Sinopsis Perfect Crime episode 1 part 3

Anysti
0

All content from ABC/Asahi TV





Warning: 18+ 

Jadilah pembaca yang bijak


Kaori datang ke kantor seperti biasa. Ia meminta seseorang untuk mengurus pertemuan hari ini.

Saat sampai di ruangannya Kato menatap sinis ke arahnya.

Usami mendatangi Kaori dan memberitahu kalo Kato kesulitan untuk menjadi ketua. Dia iri pada Kaori yang akan bekerja sama sama Shinonome.

Kaori kaget dengarnya. Usami mendekat dan merasa kalo Kaori melihat Shinonome sebagai seorang pria. Ia menasehati agar Kaori berhati-hati agar nggak ditikam.

Kaori memberitahu kalo nggak ada apa-apa antara dia dan Shinonome. Dia bukan tipenya.

Usami mengangguk paham lalu meninggalkan Kaori.




Kaori mengambil sebuah dokumen dari dalam tasnya dan mau menghampiri Shinonome. Tapi rada ragu. Ia meyakinkan diri kalo apa yang terjadi kemarin nggak ada hubungannya dengan pekerjaan.

Ia menyapa Shinonome ramah seolah nggak terjadi apa-apa. Eh, Shinonome malah menatapnya sinis.

Kaori kembali merasa nggak nyaman. Ia mengajak Shinonome untuk membicarakan tentang proyek pak Aoki.

Shinonome nggak bilang apa-apa. Ia bangkit dan menatap Kaori dengan tatapan penuh benci lalu jalan duluan.

Kaori sampai nggak habis pikir. Kenapa Shinonome nggak bilang apa-apa?

Ia hanya bisa menghela nafas lalu menyusul.

Ono yang kelihatannya sibuk kerja melongok melihat Kaori pergi sama Shinonome.


Kaori berjalan di belakang Shinonome. Ia menyinggung tentang konsep dasar. Shinonome memberitahu kalo dia sudah menyelesaikan desainnya.

Kaori kaget. Ia hanya mengemas sedikit dari sisa desain terakhir. Ia sesumbar tahu preferensi pak Aoki. Ia mempersilakan Kaori kalo ingin meriksa.


Shinonome menyodorkan tabletnya lalu jalan ke jendela.

Kaori nggak terima. Apa-apaan ini? Shinonome nggak peduli dengan pendapatnya selaku perencana?

Shinonome membenarkan. Kaori merasa nggak habis pikir. Shinonome nyuruh Kaori untuk menggunakan desainnya sebagai referensi. Kaori hanya perlu membuat gambar berdasarkan desainnya.

Kaori menanyakan apa maksudnya Shinonome mau bilang kalo ia sama sekali  nggak boleh terlibat sama sekali dalam desain itu?

Shinonome terang-terangan membenarkan. Ia yakin banget kalo pak Aoki akan menyetujui desainnya.



Kaori tersinggung. Ia menghampiri Shinonome dan memintanya agar jangan macam-macam. Apa gara-gara kejadian kemarin? Kaori meminta agar Shinonome nggak mengaitkannya.

Shinonome santai. Dia minta agar Kaori nggak usah teriak-teriak. Ini soal kerjaan. Kaori juga kan mengatakan hal itu tadi.

Shinonome mengaku membenci Kaori secara pribadi tapi untuk membuat proyek itu selesai dengan sempurna, ia ingin Kaori yang menyelesaikannya.

Kaori menatap Shinonome tajam. Ia mengingatkan kalo mereka adalah rekan kerja. Nggak peduli gimana perasaan Kaori. Ia merasa kalo itu adalah suatu kehormatan bisa bekerja dengan Kaori.



Shinonome mengambil tabletnya dan menunjukkan desainnya pada Kaori. Kaori mencoba untuk profesional. Ia mengambil tablet itu dan melihatnya.

Shinonome menanyakan pendapat Kaori. Kaori merasa kalo desain itu sempurna. Persis seperti yang ia bayangkan. Baru pertama ini dia menemukan desainer yang terampil seperti Shinonome.

Shinonome meminta Kaori untuk mengatakan padanya kalo ada sesuatu yang nggak disukai dai desainnya itu.

Kaori mengatakan kalo itu sangat indah. Ia memperbesar gambarnya dan mengusulkan kalo akan lebih baik kalo mereka menggunakan batu kuarsa untuk dinding denga aksen itu.


Shinonome melihat bagian yang Kaori maksud.

Kaori merasa kalo itu nggak terlalu baik. Haruskah mereka membuat seperti yang Shinonome banggakan? Ia mengingatkan kalo ia masih membenci Shinonone secara pribadi. Mereka saling membenci. Ia ngajak Shinonome untuk melakukan yang terbaik sebagai rekan kerja sampai proyek itu selesai dan menyelesaikan proyek itu dengan sempurna.

Shinonome nggak menjawab.


Kaori lalu berjalan meninggalkannya.

Shinonome tiba-tiba mengatakan kalo Kaori adalah orang yang kurang ajar.

Kaori langsung berhenti berjalan. Ia menatap Shinonome nggak paham.

Shinonome  berharap kalo ia bisa bekerja sama dengan Kaori. Eh, habis itu malah Shinonome yang ninggalin Kaori, membuat Kaori jadi makin benci sama Shinonome.



Kaori nggak banyak bicara saat bersama dengan Takuma pada malam harinya. Takuma menanyakan apa Kaoru merasa akan baik-baik saja saat bekerja dengan Shinonome?

Kaori membantahnya. Ia mengingatkan kalo Takumalah yang membuatnya bergabung dengan Shinonome. Ia kenatap Takuma dan membatin kalo kadang Takuma mengatakan sesuatu yang jahat.

Takuma menggenggam tangan Kaori dan mengatakan kalo Kaori akan selalu menjadi miliknya. Kaori nggak akan berpisah darinya, kan?

Kaori tersenyum dan mengangguk.

Takuma membelai wajah Kaori dan meminta Kaori untuk hanya melihatnya. Kaori membalikkan, Takuma juga lihat dia seorang.

Takuma mengangguk lalu mencium Kaori. (Duh, ini gimana ngambil gambar ciumannya, ya? Sensual amat...)

"Bahkan kalo itu cuman sejam, semenit, atau cuman sedetik. Aku akan senang kalo dia memintaku. Bahkan kalo hubungan ini tetap selamanya. Nggak masalah meskipun aku nggak akan menjadi nomor satu"

Kaori kembali merasa kalo dia tenggelam.

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)