Postingan Terbaru

Jumat, 30 Juni 2023

Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 1 part 4

All content from tvN 






Ringkas drama sebelumnya

 

Rumah sakit Universitas Woojin


Hujan sudah nggak turun lagi. Ji Ah duduk bersama Yeon di luar. Yeon penasaran kenapa produser stasiun TV ingin menemuinya? 


Ji Ah nggak langsung menjawab. Ia bertanya-tanya suara Yeon...


Ia malah nanya balik. Kenapa menurutnya? Yeon berpikir kalo Ji Ah mencarinya untuk menjadikannya idola. Tapi gimana ya? Ia mengaku nggak bisa nyanyi dan menari. Satu-satunha bakatnya adalah wajahnya. Ia mengatakannya sambil menunjukkan wajahnya. Ih lucu banget sih 


Ji Ah membenarkan kalo dia memang mencari seseorang tapi bukan untuk itu. Ia menyinggung bukit rubah. Yeon pikir untuk film horor. 


"Urban legend"


Ia mencontohkan 1 penumpang sebuah bus 1002 menghilang. Seakan dia menguap ke udara tipis. Yeon merasa kalo sepertinya itu nggaj aka  dibuat dengan sangat baik. Dan lagi ia lebih suka komedi romantis. 


Ji Ah lalu menunjukkan foto Yeon yang sedang payungan. Yeon melihatnya dan merasa kalo warnanya terlihat sangat bagus di kamera. Ji Ah menatapnya sambil tersenyum sinis. Ia mengaku nggak tahu apakah itu kebetulan atau takdir. Tapi ia sudah melihatnya sebanyak 3 kali. Pertama di aula Pernikahan, dimana di sana seorang mempelai wanita menghilang. Kedua di bus 1002. Dan ketiga di rumah sakit yang ia kunjungi untuk menemui korban. 






Yeon mendekat. Katakanlah kalo itu takdir, tapi ia minta maaf dan mengaku sudah punya pacar. Ditambah lagi ia juga sangat setia. Yeon bangkit dan meninggalkan Ji Ah. 


Ji Ah mendadak menanyakan apa Yeon membunuh mereka? Yeon mendadak terhenti dan menatap Ji Ah. Ji Ah melanjutkan apa Yeon datang untuk membunuhnya? 


Yeon menatap Ji Ah lama. Ia memberitahu kalo barusan ia ketemu sama orang yang ingin ia bunuh. Ji Ah terdiam dan menatap Yeon. 




Shin Ju nggak tenang menunggu Yeon. Katanya akan kembali setelah 10 menit. Tapi nggak datang juga. 







Lah ternyata Yeon duduk lagi. Ia menyindir kalo biasanya orang punya bukti untuk mendukung mereka saat menanyakan pertanyaan lancang seperti itu. Seperti bukti fisik atau saksi. Seenggaknya lencana polisi. 


Ji Ah tersenyum dan membenarkan. Ia meminta maaf karena sudah lancang. Yeon menekankan kalo dia nggak butuh permintaan maaf saja. Ji Ah melihat kalo Yeon bahkan nggak menyentuh kopinya. Ia mendekatkan gelas itu ke Yeon dan mempersilakannya untuk meminumnya. 


Yeon memberitahu kalo ia nggak makan atau minum apapun dari orang asing karena dunia itu sangat berbahaya. Ia lalu bangkit dan mau meninggalkan Ji Ah. 


Ji Ah kembali menahannya dengan satu hal lagi. Yeon mulai malas. Apa lagi? Ji Ah menanyakan namanya. Yeon malah menantang Ji Ah untuk mencari tahu sendiri kalo bisa. Ia mau pergi lagi. Lagi-lagi Ji Ah memanggilnya. Ia melemparkan tasnya dan menyuruh Yeon untuk seenggaknya mengambil kartu namanya. Ia memberitahu kalo itu ada di dalamnya. 


Yeon menekankan kalo itu bukan kencan buta. Ia melemparkan tas itu kembali ke Ji Ah dan bilang kalo dia menolak adanya kencan kedua. Dan kali ini ia beneran meninggalkan Ji Ah. 


Ji Ah lalu nelpon Jae Hwan dan minta agar derektif Baek meriksa sidik jari dari tas kulit. 





Yeon berada di mobil bersama Shin Ju. Shin Ju merasa kalo itu seperti takdir. Gadis kecil yang Yeon sselamatkan hidupnya mendadak muncul. Ia berpikir kalo Ji Ah pasti nggak ingat. Yeon mengaku nggak suka itu. 


Shin Ju merasa kalo Ji Ah mirip dengannya. Ia sendiri juga terkejut saat pertama kali melihatnya. Yeon menyarankan agar Shin Ju menghentikan konselingnya dengan stasiun tv itu. Shin Ju menolak karena itu berkaitan dengan mata pencahariannya. 


Yeon meremehkan kalo itu cuman program kelas B. Shin Ju nggak terima. Ia memberi tahu kalo itu satu-satunya program yang Yeon lihat. Mengungkap Legenda Urban. Ia mengungkit kalo Yeon bahkan memposting komentar di situs web mereka kalo pakaian malaikat lautnya salah. 


Yeon membenarkan dan sesumbar kalo ia kenal baik sama malaikat maut. Ih kesal lihat Shin Ju menyetir sambil ngomong mulu. Ia menyuruhnya untuk memperhatikan jalan. 





Ada yang diam-diam mendatangi Su Young di malam hari. Su Young terkejut dan berteriak. 


Ji Ah datang pada pagi harinya. Ia menanyakan apa Su Young nggak papa? Ia lalu memarahi orang yang mengawasi Su Young. Orang itu mengaku kalo dia cuman meninggalkan ruangan selama 5 menit doang. Ji Ah lalu menanyakan apa detektif Baek menangkap orang itu? 


Detektif memberi tahu kalo nggak ada apa-apa. Bahkan bayangan juga enggak. Ia malah berpikir kalo Su Young mungkin cuman mimpi. Su Young membantahnya. Ia lalu bilang ke Ji Ah kalo dia nggak mau tinggal di sana lagi. Ia mau pergi. 


JI Ah duduk di pinggir tempat tidur. Ia menepuk pundak Su Young. Su Young mendekat dan membisikkan kalo ia pasti mati kalo ia tetap di sana. 


Ji Ah terdiam. 





Akhirnya Ji Ah membawa Su Young ke rumahnya. Ia melihat kalo di kamar Su Young banyak kliping yang ditempelkan ke dinding. Semuanya tentang mistis. 


Ji Ah masuk dan memberikan baju ganti untuk Su Young. Ia nggak tahu itu muat apa enggak. Su Young menerimanya dan meminta maaf karena telah merepotkan Ji Ah. Ji Ah nggak mempermasalahkan karena itu hanya untuk malam ini aja. 


Su Young melihat artikel di dinding dan menanyakan tentang keluarga Ji Ah. Ji Ah tersenyum dan memberitahu kalo ia tinggal sendiri dan menyuruh Su Young untuk menganggapnya rumah sendiri. 


Su Young mendadak tersenyum aneh setelah Ji Ah pergi. Ia senang karena JI Ah tinggal sendiri. 




Yeon mendatangi ruang rawat Su Young tapi Su Young sudah nggak ada. Ia mencari tahu kapan Su Young keluar dari perawat. Perawat memberikan sesuatu yang diminta Ji Ah  untuk diberikan pada Yeon. Ji Ah lah uang telah membawa Su Young. 


Yeon langsung pergi setelah membaca tulisan JI Ah. 







Ji Ah tidur di sofa. Ia terbangun dan saat menyalakan lampu dia kaget lihat Su Young mendadak berdiri di dekatnya. Kenapa Su Young berdiri di situ? 


Su Young memberitahu kalo mendadak ia ingat apa yang terjadi di terowongan kala itu. 


Ji Ah memberikan secangkir minuman pada Su Young. Perlahan Su Young memberitahu saat bus memasuki terowongan ia melepas earphone-nya. Yang ada hanya keheningan. 


Yang sebenarnya adalah Su Young melepas earphonenya setelah lampu padam. Ia melihat orang-orang di dekatnya lalu menunduk. Sesaat kemudian ia tersenyum mengerikan dan mata kirinya berubah kuning. 


Wanita di depannya berniat menawarkan sesuatu ke Su Young tapi Su Young malah mmematahkan lehernya. 


Tapi pada Ji Ah Su Young memberitahu kalo semua orang sudah mati. Dan dari kegelapan...dia mulai mendekatinya. Pria yang membawa payung. 


Su Young tersenyum melihat Yeon bangkit dan menghampirinya. 


Ji Ah menanyakan apa yang dilakukan pria itu? 


Su Young bangkit dan mau menyerang Yeon. 


Tapi ia memutar balikkan itu semua dan bilang pada Ji Ah kalo pria itu mencoba untuk membunuhnya. Ia gemetaran dan mengaku takut. 


Ji Ah bangkit dan berdiri di samping Su Young. Ia menenangkan kalo semuanya akan baik-baik saja. Su Young diam-diam tersenyum. 





Cangkirnya Su Young mendadak jatuh. Ji Ah lalu membereskannya. Ia khawatir Su Young terluka dan menyuruhnya untuk mengangkat kakinya. Sambil membereskan pecahan camgkir ia menanyakan mau kemana Su Young tengah malam gitu? 


Su Young menjawab kalo dia mau pulang. Ji Ah mendadak terdiam. Ia meriksa alamat Su Young dan untuk pulang harusnya ia ke arah lain. Ia lalu bangkit dengan menggenggam pecahan yang paling besar. 


Su Young makin gugup. Ia menjawab kalo malam itu ia...


Ji Ah sudah nggak percaya lagi. Ia mengarahkan pecahan kaca itu ke leher Su Young dan memintanya untuk berhenti mengecek tentang apa yang terlintas di pikirannya. 


Su Young serasa pingin nangis. Tapi sedetik kemudian dia malah tersenyum dan menanyakan sejak kapan Ji Ah menyadarinya? Ji Ah mendekat dan membisikkan kalo manusia bergerak secara naluriah untuk melindungi diri mereka saat terlibat dalam kecelakaan mobil. Tapi satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan bus itu  nggak punya luka defensif. 


Su Young tersenyum dengarnya. Ji Ah memberitahu kalo dia nggak percaya pada keajaiban. 


"Siapa kamu?"


Su Young memberi tahu kalo ia adalah seseorang yang Ji Ah kenal. Mendadak Su Young berubah jadi Rang. Ia menambahkan kalo ia juga orang yang Ji Ah benci. 




Ji Ah kaget dengarnya. Rang bangkit dan mendekat. Secara nggak sadar Ji Ah mundur dan bertanya-tanya gimana bisa? Ia menanyakan dimana Su Young yang asli? 


Rang memberitahu kako dia sudah memakannya. Ji Ah makin syok. Ia menggenggam pecahan cangkir si tangannya lalu menusukkannya ke dada Rang. Rang sama sekali nggak merasakan sakit. Ia menyingkirkan tangan Ji Ah dan mencabut pecahan cangkir itu lalu menunjukkan je Ji Ah kalo hal seperti itu nggak akan melukainya. 





Ji Ah membantahnya. Ia memberitahu kako ia hanya menawarkan diri sebagai umpan. Rang nggak ngeh. Seseorang mendadak melempar sesuatu dari luar ke arah Rang. Saat itu juga Rang jatuh. 


Yeon mendadak muncul dan marah-marah ke Ji Ah. Sambil menunjukkan catatan Ji Ah ia mengingatkan kalo ia sudah menolak lamaran Ji Ah sebelumnya. 


Dalam tulisan itu Ji Ah memberitahu kalo apa yang Yeon cari ada di rumahnya. 


Ji Ah merebutnya dan menyindir kalo Yeon bilangnya sibuk? 


Rang bangkit dan menyerang Yeon. 


Yeon bangkit dan mendorong Rang lalu mencekiknya. Rang melawan dan berusaha untuk mencekik Yeon balik tapi malah dilempar. 


Rang tersenyum dan menyindir kalo Yeon merindukannya? 


Yeon balik menyindir kalo Rang mau mati, dek? 


Ji Ah kaget dengar Yeon manggilnya adik. 


Rang memberitahu kalo ceritanya panjang tapi keluarga yang punya masa lalu kotor. Dan saat Yeon lengah ia melayangkan tinjunya ke wajah Yeon. 






Yeon mau membalas tapi Rang malah melemparnya ke langit-langit lalu jatuh ke lantai. Seakan nggak cukup ia lalu menarik Yeon dan mau menendangnya. Yeon sigap menangkap kaki Rang dan melemparinya sampai menghantam kaca. 


"Itulah kenapa balita harus dikasih pelajaran"


Ia lalu berjalan mau meriksa keadaan Rang tapi malah dilempar pakai kaca. Ia lalu menarik Yeon dan membelenggunya. 


Ji Ah hanya melihat saja. Lah rumahnya ancur dah. Di sela-sela buku ada kamera yang nggak disadari sama keduanya. 


Yeon berhasil melepaskan diri dan melempar Rang. Ia lalu menghampirinya dan menanyakan sudah berapa banyak orang yang Rang bunuh? 


Rang menanyakan apa Yeon khawatir ia terseret ke neraka? 


Yeon mendadak menutupi wajahnya pakai tangan. Ia membantahnya. Cuman ngerasa malu aja. 


Rang bangkit dan menekankan kalo itu karena ia nggak pingin kehidupan yang menyedihkan kayak Yeon. 


Yeon memberitahu kalo yang lebih menyedihkan adalah pria dewasa yang cengeng. 







Rang marah dan menyerang lagi. Yeon berhasil melawan dan bahkan sampai melempar Rang ke luar. 


Yeon ikut keluar. Rang memberi tahu kalo waktunya habis. Ia menawarkan untuk melakukan taruhan. Yeon hanya tertawa mengejek kebiasaan lama Rang yang beneran susah buat dihilangkan. 


Rang menetapkan kalo Yeon nggak bisa menemukannya sampai akhir bukan depan, maka wanita itu akan mati. Ia menekankan kalo ia nggak bercanda. 


Yeon terdiam dan menatap Ji Ah yang baru datang. Rang tersenyum dan pamit. Ia melompati pagar lalu masuk ke mobil merah yang menjemputnya. 


Ji Ah menghampiri Yeon dan menanyakan siapa dia sebenarnya? Yeon menatapnya dengan mata emasnya dan memintanya untuk melupakan semua tentangnya. 





Ji Ah mendadak berada di kantornya. Detektif Baek nelpon dan memberitahu kalo ia sudah mendapatkan hasil dari sidik jari yang Ji Ah minta. Ji Ah mendengarkannya sambil menggenggam USB di tangannya. 





Yeon pulang ke rumah dan mendengar suara rekaman saat ia berantem sama Rang. Awalnya dia nggak ngeh dan malah mikirnya di rumah ada Shin Ju. Kenapa pintunya kebuka? 


Ia masuk dan mencari Shin Ju tapi Shin Ju nggak ada. Yang ada cuman laptop yang menyala yang menampilkan perkelahian antara dirinya dan Rang saat di rumah Ji Ah. 


Yeon tersenyum lihatnya. Ia lalu melihat Ji Ah berdiri di balkon. 


Ji Ah menanyakan apa Yeon menyukainya? Yeon menanyakan gimana Ji Ah bisa sampai di sana? Ji Ah berbalik dan menyebutkan segala sesuatu tentang Yeon. Nama Lee Yeon, usia 36 tahun. Kelihatan banget kalo Yeon hidup dengan identitas palsu. Ternyata beneran takdir dan bukannya kebetulan. 


Yeon menghela nafas tahu kalo Ji Ah ingat sama apa yang terjadi. Ji Ah mengaku nggak tahu itu apa rapi itu nggak mempan padanya. Yeon menanyakan apa yang Ji Ah inginkan? 


Ji Ah menunjukkan USB di tangannya dan memberitahu kalo salinan aslinya ada di sana. Ia menantang Yeon untuk datang dan mengambilnya kalo ia menginginkannya. 


Yeon menghela nafas dan berjalan mendekat. Ji Ah duduk di pembatas balkon lalu menjatuhkan diri. Yeon hanya menghela nafas lihatnya. 







Ji Ah menatap ke Yeon lalu memejamkan matanya. Ia jatuh terlalu jauh. Yeon mendadak muncul dan menangkapnya. Keduanya saling menatap. Dan saat hampir tiba di dasar Yeon menggendong Ji Ah melewati sinar bulan sampai akhirnya mendarat sempurna dengan kedua kakinya. 


Ji Ah sudah menduga kalo Yeon bukan manusia. Yeon merasa kalo barusan Ji Ah sedang mengujinya.


Entah Ji Ah apa Yeon yang ingat ini. Saat Yeon mendekat ke Ji Ah agar melupakan apa yang ia lihat kalo enggak ..."aku akan membunuhmu"


Ji Ah mengaku sudah menunggunya. Sebuah botol obat jatuh. Ji Ah menusuk leher Yeon pakai suntikan. Yeon sendiri kayak nggak nyangka. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊