Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Shiina Sensei akhirnya pergi setelah Raburin masuk rumah dan mengunci pintunya.
Dia kesal banget sama Shiina Sensei yang dipanggilnya produk olahan. Nggak mungkin dia bisa masuk ke rumahnya yang suci.
Raburin melepaskan semua pakaiannya lalu nenyalakan lampu. Di kamarnya ada banyak foto Sakurai. Ia memandangi semuanya sambil teriak-teriak manggil Sakurai.
Sakurai berjalan mendekat.
Raburin berterima kasih pada Tuhan karena telah mempertemukannya dengan Sakurai. Ia berterima kasih atas hari ini dan berharap bisa ketemu lagi sama Sakurai besok.
Ia lalu duduk dan menyalakan lampu meja. Ia melukis Sakurai sambil membayabgkan wajahnya. Saat ia diam-diam datang ke rumah Sakurai, saat Sakurai menatapnya...
Raburin jadi mengg*la dan teriak-teriak manggil Sakurai. Ia bangkit dan berkeliling karena ingin ketemu sama Sakurai ia meyakini menjadi guru kesenian gara-gara Sakurai.
Sakurai menaiki kursi dan mengintip melalui jendela. Dan malah melihat pemandangan yang nggak terduga.
Raburin kaget lihat ada Sakurai. Ia buru-buru duduk sambil menutupi itunya.
"Kenapa kamu datang ke sini?"
Sakurai nggak tahu harus bilang apa. Ia meminta maaf lalu kabur.
Raburin bingung. Malam apa ini? Sakurai datang setelah barang olahan. Dan apa Sakurai melihat tempat sucinya? Bisa gawat kalo sampai ketahuan.
Raburin bangkit dan berdiri di dekat jendela, memposisikan diri di tempat Sakurai tadi. Ia pikir dari sana gambar sama fotonya nggak kelihatan.
Raburin yang sudah pakai celana keluar dan mengejar Sakurai. Ia meminta untuk bicara sebentar.
Sakurai meminta maaf dalam hati karena melihat Raburin seperti tadi. Tapi perasaannya... Sensei sedang mengikutinya.
Lah, Sakurai malah membayangkan kalo ia dan Raburin sedang main lari-larian di pantai. Mendadak dia jadi bahagia. Raburin mengulurkan tangannya seolah mau meraih tangannya.
Belum juga tangannya sampai, tangan Raburin sudah ditangkap sama polisi. Polisi menanyakan apa yang Raburin lakukan dengan pakaian seperti itu? Ia mau membawa Raburin ke pos.
Raburin menolak dan menarik tangannya. Polisi kembali menangkap Raburin dan mau membawanya paksa.
Raburin memberitahu kalo dia hanya lari. Polisi nggak percaya. Ia menanyakan keadaan Sakurai. Nggak papa? Apa Sakurai kenal orang itu?
Sakurai mengiyakan dan mengakui Raburin sebagai pamannya. Polisi kaget dengarnya dan terpaksa melepaskan tangan Raburin.
Raburin berdiri di dekat Sakurai sambil mengeluhkan tangannya yang sakit.
Sakurai memberitahu kalo pamannya selalu menunggunya. Saat ia pulang terlambat, pamannya berlari mengejarnya untuk datang menjemput seperti tadi.
Polisi rada heran, dengan pakaian yang seperti itu? Ia berpesan pada Raburin agar lain kali pakai baju atau kaos biar nanti nggak masuk angin.
Raburin mengiyakan dan berterima kasih.
Polisi lalu meninggalkan keduanya.
Sakurai duduk bersama Raburin. Raburin mengucapkan terima kasih atas yang tadi. Ia lalu menanyakan kenapa Sakurai ke rumahnya?
Sakurai bingung jawabnya. Ia lalu memberitahu kalo hari ini ada pelajaran yang nggak ia mengerti. Tentang pelukis lukisan barok. Apa yang dikerjakannya dan adakah orang lain untuk direkomendasikan?
Raburin tertawa. Kenapa Sakurai nggak menanyakannya lewat pesan aja kalo cuman soal itu?
Sakurai langsung merasa sedih dan meminta maaf.
Raburin memberitahu kalo ia sendiri suka dengan Assumption of the Virgin. Lukisan itu tentang Maria yang masuk ke surga. Seorang wanita berbaju merah yang digambarkan ditengah orang-orang yang berkumpul di kuburan. Dan modelnya adalah istri Rubens yang meninggal saat masih muda.
Seperti yang ia katakan di kelas, lukisannya banyak karya kolaboratif. Dan hanya itu yang dibuat dengan tangannya sendiri.
Sakurai mendengarkannya sambil tersenyum.
Raburin melanjutkan kalo Rubens adalah orang yang jenius dengan segala bakatnya. Dan dia adalah orang yang pengasih. Intensitas cintanya meningkatkan kecerahan pekerjaannya.
Sakurai mengangguk paham. Ia merasa kalo itu bagus sekali.
Raburin membenarkan. Ia menambahkan kalo Rubens punya gaya yang mencolok. Gaya itulah yang mendukung kekuatan gambarnya jadi luar biasa. Ia merasa kalo dasar-dasar itu penting.
Sakurai mengangguk.
Raburin memberitahu kalo setiap hari ia menyembunyikan gambarnya. Dan Sakurai tadi... Raburin memberitahu kalo ia sebenarnya sedang menyiapkan desain untuk gambar dan modelnya dia sendiri.
Sakurai meminta maaf. Ia baru pertama kali melihat orang t*l*nj*ng soalnya. Ia sangat terkejut.
Raburjn merasa nggak papa. Itu adalah rahasia. Ia meminta Sakurai untuk nggak bilang ke siapapun tentang apa yang terjadi pada hari ini.
Sakurai mengangguk paham.
Sakurai dan Raburin berpisah. Raburin berterima kasih untuk syal dan sarung tangan dari Sakurai. Ia lalu berlari pulang dengan perasaan lega karena nggak ketahuan. Dia menari gembira karena Sakurai nggak menyadarinya. Nggak papa rumahnya ketahuan tapi ruangannya nggak kelihatan. Meski Sakurai melihatnya t*l*nj*ng tapi yang penting nggak kelihatan.
Maru ternyata masih menunggu Sakurai di depan rumahnya. Ia bahkan sampai tertidur di tangga. Ia memanggil Maru dan membangunkannya.
Maru langsung bangkit dan menanyakan Sakurai dari mana saja? Kenapa nggak menjawabnya? Ia mengaku sangat khawatir dan menanyakan ada apa sebenarnya?
Maru mendekat dan meletakkan tangannya di kedua lengan Sakurai dan mendesaknya untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi?
Sakurai teringat pesan Raburin kalo itu adalah rahasia yang nggak boleh diceritakan ke siapapun. Ia meminta maaf dan menghempaskan tangan Maru lalu masuk ke rumah.
Maru sama sekali nggak nyangka Sakurai melakukan itu padanya. Ia mengetuk-ngetuk pintu Sakurai tapi nggak dibukakan.
Yua jalan ke sekolah sambil ngemut lolipop.
Raburin berjalan bersama seorang guru. Guru itu menyinggung tentang kembalinya Natsume Yua.
Raburin yang adalah guru baru nggak tahu-menahu mengenai Natsume Yua.
Guru itu merasa kalo Raburin nggak tahu kejadian itu karena dia masih baru. Raburin merasa penasaran dan menanyakan kejadian apa yang dimaksud?
Guru itu bingung memberitahunya. Ia mendekat dan memberitahu. Guru yang mau coba-coba dengan murid.
Raburin berjalan duluan. Ia merasa kalo itu nggak bisa dimaafkan.
Guru itu memberitahu kalo Mori Sensei adalah orang yang serius dan berpendidikan.
Mori Sensei bersama dengan Yua di tempat sepi dan gelap. Ia mengaku ingin jadi pelayannya Yua.
Yua mengiyakan dan menyuruhnya untuk melihat ke belakang. Ternyata di sana ada Take dan teman-temannya sedang merekam. Mereka menertawakan Mori Sensei yang sudah melepaskan c*l*n*nya sampai p*nt*tnya kelihatan.
Guru itu memberitahu Raburin kalo anak-anak merekamnya dan mengunggahnya ke internet. Sampai akhirnya Mori Sensei dikeluarkan dan Natsume Yua dilarang sekolah
Raburin berpikir kalo itu adalah pembuangan siswa. Guru itu memberitahu kalo siswa itu juga orang yang aneh.
Yua berjalan di lorong kelas. Dia masuk ke UKS dan menyapa Shiina Sensei. Melapor kalo Natsume Yua telah kembali dengan selamat.
Shiina Sensei merasa kalo Yua pasti merasa kesulitan.
Yua masuk. Ia memberitahu kalo semuanya sudah diputuskan kalo ia bersalah.
Shiina Sensei nggak ngeh. Setahunya Yualah korbannya. Yua tersenyum dan membantahnya. Ia memberitahu kalo ia menyukainya.
Yua lalu menanyakan tentang guru baru yang baru masuk. Shiina Sensei memberitahu kalo menurut para murid Aida Sensei adalah guru yang baik. Dia tampan tapi bukan tipenya Yua.
Yua mengiyakan. Dia sedikit nggak semangat karena nggak ada lagi hal yang menarik. Ia lalu pamit.
Yua datang ke atap dan menyapa Take dan teman-temannya. Mereka senang bisa ketemu lagi sama Yua
Yua duduk di sebelah Take dan menanyakan keadaan sekolah saat ia nggak ada.
"Nggak ada kamu membosankan"
Yua tertawa senang. Dia mengajak Take untuk bikin rusuh lagi.
Take tersenyum penuh makna.
Raburin sedang menyiram tanaman. Tiba-tiba ada suara keras dan membuatnya kaget.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊