Sinopsis King the Land Episode 9 Part 1

Anysti
0

All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Won niatnya mau membuat hidangan terbaik untuk Sarang. Tapi saat ia memercikkan minyak ke masakannya, seketika api muncul di penggorengan dan membuat Sarang terkejut sehingga menjatuhkan gelasnya. Won langsung menghampirinya dan mendudukkannya di meja dapur sambil memastikan kalo ia nggak papa. Sistem mendeteksi adanya kebakaran dan mengeluarkan air. Sarang tertawa melihat semuanya basah. Won mendekat. Ia meminta ijin untuk melakukannya. Sarang memejamkan matanya dan mereka pun berciuman setelahnya. 


Di luar hujan turun. Keduanya mengeringkan diri dengan handuk. Won menyajikan makanannya pada Sarang. Sarang memuji rasanya meski bentuknya absurd. Lain kali ia akan memasak untuk Won. Won menagih tepatnya kapan? Sarang berpikir sejenak, pada hari ia paling cantik. 





Timnya Da eul mendapatkan pembeli terakhir tepat sebelum mereka menutup toko sehingga mereka berhasil memenuhi target. Sementara itu timnya Pyonghwa sedang merayakan tim mereka yang berhasil meningkatkan penjualan. Mereka yakin kalo Pyonghwa akan mendapatkan promosi menjadi purser. Atasan mereka datang. Ia memberikan hadiah pada Pyonghwa karena sudah berhasil menaikkan penjualan. Dan yang mendapatkan promosi adalah Mina. Pyonghwa kecewa dengarnya. Secara ia yang berjuang untuk menaikkan penjualan.  


Selanjutnya mereka pergi ke karaoke. Saat yang lainnya bernyanyi, Pyonghwa hanya diam. Mina menghampirinya dan memintanya untuk nggak merusak kebahagiaannya. Pyonghwa nggak tahan dan memilih keluar. Rowoon menyusul dan memakaikan mantelnya. Setelah menanyakan keadaannya, Rowoon mengingatkan apa yang Pyonghwa katakan dulu kalo ia sangat menyukai terbang. Ia ingin menjadi seperti Pyonghwa yang selalu bekerja maksimal. Alih-alih menjadi purser, ia lebih suka Pyonghwa menjadi pramugari. Ia bangkit dan meminta tangan Pyonghwa kemudian mengajaknya berjalan. Keduanya pun berjalan sambil gandengan tangan. 






Won bersiap berangkat ke hotel. Kali ini ia memilih berjalan. Di depan Sangsik menunjukkan karyawan penjaga pintu dan memberitahu kalo ia sudah bekerja selama 30 tahun. Sarang datang. Won menyapanya. Mereka satu lift. Won yang ingin lebih dekat dengan Sarang menarik bajunya dan menggenggam tangannya. Sangsik berbalik karena merasa kalo Won sangat senang hari ini. Won membantah. Ia mendorong Sangsik keluar kemudian menggenggam tangan Sarang. Selain itu ia juga mengantar Sarang sampai tempat kerjanya. Sarang memperingatkan kalo ini adalah yang terakhir kali. Ia nggak mau Won mengantarnya lagi. Lah Won malah mendekat dan mendorong Sarang ke pintu. Sarang merasa kalo Won nggak bisa diajak bicara. Won membukakan pintu untuk Sarang dan menyemangatinya. 


Won terus duduk di King the Land dan membuat para staf merasa nggak nyaman. Mereka nyuruh Sarang untuk bertanya padanya. Sarang pun melakukannya dan nyuruh Won untuk pergi tapi katanya ia ada rapat jam 5 sore nanti. Lah sekarang masih jam 2. Won berusaha mengulur minta kopi lagi. Lah dia sudah minum 3 cangkir kopi. Setelah Sarang memohon akhirnya Won mau pergi. 


Seorang tamu asing datang ke King the Land dan minta rekomendasi restoran di Gwanghwamun karena ia ada rapat di sana. Rekan Sarang nggak begitu tahu dan mau merekomendasikan restoran sekitar. Sarang mengambil catatannya di laci dan memberikannya pada rekannya sehingga ia bisa membantu tamu tersebut. Setelahnya ia berterima kasih pada Sarang. Ternyata saat bekerja di lobi, Sarang membuat daftar itu karena banyak tamu yang bertanya padanya. 






Won rapat bersama ayah, Hwaran dan tim. Ia ditanya tentang perayaan hotel ke 100. Hwaran menyinggung para tamu seperti politikus dan anggota DPR yang belum diundang sama Won. Won menekankan kalo itu sudah diserahkan padanya dan ia yang akan mengurusnya. Hwaran mengingatkan kalo itu bukan hanya tentang King the Land tapi tentang hotel. Won malah minta agar hotel diserahkan padanya. Ayah menyetujuinya secara Hwaran sudah mengurus maskapai dan perusahaan distribusi. 


Sarang datang membawa kopi. Saat ia menawari Won, dengan dingin Won menolak. 


Usai rapat, saat yang lain pergi bersama komisaris, Won mengendap-endap kembali. Sarang juga menunggu Won dan mengajaknya bicara. Ia berusaha membujuk Won yang sepertinya marah padanya. Won membantah. Bahkan saat Sarang memeluknya ia seperti menolak dan menghindar. Sarang kesal gegara itu dan pergi. Padahal bukan itu maksudnya Won. Sekembalinya ke ruangannya, Sangsing menyambutnya atas pernyataan yang dikatakannya pada Hwaran kalo ia akan mengambil alih hotel. Melihat wajah Won, Sangsik pun menanyakan masalahnya. Won menceritakan yang dialaminya dengan bilang kalo itu adalah masalah kenalannya. Ia semakin nggak semangat setelah Sangsik bilang kalo pria itu b*doh, 




Asistennya Hwaran khawatir kalo Won akan mengambil alih King. Ia juga mengingatkan Hwaran kalo Won adalah anak laki-laki. Manajer Kim masuk dan memberitahu ada panggilan dari Amerika tentang Jihu. Hwaran nggak mau dengar dan nyuruh manajer Kim untuk keluar. Selanjutnya Hwaran memberitahu asistennya kalo King sejak awal adalah miliknya dan ia nggak mau memberi Won satu pun. Ia lalu menyuruhnya untuk mengirim undangan ke rekan-rekan dan koleganya. Tempat itu akan dipenuhi dengan orang-orangnya sedang Won hanya akan memiliki cangkangnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)