Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 2 part 1

Anysti
0

All content from tvN 






Ringkas drama sebelumnya


Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak 


"Sesuai sama apa yang terlihat, ini adalah hari-hari emasku" 


Yeon berdiri di puncak gunung dengan harimau di dekatnya menatap jauh ke depan. Kelopak bunga berjatuhan. Ia mengibaskan kipasnya dan guguran kelopak bunga itu seketika menyebar. 


Yeon adalah pemilik Baekdudaegan. Roh gunung yang mengendalikan angin dan hujan. Ia adalah Gumiho yang levelnya beda kalo dibandingkan sama makhluk kuno yang kita lihat di acara horor. 


Suatu hari Yeon tidur di bawah pohon. Seseorang melambaikan tangan di depannya lalu membelai kepalanya. Yeon membuka matanya dan melihat orang itu. 


Seorang anak perempuan tersenyum menatapnya. Yeon menanyakan pada anak itu; apa kamu pingin mati? Anak itu merasa kalo respons Yeon aneh. Biasanya anjingnya senang kalo ia mengalirnya seperti itu. 


Yeon kesal banget disamakan sama anjing. Nggak tahu siapa dia? Anak itu tahu kalo Yeon adalah rubah. Ia memperkenalkan diri kalo ia adalah A Eum. 


Eum mengulurkan tangannya sambil senyum. Yeon hanya terdiam menatapnya. 


Kalo Yeon dikasih satu kesempatan untuk mengubah masa lalunya, ia akan kembali ke moment itu. Untuk memastikan kalo gadis itu nggak pernah bisa menemukannya. 






Di hari yang lain Eum datang lagi. Ia datang sambil membawa sesuatu. Yeon sampai heran lihat Eum nggak tersesat dan bisa datang tiap hari. 


Eum membuka payung merahnya. Dan saat payung itu diangkat, Eum berubah menjadi gadis dewasa yang cantik. 


Ia menutup payungnya dan memberikannya pada Yeon. Yeon menerimanya dan tersenyum pada Eum. 


Sebagian menyebutnya skandal terbesar Baekdudaegan. Yaitu kisah roh gunung yang jatuh cinta pada manusia. 


Yeon dan Eum  berjalan menyusuri sungai. Di lain waktu Yeon mengajari Eum memakai. Pernah satu waktu juga Yeon menghukum Eum dengan duduk sambil memegangi telinganya. 


Kalo kayak gini ia pasti dikritik. Tapi walaupun begitu ia tetap suka. Ia suka cara Eum meninggalkan jejaknya di hutannya. 


Yeon menghampiri Eum dan membelai rambutnya. 


Di hari yang lain keduanya berada di bawah pohon Yeon. Eum tersenyum lalu menciumnya. Payung yang biasa Eum bawa mereka gunakan untuk melindungi diri dari hujan. 




Mungkin sudah bisa ditebak. Tapi kisah cintanya punya akhir yang tragis. Seseorang merenggut nyawanya. 


Eum meninggal dalam pangkuan Yeon. 






Eum menaiki sebuah perahu menuju alam lain. 


Yeon berlari mengejarnya karena kalo Eum sudah menyeberangi sungai Samdo maka ia nggak akan bisa melihat Eum lagi. Ia sendiri nggak bisa menggenggamnya tapi juga nggak bisa melepaskannya. 


Mendadak Yeon berhenti berlari. Ia merasa terpaksa untuk menggunakan kekuatannya. Ia menundukkan wajahnya sejenak dan saat ia mengangkat wajahnya, matanya berubah menjadi kuning keemasan. 


Seketika air sungai berubah menjadi es. Perahu yang Eum naiki nggak bisa bergerak. 


Taluipa yang bertugas mengantarkan Eum menjadi geram dan meneriakkan nama Yeon keras-keras. Eum sendiri nangis menatap orang yang ia cintai. 


Perlahan Yeon melangkah menuju perahu Eum. Eum menggeleng, berharap Yeon nggak melakukannya. 


Dengan wajah pucat Yeon berlutut. Eum aja sampai nangis lihatnya. Taluipa memalingkan wajahnya. Nggak tega. 






Akhirnya Yeon bisa bicara dengan Eum. Sambil membelai wajah Sun ia meminta agar Eum bereinkarnasi. Ia menjanjikan kalo ia pasti menemukannya. 


Eum menangis mengangguk mengiyakan. Yeon lalu mendekatkan wajahnya dan memberikan mutiaranya pada Sun. Mereka lalu berciuman. Sebuah cahaya apa ya keunguan, keemasan? Mengelilingi keduanya. 


Waktu terus berlalu. Yeon melihat seorang wanita yang sedang menggendong bayinya. Wanita itu memiliki wajah seperti Eum tapi dia bukan Eum. 


Berkali-kali Yeon bertemu sama orang yang mirip dengan Eum. 


Di era yang berbeda, di sebuah restoran, Yeon kembali melihat orang yang berwajah sama dengan Eum. Dan lagi-lagi dia bukan Eum. 


Tapi nggak ada satupun dari mereka yang membawa mutiara rubah yang ia berikan pada Eum. 




Dan pada malam itu saat ia ketemu sama Ji Ah kecil. Ia mengulurkan tangannya dan menanyakan apa dia adalah A Eum? Dan ternyata Ji Ah bukanlah Eum. 


Ia lalu mendekat dan meminta Ji Ah untuk melupakan semua yang ia lihat hari ini. Kalo enggak maka ia akan membunuhnya. 




Kembali ke saat setelah Yeon menyelamatkan Ji Ah yang menjatuhkan diri dari balkon rumahnya. Ji Ah menatapnya dan bilang sudah lama menunggunya. 


Botol obat jatuh. Ji Ah menyuntikkan sesuatu tepat ke leher Yeon. Yeon menyesalkan. Harusnya ia bunuh saja Ji Ah saat itu. 


Aku sudah menunggumu






Yeon akhirnya tersadar. Ia menatap Ji Ah yang sedang duduk dan menatapnya. Mau mati? Ji Ah memberitahu kalo dia nggak akan minum teh di sana kalo dia takut mati. Ji Ah bangkit dan menawari Yeon untuk minum teh. Yeon bangun. Ia merasa kalo kepalanya pusing. 


Ji Ah menuangkan teh untuknya. Yeon mengeluhkan Ji Ah yang menawarinya teh setelah perbuatan Ji Ah padanya. Ji Ah memberitahu kalo saat pria dan wanita melakukan kontak fisik, biasanya mereka minum teh dan makan bersama. Nggak ada yang peduli sama orang yang mulia dan suci. 


Yeon bangkit dan menghampiri Ji Ah. Nggak peduli mereka peduli apa enggak, kalo Ji Ah dirugikan, bukannya lebih baik menurunkan harga diri atau martabatnya dulu? 


Ji Ah tersenyum dan menatap Yeon. Ia meminta Yeon untuk mendengarkannya dulu sebelum ia memutuskan siapa yang dirugikan. Yeon mengiyakan. Tapi kalo perasaannya nggak berubah setelah mendengarkan apa yang Ji Ah katakan, maka Ji Ah harus membayar karena telah mengujinya. Ji Ah nggak ngeh. Harga? 


Yeon mendekat dan memberitahu apa yang harus Ji Ah bayarkan. Matanya. Ia akan mengambil mata yang melihat hal yang nggak seharusnya. Ji Ah menatapnya dan menyetujuinya. Yeon mengangguk. 


Aula pemakaman Eun Ha





Rang datang ke pemakaman Eun Ha bersama dengan Yu Ri. Saat mereka sampai, Rang melihat ekor Yu Ri dan menyindir apa Yu Ri pingin pamer kalo ia seekor rubah? Yu Ri nggak ngeh. Rang menunjuk ekornya. 


Yu Ri melihat ekornya dan meminta maaf pada Rang. Rang hanya tersenyum sambil geleng-geleng. 


Seseorang membukakan pintu mobil untuk Yu Ri dan mengonfirmasi kalo ia adalah Ki Yu Ri, selaku direktur Moze. Yu Ri turun dari mobil dan membenarkan. Ia memberi tahu kalo ia ingin berbelasungkawa pada keluarga korban kecelakaan bus. 


Orang itu berterima kasih karena Yu Ri sudah datang ke sana. Ia lalu mempersilakan Yu Ri untuk masuk. 


Yu Ri berjalan bersama Rang. Ia menanyakan berapa uang duka yang biasanya diberikan oleh putri pimpinan? Rang tersenyum dan mengingatkan kenapa mereka di sana? Yu Ri tertawa dan baru menyadarinya. Mereka di sana karena Rang telah membunuh orang itu. 


Rang memberitahu kalo mereka di sana untuk menyaksikan kemalangan keluarga. Ia memberi tahu kalo Yu Ri harus membayar harga yang pantas untuk hiburan. Yu Ri membuka tasnya dan menunjukkan sejumlah uang pada Rang. Ja akan memberi sebanyak itu dan menyaksikan mereka semalaman. Rang tersenyum melihatnya. Yu Ri lalu jalan duluan. Sesaat senyum Rang hilang. Ia mengikuti Yu Ri dan kembali tersenyum. 






Yeon dan Ji Ah duduk bersama. Ji Ah mengamati Yeon dan memberi tahu kalo Yeon terlihat persis seperti 21 tahun yang lalu. Yeon paham maksudnya Ji Ah mau menanyakan gimana dia bisa awet muda? 


Ji Ah menanyakan Yeon itu sebenarnya apa? 


"Gumiho"


Ji Ah mendekat dan mengonfirmasi, rubah dalam wujud manusia? Yeon mendekat. Ia merasa kalo JI Ah seperti nggak terkesan. Ia mengambil cangkir teh nya. Sebagai manusia biasa harusnya Ji Ah sedikit berteriak. 


Ji Ah membantah. Ia mengaku tahu kalo akan ada makhluk kayak Yeon di suatu tempat di dunia ini. Ia memberitahu kalo ia sudah lama bekerja di acara tentang mitos perkotaan untuk menangkap Yeon. 


Yeon mengangguk paham. Ia merasa kalo JI Ah nggak bisa memutuskan siapa yang menangkap siapa sebelum mendengar kisah lengkapnya. 


Ji Ah mendekat. Ia menanyakan apa yang terjadi saat mereka ketemu di Yeou Gogae 21 tahun yang lalu. Yeon memberitahu kalo ia nengikuti bau darah dan berakhir dengan menyelamatkan seorang anak. Ia mendekat dan melanjutkan kalo sekarang anak itu bersikap kurang ajar sama orang yang membantunya. Ji Ah nggak ngeh. Yeon menyelamatkannya? Kenapa?


Yeon memberitahu kalo Ji Ah mengingatkannya pada seseorang. Tapi ternyata ia salah. Ji Ah makin tertarik. Ia menanyakan orang tuanya. Yeon berpikir kalo mereka mungkin mati. 





Ji Ah memberitahu kalo mayatnya nggak ditemukan. Dan satu-satunya petunjuk yang ia punya hanya Yeon. Ia memohon pada Yeon. 


Yeon mengonfirmasi kalo Ji Ah kehilangan orang tuanya. Ia meminta maaf dan mengaku nggak tertarik pada kenangan masa kecilnya. 


Ji Ah meminta maaf. Ia pikir Yeon mungkin nggak pingin itu tersebar. Yeon nggak ngeh. Ji Ah lalu menunjukkan flashdisk. Ia memberi tahu kalo semuanya berjalan sesuai rencana maka itu akan tayang Rabu malam. Ia akan memastikan wajah tampaknya Yeon nggak diburamkan. 


Yeon nggak ngerti gimana Ji Ah masih memegang flashdisk itu pas jatuh? Ia menanyakan apa maksudnya semua itu? Ji Ah mengatakan kalo Yeon nggak bisa disalahkan. Dia juga nggak nggak bisa menggunakan hukum untuk membuatnya bekerja sama. Tapi Yeon pasti tahu kalo dia putus asa. 






Yeon cuman berdecih. Ia bangkit dan menghampiri Ji Ah. Ia merasa kalo itu membosankan. Ia lalu menutup mata kanan Ji Ah menggunakan telapak tangannya. Beberapa saat kemudian ia menarik tangannya kembali. 


Mendadak Ji Ah nggak bisa menggunakan mata kanannya untuk melihat. Ia bahkan melambaikan tangannya untuk membuktikannya. 


Yeon mengingatkan kalo hanya yang kuat yang bisa mengancam orang lain. Ia lalu mengangkat tangannya lagi dan mau menutup mata kiri Ji Ah juga. 


Ji Ah menekankan kalo Yeon salah. Ia menekankan kalo ia nggak mengancam Yeon tapi mengambil risiko. Ia menunjukkan flashdisk nya dan memasukkannya ke dalam teh. Ia lalu bangkit dan menatap Yeon dengan matanya yang masih tersisa. Ia mengingatkan kalo rubah selalu membalas budi. Ia sendiri nggak peduli Yeon mau manusia apa rubah. Ia akan menghapus semua yang ia lihat dan dengar. Tapi sebelumnya ia harus menemukan orang tuanya dulu. 


Yeon hanya menatapnya lalu tersenyum. 




Yu Ri menemui keluarga korban dan mengaku ikut berduka. Ia menyalami mereka satu persatu dan Rang melihatnya dari jauh sambil senyum. 


Salah satu keluarga korban melihat Rang dan menghampirinya. Ia menanyakan apa yang Rang lakukan di sana? Rang merasa nggak mengenalnya. Orang itu menyinggung Pasaraya Moze. Ingat? 


Rang mengangguk ingat. 


Air mancur keberuntungan, Pasaraya Moze





Pria itu melempar koin ke kolam. Sepertinya nggak sesuai harapan. Dan saat ia melemparkan koin terakhirnya, Rang yang lewat nggak sengaja menabraknya sehingga pemaparannya kembali nggak sesuai harapan. Sayang ia nggak punya koin lagi. 


Rang mengulurkan tangannya dan memberikan beberapa koin. Pria itu mengambil sekeping dan berterima kasih. Ia meleparkannya dan tetap nggak bisa masuk ketempat yang ia inginkan. 


Beda sama pria itu, Rang bahkan bisa meleparkannya tanpa melihat. Nggak hanya sekali tapi beekali-kali. Ia kembali memberikan poinnya pada pria itu dan mempersilakannya untuk mengambil lagi. Pria itu mengambilnya dan berterima kasih. 


Rang menanyakan keinginan pria itu. Lah pria itu malah nanya balik. Gimana dengan Rang sendiri? Rang memberi tahu kalo ia punya kakak. Ia berharap kakaknya akan menderita seumur hidupnya. Rang melemparkan poinnya lagi dan kembali masuk. 


Pria itu kayak merasa aneh sama keinginan Rang. Rang memberi tahu alasannya karena kakaknya br🐣ngs🐣k. Rang merasa kalo Rang akan baik-baik aja selama nggaj ketemu dengannya tapi ternyata dia salah. Ia bahkan nggak bisa tidur saat malam hari. Karena itulah ia akan terus mengikutinya sampai salah satu dari mereka mati. 





Rang tersenyum dan bangkit. Ia menghampiri pria itu dan menanyakan apa keinginannya. Pria itu memberitahu kalo ia berharap bisa menikahi pacarnya. Rang tersenyum dan menilai kalo itu terlalu sederhana. Pria itu memberitahu kalo masalahnya orang tuanya nggak merestuinya. Rang menawarkan untuk membantunya. Pria itu menanyakan gimana Rang akan membantunya? Rang memberi tahu kalo ia adalah keajaiban. Ia melemparkan koin dan berhasil masuk ke piring di kolam. 




Rang tersenyum dan menyelamati pria itu atas pernikahannya. Ia menepuk pundaknya dan meyakinkan kalo sekarang nggak ada yang menghalanginya. 


Pria itu menanyakan apa itu perbuatannya Rang? Ia berpikir kalo Rang lah yang teman membuat orang tuanya... . Rang membantahnya. Ia merasa kalo pria itu suka berkhayal. Pria itu menanyakan maksud dari koin itu. 


Rang memberi tahu kalo ia hanya beruntung. Begitu juga dengan pria itu. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)