All content from Youku/Viu
Ringkas drama sebelumnya
Selamat kamu lulus ujian. Bos ini pertama kalinya kamu memujiku
Cheng Yao menemui Qian Heng di ruangannya dan memberitahu apa yang baru saja ia dapatkan. Qian Heng memuji Cheng Yao yang bisa menemukannya sendiri. Ia lulus ujian. Cheng Yao mengatakan kalo ini adalah pertama kalinya Qian Heng memujinya. Pengacara muda berkembang melalui kasus satu ke kasus lainnya. Qian Heng menekankan kalo Cheng Yao nggak akan bisa melampauinya. Cheng Yao mau memasakkan makan malam untuk Qian Heng untuk merayakan pertama kalinya ia memujinya tapi Qian Heng bilang ia ada janji makan malam dengan klien malam ini.
Qian Heng pulang. Di depan ia bertemu dengan petugas keamanan yang memperingatkan agar berhati-hati kalo ada penghuni wanita. Belakangan sering terjadi kasus pel*cehan s*ksual di sana. Sampai rumah Cheng Yao dan anjingnya nggak ada. Qian Heng pikir mungkin Cheng Yao mengajak anjingnya jalan-jalan. Ia lalu ke kamar dan bekerja. Lama-kelamaan ia menjadi khawatir karena Cheng Yao nggak juga kembali. Apalagi ia juga nggak bisa dihubungi. Teringat apa yang dikatakan petugas keamanan tadi.
Ia lalu keluar dan mencari Cheng Yao dengan dibantu sama beberapa petugas keamanan. Ia menjanjikan akan membayar gaji mereka satu bulan penuh kalo bisa menemukan Cheng Yao. Ternyata Cheng Yao memang mengajak anjingnya jalan-jalan. Seseorang menanyakan alamat padanya. Lah anjingnya malah makan sampah. Ia langsung berlari ke arah Qian Heng saat melihatnya. Qian Heng yang takut sama anjing langsung mundur dan sampai terjatuh. Lah anjingnya malah menciumnya.
Qian Heng panik karena pipinya bau. Makin panik lagi saat tahu kalo anjingnya habis makan sampah. Di rumah ia teriak-teriak mulu nyuruh Cheng Yao membersihkan pipinya pakai sabun. Setelahnya Cheng Yao ke kamarnya dan memarahi anjingnya yang membuat masalah dengan Qian Heng.
Paginya Cheng Yao menyiapkan makanan Cina dan Barat untuk makan pagi Qian Heng. Qian Heng sama sekali nggak tersentuh kecuali anjingnya menghilang. Cheng Yao bahkan akan mentraktirnya karena ia gajian hari ini. Qian Heng meremehkan kalo gajinya nggak akan cukup untuk makannya. Ia menawarkan akan memberinya bonus dan menyuruh Cheng Yao untuk melihat rekeningnya dan ia akan berpikiran jernih.
Wu Jun membawa Cheng Xi untuk melihat kantor yang akan menjadi kantornya. Letaknya bersebelahan dengan Junheng sehingga ia bisa melihat Cheng Yao kapanpun. Cheng Xi menyukainya tapi ia nggak bisa menerimanya. Ia biasanya bekerja di pinggiran kota dan pedesaan. Wu Jun lalu memberitahu kalo Junheng menerima beberapa kasus bantuan hukum tapi Qian Heng nggak mau menerimanya karena nggak menghasilkan banyak uang. Cheng Xi tertarik tapi juga nggak bisa mengambilnya. Wu Jun nggak kehabisan akal dan menawarkan untuk menjadi asistennya.
Di depan rumah ada nyonya Zhang yang menunggu Cheng Xi. Ia sedang batuk. Cheng Xi mengajaknya masuk dan memberinya minum juga obat. Ia lalu memberikan penjelasan tentang suaminya yang megalami kecelakaan kerja. Deng Ming datang. Cheng Xi merasa nggak nyaman dan mengajaknya bicara di luar. Deng Ming memuji pemandangan rumah Cheng Xi. Katanya ia lupa sandi brankasnya. Cheng Xi memberitahu kalo sandinya adalah tanggal pernikahan mereka. Deng Ming lalu berusaha untuk meminta Cheng Xi kembali padanya. Cheng Xi menolaknya dan menginjak kakinya dengan haknya.
Nyonya Zhang memanggil Cheng Xi dan mengatakan kalo ia sedang buru-buru. Cheng Xi mengiyakan lalu masuk meninggalkan Deng Ming. Rupanya nyonya Zhang memanggil Cheng Xi karena merasa ada yang nggak beres. Cheng Xi lalu mendapat pesan dari Wu Jun kalo ada restoran yang enak di dekat tempat tinggalnya.
Qian Heng duduk menghadap ke luar. Cheng Yao masuk dan menyerahkan laporan tentang kasus Dongshan. Qian Heng melarang Cheng Yao untuk melanjutkan kasus itu. Cheng Yao pikir ia melakukan keslahan tapi ternyata Dongshan sudah meninggal. Ia mengalami kecelakaan saat hendak ke bandara dan meninggal ditempat. Ia baru saja mendapatkan akta kematiannya dari asistennya. Secara hukum kalo salah penggugat meninggal maka kasusnya dihentikan. Sekarang Dongshan sudah mendapatkan keinginannya untuk berpisah dengan istrinya meski melalui kematian. Pemakamannya langsung dilakukan dan ia meminta Cheng Yao untuk ikut dengannya ke sana. Cheng Yao merasa aneh karena biasanya itu dilakukan dalam 3 hari.
Keduanya datang ke pemakaman dan memberikan penghormatan untuk Dongshan. Dongmin memberikan sambutan yang berisi tentang kenangan bersama ayahnya. Qian Heng memberitahu Cheng Yao kalo Dongshan adalah klien pertamanya. Saat itu ia masih muda dan belum berpengalaman tapi Dongshan mempercayainya.
Setelah acara usai, ibunya Dongmin mengajak Qian Heng dan Cheng Yao untuk bicara dan nyuruh Dongmin untuk menunggu di luar. Ia menceritakan tentang hubungannya dengan Dongshan yang nggak mendapatkan restu dari orang tua keduanya. Mereka nekat kabur dari rumah dan menikah. Keduanya berjuang bersama-sama hingga menjadi sesukses sekarang. Selama beberapa dekade mereka bisa menyelesaikan masalah apapun yang datang. Ia nggak percaya Dongshan menyerah dan mau menceraikannya. Selain Dongmin, nggak ada yang tahu tentang niat Dongshan untuk bercerai. Ia meminta Qian Heng dan Cheng Yao untuk nggak ngasih tahu orang lain tentang perceraian itu. Qian Heng menjelaskan kalo antara ia dan kliennya terikat sebuah perjanjian rahasia. Meski Dongshan sudah nggak ada tapi kerahasiaan itu masih berlaku.
Dalam perjalanan pulang Cheng yao membicarakan tentang kesedihan ibunya Dongmin tadi. Ia menyesalkan ibunya Dongmin yang nggak tahu kalo Dongshan punya wanita lain dan bahkan akan memiliki anak juga. Qian Heng mengatakan kalo ia tahu semuanya. Karena itulah ia nggak mengikuti aturan untuk menyimpan jenazah selama 3 hari dan melakukan kremasi. Cheng Yao menyimpulkan kalo ia terburu-buru untuk menghindari pembagian harta. Anak yang lahir secara resmi dan enggak memiliki bagian yang sama. Dan untuk mendapatkannya harus dilakukan tes DNA. Ibunya Dongmin segera melakukan kremasi agar pihak Mei nggak bisa melakukan tes DNA dan mendapatkan bagian harta. Qian Heng memuji Cheng Yao yang bisa memikirkannya dengan cepat.
Cheng Yao duduk di balkon dan Qian Heng duduk di ruang tamu. Qian Heng merasa kalo ia sudah melakukan yang seharusnya pada Cheng Yao selaku karyawannya. Merasa nggak tenang ia lalu menemui Cheng Yao di luar dan memberinya beberapa nasehat terkait pekerjaannya menjadi pengacara. Ia yakin kalo Cheng Yao bekerja keras ia akan bisa melampaui Bao Rui dan Yu Fei. Mendadak ia mendapat pesan dari Dongmin yang mengajaknya bertemu. Qian Heng berpesan agar Cheng Yao mencatatnya.
Keduanya pun bertemu. Dongmin membicarakan tentang ibunya sepeninggal ayahnya. Sebenarnya sebelumnya ia melihat Qian Heng menangani kasus perceraian ayahnya. Ia berharap Qian Heng akan memberitahunya suatu saat nanti. Cheng Yao memberitahu kalo sebagai pengacara mereka punya aturan untuk nggak membocorkan privasi klien. Dongmin menyadarinya. Ia kagum pada Qian Heng yang punya prinsipnya sendiri. Ia memberitahu kalo sudah dua tahun ia mengejar Qian Heng tapi Qian Heng nggak pernah mengejarnya. Ia iri pada Cheng Yao. Saat ia menemuinya Qian Heng mengiriminya pesan untuk nggak mengganggunya. Sebenarnya apa kelebihan yang Cheng Yao miliki yang nggak ia punya. Cheng Yao juga nggak tahu. Menurutnya Qian Heng adalah bos yang suka blak-blakan kalo ngomong sehingga kadang menyakiti hatinya. Tapi ia tahu kalo ia nggak bermaksud. Dongmin yang sebelumnya hidup kekanak-kanakan merasa kalo sudah saatnya ia bersikap dewasa.
Qian Heng mau bekerja di ruang tamu. Lah ada anjingnya Cheng Yao. Ia merasa nggak mau dekat dengan anjing itu tapi anjingnya malah terus mendekatinya. Ia lalu mengecohnya dengan memberinya makan. Lah setelah makanannya habis anjingnya malah kembali mendekatinya. Melihat matanya malah mengingatkannya pada Cheng Yao. Akhirnya ia menutup matanya dengan menggunakan penutup mata.
Cheng yao pulang. Ia melihat anjingnya memakai penutup mata dan mengambilnya lalu memasukkannya ke kamar. Qian Heng menanyakan tentang pertemuannya dengan Dongmin tapi Cheng Yao nggak memberitahu. Mereka hanya membicarakan hal biasa. Ia lalu menagih janji Cheng Yao untuk mentraktirnya makan. Cheng Yao sebenarnya mau lain kali saja tapi Qian Heng malah mengungkit tentang perjanjian mereka.
Akhirnya mereka ke restoran yang diinginkan Qian Heng. Cheng Yao bingung milih menunya dan nyuruh Qian Heng untuk memilih. Qian Heng memesan banyak makanan dan membuat Cheng Yao khawatir mereka nggak akan bisa menghabiskannya. Qian Heng menenangkan kalo mereka juga bisa membawanya pulang. Sambil menunggu Qian Heng mengajak Cheng Yao untuk bicara tentang hukum.
Cheng Yao menanyakan apa Qian Heng memilih hukum karena menyukainya? Qian Heng memberitahu kalo itu berawal dari nggak sengaja. Malam sebelumnya ia bermain game semalaman. Paginya ia salah memilih jurusan hukum padahal maunya jurusan bahasa Prancis. Ia suka menonton film berbahasa Prancis dan ingin belajar bahasanya. Tapi sekarang ia malah jadi menyukai hukum. Ia suka menyelesaikan masalah. Kalo saat itu ia memilih bahasa Prancis maka nggak akan banyak berguna. Cheng Yao pikir karena pekerjaannya nggak begitu meyakinkan. Qian Heng membantas. Itu karena ia sudah menguasai bahasa Prancis. Itu justru menjadi kelebihannya. Ia memang jenius.
Hkk Cheng Yao tersedak. Ia lalu menanyakan permainan yang Qian Heng mainkan saat itu. Lah ternyata ia juga suka memainkannya. Keduanya jadi asik membicarakannya. Cheng Yao menunjukkan kalo ia bahkan juga mengoleksi lagunya. Qian Heng memberitahu kalo ia juga punya pemutar piringan hitam di vilanya. Cheng Yao rasa itu sia-sia. Ia bahkan nggak punya piringan hitamnya. Qian Heng rasa nggak ada yang sia-sia kalo ia menyukainya. Cheng Yao nggak nyangka bisa bicara santai dengan Qian Heng seperti itu. Qian Heng berubah serius dan kembali minta Cheng Yao untuk membicarakan hukum. Cheng Yao malas dan menunjukkan kalo makanan mereka sudah sampai.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊