Sinopsis King the Land Episode 5

Anysti
0

All content from jtbc








Ringkas drama sebelumnya


Won mencari data tentang seorang pegawai tapi ia nggak mau ngasih tahu namanya siapa. Ingat apa yang dikatakan Hwaran. Ia lalu keluar dari sana dan ketemu sama dua karyawan yang tersenyum menyapanya. Ingat kejadian saat ia kecil. Pelayan menyuruhnya makan sama komisaris. Ia menanyakan ibunya tapi katanya ibunya nggak ada dari kemarin. Ia turun sama pelayan itu dan ketemu sama pelayan lainnya. Mereka menyapanya sambil senyum. Won kecil ketakutan melihat senyum mereka dan teriak minta mereka untuk nggak senyum. 


Nggak mau melihat senyum palsu mereka, Won pun pergi. Seperti sebelumnya ia pergi ke taman. Ternyata ada Sarang di sana. Ia menghampiri Sarang dan memayunginya. Di situ adalah tempatnya. Sarang mau pergi tapi malah kesandung. Won sigap menahannya dan menatapnya. Ternyata ia bisa nangis juga. 


Sarang melepaskan diri tapi Won malah kembali menariknya. Ia akan membiarkan Sarang sekali ini saja. Sarang pergi. Won menyusulnya dan menyuruhnya untuk ke mobilnya, ia akan mengantarnya. Di mobil Sarang hanya diam. Won menanyakan payungnya. Sarang bilang payungnya terbang dan ia malas menangkapnya. Hatinya terasa tenang saat melihatnya. Harusnya ia melepaskannya dari dulu. Won meragukan kalo Sarang lai ngomongin soal payung apa cinta? Sarang nggak mau menjawab dan minta diturunkan di mana aja di dekat stasiun metro. 







Jalanan macet dan Sarang tertidur. Won membuat bangkunya lebih rendah dan menyelimutinya. 


Setelah sampai Won membangunkan Sarang. Sarang sampai tergagap saat bangun. Won memberinya tas dan menyuruhnya untuk ganti baju. Buang aja setelah dipakai. Ia mengajak Sarang untuk makan karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sarang mengambilnya. Setelah ganti baju ia pun kembali pada Won. Dih kaget lihat kalo ternyata Won juga memakai baju yang senada dengannya. 


Mereka duduk bersama. Sarang khawatir kalo orang akan salah paham melihat mereka dan mengira kalo mereka pacaran. Won menenangkan kalo ia nggak akan memacarinya. Karyawan restoran datang dan mengambil gambar. Ih pak Gu langsung mendekat ke Sarang biar kena jepret. Seperti yang Sarang duga mereka dikira pacaran. Sarang langsung membantah. Karyawan restoran meminta maaf. Tapi untuk fotonya Won nyuruh agar diletakkan di meja aja. 


Setelahnya Sarang kembali mengeluhkan kalo mereka dikira pacaran. Lah segitu nggak maunya dikira pacaran sama Won. Won merasa kalo itu lebih baik dari pada pakai baju basah. Sarang berterima kasih. Baju dan sepatu yang Won berikan sangat pas. Won bilangnya kalo ia asal milih. Selain itu ini pertama kalinya ia beli baju dan sepatu buat orang lain. 


Ih padahal Won hati-hati milihnya. Ia berpatokan pada saat Sarang berada di dekatnya tadi. Dan sepatu ia juga mengukurnya dengan tangannya. 






Makanan mereka datang. Won memesan sebanyak itu karena nggak tahu Sarang sukanya apa. Sarang merasa nggak bisa menghabiskan semua itu. Won menyuruhnya untuk makan aja, nggak perlu dihabiskan. Sarang merasa sayang. Karena itulah Won nyuruh Sarang untuk memberitahunya makanan, minuman dan warna apa yang ia sukai, biar nggak kebuang dan ia bisa fokus pada apa yang Sarang sukai. 


Sarang bilang kalo ia yang akan traktir. Tapi Won ingin mentraktirnya karena ia sedang ulang tahun. Sarang sendiri nggak pernah merayakan ulang tahun karena itu menyedihkan, menyedihkan membuat mereka berharap tapi akhirnya kecewa. Tapi menurut Won, membohongi diri sendiri dan menghibur diri itu nggak papa. 


Seusai makan Sarang mau membayar. Lah dia kaget tahu tagihannya sampai satu juta lebih.dengan terpaksa ia memberikan kartunya. Won mengambilnya dan menggantinya dengan kartunya. 







Terakhir Won mengantar Sarang pulang. Sebelum berpisah Won memberikan kue untuk Sarang. Ia memesannya khusus sama koki eksklusif khusus buat Sarang. Lah padahal jam pulang. Sarang menyesalkan Won yang seenaknya. Baginya itu hanya permintaan tapi bagi orang kayak Sarang itu adalah permintaan yang nggak bisa ditolak. Mereka jadi pulang telat gegara dirinya. Won meminta maaf karena nggak sampai memikirkannya. 


Nam mendadak muncul. Ia menduga kalo Sarang minta putus karena punya lelaki lain. Ia memberitahu Won kalo ia adalah pacarnya Sarang. Sarang membantah dan mengingatkan kalo mereka sudah putus. karena Nam nggak mau pergi, Sarang terpaksa menelpon polisi. Nam mematikan ponselnya. Sarang mengancam akan membunuh Nam kalo sampai ia muncul di hadapannya lagi. 


Sarang pun meninggalkan nam dan naik ke atas. Nam mau menyusul tapi Won menahannya. Nam sudah membuat Sarang menangis di hari bahagianya. Ia sudah susah payah menghiburnya dan ia nggak akan membiarkan Nam merusaknya. Ia menarik tangan Nam dan memberitahu kalo apa yang dilakukannya hari ini termasuk kekerasan. Kelak kalo mau ketemu buat janji dulu. 






Sesampainya di rumah Sarang membuka kue dari Won. Won yang masih di depan mengirim pesan mengucapkan selamat ulang tahun. Karena Sarang nggak membalas, Won kembali mengirim pesan memberitahu kalo itu dirinya. Sarang mau membalasnya tapi Won keburu nelpon, bilang kalo tadi dia mengirim pesan. Sarang mengiyakan dan memberitahu kalo ia harus memberinya waktu untuk membalas. Won bilang ke Sarang kalo nanti kejadian kayak tadi terjadi lagi ia bisa menelponnya aja, jangan merepotkan polisi yang sibuk. Ia lalu mengucapkan selamat ulang tahun untuk Sarang, secara tadi belum sempat ngucapin. Sarang berterima kasih. Ia mau mengucapkan sesuatu tapi Won malah menutup telponnya. 


Won merasa lega dan kemudian pulang sambil senyum. Sementara itu di rumah Sarang menyalakan lilin di kuenya. 




Timnya Pyonghwa menempati posisi paling bawah pada penjualan mereka. Purser datang dengan membawa kue untuk merayakannya. Yang lain merasa nggak enak. Tadiaja purser habis diseret di ruang rapat dan dipermalukan. Hari ini adalah tugas Pyonghwa menjual barang. Purser memintanya untuk bekerja keras menjual semua barang. 


Setelahnya Pyonghwa menemui purser dan membawakannya minum. Ternyata mereka itu seangkatan. Semuanya sudah pada naik pangkat tapi hanya Pyonghwa yang masih memakai syal putih. Ia menyemangati agar Pyonghwa bisa naik pangkat tahun ini agar bisa masuk ke grup obrolan seangkatan mereka. Ia janji akan membantu Pyonghwa asalkan Pyonghwa bisa menjual banyak barang hari ini. 





Sarang dan Da eul sedang menonton film horor saat Pyonghwa pulang. Ia secara nggak sengaja melihat pakaian dan sepatu Sarang dari Won. Keduanya langsung bertindak layaknya mertua. Mereka duduk di atas sedang Sarang duduk di sofa. Sarang memberitahukan semuanya pada Pyonghwa dan Da Eul tapi mereka nggak percaya. Seorang pria membeli Thom Brownie untuk seorang wanita sudah pasti untuk memikatnya dengan uang. Da eul menyuruhnya untuk memacari dia. Selain itu sepatunya juga sangat pas. Sarang ingat kalo Won bilang kalo ia hanya asal ambil. 


Da eul dan Pyonghwa lalu membujuk Sarang untuk membeli produk mereka untuk membalas baju dan sepatu yang diterimanya. Sarang nggak mau dan masuk ke kamarnya. 




Akan ada acara Pekan petani super. Nantinya King the Land akan menemui para petani dan meminta mereka untuk memberikan hasil panen mereka. Won nggak setuju timnya yang melakukannya karena itu bukan tugas mereka.  


Sangsik menemui Won di ruangannya dan mengeluhkan yang dilakukannya tadi saat rapat. Ia menasehati agar Won mengalah agar bisa menang. Won nggak mau menang. Ia hanya merasa kalo itu bukan tugas mereka. Sangsik mengungkit selama di Inggris ia berharap bisa menjadikan Won sebagai komisaris makanya ia selalu rajin menyerahkan laporan tren tiap pekan. Ia menunjukkan laporan yang dikerjakannya dan nggak sengaja melihat fotonya WOn sama Sarang. Ia menduga kalo mereka sedang pacaran tapi Won membantah. Itu hanya karena Sarang kemarin berulang tahun. Lah Sangsik malah minta dikasih baju pasangan juga kalo pas ulang tahun. Won nggak suka dan melempar Sangsik pakai bantal. Ia lalu meriksa fotonya. Untung nggak robek. 






Sarang mengirim pesan menanyakan apa Won sibuk sepulang kerja. Ia mau ketemu. Won menjawab sibuk dan Sarang mengiyakan. Setelahnya Won mengirim beberapa pesan lagi tapi Sarang nggak membalasnya. Ia lalu menemui Sarang yang sedang bekerja dan menanyakan kenapa Sarang nggak membalas pesannya. Sarang merasa sudah membalasnya karena nggak tahu kalo Won mengirim pesan lagi. Mereka dilarang menggunakan ponsel saat sedang bekerja. 


Won lalu menanyakan ada perlu apa Sarang ingin bicara sepulang kerja? Sarang nggak jadi karena Won bilang ia sibuk. Won memberitahu kalo ia memang sibuk tapi ia bisa meluangkan waktunya yang berharga. Setelahnya mereka lalu berpisah. 


Para rekan Sarang memuji Won karena membuat mereka nggak perlu pergi ke Pekan Petani Super. Sarang menanyakan apa itu tapi mereka nggak memberitahu Sarang. Dan tentang Won yang bicara dengan Sarang tadi mereka berpikir kalo Sarang habis dimarahi. Sarang memberitahu kalo Won hanya menyemangatinya. 




Malamnya Won menunggu Sarang di depan. Sarang akhirnya datang. Won mau keluar dari mobil tapi nggak diijinin sama Sarang. Ia hanya dibolehin membuka sedikit kaca mobilnya. Sarang bahkan nggak mau ada orang yang lihat kalo ia bicara sama Won. Ternyata Sarang minta ketemu Won karena mau memberinya sesuatu untuk mengganti yang kemarin. Padahal Sarang nggak perlu melakukannya. Lah Sarang malah mau mengambilnya kembali. 


Setelahnya Sarang nyuruh Won untuk pergi. Katanya sibuk. Won turun dari mobil dan memanggil Sarang yang jalan menjauh. Ia yang nggak mau pisah mengajaknya untuk makan. Sarang mengiyakan. Kali ini ia yang akan mentraktirnya. 






Sarang mengajak Won makan di tempat yang nggak pernah dia datangi sebelumnya. Untuk bisa masuk mereka harus mengantre. Beberapa kali Won mengeluh kalo dia nggak pernah mengantre. Ia bahkan mau langsung masuk saat nomornya dipanggil, tahunya bukan mereka. Sarang nyuruh Won untuk pergi aja kalo nggak mau nunggu. Ia memberitahu kalo ia selalu menunggu. Katanya orang yang mengantre itu bekerja untuk orang yang nggak mengantre, kayak mereka sekarang. 


Akhirnya mereka dipanggil. Meski tadi ngeluh mulu, Won sangat suka minum, makan dan melihat atraksi koki membuat hati dengan menggunakan telur. 


Sehabis makan, Won yang jalan sama Sarang menanyakan apa lagi yang akan mereka makan nanti. Sarang mengatakan kalo ini adakah yang terakhir. Ia nggak mau makan sama Won lagi. Mereka nggak dekat dan ia merasa sungkan. Won mengatakan kalo ia nggak sungkan sama sekali. Selanjutnya ia mengajak Sarang untuk makan daging. Sarang tetap nggak mau dan nyuruh Won untuk makan sama emannya. Won memberitahu kalo ia nggak punya teman. Ia nggak butuh. Ia lalu kembali membicarakan makanan. Padahal Sarang sudah bilang nggak mau. 





Hwaran menemui suaminya. Ia meminta cerai karena mencintai wanita lain. Hwaran mengijinkannya bersama dengan wanita itu tapi ia nggak mau bercerai sebelum grup King jatuh ke tangannya. Apalagi sekarang ada Won. Saat Hwaran mau pergi, di luar ada manajer Kim yang memberikan bunga dan kue karena hari ini adalah hari ulang tahun pernikahannya. 


Paginya saat bersama ayah dan Won, ayah menyinggung tentang suaminya Hwaran yang kembali ke Korea. Hwaran memberitahu kalo dia ada pekerjaan dan nggak sempat mengabari. Ayah juga tahu kalo suaminya bersama dengan wanita lain. Ia berpesan jangan sampai ada keributan. Ayah nggak mau menghamburkan uang untuk iklan demi menutup berita yang nggak penting. 


Setelah ayah pergi, Hwaran mendesak Won agar segera menandatangani acara pekan petani super. Saat Won bersikeras nggak mau, Hwaran memberitahu kalo yang mereka suka adalah uang. 




Mo Song ae, ibu sejuta umat mengacau di tokonya Da eul. Ia datang dengan anjingnya dan membuat pelanggan yang lain kabur karena merasa nggak nyaman. Da eul menegurnya tapi ia nggak menghiraukannya. Dan saat anjingnya buang air, ia dan manajernya malah mau pergi gitu aja. Da eul menahan dan minta mereka untuk membersihkannya baru pergi. Mo Song ae nggak ma udan malah nyuruh Da eul untuk membersihkannya. Akhirnya manajer Mo Song ae yang membersihkannya karena orang-orang mulai melihat pada mereka. 


Setelahnya Da eul dan tim makan makanan pedas untuk menyalurkan emosi mereka. Saat mendatangi sebuah kedai, mereka mendadak nggak jadi makan gegara ada Mo Song ae sebagai  salah satu pemengaruh yang merekomendasikan menu di sana. 




Sarang disuruh sama seniornya untuk menghubungi para tamu naratama dan menanyakan kabar mereka juga meminta mereka untuk mampir dan menginap lagi di King the Land. Won melihatnya dan menegur yang Sarang lakukan. Secara itu adalah tugasnya tim penjualan. Sarang beralasan kalo ia hanya mengikuti perintah. 


Gegara itu mood Won jadi turun. Ia mengeluhkannya pada Sangsik. Dan itu karena insentif. Karena itulah Won akhirnya menyetujui pekan petani super biar mereka mendapatkan banyak insentif. Selanjutnya para staf King the Land membagi tugas. Karena Sarang adalah staf termuda, ia nggak memiliki kesempatan untuk memilih. Ia disuruh pergi ke tim ginseng. 





Won yang dengar kalo Sarang pergi ke gunung Jiri dan berangkat malam ini juga menyesalkan. Apalagi Sarang harus berangkat juga besok malamnya. Memangnya dia nggak tidur? Sangsik memberitahu kalo dia bisa tidur di bus. Ia yakin mereka akan senang karena mendapat insentif 200 ribu saat berhasil melakukannya.


Sarang sudah di bus. Alih-alih tidur ia memilih mencari tahu tentang ginseng. Won yang sedang dalam perjalanan pulang mencemaskan Sarang. Beberapa kali ia menulis pesan tapi nggak jadi mengirimkannya. Sangsik menyarankan agar ia menelponnya langsung alih-alih mengirim pesan. 





Pada pagi harinya Sarang sudah sampai di rumah petani ginseng. Ia hanya bertemu dengan istrinya sementara orangnya pergi ke hutan. Istrinya meminta Sarang untuk meninggalkan bingkisannya tapi Sarang mau menemui suaminya dulu. Di dalam ada banyak bingkisan dari hotel-hotel di Korea tapi suaminya hanya akan memberikan ginsengnya pada hotel First Royal. 


Sarang nyusulin sajangnimnya ke gunung. Ia juga sudah siap dengan sepatu dan baju ganti. Ia pun berjalan sambil membawa bingkisannya. 


Di kantor Won mecemaskan Sarang. Apalagi setelah melihat ramalan cuaca. Katanya hari ini akan hujan dan kemungkinan ada badai juga. Dan saking cemasnya sama Sarang, Won sampai membatalkan beberapa rapatnya.Sangsik menenangkan kalo hujannya nggak sampai 30%. Lah baru aja Sangsik bilang begitu tahu-tahu muncul kilat dan petir di luar. 







Hal itu membuat Won jadi semakin mencemaskan Sarang. Ia menelpon Sarang setelahnya. Kekhawatirannya terus bertambah saat Sarang bilang ia ada di gunung. Won nyuruh Sarang untuk turun karena ia nggak membutuhkan ginseng liar. Sarang sendiri nggak mau turun sebelum bertemu dengan petani ginseng. 


Mendadak Sarang menutup telponnya. Ia melihat ginseng liar dan mengambilnya. Ia merasa sangat senang dan secara nggak sengaja tergelincir kemudian jatuh ke jurang. Mendadak langit gelap dan hujan turun. Sarang terbangun malam harinya. Ia sangat ketakutan dan hanya bisa menangis. Meski begitu ia masih penasaran, yang didapatkannya itu doraji apa ginseng liar? Ia mau memakannya tapi kemudian tersengar suara yang membuatnya takut. Ia berteriak meminta pertolongan. Apa ia akan segera mati? 


Sebuah cahaya terang muncul. Sebuah helikopter datang. Di atas Sarang melihat seseorang. Orang itu adalah Won ternyata. Ia turun melompat menuju Sarang. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)