Sinopsis Kakafukaka episode 7 part 1

Anysti
0

All content from MBS


Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak 


Terada penasaran sama apa yang terjadi pada Hongyo dan Akari pada kencan mereka. Rasa penasaran itu malah nembuatnya nggak tenang. Ia merasa punya lebih banyak banyak keuntungan dibanding dengan Akari karena telah melakukannya bersama dengan Hongyo.

Tapi kenyataannya, itu sama sekali nggak ada artinya.

Hongyo melihat Terada dan menanyakan apa yang ia lakukan? Terada kaget dan ngasih tahu kalo dia lagi membersihkan wastafel.

Hongyo mendekat dan memuji Terada yang giat banget. Sambil menyentuh busa sabun yang menempel kemana-mana. Terada memberitahu kalo dia lagi luang.


Hongyo mengambil gelas lalu ngambil minum. Terada kembali menggosok wastafel sambil melirik Hongyo. Selama ini dia hanya menunggu dan nggak pernah melakukan apapun.

Hongyo berjalan melewatinya.

Terada merasa kalo selama ini dia nggak pernah melakukannya sendiri.

Ia memanggil Hongyo tapi pas Hongyo sudah berbalik dia malah bingung mau ngomong apa. Ia memaksa otaknya untuk berpikir dan bilang sesuatu.


Hongyo memanggilnya. Ia lalu meninggalkan dapur dan menghampiri Hongyo. Ia malah menyinggung tentang tidur bersama dan bertanya apa Hongyo mau melakukannya lagi?

Hongyo kaget dengarnya. Terada melanjutkan kalo Hongyo menginginkannya... Hongyo langsung mendekat seolah nggak percaya. Benarkah? Kapan? Malam ini?

Terada mengatakan kalo malam ini agak... Hongyo menawarkan gimana kalo besok? Terada mengangguk dan mengiyakan. Hongyo berterima kasih pada Terada. Ia menyelamatkannya. Hongyo mengucapkan selamat malam pada Terada lalu kembali ke kamarnya.


Terada tersenyum. Kata-kata Hongyo yang mengatakan kalo ia menyelamatkannya membuatnya berbunga-bunga. Tapi habis itu dia malah frustasi. Apa itu akan baik-baik saja?


Terada memakai kaos kaki, memakai jam dan siap buat berangkat ke kantor. Ia merasa kalo itu nggak akan masalah. Ia sendiri sudah memikirkannya sepanjang malam dan ia merasa kalo itu nggak benar. Dan ia ingin membatalkannya.

Terada meninggalkan kamarnya dan mengetuk pintu kamar Hongyo. Nggak tahu kenapa Hongyo nggak juga membukakan pintu.

Ia pun berniat pergi tapi nggak jadi. Sekali lagi ia mengetuk pintu kanar Hongyo tapi tetap nggak dibuka. Ia lalu menempelkan telinganya di pintu dan menyadari kalo Hongyonya nggak ada.


Di kantor Terada merasa nggak tenang. Akari menghampirinya dan memuji pekerjaannya. Terada melakukan hal yang sama. Ia melihat Akari nggak semangat dan menawarkan secangkir kopi.

Akari mengiyakan dan berterima kasih. Terada lalu bangkit dan mengambilkan.


Saat membuat kopi sesekali ia melihat ke arah Akari. Dan membuatnya teringat pada apa yang Akari katakan sesudah kencan sama Hongyo. Tentang perasaan macam apa yang ia miliki untuk Hongyo.

Terada mengantarkan kopi Akari. Akari meminumnya. Terada menanyakan apa ada sesuatu yang terjadi? Ia penasaran tentang perasaan Akari setelah berkencan dengan Hongyo?


Akari membenarkan. Ia meletakkan cangkirnya dan mendadak suasana jadi nggak enak. Akari memberitahu kalo dia mencoba meminta bantuan pada Hongyo.

Flashback...




Akari bilang pada Hongyo kalo dia masih punya satu lamaran lagi. Ia ingin bertanya. Ia ingin Hongyo memberinya pelukan dan ciuman.

Hongyo kaget dan nggak nyangka dengernya. Akari melanjutkan kalo menurutnya hal itu penting.

Hongyo malah merasa kalo itu mustahil. Akari protes, kenapa?

Hongyo mengutarakan alasannya. Menurutnya melakukan hal-hal semacam itu dengan Akari ia pikir... Itu akan seperti ia k*nc*ng di patung batu Jizo atau semacamnya.

Akari ditolak

Flashback end...


Terada merasa nggak habis pikir dengarnya. K*nc*ng??? Sejujurnya Akari malah merasa senang. Ia lalu bangkit dan mengartikan kalo Tomoya menganggapnya sebagai hal suci yang nggak boleh ternoda atau tanah suci yang nggak boleh diserang.

Rekan kerja Akari menghampiri mereka melihat tingkah aneh Akari. Apa ada masalah?

Akari nggak menggubris dan orang itu pergi dengan sendirinya.

Akari melanjutkan kalo perasaan mereka saling menguntungkan. Tapi tetep aja.


Akari terduduk. Ia merasa kalo itu membuatnya ingin mencoba semua hal itu dengan Hongyo lebih banyak lagi.

Terada menatapnya dan merasa kalo kata-kata Akari sangat bagus.


Terada berjalan pulang. Ia mengartikan kalo nggak ada sesuatu yang terjadi pada kencan Hongyo dengan Akari. Ia bersyukur.

Setelah tikungan Terada bertemu dengan Hase. Hase menghampirinya dan bertanya Terada mau pulang?

Terada mengangguk mengiyakan. Mereka lalu pulang bareng. Hase bertanya apa malam ini Terada akan memasak?

Terada mengatakan enggak karena Akari nggak akan pulang malam ini jadi ia akan makan di minimarket.



Hase tiba-tiba ngajakin Terada buat makan bersama di suatu tempat. Terada menolak. Hase nggak terima dan protes. Kenapa? Apa terada gugup setelah ia serius melamarnya?

Terada membantahnya. Tapi itu malah membuat Hase tersenyum. Ia merasa senang karena Terada menyadari perasaannya, ... Sekarang ini ia benar-benar ingin makan yakiniku. Ia meminta Terada untuk ikut makan dengannya.

Terada merasa tertarik dengar menu Yakiniku.


Keduanya sudah duduk di salah satu restoran. Terada mengatakan kalo itu berbeda dari yakiniku yang ia tahu.

Hase memberitahu kalo itu adalah yakiniku yang biasa dia makan. Terada sudah mau makan. Tapi sebelum ia makan dagingnya, ia menawari Hase. Ingin salad dulu?



Hase menolak. Ia baik-baik saja dan akan mengambil sendiri. Terada mengiyakan lalu mengambil untuk dirinya sendiri. Hase mengawasinya sambil senyum.

Begitulah, cukup untuk kebutuhannya.

Terada lalu menatapnya. Apa? Hase bilang nggak papa. Mereka membakar lidahnya dan mulai makan.


Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)