Ringkas drama sebelumnya
Tae Oh tiba-tiba nangis. Sun Wu memberinya tisu. Ia meminta maaf. Ia lalu mengakui kalo dia melihat mereka makan di sana beberapa hari yang lalu. Harusnya dia duduk di sebelah Sun Wu saat itu. Harusnya dia bersama keluarga dan teman-teman.
Jun Young menatapnya sinis. Apa gunanya mengatakannya sekarang? Ayahlah yang menghancurkan semuanya.
Sun Wu menegur Jun Young. Jun Young malah makin marah dan menjatuhkan sendoknya dengan keras. Dia menatap ibunya. Nggak ngeh ngapain ibunya ngajak ayahnya ke sana? Membuatnya makin jijik.
Sun Wu meminta Jun Young untuk memberi ayahnya waktu untuk merapikan diri. Itulah satu-satunya cara untuk mulai lagi buat mereka bertiga.
Tae Oh mengiyakan dan ngajak mereka untuk mulai lagi dari awal dan melupakan semua kesalahan yang pernah mereka lakukan belakangan. Ia akan memaafkan Sun Wu dan Sun Wu juga harus memaafkannya demi Jun Young. Ia tahu kalo awalnya akan sulit tapi Jun Young akan stabil kalo mereka semua berusaha keras.
Sun Wu dan Jun Young sama-sama nggak mau.
Tae Oh meyakinkan akan melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya agar masa depan mereka lebih baik.
Sun Wu nggak mau dengar lagi. Ia meyakinkan kalo mereka sudah selesai.
Tae Oh sama sekali nggak mau berhenti. Ia bahkan mengira kalo Sun Wu ingin ia di sana untuk membicarakannya.
Jun Young mengklarifikasikannya ke ibunya. Sun Wu membantahnya. Dia nggak habis pikir sama Tae Oh yang selalu berada di sekitar mereka dan bukannya menjalani hidup yang stabil. Ia memberinya kesempatan untuk menyelesaikan semuanya di depan Jun Young. Tapi Tae Oh malah akan mengacau lagi. Ia merasa kalo Tae Oh sudah keterlaluan.
Tae Oh memohon agar di beri kesempatan karena sekarang sudah nggak punya apa-apa lagi.
Jun Young kesal melihat tingkah ayahnya. Ia nggak tahan lagi dan pergi. Sun Wu juga makin gedheg. Dia nyuruh Tae Oh buat bunuh diri aja kalo terus seperti itu.
Di toilet Jun Young nangis.
Sun Wu berusaha untuk tenang. Ia berniat untuk membantu keuangan Tae Oh sampai stabil tapi Tae Oh menolak. Ia datang bukan buat itu.
Sun Wu memberitahu kalo ini adalah terakhir kalinya Tae Oh ketemu sama Jun Young. Apa dia akan mengakhirinya seperti Ini? Ia menyarankan agar Tae Oh berhenti hidup tanpa rasa malu buat Jun Young.
Jun Young kembali dan mengajak ibunya untuk pergi.
Tae Oh sedih lihatnya. Jun Young bahkan nggak mau melihatnya.
Di luar Sun Wu nyuruh Jun Young untuk pamit sama ayahnya tapi Jun Young hanya menatap ayahnya.
Tae Oh berpesan agar Jun Young jangan menjadi seperti dirinya. Jangan melupakan orang yang paling mencintainya. Kalo enggak ia akan kehilangannya.
Jun Young nggak mengatur dan malah memalingkan wajahnya.
Tae Oh meminta Jun Young untuk melupakannya. Ia nggak akan muncul lagi di depannya.
Jun Young nangis. Sun Wu lalu ngajak Jun Young untuk pergi. Mereka berjalan meninggalkan Tae Oh.
Keduanya kembali menatap Tae Oh sesaat sebelum masuk mobil. Jun Young nangis. Ia lalu melihat ayahnya menyeberang tanpa melihat-lihat. Sebuah truk melintas ke arahnya. Seketika dia teriak manggil ayahnya.
Truknya berhenti. Jun Young syok. Sun Wu berjalan mendekat. Ternyata Tae Oh nggak papa. Truknya berhenti sebelum menabraknya.
Sun Wu menariknya menuju tepi. Tae Oh yang syok memeluk Sun Wu lalu berlutut.
Sun Wu juga memeluknya. Keduanya nangis.
Jun Young hanya menatap di kejauhan. Dia syok dan memilih berbalik pergi. Ia bahkan membuang ponselnya.
Sun Wu mencoba untuk mengejar tapi Jun Young sama sekali nggak bisa ia jangkau. Ia hanya bisa mengambil ponsel yang Jun Young jatuhkan tadi.
Tae Oh juga ikut mengejar tapi Jun Young sudah menghilang.
Nggak lama kemudian polisi datang. Sun Wu nangis. Ia telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga.
Satu tahun kemudian
Tae Oh keluar dari rumahnya. Ia datang ke sebuah kantor dan menyerahkan sesuatu. Tapi saat ia pergi, dokumennya hanya diletakkan begitu aja.
Tae Oh duduk di sebuah kafe. Niatnya mau nulis tapi malah hanyut dengan foto-fotonya bersama Jun Young dulu. Ia lalu mengirim pesan ke Sun Wu menanyakan apa ada kabar tentang Jun Young?
Sun Wu sendiri makin sibuk di rumah sakit.
Ye Rim berada di kafe. Ia menulis email untuk Sun Wu. Dia menanyakan Jun Young dan mengaku mulai merasa nyaman sekarang.
Ternyata itu adalah kafenya. Ia bangkit dan melayani mereka. Sekarang pelanggannya makin banyak.
Je Hyuk berdiri di depan sebuah toko kue. Seorang wanita menghampirinya dan bertanya apa dia mau beli kue?
Je Hyuk membantah. Wanita itu mengapit tangan Je Hyuk dan mengajaknya pulang.
Suara Ye Rim mengatakan nggak menyesali keputusannya.
Dan ternyata yang Je Hyuk lihat tadi adalah tiramisu.
Da Kyung berada di perpustakaan. Ia membaca buku "Mengelola Galeri Seni".
Seorang pria tiba-tiba memberinya segelas kopi lalu duduk di meja di depannya.
Da Kyung hanya tersenyum lalu membereskan bukunya dan pergi.
"Sejujurnya aku berusaha nggak menyesalinya karena hidupmu adalah hasil dari keputusanmu"
Sun Wu selesai dengan pasiennya.
Ye Rim berharap agar Sun Wu bisa lebih tenang saat menerima emailnya.
Sul menghampiri perawat dan minta rekam medis pasiennya.
Sin Wu menanyakan jumlah pasiennya karena akan ada seminar. Ia meminta pemeriksaan mereka dimajukan sebelum seminar.
Dan saat ia mau kembali ke ruangannya, ia ketemu lagi dengan pasiennya dulu yang menderita gatal. Ia melihat kalo pria itu sudah terlihat lebih baik.
Pria itu tersenyum. Penampilan nggak menunjukkan keseluruhan ceritanya. Seenggaknya ia sempat lebih baik. Ia menyadari kalo ia nggak bisa sendiri meski ia berusaha keras. Hidup malah mendatangkan masalah saat ia bersantai. Hidup cuman kegelisahan yang terus menerus.
Sun Wu bingung. Ia hanya mengiyakan lalu pamit kembali ke ruangannya. Pasiennya nunggu.
Pria itu masih ngomong lagi. Itu kehidupan singkat yang Sun Wu jalani buat dirinya sendiri. Dan orang-orang nggak tertarik sama penderitaan orang lain.
Sun Wu berbalik dan kembali menatap orang itu.
Yun Ki datang memanggil pria itu. Ia adalah pasien Yun Ki hari ini.
Sun Wu kembali ke rumah. Ia mengambil beberapa surat dalam kotak suratnya. Tetangganya dan dua anaknya lewat bersepeda dan menjaganya.
Sun Wu hanya mengangguk lalu masuk rumah.
Ia menyeleksi suratnya dan tertarik pada surat yang terakhir. Pusat konseling anak hilang.
Ia membukanya dan membacanya. Konseling remaja jalanan. Kembali ke dekapan keluargamu yang penuh cinta. Kami akan bekerja keras untuk mempertemukan anda dengan anak anda.
Malamnya ia makan seorang diri dan kesepian.
Du luar hujan. Ia masih belum tidur dan menulis.
Paginya saat Sun Wu sarapan. Seseorang tiba-tiba menekan kode pintu. Pintu lalu terbuka. Seseorang datang. Sun Wu bangkit dan menyambut orang itu.
"Kamu datang"
Sun Wu nangis dan nggak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia tersenyum dan menghampirinya.
Maaf, ya baru bisa lanjut. Mendadak mood ilang aja gitu. Spoiler ada di mana-mana. Berasa muak. Dari yang katanya Yun Ki kakak adik sama Sun Wu sampai katanya semuanya meninggal.
Hhh...namanya juga Spoiler, ya. Nggak ada yang bener. Sampai akhir juga nggak ada tuh dibahas soal kakak adiknya.
Dan biar nggak tegang lihat gif di atas, deh.
Trimakaseh min... Aku byk Lo baca sinopmu smpai tamat... Pokoknya kamsahamida... Semangat trus... Aku lanjut tokyo love story ne....
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya. Ini lagi mau lanjut Tokyo Love Story-nya. Jangan lupa mampir lagi, ya.
HapusLuv you 😘😘😘