu-tahu meluk Shiratori. Dia bersyukur Shiratori baik-baik aja. Saat ia melihat darah Shiratori mengalir, ia pikir Shiratori nggak akan bisa selamat.

Shiratori meminta Raburin untuk melepaskannya.

Raburin nggak habis pikir kalo Shiratori selama ini dipanggil wanita besi, padahal dia sehangat ini. Imut.

Raburin melepaskan pelukannya dan menatap Shiratori.

"Apa kamu melihat sesuatu saat kamu dipukul?"

Shoratori mengaku nggak bisa ingat sebelum dan sesudah itu. Raburin mengangguk paham dan membelai kepala Shiratori. Ia lalu mengangkat wajah Shiratori dan berpesan agar dia jaga diri.

Ia lalu pergi ninggalin Shiratori.

Shiratori langsung berbunga-bunga.

Ringkas drama selanjutnya 


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊