All content from tvN
Ringkas drama sebelumnya
Pesisir laut Kuning Titik Jangsan
Beberapa nelayan sedang mencari ikan. Mereka mendapatkan banyak ikan. Dan mengejutkannya di antara ikan-ikan itu mereka menemukan sebuah tengkorak. Salah seorang nelayan merasa ketakutan karena mereka menemukan mayat. Temannya menutup mulutnya dan menyuruhnya diam. Ia melarangnya untuk mengatakan hal itu di laut.
Seseorang lagi memanggil Kapten dan memberi tahu kalo mereka menemukan pengembara. Itu adalah istilah yang dibuat nelayan saat mereka menemukan mayat di laut. Kapten lalu menyuruh mereka untuk memperlakukan mayat itu dengan hormat. Mereka mengiyakan dan bilang akan membawanya ke daratan. Yang lain minta agar itu dikembalikan saja. Tapi yang lainnya bilang kalo mengembara yang ditemukan harus dibawa ke daratan kalo enggak maka hal buruk akan terjadi.
Orang yang menemukan tengkorak tadi berpikir kalo itu hanya takhayul. Ia lalu dimarahi sama yang lain. Mereka pikir ia belum pernah dengar tentang pria di pulau terdekat yang usahanya hancur karena melempar pengembara.
Akhirnya tengkorak itu diletakkan di atas sebuah kotak dan dituangkan minuman. Mereka pikir pasti berat berada di bawah laut. Orang itu mendekat dan melihat kalo tengkorak itu punya gigi emas dan berpikir kalo itu adalah pak Seo. Yang lain mendekat dan memperhatikannya.
Ji Ah menemui Hwan di sebuah restoran. Ia langsung menanyakan tentang tengkorak itu. Milik siapa? Apakah sudah diidentifikasi? Hwan minta agar mereka makan dulu. Ia memberi tahu kalo itu adalah makanan pertamanya. Ia nggak habis pikir. Apa Ji Ah harus menyelidiki setiap insiden di negara? Ji Ah menekankan kalo kali ini masalah pribadi. Hwan pikir itu nggak mungkin. Ia pikir Ji Ah masih mencari orang tuanya. Ia meminta JI Ah untuk sadar.
Ji Ah minta Hwan untuk tetap membicarakan subjekmya dan ngomelnya nanti aja. Hwan nyuruh Ji Ah untuk mencari tahu sendiri kalo ini. Mereka tahu siapa itu tapi penjaga pantai mengambil kasus itu. Ji Ah menanyakan apa Hwan tahu penyebab kematiannya? Hwan menjawab belum. Tapi mereka mengidentifikasi korbannya. Ji Ah menanyakan siapa dia?
Polisi sudah memadati lokasi. Seorang wanita ingin mendekat untuk melihat ayahnya tapi nggak diijinkan oleh polisi. Akhirnya ia hanya bisa nangis sampai ambulannya pergi.
Seseorang mendadak muncul dan memberinya sapu tangan. Orang itu adalah Rang. Dia ngasih nya sambil senyum.
Yeon di rumahnya sedang duduk dan membaca sesuatu. Ingat sama yang dibilang Rang yang bertanya apa masih nunggu mendiang pacarnya? Ia mengaku mendengar sesuatu yang menarik. Kalo sampai Yeon nggak bisa menemukannya sampai bulan depan maka wanita itu akan mati.
Akhirnya Yeon menutup bukunya. Ia membuka kulkas. Lah ada orangnya ternyata dan menyesalkan Hyun Wu yang belum juga memutuskan. Hyun Wu memohon agar ia dibiarkan untuk hidup. Yeon menghela nafas dan menekankan kalo ia akan membiarkannya untuk tetap hidup asalkan ia memberitahukan keberadaan Rang.
Hyun Wu mengaku nggak tahu. Yeon mengeluhkan Hyun Wu yang keras kepala. Ia nggak habis pikir gimana Hyun Wu bisa bertahan di abad 21 kayak gini? Hyun Wu merasa kalo ia akan tetap mati sekalipun ia memberitahu keberadaan Rang.
Yeon mendekat dan menanyakan itulah yang Rang katakan? Ia memberitahu kalo ia lebih kuat dari Rang. Ia lalu memberikan ponsel Hyun Wu dan menyuruhnya untuk nelpon Rang.
Hyun Wu ragu antara mau ngambil apa enggak. Yeon malas dan mau menutup kulkasnya kembali. Hyun Wu tahu-tahu menahan pakai kaki. Ia setuju untuk menelponnya.
Akhirnya Hyun Wu dikeluarkan dari kulkas. Ia menelpon Rang sementara Yeon sedang bersiap-siap. Hyun Wu memberitahu kalo semuanya nggak berjalan sesuai rencana.
Rang sendiri sedang minum sendirian di dermaga. Yeon tahu-tahu muncul dan menegurnya yang sedang minum. Ia mengambil gelasnya dan minta dituangkan. Rang langsung tahu kalo Yeon memaksa Hyun Wu untuk menelponnya. Pantas suaranya kedengaran gugup.
Yeon mengambil makanan Rang. Ia merasa kalo sekarang Rang sudah dewasa. Seingatnya dia dulu benci sama ikan mentah. Rang meminta Yeon untuk berhenti bersikap santai. Ia tahu kalo Yeon merasa nggak sabar karena datang larut malam gini. Ia merasa yakin kalo Eum telah bereinkarnasi.
Yeon meminum minumannya sambil menatap Rang. Rang menanyakan pendapat Yeon apa Eum masih hidup apa sudah mati? Yeon meletakkan gelasnya dan memberi tahu kalo dia masih hidup. Kalo Rang mau membunuhnya maka ia akan membawa jasadnya. Karena Rang suka bertaruh, maka ia nggak akan merusak kesenangannya.
Rang menggoda, gimana kalo ia meninggalkan luka pada hadiah berharga mereka? Yeon menghela nafas. Ia melarang Rang untuk berpikir kalo dia bisa melukainya. Rang nggak mau menurut. Dia bahkan menantang Yeon. Apa yang akan dilakukannya kalo dia melukainya? Ia mendesak Yeon untuk mengatakannya karena ia sangat bersemangat.
Yeon mendekat. Ia meyakini Rang bersikap seperti itu karena kurang perhatian. Nggak tahu kalo dia punya kompleks saudara? Seketika senyumnya Rang hilang. Ia menggebrak meja dan menyuruh Yeon untuk diam. Ia menyalahkan Yeon atas semuanya. Yeon mengangkat tangannya berlagak nggak tahu.
Rang marah. Cuman gegara seorang wanita Yeon melepas posisinya sebagai roh gunung, ia meninggalkan gunung dan bahkan... .
Yeon malas mendengar tentang hal itu lagi. Ia mengiyakan. Ia tahu. Ia bahkan ninggalin Rang. Mata Rang merah. Keduanya terdiam dan hanya saling tatap. Yeon merasa kalo itulah yang Rang ingin dengar.
Rang menyuruhnya untuk menghilang dari hadapannya sekarang juga. Yeon tersenyum. Ia menanyakan apa ia membuat Rang kesal? Rang mendadak bangkit dan membalik meja. Ia menghampiri kakaknya dan menarik kerah bajunya. Ia memberi tahu kalo ia sudah selesai bermain-main dan menekankan kalo gadis itu ada dalam genggamannya.
Yeon cuman berdecih. Ia bangkit dan menyingkirkan tangannya Rang dari bajunya. Ia meminta Sang untuk menjaga sikapnya dan melarangnya untuk berkeliaran di luar malam-malam. Ia juga melarang Rang untuk minum terlalu banyak karena itu nggak baik untuknya. Ia lalu berbalik dan mau pergi.
Rang memaki Yeon dan menanyakan apa dia tahu Eum dimana? Ia menggodanya mau dikasih tahu enggak? Yeon mengaku nggak perlu tahu. Ia mengungkit kalo Rang di sana dan hanya satu insiden yang terjadi di daerah itu hari ini. Ia lalu berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya. Rang lalu menatapnya tajam. Habis itu dia senyum. Ih senyumnya orang jahat kok kelihatannya manis ya...
Ji Ah sedang beres-beres sambil telponan. Ia bilang ke orang di seberang kalo ia akan pergi sendiri. Ia hanya akan meriksa keadaannya.
Hwan mengonfirmasi kalo Ji Ah sudah mengemas semua peralatannya? Ji Ah mengiyakan dan minta Hwan untuk menjaga Sae Ron baik-baik. Ia juga minta diberitahu setelah Sae Ron memesan rumah duka. Ia mengakhiri percakapannya dan menutup telponnya.
Dan sebelum pergi ia melihat foto ayah sama ibu. Ia lalu ingat pada mimpinya yang juga mendapat tengkorak. Ja meyakini kalo nggak mungkin itu cuman kebetulan. Ia lalu mengambil foto ayah dan ibu dan membawanya.
Yeon dan Ji Ah menaiki kapal. Ji Ah menghampiri Yeon. Ia mengaku nggak menyadarinya tadi. Ia menunjuk koyok yang ada di leher Yeon dan menanyakan apa itu koyok mabuk perjalanan? Yeon nggak menjawabnya. Ih emang kekuatan Gumiho melemah kalo ada di air.
Ji Ah menanyakan siapa yang Yeon cari? Manusia? Atau Gumiho? Yeon memberitahu kalo ia ingin merahasiakannya. Ji Ah mendesaknya untuk mengatakannya. Ia sesumbar kalo berkat pekerjaannya, ia cukup mahir untuk menemukan orang.
Yeon menolak dan berterima kasih. Ia lalu nanya balik kenapa Ji Ah pingin datang ke pulau itu? Ia pikir Ji Ah ingin mencari orang tuanya. Ji Ah meminta ijin untuk bertanya. Apa semua mimpi dari bulgasari (makhluk legendaris)? Yeon memberitahu kako kerja dengan licik menggabungkan antara kebenaran dan kebohongan. Dan mereka juga menunggu orang-orang yang tertipu oleh mereka.
Ji Ah menyimpulkan kalo sebagian benar. Yeon menatap Ji Ah. Ia menyuruhnya untuk pulang kalo memang itu adalah alasannya datang ke sana. Ia meminta Ji Ah untuk berhati-hati dengan apa yang ia perhatikan. Ji Ah menyayangkan. Ia mengingatkan kalo ia sudah di sana.
"Perahu yang sama, pulau yang sama. Seorang wanita yang mirip dengannya. Firasatku terus memberitahuku kalo ini adalah perpaduan yang sangat mencurigakan. Apa yang menanti kami di pulau itu?"
Kapal akhirnya sampai. Ji Ah turun bersama dengan penumpang yang lain. Di sana ia ketemu sama Kyung Hee yang ternyata sudah lama menunggunya. Ji Ah mengonfirmasi kalo Kyung Hee adalah putrinya Seo Ki Chang. Ia lalu memberikan kartu namanya dan memberitahu kalo ia lah yang nelpon.
Yeon nampak kurang sehat setelah turun dari kapal. Ia bahkan menabrak orang gegara jalannya nggak bener. Ia lalu berdiri do sebelah Yeon.
Kyung Hee melihat Yeon dan menanyakan apa dia datang bersama Ji Ah? Ji Ah membantah dan Yeon membenarkan. Dih nggak kompak nih jawabnya. Yeon malah bilang kalo dia adalah stafnya Ji Ah. Ji Ah lalu menatapnya. What?
Kyung Hee lalu mengajak keduanya untuk ke rumahnya. Beberapa orang di belakang terus saja menatap Yeon. Yeon melihat mereka sejenak lalu berjalan. Auranya serem ih.
Mereka sampai di rumahnya Kyung Hee. Ia mempersilakan mereka untuk masuk dan menawarkan teh.
Ji Ah menyindir Yeon setelah Kyung Hee masuk. Ia pikir Yeon nggak mau terlibat. Yeon mengaku berubah pikiran. Ia meminta Ji Ah agar nggak merasa terganggu. JI Ah nggak ngeh. Apa sih masalahnya Yeon?
Yeon melihat ke dalam dan menilai kalo tempatnya kumuh. Apa ia harus melepas sepatu?
Mereka akhirnya masuk. Yeon melihat foto. Sambil menyiapkan kamera Ji Ah merasa kalo ayahnya Kyung Hee tinggal sendirian. Kyung Hee membenarkan. Ia bekerja di pabrik semikonduktor dan tinggal di Incheon dan ayahnya bekerja di kapal. Kamera telah tertata. Ji Ah meminta Kyung Hee untuk nggak gugup dan memintanya untuk nyaman. Ia lalu membuka bukunya dan bertanya sambil mencatat. Apa ayahnya menghilang karena kecelakaan?
Kyung Hee memberi tahu kalo mereka bilang badai membalikkan kapalnya. Lah Yeon malah lewat dan mengambil gelas teh. Ji Ah kesal dan menariknya. Yeon meminum teh nya di luar.
Ji Ah melanjutkan wawancaranya. Ia menanyakan apa yang dikatakan polisi pada Kyung Hee? Kyung Hee menjawab kalo polisi merasa nggak yakin mengingat pembusukannya yang sangat parah. Menurut Mereka, kalo seseorang tersangkut di baling-baling, maka tubuh mereka akan terpotong. Kyung Hee merasa nggak sanggup melanjutkannya. Dia nangis.
Ji Ah memberinya tisu. Ia lalu menanyakan kapan terakhir kali Kyung Hee mendengar kabar dari ayahnya? Kyung Hee memberitahu kalo pada pagi hari kecelakaan itu terjadi ayahnya menelponnya tapi ia melewatkan panggilan itu. Kyung Hee memberikan ponselnya pada Ji Ah. Ji Ah memutar pesan suara itu.
Ayah Kyung Hee menanyakan apa Kyung Hee makan dengan lahap? Ia memintanya untuk mampir kalo nggak terlalu sibuk. Ayahnya menyiapkan hidangan laut untuknya. Ia memberitahu kalo belakangan ia terus melihat mendiang ibu Kyung Hee dalam mimpinya. Ibunya terburu-buru pergi ke suatu tempat sambil menggandeng tangan Kyung Hee. Ia pikir ibunya pasti merindukan Kyung Hee.
Ji Ah lalu menanyakan apa yang terjadi pada ibunya Kyung Hee? Ternyata ibunya Kyung Hee meninggal karena kanker. Ia bertanya-tanya kenapa ayahnya memimpikan itu?
Yeon mendadak bilang kalo ibunya datang untuk menjemput Kyung Hee. Ia duduk dan melanjutkan kalo orang yang meninggal setelah menjalani masa hidupnya muncul, artinya mereka menginginkan seseorang. Ia merasa yakin kalo orang yang harusnya meninggal hari itu adalah Kyung Hee.
Ih JI Ah kesal dengarnya dan menyuruh Yeon untuk diam. Kyung Hee nggak nyangka dengarnya. Yeon memberitahu kalo ayahnya Kyung Hee menyelamatkan nyawanya. Ji Ah mencubit Yeon dan menyuruhnya untuk diam.
Yeon lalu berdalih kalo itu yang dikatakan orang-orang. Ia lalu menunjukkan gelasnya yang sudah kosong dan minta Americano.
Beberapa nelayan berkumpul. Mereka bertanya-tanya kenapa orang dari stasiun TV Seoul datang ke sana? Salah satunya merasa yakin kalo Kyung Hee mengadu pada mereka.
Nelayan yang pertama menyesalkan. Harusnya mereka meleparkannya ke laut dan menjadikannya umpan ikan. Nelayan yang kedua menegur temannya dan memintanya untuk memelankan suaranya.
Mereka lalu melanjutkan makan mereka. Nelayan yang kedua merasa nggak habis pikir. Kenapa kepalanya tersangkut di jaring Mereka? Nelayan pertama yang lagi minum sampai keselek. Ia menanyakan kalo nggak ada yang melihat Jin Shik sejak kepala itu ditemukan?
Orang yang sedang mereka bicarakan mengunci diri di rumahnya. Ia berusaha untuk mensugesti diri sendiri kalo ia nggak melakukannya. Ia nggak punya pilihan. Ia nampak sangat ketakutan sampai badannya gemetaran.
Ji Ah sudah selesai dengan wawancaranya. Ia dan Yeon pamit sama Kyung Hee. Kyung Hee meminta mereka untuk menginap di sana daripada di penginapan. Ia bahkan menunjukkan kamar yang bisa mereka gunakan. Ia sendiri mau keluar sebentar.
Ji Ah dan Yeon akhirnya mengiyakan. Yeon membuka pintu itu setelah Kyung Hee pergi. Menurutnya itu beneran kumuh. Ji Ah sendiri nggak masalah karena ia sudah terbiasa dalam perjalanan untuk pekerjaan.
Yeon menekankan kalo dia keberatan. Ji Ah menekankan kalo cuman ada satu kamar dan ja harus mendekati subjekmya. Yeon menanyakan gimana dengan dirinya?
Ji Ah menunjuk kalo ada gunung di sana. Ia melihat di film dokumenter kalo keahliannya Yeon adalah menggali lubang. Yeon meminta maaf dan memberitahu kalo dia sudah modern. Ia melepas tasnya dan menekankan kalo dia nggak bisa tidur tanpa pemanas. Ia lalu melempar tasnya ke kamar itu.
Ji Ah ikut melakukan hal yang sama. Ia menghadang pintu pakai kaki dan melarang Yeon untuk masuk. Yeon membenarkan kalo menggali lubang adalah keahliannya. Ia nyelonong masuk lewat bawah kaki Ji Ah dan masuk ke dalam.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊