Postingan Terbaru

Senin, 12 Desember 2022

Sinopsis Kakafukaka episode 2 part 2


All content from MBS





Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak


Terada duduk di ayunan taman bermain. Kenyataan kalo Hongyo seorang penulis membuatnya ngerti kalo... Seseorang tiba-tiba memanggilnya.

Hase? Ia menyapanya. Hase menanyakan apa Terada baru habis belanja? Terada membenarkan. Ia memberitahu kalo hari ini ia mengundurkan diri dari pekerjaan paruh waktunya.

Kerja paruh waktu? Terada membenarkan. Ia memberitahu kalo ia bekerja di sebuah toko. Ia berhenti karena tempatnya terlalu jauh dari tempat tinggalnya sekarang.


Hase duduk di ayunan sebelah dan menanyakan apa Terada punya pekerjaan selanjutnya? Terada menjawab belum. Hase tersenyum. Ia merasa kalo waktunya sangat tepat perusahaan desain temannya sedang mencari pekerja paruh waktu. Ia menanyakan pendapat Terada.

Terada mengiyakan. Tapi dia nggak bisa desain. Hase meminta Terada buat nggak khawatir karena ia hanya melakukan tugas lain.

Terada mengangguk paham. Hase mengatakan kalo ia akan menghubungi temannya. Ia mengambil ponselnya dan menulis pesan.


Terada mengingatkan kalo Hase adalah editor? Apa dia mengenal Hongyo melalui pekerjaannya? Hase mengangguk mengiyakan. Ia bertanggung jawab atas Hongyo saat ia ada di departemen sebelumnya. Ia merasa kalo Hongyo kayaknya hidup dalam bahaya. Ia berpikir kalo Hongyo akan mati.

Heh? Terada nggak ngeh. Hase memperjelas maksudnya kalo Hongyo kayak makhluk hidup rapuh yang hidup di masyarakat. Terada sedikit paham sama apa yang Hase katakan.



Hase melanjutkan kalo tadinya dia berpikir kalo itu akan jadi masalah besar kalo Hongyo meninggal. Jadi ia mutusin buat tinggal sama Hongyo sambil merawatnya.

Hase Tersenyum. Ia memberitahu kalo Hongyo belum jadi penulis terkenal di luar sana tapi dia punya beberapa penggemar setia yang akan selalu membeli karyanya.

Terada mengangguk. Ia mulai berayun dan merasa kalo Hongyo emang luar biasa. Hase tersenyum dan terus memperhatikan Terada.

Sesaat Terada baru menyadarinya. Ia tersenyum dan meminta maaf untuk semua hal yang mendadak banget.




Hase tersenyum dan menunjukkan ponselnya. Ia menanyakan gimana tidurnya Terada?

Terada kaget. Lah itu kan pas dia tidur sama Hongyo semalam? Ia bangkit dan mau merebutnya.

Hase ikut bangkit. Dia nggak mau Terada mengambilnya. Menurutnya mereka seperti sedang tidur nyenyak. Terada memaksakan senyumnya.

Hase merasa penasaran. Kenapa Hongyo cuman bereaksi sama Terada doang? Apa terjadi sesuatu pas mereka SMP?  Terda buru-bueu menyangkal. Enggak. Nggak!!! Nggak ada apa-apa yang bisa dianggep "sesuatu". Terus Hasenya cuman senyum. Hmm... Kayak nggak percaya apa gimana?


Terada datang ke perusahaan yang disebutin sama Hase kemarin. Seseorang memperkenalkannya pada semua karyawan. Terada tersenyum dan menyebutkan namanya. Terada Aki.

Pria itu bertepuk tangan. Semua orang juga ikut tepuk tangan mengikutinya.

Seseorang lewat. Pria itu memanggilnya, Kuri-can dan memintanya buat ngasih tahu hal-hal dasar ke Terada. Gadis itu kayak nggak ngeh. Dia? Pria itu mengangguk. Ia akan menyerahkan Terada padanya.


Gadis itu menyapa Terada dan mengenalkan diri. Namanya Kuritani Akari. Terada tersenyum dan mengenalkan diri juga. Gadis itu merasa pernah dengar nama Terada. Apa mereka pernah ketemu?

Terada menggeleng. Kayaknya enggak. Akari mengiyakan. Terserah, deh. Ia meletakkan berkasnya sambil memberitahu kalo Terada akan melakukan berbagai tugas disana. Seperti orang suruhan atau semacam itu.


Ia duduk dan meminta Terada untuk melakukan sesuatu dengan cepat. Ia bertanya apa Terada tahu tempat yang namanya Koisha di Jinbocho?

Terada mengangguk. Akari memberikan berkas ke Terada dan memintanya untukmengirimkannya ke editorial Baiser di sana. Terada menerimanya dan mengiyakan.


Akira kembali melihat Terada dan menanyakan apa dia beneran baik-baik saja? Terada mengiyakan. Akira menasehati agar Terada nggak ngasih jawaban yang ambigu seperti ah atau well.

Terada mengatakan ah iya dan meminta maaf. Akira mengingatkan lagi kalo Terada nggak perlu mengatakan ah sebelum menjawab. Terada mengiyakan. Akira menghadap pekerjaannya dan masih penasaran apa Terada beneran nggak papa? Bukannya dia direkomendasikan oleh Hase?


Punya hubungan apa dia sama Hase? Terada memberitahu kalo dia kenal Hase karena mereka tinggal serumah.

Ha??? Akira kaget dan kembali menghadap Terada. Itulah sebabnya dia merasa pernah dengar nama Terada sebelumnya. Ia adalah gadis yang menggantikan Nori buat tinggal sama mereka? Itu artinya...

Akira meminta maaf karena nggak bisa nyambut Terada. Ia memberitahu kalo ia juga tinggal di rumah itu. Terada juga kaget dengarnya.


Akira mendekat. Ia mengaku dengar kalo Terada teman sekelasnya Tomoya? Terada mengiyakan.

Akira makin antusias. Ia bangkit dan menanyakan kalo Terada pasti punya buku tahunan sekolah? Terada mengiyakan. Ada di rumahnya.

Akira malah nanyain kapan Terada mau pulangnya? Terada rada takut dengan reaksi Akari. Ia memanggil namanya buat menyadarkannya.

Pria tadi menghampiri Akari dan mengingatkan kalo dia sekarang lagi kerja. Akira tersadar dan meminta maaf. Terada mengiyakan. Ia pamit mau ngirim berkas dulu.

Akira mendadak menahannya lagi dan ngajakin buat ngomong lagi nanti. Terada rada takut lihatnya. Ia pun mengangguk mengiyakan.

Akira lalu kembali ke tempat duduknya. Terada pun pergi dari sana.


Akhirnya ia menemui teman serumahnya yang ketiga. Kuritani Akari.

Terada minum sambil melihat Akari yang meluk bukunya Hongyo. Ternyata dia adalah penggemar hardcore novelis Hongyo. Menurut Akari, Tomoya itu jenius. Saat ia pertama kali membaca bukunya Hongyo, ia merasa kalo efeknya sangat kuat sehingga ia merasa kali semua sel dalam tubuhnya diregenerasi. Lalu ia hanya tahu ...

Akari bersandar pada sofa lalu melanjutkan kalo ia dilahirkan buat keremu sama Hongyo. Ia tiba-tiba bangkit dan mendekati Terada. Lah bikin Terada jadi kaget.


Akari mengaku tahu kalo dulu Terada pernah pacaran sama Hongyo dan sekarang kebetulan ketemu lagi. Tapi jangan pernah berpikir kalo dia spesial atau merasa kalo ini adalah takdir.

Menurutnya hanya dia satu-satunya yang bisa memahami jiwa batin Tomoya karena ia adalah belahan jiwanya. Terada hanya bisa diam melihat percaya diri yang sangat tinggi dari Akira.

Ia mengiyakan dan meyakinkan nggak akan pernah berpikir seperti itu. Akira berpesan agar saat ini Tareda nggak usah terlalu ramah sama Tomoya karena Tomoya sangat murni dan halus. (Apa? Lah dia nggak tahu kalo Hongyo ngajakin Tareda buat tidur bareng). Terada sih ngangguk-ngangguk aja.


Sudah malam. Terada pulang sambil jalan kaki. Ia berhenti srjenak dan mendongak melihat bunga sakura yang sudah bermekaran


Terada masuk rumah. Aku pulang. Ia melepas sepatunya dan mengaku sangat lelah. Hase yang lagi duduk di ruang tengah sambil baca buju mengucapkan selamat datang padanya. Terada masuk.

Hase menanyakan hari pertamanya bekerja. Terada lemes. Ia menuntut kenapa Hase nggak ngasih tahu segala sesuatu soal Akari? Hase nggak yakin. Dia nggak ngasih tahu Terada? Ia lalu meminta maaf.


Terada mengangkat wajahnya dan menjelaskan maksudnya soal Akari yang punya perasaan buat Hongyo. Hase mengagguk. Ia ngerasa kalo Akari orangnya suka nekat.

Terada menanyakan apa Akari melihat fotonya tidur sama Hongyo? Hase membenarkan. Memikirkannya saja sudah membuatnya merasa takut.



Ha? Terada juga jadi takut. Ia menekankan kalo dia cuman bekerja sama sama Hongyo karena Hongyo minta dia buat membantunya. Jadi dia nggak perlu merasa bersalah soal itu dan kalo dia menjelaskan sama Akari dengan benar maka, ...

Hase memotong. Ia mengatakan kalo keadaannya emang sudah aneh dari awal. Hongyo nggak bisa melakukannya sama wanita lain dan hanya "bereaksi" kalo sama Terada doang. Jadi kenapa Terada harus merasa bersalah?

Terada memaksakan senyumnya. Hhh. Hase tersenyum. Ia melanjutkan kalo selain itu ia berpikir kalo Terada agak istimewa. Terada menyangkalnya. Nggak mungkin.


Terada habis mansi dan mau balik ke kamarnya. Tahu-tahu langkahnya berhenti. Ia melihat Hongyo baru pulang. Hongyo menyapanya dan menanyakan dia masih belum tidur?

Terada nggak menggubris dan hanya bilang selamat datang. Ia berjalan melewati Hongyo gitu aja. Hongyo berbalik dan manggil Terada.



Bisa nggak kita tidur bareng malam ini? Terada buru-buru menjawab. ENGGAK!!! Sambil nyilangin tangannya. Hongyo kayak nggak terima gitu. Kenapa?

Lah Terada bingung gimana jawabnya. Akari... Hongyo bingung. Akari kenapa? Terada bertanya gimana kalo Akari tahu soal... Hongyo juga nggak tahu. Tapi tadi Akari mengirim pesan padanya kalo dia nggak akan pulang hari ini.

Terada bingung. Dia merasa nggak tega lihat wajah memelas Hongyo. Kayaknya stres banget. Tapi... Hongyo meminta buat malam ini doang ..tidurlah denganku.


Heh? Terada nggak berdaya dan terpaksa mengiyakan.

Dalam hati dia berpikir, apa-apaan, nih? Meski ia berpikir kalo itu itu b*doh.

Sementara Hongyo malah berpikir kalo saat ini Terada adalah satu-satunya harapannya.


Terada merasa sedikit senang saat Hongyo bilang padanya kalo itu pastilah dirinya.

Ia lalu teringat saat Hase bilang kalo ia istimewa.

Tapi ia pikir sekalipun ia istimewa, ini cuman soal tubuh Hongyo yang nggak tahu gimana cuman bereaksi sama dia doang. Hongyo sendiri mungkin nggak ingin bersamanya.


"Hongyo!"

"Hmm?"

"Aku pingin nanya"

"Hmm?"

"Mungkin ini aneh. Tapi apa kamu nggak pernah berpikir pingin melakukannya?"

Hongyo menyangkalnya. Tentu saja dia pingin. Terada kaget. Begitukah? Hongyo mengaku kalo Terada mengagetkannya.

Terada panik. Dia buru-buru bangun. Hongyo bingung kenapa Terada melarikan diri? Ia kembali menarik Terada dan mendekapnya. (Biar Terada nggak bisa kabur kali, ya?)

Terada panik jawabnya. Itu karena...karena... Hongyo menenangkan dan meminta Terada buat nggak usah khawatir. Ia nggak akan melakukan sesuatu yang aneh karena emang itu yang ia janjikan.


Terada merasa sedikit lega. Ia mengaku juga pingin nanya soal itu. Saat Hongyo bilang "sesuatu yang aneh" maksudnya "aneh" apa?

Hongyo memejamkan matanya dan mempererat pelukannya. Baginya segala sesuatu yang nggak ingin Terada lakukan adalah hal "aneh". Kalo ia setuju maka itu nggak akan dianggap "aneh".

Terada syok. Jadi hakimnya dia??? Harus gimana, nih???

Aww Hongyo!!! 😍😍😍 Kirain kamu bakal maksa Terada. Mentang-mentang Terada orangnya nggak tegaan dan nggak bisa nolak. Ternyata malah meletakkan semuanya di tangan Terada. Iya apa enggaknya???


Bersambung....

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊