All content from Youku/Viu
Ringkas drama sebelumnya
Bos, aku mencintaimu. Aku mau punya bayi bersamamu
Qian Heng menahan pekerja pindahan karena mau menunggu Cheng Yao. Karena sudah malam akhirnya ia pergi. Sebelumnya ia menelpon nona Zhu dan memintanya untuk mengatur acara seminar dengan topik pentingnya memisahkan kehidupan pribadi seorang pengacara dengan pekerjaan.
Cheng Yao pulang setelahnya. Ia melihat kamar Qian Heng sudah kosong. Seakan sudah jadi kebiasaan ia membuka kulkas dan mau masak meski akhirnya nggak jadi setelah ingat kalo ia tinggal sendiri sekarang. Akhirnya ia makan mie instan sambil nonton drama. Nggak tahu kenapa ia jadi nggak nafsu makan dan nonton drama. Sementara itu di rumahnya Qian Heng juga nonton drama. Tanpa sadar ia mengambil tuan Lemon dan memeluknya. Ia lalu menelpon Wu dan memintanya mengirim sebuah dokumen kasus.
Paginya Qian Heng melihat kalo Cheng Yao baik-baik saja. Ia juga melihat Cheng Yao membawa bekal. Mungkin sisa makanan semalam. Saat jam makan siang ia nyuruh Cheng Yao untuk mengambil dokumen tepat sebelum ia mau memakan bekalnya. Ia juga melarang Cheng Yao untuk membawa bekalnya saat Cheng Yao bilang mau memakannya di mobil. Akhirnya Cheng Yao memberikan bekalnya ke Bao Rui. Qian Heng yang ingin makan masakan Cheng Yao akhirnya menukar bekal Cheng Yao dengan makan siang yang ia pesan dari restoran. Bao Rui merasa senang dan berpikir kalo Qian Heng perhatian padanya. Qian Heng membawa pulang bekal Cheng Yao dan baru memakannya pada malam harinya.
Wu Jun ke vila Qian Heng. Ia melihat Qian Heng bekerja sambil nonton drama dan ada bunga di mejanya. Qian Heng beralasan kalo menonton drama membuatnya lebih fokus dan bunga di meja membuatnya bahagia. Wu Jun merasa Qian Heng sudah meninggalkan biara. Lah emangnya dia biksu? Wu Jun lalu membicarakan tentang Cheng Yao. Sebelumnya Cheng Yao memesan hadiah dari toko yang ia rekomendasikan dan merasa kalo ia sedang jatuh cinta. Ia juga merasa Cheng Yao punya hubungan di kantor. Dan sebagai bosnya seharusnya Qian Heng tahu tentang hal itu dan memberitahunya. Secara Cheng Yao akan menjadi adik iparnya nanti. Terakhir Wu Jun meminta kunci duplikat vilanya tapi saat ditanya mau apa Wu Jun nggak mau ngasih tahu.
Cheng Yao lanjut bekerja setelah mandi. Wu Jun menambahkan dirinya ke grup bersama dengan Bao Rui, Tan Ying dan Yufei. Mereka diminta untuk menyiapkan hadiah dan datang ke rumah Qian Heng pekan depan. Qian Heng berulang tahun. Untuk makanan ia yang akan mengurusnya. Cheng Yao memesan pizza.
Pagi harinya di akhir pekan, Cheng Yao menelpon Qian Heng dan bilang kalo ada yang mau ia tanyakan. Qian Heng menyuruhnya datang ke vila dan mengirimkan alamatnya. Merasa senang Cheng Yao mau datang, Qian Heng pun bersiap dan mengganti bajunya jadi lebih rapi. Nggak lama setelahnya Cheng yao datang, juga dengan baju yang nggak biasanya. Ia mengonfirmasi kalo ini bukan tentang kerjaan. Qian Heng lalu berpikir kalo Cheng Yao merasa kehilangan dengan kepergiannya dan mau memintanya untuk kembali. Ia meminta maaf kalo ia nggak bisa kembali. Ia mempersilakan Cheng Yao untuk masuk tapi Cheng Yao bilang kalo ia nggak bisa masuk sekarang. Bao Rui dan yang lainnya lalu datang dengan spanduk selamat ulang tahun. Mereka lalu masuk bersama dengan Cheng Yao. Wu Jun muncul dari dalam dengan membawa balon. Ternyata ia masuk saat Qian Heng sibuk di ruang kerjanya. Ia mengeluhkan Wu Jun yang mengganggu waktu istirahat para karyawan dengan membawa mereka ke rumahnya. Bao Rui, Tan Ying, Yufei dan yang lain sama sekali nggak keberatan. Mereka juga ingin melihat vilanya.
Wu Jun lalu mengajak mereka berkeliling melihat-lihat rumah Qian Heng, dari dapur, ruang kerjanya sampai di atap. Selanjutnya ia mengajak mereka ke halaman belakang untuk menikmati barbekyu.
Udara sedang panas dan membuat nggak nyaman. Ternyata Wu Jun yang punya ide barbekyu-an padahal cuaca sedang terik. Yufei megeluarkan kipas dan memberikannya ke Tan Ying. Qian Heng melihat Cheng Yao kepanasan dan mengajaknya ke ruang kerjanya untuk mengerjakan perjanjian pranikah klien.
Di ruangannya Qian Heng nyuruh Cheng Yao untuk mengerjakannya di meja kerjanya. Wu Jun keluar karena pizza yang dipesan sudah datang. Bao Rui dan yang lain masuk karena kepanasan di luar. Mereka mengambil makanan masing-masing dan membawanya ke meja. Wu Jun menemui Qian Heng dan memintanya untuk menelpon Cheng Xi. Sebelumnya ia mengundang Cheng Xi atas nama Qian Heng. Qian Heng kesal karena Wu Jun mengundang mereka semua tanpa minta ijin padanya dan menggunakannya untuk dalih berkencan dengan Cheng Xi. Wu Jun beralasan kalo ini adalah pesta kejutan jadi Qian Heng nggak boleh tahu. Qian Heng mengambil ponselnya dan Cheng Xi mengirim pesan kalo ia nggak bisa datang karena ada masalah dengan kasus yang ia tangani.
Qian Heng membawakan makanan untuk Cheng Yao karena ia nggak bisa bersama dengan yang lain. Karena nggak tahu toping apa yang Cheng Yao suka, ia membawakan masing-masing sepotong. Selanjutnya ia duduk mengawasi Cheng Yao sambil membaca buku. Cheng Yao menyuruhnya untuk bergabung dengan yang lain karena hari ini adalah hari ulang tahunnya tapi Qian Heng bilang ia mau mengawasi Cheng Yao karena ada banyak dokumen rahasia di ruang kerjanya. Lah bukunya terbalik. Qian Heng juga baru meyadarinya dan mengatakan kalo itu hanya sampulnya aja yang terbalik.
Cheng Yao memakan pizza-nya sambil bekerja dan akhirnya jadi mengantuk. Saat melihat Cheng Yao tertidur, Qian Heng pun menghampirinya dan bermaksud menyelimutinya. Lah orangnya malah bangun. Cheng Yao meminta maaf dan menjanjikan akan segera menyelesaikannya. Qian Heng melarang. Ia nggak mau Cheng Yao mati kelelahan sehingga merepotkannya. Cheng Yao meminta Qian Heng untuk menunggunya. Ia pergi dan kembali nggak lama kemudian dengan membawa hadiahnya untuk Qian Heng. Qian Heng sangat senang dengan hadiah itu dan nyuruh Cheng Yao untuk pergi dulu saat dipanggil sama Bao Rui untuk bermain poker.
Selagi Cheng Yao bersama dengan yang lain, Qian Heng membuka hadiahnya. Isinya adalah anggur. Yang lebih mencengangkan adalah kartu di dalamnya. Aku mencintaimu, aku ingin punya bayi bersamamu. Qian Heng jadi tersipu bacanya. Ia merasa kalo Cheng Yao sangat berani.
Qian Heng turun. Wu Jun dan yang lain sedang minum. Ia minta Qian Heng untuk menelpon Cheng Xi lagi dan memintanya untuk datang. Qian heng nggak mau. Ia merasa Wu Jun sudah mabuk dan minta orang untuk mengantarnya. Wu Jun nggak mau pulang dan malah ngajakin main petak umpet. Qian Heng yang nggak mau main akhirnya mau melakukannya saat Cheng Yao bilang mau ikut. Yang lain juga mau ikut secara Wu Jun menjanjikan uang 10 ribu yuan untuk siapa saja yang bisa menemukan Qian Heng.
Cheng Yao dan yang lain menunggu di luar sambil menghitung sementara Qian Heng sembunyi. Setelah hitungan ke 100 mereka masuk dan mencari Qian Heng. Hampir semua sudut sudah mereka tuju tapi Qian Heng nggak ada. Cheng Yao ingat Qian Heng pernah cerita tentang atap di vilanya. Ia lalu ke sana.
Yufei turun dan menemui Tan Ying yang nggak mencari Qian Heng tapi malah minum sendirian. Ia merasa bosan dan mengajak Yufei untuk minum. Bao Rui turun dan mencari Cheng Yao. Tan Ying dan Yufei lalu sembunyi. Berada dekat dengan Tan Ying membuat Yufei jadi gugup. Mereka lalu pergi ke tempat sepi untuk minum berdua.
Ternyata Qian Heng memang ada di atap. Ia mengenang kebersamaannya dengan Cheng Yao di rumah mereka sebelumnya. Cheng Yao datang punya sihir menemukannya di manapun ia berada. Qian Heng mau mengatakan sesuatu tapi Cheng Yao keburu pergi. Semuanya berkumpul di bawah tangga. Karena berhasil menemukan Qian Heng, Cheng Yao pun meminta hadiahnya pada Wu Jun. Sesuai yang dijanjikan, Wu Jun pun memberikan 10 ribu yuan pada Cheng Yao. Cheng Yao senang dan memuji Wu Jun. Lah malah dikasih tambah 3 ribu yuan. Qian Heng cemburu dan nyuruh Cheng Yao untuk meminta apapun darinya dan ia akan mengabulkannya. Cheng Yao senang. Ia minta naik gaji tapi malah disuruh tidur aja dan mendapatkannya dalam mimpi. Selanjutnya acara tiup lilin. Qian Heng meniup lilinnya setelah sebelumnya menyampaikan harapannya.
Semoga Cheng Yao bisa membuat kemarahannya berkurang di masa depan. Wu Jun menanyakan apa yang Qian Heng inginkan dalam doanya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊