Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 2 part 4

Anysti
0

All content from tvN 







Ringkas drama sebelumnya 


Yeon mau beli es krim tapi nggak ada yang ia suka. Ia lalu protes ke penjualnya karena nggak menjual es krim mint Choco. Penjualnya menyuruh Yeon untuk memilih apa yang ada aja. Yeon menegur pelayanannya yang buruk. 


Ji Ah menghampiri dua nelayan yang sedang makan tadi dan menanyakan kalo mereka yang menemukan kepala itu belakangan? Nelayan yang pertama menanyakan apa seseorang melaporkannya ke stasiun tv? Ji Ah membantah dan memberi tahu kalo ia mengetahuinya dari berita. Ia meminta ijin untuk duduk bersama mereka. Nelayan yang kedua mempersilakan. 


Setelah duduk JI Ah menanyakan apa mereka akrab dengan Seo Ki Chang-ssi? Nelayan yang pertama memberi tahu kalo mereka cuman tinggal di kota yang sama dan mereka hanya berpapasan beberapa kali saja. 


Nelayan yang kedua memberitahu kalo mereka cuman bertetangga. Nggak lebih dan nggak kurang. Ji Ah mengatakan yang ia tahu kalo mereka bekerja di kapal nelayan yang sama selama bertahun-tahun. Senyum kedua nelayan itu langsung hilang. 


Nelayan yang pertama memberitahu kalo mereka nggak bisa bicara secara gratis. Ia menunjukkan botolnya dan ingin Ji Ah menuangkan minum untuknya. Katanya sudah lama ia nggak mencium aroma riasan. Mereka berdua tertawa setelahnya. 


Ji Ah menuangkan minuman itu sampai airnya tumpah. Dua nelayan itu langsung bangkit. Ji Ah mengeluhkan kalo ia terlalu murah hati. Yeon yang baru keluar dari toko melihat apa yang Ji Ah lakukan. 


Nelayan pertama marah pada Ji Ah dan memakinya karena telah datang dan mau memukulnya. Ji Ah menantangnya apa dia bisa berputar ke atas sana sedikit kalo memukulnya. Sambil membetulkan posisi kameranya ia memberitahu kalo sudut itu nggak terlihat bagus. 


Mereka langsung pergi setelah tahu kalo mereka direkam. Ji Ah lalu bangkit dan mengambil kameranya. Yeon menghampirinya dan memberinya minuman sambil memujinya sangat tangguh. Ji Ah merendah kalo itu bukan apa-apa. Ia mengambil minumannya lalu jalan duluan. 







Yeon berjalan di belakang Ji Ah. Ji Ah menanyakan kenapa Yeon mengikutinya? Yeon membantah kalo dia lagi ngikutin Ji Ah. Ji Ah memberitahu kalo ia sedang menyelidiki sebuah kisah. Yeon mengaku melakukan hal yang sama. 


Ji Ah menghela nafas dan berhenti berjalan. Ia mempersilakan Yeon untuk duluan. Yeon mengatakan kalo ia berencana untuk memanfaatkan Ji Ah semaksimal mungkin. Ia lalu pindah di belakang Ji Ah lagi dan nyuruh Ji Ah aja yang duluan. Ji Ah menghela nafas panjang dan mencoba untuk bersabar. 


Seorang nenek lewat. Ji Ah memanggilnya dan mau nanya sesuatu tapi nenek itu nggak mau menanggapi. Hhh... . Ia lalu melihat Yeon yang hadapannya terkesan meremehkan. Ia melihat nenek yang lain lagi dan berlari mendatanginya. 


Sama seperti tadi. Nenek-Nenek yang sedang menjemur ikan itu langsung meninggalkan Ji Ah dan masuk ke rumah saat Ji Ah bilang mau menanyakan sesuatu. Ia bahkan membanting pintu saat Ji Ah mau ikut masuk. 


Ji Ah masih manggil-manggil dan bilang cuman pingin nanya doang. Yeon menghampirinya dan menanyakan kenapa Ji Ah membuatnya jadi sangat sulit? Ji Ah memberitahu kalo membuat orang tua di pedesaan untuk ngomong itu nggak gampang. 


Yeon memberitahu kalo mereka selalu nyanyi kayak burung saat ia bertanya. Ji Ah menanyakan apa Yeon punya cara khusus? Yeon menjawab kalo ia mematahkan jari mereka satu persatu sampai mereka menjawab. Tapi ia ragu kalo itu akan efektif. Ia merasa kalo JI Ah nggak pandai dalam menyelidiki. JI Ah yang keberatan langsung menatap Yeon. 


Yeon pamit. Ji Ah menanyakan kemana dia mau pergi? Yeon memberitahu kalo yang punya mata sama mulut itu bukan orang doang. 



Ji Ah lalu mengikuti Yeon. Ih Yeon jalannya cepat banget. Ji Ah sampai kewalahan mengikutinya. 


Mereka sampai di hutan. Ji Ah melihat Yeon berdiri menatap sebuah pohon. Ia menghampirinya dan menanyakan apa Yeon dengar sesuatu? 


Ssstt!!! Yeon menyuruh Ji Ah untuk diam. Ji Ah diam dan melihat pemandangan. Nggak lama kemudian Yeon bilang kalo itu hutan mati. Ji Ah nggak ngeh. Hutan mati?


Yeon menatapnya dan ngasih tahu kalo semua roh di hutan itu sudah pergi. Ji Ah menanyakan kenapa? Yeon memberitahu kalo mereka ditelantarkan dan dilupakan oleh orang-orang. 





Sesosok kaki penuh luka mendadak muncul tapi saat Yeon menyadarinya ia kembali bersembunyi. Sampai Yeon menanyakan siapa dirinya barulah sosok itu menampakkan diri. Ia adalah roh gunung. 


Gadis roh itu mendekat dan berlutut di hadapan Yeon selaku mantan penguasa hutan. Yeon menghampirinya dan menanyakan kalo dia mengenalinya? Gadis roh itu memberitahu kalo ia pernah melihat Yeon dari jauh. 


Yeon melihat pohon gadis roh itu muncul dan menyimpulkan kalo ia adalah roh pohon penjaga. Ia menanyakan kesiapan apa yang terjadi di sana? Gadis roh itu menunduk dan mengaku nggak tahu. Ia memberitahu kalo pulau itu sudah berubah. Roh yang menjaga rumah-rumah dan roh daratan sudah pergi. Jadi nggak ada yang menjelaskan padanya tentang apa yang terjadi di kota. 


"Sejak kapan?"


Dan gadis roh memberi tahu setelah Perang Korea berakhir. Sesuatu yang jahat datang ke pulau itu bersama badai tapi ia nggak bisa melihatnya dan terlalu lemah untuk menghentikannya. Yeon pikir pasti sangat sepi karena ia sendirian. Gadis roh itu mengaku pingin pergi. Ia lalu melihat pohon dan memberitahu kalo ia nggak bisa pergi karena kakinya terikat ke pohon. 


Ji Ah mendekat ke pohon itu dan melihat tali yang melingkar di pohon. Ia menanyakan apakah itu alasannya? Yeon membenarkan dan meminta tolong agar Ji Ah memotongnya untuk gadis roh. JI Ah mengambil pisau dari dalam tasnya dan memotong tali-tali itu. 



Seorang dukun berdoa di tepi laut sambil melemparkan selendang panjang. Kyung Hee menjaga sesaji sambil ikut berdoa. Di atas mangkuk beras terdapat kertas yang dipotong menyerupai orang. 






Gadis roh berterima kasih pada JI Ah setelah semua tali itu terlepas. Ia senang karena sekarang ia bebas. Ji Ah mengaku nggak ngerti tapi ia senang bisa membantu. Ia melihat kaki gadis roh yang penuh luka dan berpesan agar ia memakai sepatu agar kakinya yang cantik nggak penuh luka. 


Gadis roh itu melihat kalo Ji Ah punya sejarah dengan hutan itu. Ji Ah memberitahu kalo itu pertama kalinya ia datang ke sana. Gadis roh itu tersenyum dan menyuruh Ji Ah untuk pergi ke utara pulau itu. Ia memberitahu kalo JI Ah akan menemukan jawaban pertamanya di sana. 


Senyum Ji Ah seketika hilang. Ia lalu mengangguk. Gadis itu lalu pamit. Dengan kaki penuh luka dan rok yang robek ia berjalan ke balik pohon dan menghilang dalam sinar terang. JI Ah kagum lihat dia menghilang. 


Yeon mendekat dan memuji yang Ji Ah lakukan. Ia mengambil tali yang ada di tangan Ji Ah dan memberitahu kalo tali yang diikat oleh doa dan harapan manusia hanya bisa dilepas oleh manusia. Ia lalu membuang tali itu jauh-jauh. 


Ji Ah lalu mengambil ponselnya dan mencari arah utara seperti yang diminta gadis roh tadi. 



Dukun itu melarung mangkuk beras tadi sambil berdoa. Sementara itu Kyung Hee berdoa agar jasad ayahnya dikembalikan agar bisa dimakamkan. 


Dukun itu lalu menari sambil melompat-lompat diantara doanya. Mendadak ia berhenti dan memberitahu Kyung Hee kalo ayahnya Kyung Hee nggak ada di sana. Dia nggak ada di air. Tiba-tiba dukun itu ketakutan dan bilang kalo tubuh ayahnya Kyung Hee kembali sebelum kepalanya. 


Kyung Hee kaget. 






Ji Ah dan Yeon sampai di depan gua Jangsansa yang letaknya dekat dengan laut. Ji Ah merasa belum pernah mendengar tentang gua itu. Di depan terpampang pengumuman agar orang-orang menjauh dari gua itu saat air sedang pasang. 


Yeon yang sudah selesai meriksa pamit ke Ji Ah karena mau mencari makanan. Ji Ah mendadak menyuruhnya berhenti dan melarangnya untuk bergerak saat Yeon mendekat ke papan pengumuman itu. Yeon menurut. Dia nggak bergerak dan nanya kenapa? Dih dah kayak model lagi pemotretan. 


Ji Ah memberitahu kalo ia seperti merasa pernah melihat tempat itu sebelumnya. Ia lalu mengambil foto ayah sama ibu di dalam tasnya. Lah ternyata ayah dan ibu fotonya di depan gua itu. 


Yeon lalu turun dan menghampiri Ji Ah. Penasaran. Apa sih yang Ji Ah lihat? Ji Ah merasa kalo itulah tempatnya foto itu di ambil. Yeon berpikir kalo Ji Ah punya hubungan dengan tempat itu. 


Ji Ah memberitahu kalo itu nggak lama setelah ia dikandung. Ia juga datang ke sana bersama orang tuanya saat ia masih di rahim ibunya. Ia lalu mendekat ke mulut gua. Ia bertanya-tanya kenapa ayah dan ibunya datang ke pulau itu? 







Malamnya Ji Ah nggak bisa tidur. Ia memandangi foto ayah sama ibu selagi Yeon  tertidur di dekatnya. Yeon protes kalo selimutnya bau. Pasti belum dicuci. Ji Ah menyalahkan Yeon yang kekeuh nggak mau ke penginapan yang lebih bagus. Yeon menatap Ji Ah lalu membelakanginya. Ia mengaku punya alasan. 


Ji Ah meletakkan fotonya dan memberi tahu Yeon kalo hatinya berlemak. Yeon lalu berbalik dan menatap Ji Ah. Ji Ah menambahkan kalo hatinya kronis. Yeon nggak ngerti kenapa dia harus tahu? Ji Ah mengungkit kalo Yeon adalah Gumiho. Mungkin aja dia pingin makan hati...


Yeon bangkit dan menekankan kalo mereka nggak makan sampah itu. Ia menanyakan apa Ji Ah pernah dengar clonorchis? Ih Ji Ah malah tertawa. Dan Yeon malah melongo lihat tawa Ji Ah. Dia ingat sama Eum. Mereka punya tawa yang sama. 


Ia memalingkan wajahnya dan melarang Ji Ah untuk tertawa apalagi dengan memakai wajahnya. Ji Ah kesal. Ia mendekat ke wajahnya Yeon dan protes, kenapa emang wajahnya? 


Yeon menutup tubuh Ji Ah pakai selimut dan bilang kalo Ji Ah jelek. 




Shin Ju bicara sama Hye Ja, yang punya restoran kalo Yeon pergi ke pulau untuk mencari gadis yang bereinkarnasi. Ia memberitahu kalo Yeon itu romantis walaupun kelihatannya aja sebaliknya. 


Hye Ja maklum. Makanya orang bilang kalo Gumiho cuman kawin sekali dalam hidupnya. Romantis banget. 


Lah Shin Ju malah protes Hye Ja bilang itu romantis seakan itu hal yang bagus. Dia nggak tahu apa dampaknya untuk Yeon. Tapi menurut Hye Ja, seenggaknya, sekali dalam hidup mereka bisa ketemu sama satu orang yang membuat kita rela menyerahkan nyawa. 


Shin Ju meletakkan sumpitnya dan bersumpah kalo dia nggak akan mengabdikan dirinya buat cinta. Ia menekankan kalo tujuannya adalah untuk melindungi Lee Yeon-ssi. Ia lalu mengambil sumpitnya dan lanjut makan lagi. 


Hye Ja kembali bercermin dan berpikir kalo itu juga cinta. 




Dan setelah itu Yeon nggak bisa tidur. Ia hanya berdiri di depan JI Ah dan memperhatikannya. Ia lalu mendekat dan mengulurkan tangannya di depan mulut Ji Ah. 


Sedetik kemudian ia menyesalkannya. Apa sih yang ia harapkan? Ia lalu mengambil selimutnya dan menyelimuti Ji Ah. 


Karena nggak bisa tidur akhirnya Yeon keluar. Sambil menatap langit ia teringat saat Rang bertanya kalo Eum bereinkarnasi? Menurutnya Eum masih hidup apa sudah mati? Dan pertanyaannya pada Taluipa, apa mungkin Eum dilahirkan kembali dengan wajah yang sama? Dan Taluipa melarangnya untuk mencari Eum. Dan ancaman Rang, kalo sampai Yeon nggak menemukan Sun sampai akhir bukan depan, maka Ji Ah akan mati. Pesan Taluipa yang bilang kalo itu akan memutarbalikkan takdir Yeon lagi. 


Yeon terdiam ingat itu semua. 


Pagi harinya






JI Ah akhirnya terbangun tapi Yeon nggak ada. Ia lalu melihat selimut yang Yeon pakai semalam. Ih dia senyum. 


Yeon ternyata menemui nenek-nenek yang kemarin dan memberikan ginseng pada mereka. Ia merasa yakin kalo mereka menginginkannya. Dua nenek itu berpikir kalo ginseng liar itu nggak mudah ditemukan. Mereka senang banget dan berpikir kalo harganya pasti mahal. 


Ji Ah datang dan melihat apa yang dilakukan Yeon. Yeon mengambil ginseng itu dan menunjuk Shi Ah yang baru datang. Ia menyuruh mereka untuk bicara dulu pada Ji Ah. Ji Ah duduk di sebelah Yeon dan mengingatkan Yeon agar nggak bicara santai pada mereka. Yeon memberitahu kalo usia mereka baru 74 tahun. Baginya mereka itu masih bayi. Hadeuh...


Nenek yang pertama menanyakan apa yang ingin Ji Ah ketahui? Yeon mengiming-imingi mereka pakai ginseng selagi Ji Ah bertanya. 


Ji Ah menanyakan kenapa semua orang bungkam perihal kepala itu? Kedua nenek itu ketakutan. Nenek yang kedua berpesan agar mereka nggak boleh ngasih tahu siapapun kalo mereka mendengarnya darinya. JI Ah mengangguk mengiyakan. 


Nenek yang kedua memberitahu kalo itu bukan yang pertama kalinya. Kepala manusia. 





Ji Ah berjalan sambil nelpon Hwan. Hwan punya berita yang ia yakin kalo Ji Ah nggak akan percaya. Katanya ada kasus yang serupa. Korbannya adalah 4 wanita yang nggak dikenal. 


Sambil membaca Hwan memberitahu kalo insiden pertama terjadi pada tahun 1954. Ji Ah mencoba mengingat. Ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sama pulau itu? 


Mendadak muncul Jin Shik yang ketakutan menuruni tangga. Ji Ah memanggilnya dan mengonfirmasi kalo ia yang di kapal bersama sama ayahnya Kyung Hee. Jin Shik membawa lalu di tangannya. Dia makin ketakutan lihat Shi Ah dan kembali lari ke arah sebaliknya. 




Ji Ah mengejarnya dan makin membuat Jin Shik ketakutan. Akhirnya Jin Shik terjatuh. Ji Ah menolongnya dan menanyakan kenapa dia melarikan diri? Jin Shik malah menyerang Ji Ah dengan palunya dan melukai pundak JI Ah. Ia lalu bangkit dan menyuruh Ji Ah untuk enyah. Ia bahkan menyebut JI Ah sebagai hantu. Dan saat ia mengayunkan palunya lagi, mendadak Yeon muncul dan melindungi JI Ah sehingga ia yang kena pukul. 


Yeon berbalik. Jin Shik mau menyerang lagi tapi Yeon menangkap tangannya. Ia mengambil lalu itu. Ia mencekik Jin Shik dan mau menghamtannya pakai palu. 


Ji Ah teriak melarang Yeon untuk membunuhnya. Jin Shik lalu melarikan diri. 



Rang nelpon Yu Ri dan memberitahu kalo ada yang ia inginkan. Tempat itu. Mereka baru aja buka. Rumah hantu. Ternyata Rang ada di rumahnya Jin Shik. Apa rumahnya Kyung Hee? 


Nelayan yang tinggal di sana menenggelamkan diri di toilet dan nelayan yang satunya memasukkan tangannya ke mulut. Keduanya tewas. 







Ji Ah beristirahat di bawah pohon. Yeon mendatanginya dan membawa ramuan. Ia akan meletakkan ramuan itu di pindah JI Ah yang terluka. Ji Ah menolak. Ia menarik bajunya dan bilang kalo nggak separah itu. 


Yeon menarik bajunya dan mengobati luka Ji Ah pakai tangannya. Ji Ah menanyakan apa itu? Yeon memberitahu kalo itu adalah obat tradisional. Ji Ah merasa kalo itu panas. Yeon mengeluhkan Ji Ah yang ngomong mulu dari tadi. Cengeng. 


Lah ternyata yang panas itu tangannya Yeon. Yeon mendekat dan melihat luka Ji Ah menyala. Perlahan kulitnya nampak seperti jaring. Apa sisik. Dia bertanya-tanya apa itu? 


Tiba-tiba Ji Ah mencekik Yeon. Dia seperti bukan Ji Ah. Senyumnya beda. 


"Lama nggak ketemu, Yeon!"


Yeon menanyakan siapa dia? Ji Ah menjawab kalo ia adalah orang yang Yeon tunggu. Ia membelai rambut Yeon dan meminta ijin untuk bertanya. Sambil memperhatikan Yeon ia menanyakan kenapa Yeon membunuhnya? 


Ih belakangan sempat kepikiran kalo jangan-jangan yang muncul jadi ayah sama ibunya Ji Ah di saat Ji Ah kecil adalah Rang sama Yu Ri. Mungkin nggak sih? Secara Rang kan benci banget sama kakaknya dan pingin banget menyingkirkan Eum. 


Ringkas drama selanjutnya 


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)