Sinopsis King the Land Episode 2

Anysti
0

All content from jtbc









Ringkas drama sebelumnya


Sarang kepergok sama Won memakai toiletnya. Saking kagetnya Sarang sampai menjatuhkan remotnya.  Won reflek sebalik. Sambil berusahe mengambil remot, Sarang minta Won untuk nggak melihatnya. Won akhirnya menunggu di luar. Setelahnya ia mau masuk tapi Sarang malah nggak ngijinin. Padahal Won mau mengambil ponselnya. Dan saat ia memaksa membuka pintu, Sarang terjatuh ke dalam pelukan Won. 


Won mengenali Sarang dan mau mengajaknya bicara tapi Sarang malah meninggalkannya. Ia lalu mengungkit kalo Sarang yang membuatnya jatuh di alat lari statis dan menyebutnya m*sum. Sarang akhirnya mengingatkan. Dan ia masih dengan anggapannya. Won menuntut permintaan maaf untuk yang sekarang dan yang waktu itu. Sarang bersedia meminta maaf untuk yang tadi tapi untuk yang dulu seharusnya ia yang mendapat permintaan maaf. 


Sarang kembali meninggalkan Won. Won yang merasa belum selesai bicara mengikuti Sarang. Sarang sampai kesal dan menekankan kalo ia nggak akan tertarik pada Won sepeserpun. Mereka sampai di depan lift. Won nggak suka melihat Sarang senyum dan menyuruhnya agar jangan senyum. Sarang nggak bisa karena itu adalah pekerjaannya. Dan saat Sarang mau masuk lift, Won menahannya dan mengingatkan agar Sarang mendahulukan tamu. Ih Sarang kesal banget. Berasa mau nimpuk Won. Lah tahu-tahu pintu lift kembali terbuka. Won memberitahu kalo yang benar itu , aku nggak tertarik sedikitpun, bukan sepeserpun. 




Won menyerahkan laporan riwayat hidunya agar bisa bekerja di hotel. Seperti biasa Hwaran berusaha untuk menyuruh Won pergi. Terakhir ia memberitahu kalo salinannya harus dua lembar. 


Sementara itu Sangsik menunggu di luar. Manajer Kim kembali menemuinya karena berpikir kalo Sangsik adalah Won, makanya dia senang banget saat Sangsik mengajaknya untuk makan sepulang ngantor. 


Won keluar dari ruangan Hwaran. Ia mau menyalin dokumen tapi Sangsik bilang biar nyuruh karyawan lain aja karena ia ada acara pelantikan kemudian makan malam dengan ayahnya dan para naratama. Won yang tadinya nggak mau datang ke acara itu terpaksa datang. Manajer Kim selaku pembawa acara memanggil Won. Lah heran lihat Sangsik (yang dia kira Won) malah berbalik. Won yang sebenarnya datang dan naik ke panggung. 







Sarang kaget kalo orang yang bertengkar dengannya ternyata adalah anak komisaris. Won diminta untuk menyampaikan sambutan. Melihat orang-orang itu tersenyum membuat Won merasa trauma. Dulu saat kecil ia merasa takut melihat semua orang tersenyum padanya. Won berusaha untuk menahannya. Ia pun mengatakan sambutan sekedarnya dan minta manajer Kim untuk mengakhiri acara. 


Sebelum acara diakhiri, Sarang yang bertugas membawa bunga diminta untuk menyerahkannya ke Won. Sarang yang nggak bisa menghindar berusaha untuk menyembunyikan wajahnya. Dan saat Won mengenalinya, Sarang mengalihkan dengan bertepuk tangan untuk Won. 






Selanjutnya Won menempati ruangannya. Sangsik memberitahukan jadwalnya. Ia akan syuting dengan staf terbaik. Won melihat kalo staf terbaik itu adalah Sarang. Setelahnya Sangsik pergi. Sarang mau pergi juga tapi Won menahannya. Ia kembali mengungkit kejadian waktu itu. Sarang mengingatkan apa yang Won lakukan dari memberinya kunci kamar dan surat. Ia bahkan masih ingat isi suratnya. Won membantah melakukannya. Sarang lalu mengonfirmasi kalo Won yang pakai kaos harimau. Won kembali membantah. Memangnya hanya dia yang memakai kaos harimau? Sarang bahkan nggak memastikan wajahnya. 


Menyadari kalo ia sudah salah paham, Sarang pun meminta maaf. Ia lalu tersenyum. Won nggak suka melihatnya senyum dan melarangnya. Saat Sarang masih tetap tersenyum, won pun mengancam akan memecatnya. Akhirnya Sarang nggak tersenyum. Ia berterima kasih karena ia belum siap tersenyum. 








Di pesawat seorang penumpang memberikan mantelnya pada Eunji. Penumpang lain nyuruh Pyonghwa untuk menyimpan kopernya. Kopernya sangat berat sehingga Pyonghwa kesulitan mengangkatnya. Rowoon lalu datang dan membantunya. Setelahnya mereka berkumpul usai mengemas tempat makan. Selanjutnya mereka akan bersiap menjual produk. Ketua tim datang dan menanyakan mantelnya penumpang. Lah mantelnya malah dibuang sama Eunji. Ia salah dengar saat penumpang minta mantelnya digantung. Eunji bilang akan bertanggung jawab. Padahal ia hanya staf baru yang nggak berpengalaman. 


Pyonghwa lalu mengatakan akan bertanggung jawab menggantikan Eunji. Ia berlutut dan meminta maaf pada penumpang tersebut. Penumpang minta mantelnya diberikan padanya di lobi transit. Setelah turun dari pesawat Pyonghwa lalu membawa mantel itu ke binatu. Ia sampai memohon pada karyawannya yang sedang sibuk. Ia juga nggak keberatan kalo harus bayar dua kali lipat, tiga atau empat kali lipat. 


Akhirnya masalah mantel kotor selesai. Selanjutnya Pyonghwa berlari untuk memberikan mantel itu pada pemiliknya. Pyonghwa kelelahan karena mengenakan sepatu hak. Rowoon menemuinya dan mengambil alih. Ia bisa terluka kalo berkari seperti itu. 





Sangsik menemui Kim Sumi dan mengingatkannya tentang makan malam mereka. Kim Sumi yang sudah tahu kalo Sangsik bukan Won pun mengabaikannya dan menolaknya. Sangsik menyebutnya matre. Ia juga nggak mau dekat-dekat dengan wanita matre, takut terkena limbahnya. Sarang datang. Sangsik mengajaknya untuk ikut makan malam sebagai karyawan terbaik. Kim Sumi protes harusnya kan dia yang ikut. Sangsik kembali menyindirnya sebagai wanita matre dan mengajak Sarang pergi dari sana biar nggak kena limbah. 


Sarang terpukau melihat tempat itu. Ini adalah pertama kalinya ia datang ke King the Land, tempat yang khusus untuk tamu naratama. Ia bertemu dengan Won di dekat pintu. Won mengingatkannya yang bilang akan menghindarinya. Sarang mau mengatakan sesuatu tapi Won keburu pergi. 






Di mejanya ayah bersama dengan Hwaran, Won dan koleganya. Ia menyinggung tentang harga tuna yang jadi makanan utama di jamuan kali ini. Kolega ayah memuji Hwaran yang menurutnya murah hati pada adiknya. Selanjutnya ayah memberi sambutan. Saat semuanya bersulang sambil duduk, Sarang malah melakukannya dengan berdiri sehingga ayah menanyakan siapa dirinya. Hwaran memberitahu ayah kalo Sarang adalah staf terbaik hotel mereka. Ayah lalu minta Sarang untuk memberi sambutan. Ayah senang dan nyuruh koki untuk ngasih potongan ikan yang nggak akan dimakan sembarang orang ke Sarang. Setelah Sarang, Won juga diminta menyampaikan sambutan. Dan sambil melihat Sarang ia bilang akan membuat karyawan hotel King tersenyum tanpa paksaan. 


Saat ayah bicara dengan yang lain, Hwaran menyinggung Won yang sampai diadain upacara pelantikan dan dibuatin pesta penyambutan. Won menekankan kalo ia nggak tertarik dengan perusahaan dan minta Hwaran untuk jangan mengusiknya. 


Sarang mendapat hadiah ikannya. Ia merasa bosan dan mau pergi. Ia mau pamit dulu sama CEO tapi karyawan di sana menyuruhnya untuk langsung pergi aja. Akhirnya Sarang pergi dengan membawa ikannya. Won yang juga merasa bosan sempat melihat Sarang pergi. 






Di bus Sarang menelpon neneknya dan mau memberikan ikan tunanya untuk nenek tapi nenek yang sedang sibuk nggak bisa bicara lama dan menutupnya. Ia lalu menelpon pacanya tapi sang pacar malah berada di Busan. Ia baru akan kembali akhir pekan, padahal sudah janji mau ke menara Namsan bersamanya. Mendadak ada sebuah mobil yang berhenti di depan bus sehingga membuat sopir mengerem. Ikannya Sarang melompat keluar dari kotaknya. Dih kaget, ternyata isinya adalah kepala. 


Sampai rumah ia dan Pyonghwa takut lihat ikannya dan nggak tahu harus diapain. Sampai akhirnya Da Eul datang. Ia membuat kepala ikan yang menakutkan itu jadi bisa dimakan. Dan saat Sarang bilang kalo ikan itu harganya 700 juta, mereka jadi sayang mau makannya dan mau menjualnya. Tapi siapa orang yang mereka kenal yang mampu membelinya? Mending buat beli rumah. 





Pesta sudah selesai. Ayah nyuruh Won untuk pulang ke rumah. Setelah ayah pulang, Hwaran seperti nggak mau Won pulang dan menasehati agar ia jangan melakukan hal berbahaya. Setelah Hwaran pergi, Won dijemput sama Sangsik. Katanya minta dibukain pintu mobil tapi setelah Sangsik melakukannya ia malah berbalik dan kembali ke hotel. 


Di kamarnya Sarang melihat kembali buku catatannya. Di dalamnya ia menemukan gambarnya saat masih kecil. Ia dan ibunya meninggalkan hotel. Sejak saat itu ia bercita-cita untuk bekerja di hotel. Sementara itu Won berolahraga sendirian. 




Da Eul ke toko dan disambut dengan ucapan selamat oleh para juniornya karena ia dipromosikan sebagai kepala tim. Dalam kesempatan itu juga Da eul mengumumkan agar mereka mengurus makanan sendiri-sendiri mulai sekarang. Nggak perlu lagi menyiapkan makanan senior. 


Setelah toko dibuka, Da eul melihat dua pria yang mau beli kacamata. Dengan mulut manisnya ia membuat pelanggan tersebut membeli kacamata saat temannya bilang kalo kacamata itu membuatnya kayak lalat. Di luar ia bertemu dengan Pyonghwa. Ia mau membelikan hadiah sebagai ucapan terima kasih. Tapi gegara Da eul meledek kalo itu untuk pria yang disukainya, Pyonghwa jadi nggak jadi beli dan mau pergi tapi Da eul malah menariknya. 





Di hotel kedatangan tamu yang nyebelin. Ia adalah Mo Song ae, ibu sejuta umat. Ia memesan kamar deluxe tapi minta ditingkatkan ke kamar suite tanpa mau membayar lebih. Sarang sudah bilang kalo itu nggak bisa tapi Mo Song ae malah ngeyel. Ia minta dipanggilin manajer. Manajer melihat ke Sarang dan minta Sarang untuk bilang dia nggak ada. Sarang menurut dan malah dia yang jadi repot sendiri. 


Won sedang berjalan dengan Sangsik sambil membaca daftar pertanyaan yang akan diajukan untuknya. Ia melihat keributan itu dan mendekat. Sarang menjelaskan yang terjadi. Won menyudahi dan nyuruh Sarang untuk memanggil satpam karena apa yang Mo Song ae lakukan itu kayak mencuri. Ia lalu memanggil manajer dan menyuruhnya untuk menyelesaikannya. 


Setelah Won pergi, Mo Song ae masih aja mengeluh. Won berbalik dan kembali manggil Sarang. 






Di ruangannya Won membaca daftar pertanyaannya. Ia masih mengeluhkan hal tadi. Sarang beralasan kalo ia hanya mengikuti prosedur dimana tamu adalah segalanya. Prosedur? Prosedur yang mana? Siapa yang buat? Kemana ia yang bicaranya tanpa filter? Sarang menjelaskan kalo ia bicara tanpa filter hanya kalo di luar, kalo di hotel ia adalah hotelier. 


Karena nggak ada lagi yang mau dibicarakan, Sarang mau pamit. Won minta Sarang untuk nggak menanyakan apapun padanya. Warna favorit, makanan favorit apalagi minuman favorit. Sarang nggak ngerti kenapa ia harus menanyakannya? Won lalu memanggil Sangsik dan menunjukkan kalo Sarang nggak tahu pertanyaannya. Rupanya Sarang nggak tahu karena ia nggak dikasih lihat daftar pertanyaannya. Dan hanya Won yang dikasih lihat. Sarang masih nggak ngerti. Apalagi saat Sangsik bilang kalo Won akan berperang sama staf terbaik. Perang??? 


Akhirnya Sangsik menjelaskan yang terjadi. Sarang minta dikasih lihat proposalnya tapi Sangsik nggak mau memberikannya. Sangsik juga nggak bicara formal padanya. Katanya karena mereka sama-sama karyawan. Sarang memanggilnya Oppa dan minta proposalnya diantar ke meja resepsionis. Setelahnya Sarang pamit sama Won. Setelah Sarang pergi, Sangsik menunjukkan ke Won kalo belum juga 5 menit ia mendekati Sarang tapi sudah dipanggil Oppa. Won aneh lihatnya dan menyuruhnya pergi. 






Malamnya Sarang ke Namsan bareng sama pacarnya. Sarang disuruh naik tangga padahal dia memakai sepatu hak. Sampai di atas pacarnya dapat telpon. Ia harus pergi ke acara reuni. Sarang nggak mau tapi pacarnya maksa. Ia menenangkan kalo mereka hanya sebentar. Keduanya sepaka tpergi setelah memasang gembok. Setelah gembolk terpasang, pacarnya melempar kuncinya. Ih ternyata bukan kuncinya yang dibuang. Kunci yang sebenarnya masih ada di tangannya. Pacarnya menautkan kuncinya ke gembok lalu pergi. Setelahnya malah kuncinya jatuh. 


Sarang dan pacarnya ke acara reuni. Kebanyakan orangnya perempuan. Nam yang bilangnya hanya mau setor muka malah ninggalin Sarang dan bermain dengan teman-temannya. Sarang nggak tahan lihatnya dan keluar. Nam melihat Sarang keluar dan menyusul. Sarang marah. Ia bahkan sampai berpikir untuk mengakhiri hubungan mereka. Nam menenangkan dan menjanjikan akan mengantarnya pulang. Ia nyuruh Sarang untuk menunggu sementara ia mau pamitan sama teman-temannya. Sarang menurut. Ia menunggu tapi Nam nggak juga kembali. Ia ke sana lagi dan melihat Nam kembali main sama teman-temannya. 






Won mencari pegawai dengan nama Han Miso tapi nggak menemukannya. Setelahnya ia ke taman. Sarang juga ke sana nggak berselang lama tapi keduanya nggak saling menyadari. Di wajah keduanya sama-sama menyimpan kesedihan. Keduanya lalu berbalik di waktu yang sama dan pergi. 






Won dan Sangsik sudah di bandara tapi Sarang belum juga datang. Nggak lama kemudian Sarang datang dengan mengenakan pakaian putih dan tampak beda dari biasanya. Won sampai terdiam melihatnya. Ia memarahi Sarang yang datangnya telat. Padahal sih tepat waktu. Sangsik menghampiri mereka dan mengakrabkan diri dengan Sarang.Won nggak suka Sangsik dekat-dekat dengan Sarang dan menjauhkannya.Ia mendorong kopernya ke arah Sarang dan menyuruhnya membawakan kopernya. Sarang malah menghindar sehingga koper itu mengenai kepala orang. Mana setelahnya Sangsik dan Sarang pergi gitu aja tanpa membantunya. 


Selanjutnya Won menghampiri pria itu dengan gaya berani. Ia lalu membuka dompetnya dan memberikan cek ke pria itu. Pria itu marah dan memukul WOn pakai cek itu. Dikiranya uang bisa menyelesaikan masalah??? Tapi setelah melihat kalo nolnya ada 6, sikap pria itu berubah perhatian. Perlu kasih kembalian? Ia juga menawarkan untuk membawakan kopernya Won. Won menolak. Ia menunjuk Sarang dan Sangsik seakan mau men*mbak mereka. 






Sesampainya di Jeju, sudah disiapkan mobil sporty warna merah. Sarang sama Sangsik sudah senang aja, tahunya hanya Won saja yang naik mobil itu sementara mereka naik taksi. Setibanya di hotel, baik Sarang maupun Won sama-sama langsung menikmati pemandangan pantai. Ayah menelpon Won dan memberitahu betapa pentingnya siaran langsungnya nanti. Itu akan ditayangkan di seluruh dunia. 


Esok harinya semua orang sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk syuting. Sarang aja membaca naskahnya saat dimake up. Seorang kru memberikan naskah pertanyaan yang baru dari tim humas. Katanya itu dari direktur langsung. Selanjutnya ia lalu tiba di lokasi. Sambil baca ia mengambil macaron. 


Won datang bersama timnya. Dengan cahaya lampu yang terang Won nampak bersinar. Ia menghampiri Sarang yang terpaku menatapnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)