Sinopsis Time Teaches Me to Love episode 7 part 2

Anysti
0

All content from iQiyi


Lian Sen bekerja di kamarnya. Lin Lu mengetuk pintu dan ia mempersilakannya untuk masuk.

Lian Sen kaget lihat Lin Lu pakai masker kopi. Dikira hantu barangkali. Lin Lu menanyakan merk beruang Lian Sen. Lian Sen menyuruh Lin Lu untuk keluar. Dia mau tidur.

Lin Lu berniat mematikan lampu tapi Lian Sen melarangnya. Lin Lu merasa kalo Lian Sen aneh karena tidur tanpa mematukan lampu.

Lian Sen menutup laptopnya. Ia nggak akan bisa tidur karena beruangnya sudah nggak ada.



Lin Lu menemui Liang di tempat kerja dan membawakannya teh. Liang menerimanya dan bertanya kenapa Lin Lu punya waktu untuk menemuinya? Mereka tampak dekat dan hal itu dimanfaatkan oleh orang yang mengambil gambar diam-diam.

Lin Lu menunjukkan ponselnya dan menanyakan apa Liang pernah melihat boneka seperti itu? Liang memberitahu kalo di lantai 2 ada yang menjual boneka seperti itu. Tapi seingatnya Lin Lu nggak suka boneka.

Lin Lu memberitahu kalo boneka itu bukan untuknya tapi untuk Presdir. Ia lalu pamit mau ke atas.

Liang memanggil Lin Lu dan menanyakan apa sekarang ia sedang nggak bahagia? Lin Lu memaksakan senyumnya sambil menggaruk kepala. Ia pamit. Dan kalo nggak ada maka ia akan mencari di tempat lain.


Pria yang mengambil foto Lin Lu diam-diam mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

CEO Sally meminta orang yang ia telpon untuk menyelidiki latar belakang seseorang. Ia meminta agar orang di seberang melaporkan segala sesuatu padanya.


Seorang pria menghampiri CEO Sally dan memanggilnya papa. Ia memberitahu kalo ia punya rencana baru untuk mengalahkan Huanzheng. CEO Sally menatap anaknya dan mengingatkan kalo tiap kali ia mengatakannya, tiap itu juga kekeringan terjadi.

Ia melarang anaknya untuk ikut campur dan menyuruhnya untuk mencari tempat lain untuk bermain. Ia mengaku sudah punya rencana sendiri.

Anak CEO Sally malah senang diijinkan untuk bermain. Ia akan pergi dan meminta uang pada ayahnya. CEO mengangguk dan pria itu lalu pergi dengan senangnya.


Lin Lu datang ke toko boneka dan melihat kalo boneka yang ia cari ternyata harganya mahal. Ia nggak habis pikir gimana bisa mahal padahal nggak dibuat dari emas juga. Penjaga toko sampai menegurnya yang dari tadi milih mulu tapi nggak beli. Kalo nggak mampu, beli saja di pasar.

Lin Lu melangkah sambil mengatakan kalo Presdirnya nggak suka boros. Ia akan beli di tempat lain. Penjaga toko menanyakan apa yang dimaksud adalah presdir Huanzheng? Lin Lu mengangguk. Pemilik toko nampak menyesal karena sudah bilang begitu pada Lin Lu.


Fang sedang berada di butik dan memilih gaun. Seorang pria kemayu bernama Tony menghampirinya. Ia mendengar kalo Fang ingin merubah penampilannya?

Fang memilih model rambut dari tabletnya. Nggak ada yang ia suka sampai ia melihat foto Lin Lu. Ia langsung memberikannya pada Tony. Ia ingin seperti itu. Tony melihat apa yang Fang pilih dan merasa nggak yakin dengan selera Fang. Itu?


Lin Lu nggak sengaja melihat penjual boneka di depan store. Kata penjualnya harganya hanya 9 yuan. Lin Lu berhenti dan melihat-lihat. Ada satu boneka yang seukuran dengan milik Lian Sen. Ia langsung mengambilnya dan membayarnya. 10 yuan.

Ternyata harga dari boneka beruang itu 80 yuan. Lin Lu protes, kan tadi dibilangnya 9 yuan??!! Penjualnya mengambil boneka babi dan bilang kalo yang 9 yuan yang itu. Yang beruang 80 yuan. Lin Lu menawar 40 yuan.

Penjualnya nggak mau. Nanti dia bisa rugi. Ia mengambil beruang yang lebih kecil dan memberikannya pada Lin Lu untuk mengganti yang besar. Lin Lu nggak mau. Dia meletakkannya dan nggak jadi beli.

Lin Lu berjalan sambil menghitung dalam hati, 1, 2, 3,... . Tahu-tahu penjualnya memanggil dan setuju dengan 40 yuan. Lin Lu tersenyum. Ia kembali dan membayarnya.


Lin Lu sudah sampai di rumah. Ia memakaikan pita ke beruang yang baru saja ia beli dan menyandingkannya dengan boneka milik Lian Sen.

Nggak lama kemudian Lian Sen pulang. Lin Lu menyapanya tapi Lian Sen sama sekali nggak melihatnya.

Lin Lu memberitahu kalo dia sudah menemukan boneka Lian Sen. Lian Sen menoleh sedikit dan bilang tahu habis itu naik ke kamarnya. Lin Lu tersenyum dan menyusul ke atas.


Lian Sen sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Ia masuk ke kamarnya dan melihat beruang dari Lin Lu sudah ada di samping tempat tidur bersama dengan beruang miliknya.

Lian Sen maju dan mau mengambilnya tapi tahu-tahu malah bersin. Ia berusaha menahannya dan berhasil mengambil beruang itu.

Tiba-tiba beruang itu mengeluarkan suara.  Aku beruang kedua. Aku selucu Xiong Da. Aku berharap bos mau menerimaku. Lian Sen kaget dan menjatuhkannya.

Ia lalu membuka laci dan mengambil masker dan sarung tangan untuk membuang beruang dari Lin Lu.


Hari sudah makin malam tapi Lian Sen masih sibuk kerja. Ia mau minum tapi gelasnya ternyata sudah kosong. Ia bangkit dan mau mengambil minum. Ia melihat beruang Lin Lu di keranjang sampah dan terpikir sesuatu.

Lin Lu sendiri juga masih belum tidur. Ia sedang asik membaca buku di sofa. Lian Sen duduk nggak jauh darinya dan menuang air ke dalam gelas. Belum tidur? Lin Lu hanya melihat Lian Sen dan nggak menjawab.

Lian Sen bangkit dan mau kembali ke kamarnya. Ia mematikan lampu. Lin Lu langsung menanyakan bukannya Lian Sen belum mau tidur? Dengan seenaknya Lian Sejkbilang kalo dia hanya ingin melakukannya. Lin Lu kesal. Ia lalu masuk ke kantung tidurnya, siap untuk tidur.


Tiba-tiba Lian Sen turun lagi dan menyalakan lampu. Lin Lu bangun dan protes, bukannya Lian Sen sudah mematikan lampu?

Lian Sen tersenyum dan mengaku senang melakukannya. Lin Lu lalu menanyakan kenapa Lian Sen belum tidur? Lian Sen mengaku belum mengantuk.

Lin Lu kembali bertanya kapan Lian Sen akan tidur? Lian Sen menjawab tergantung moodnya.

Lin Lu mengeluarkan penutup matanya dan memakainya. Ia lalu kembali berbaring. Lian Sen dengan seenaknya membuka penutup mata Lin Lu dan minta dibuatkan kopi.


Lin Lu kesal habis tapi nggak bisa nolak juga. Ia membuatkannya dan mengantarkannya ke kamar Lian Sen. Lin Lu mengakui kesalahannya dan bertanya apa Sen Ge bisa melepaskannya?

Lian Sen pura-pura nggak tahu. Kesalahan apa? Lin Lu mengatakan, meminta pahlawan untuk memandu jalan kebenaran. Artinya apa, ya?

Lian Sen menghela nafas panjang. Kayaknya berat banget menghadapi Lin Lu. Ia menyuruh Lin Lu untuk keluar, belok kiri dan turun. Lin Lu menurut. Ia keluar. Dan di luar ia menggerutu sendiri.

Lian Sen menutup laptopnya dan berusaha untuk tidur. Nggak tahu kenapa ia sama sekali nggak bisa tidur. Ia lalu bangkit dan mengambil beruangnya.

Rupanya beruang itu adalah hadiah dari ibunya untuk menemani Lian Sen kalao ibunya nggak ada di rumah. Jadi Lian Sen nggak perlu takut. Dengan memegangnya di malam hari akan membuatnya merasa kalo ibunya bersamanya.


Fang makan bersama Zichen. Zichen heran dengan rambut Fang. Fang bertanya apa dia terlihat cantik? Zichen asal mengiyakan. Menurutnya Fang akan selalu tampak cantik di matanya. Fang malah nggak suka mendengarnya. Gombal!

Fang mennayakan apa yang Zichen pikirkan tentang Lin Lu? Zichen langsung menjawab kalo Lin Lu nggak secantik Fang dan nggak terlihat cerdas sama sekali.

Fang tersenyum. Ia lalu bertanya lagi apa karakter Lin Lu lebih menyenangkan ketimbang dirinya? Zichen mengangguk tanpa sadar tapi sedetik kemudian dia menggeleng. Nggak sama sekali.

Ia melanjutkan kalo Lin Lu sangat sangat terlihat sedikit b*doh. Fang nampak mulai nggak semangat. Kalopun ia memilikinya, Lian Sen masih berpikir kalo Lin Lu lucu. Bahkan laki-laki seperti Zichen juga sama. Mereka nggak b*doh seprrti itu, kan? Apa yang nggak Zichen pahami?

Zichen menyatakan kalo Fanglah yang nggak paham. Menurutnya sebagian besar yang menyukai Lin Lu adalah tipe pria kulit hitam yang membosankan. Dan matahari kecil seperti dirinta yang sederhana dan ceria hanya menyukai Fang selama 20 tahun tanpa melewatkan seharipun.

Fang menyimpulkan kalo maksud Zichen Lian Sen memyukai Lin Lu? Zichen langsung mengingatkan kalo keduanya hidup bersama. Dan itu sudah sangat jelas. Bukankah Fang juga sudah melihatnya sendiri? Fang menatap Zichen kesal. Ia meletakkan sendoknya dengan kasar lalu pergi.

Zichen merasa kalo apa yang ia katakan adalah benar. Berdasarkan kenyataan ia mengatakan kalo Sen ge menyukai Lin Lu. Dan detik berikutnya ia bilang menyukai Fang.

Ia berpendapat kalo Fang kesulitan untuk bisa melepaskan Sen ge. Wanita Zhulian memang sangat sulit dipengaruhi. Untuk saat ini ia nggak akan mengganggunya. Ia yakin kalo ia akan baik-baik saja.


Karena semalaman nggak bisa tidur, Lian Sen menguap terus saat di kantor. Maggie memberinya secangkir kopi. Ia melihat Lian Sen yang nampak lesu dan menanyakan apa beberapa hari ini ia nggak bisa tidur?

Lian Sen mengangguk mengiyakan. Maggie menawarkan akan menelpon Dr. Chen. Lian Sen melarang dan akan menunggu selama 2 hari lagi. Ia lalu menyuruh Maggie untuk keluar.

Maggiepun keluar dan Lian Sen kembali menguap. Ia menyandarkan kepalanya sambik menghela nafas teringat beruangnya. Xiong Mingming sudah kembali tapi kenapa semalan ia masih nggak bisa tidur?


Lin Lu nendatangi Maggie dan membawakan makanan untuknya. Maggie berterima kasih dan memberitahu kalo Presdir ada di dalam. Lin Lu menyangkal kalo dia nggak datang untuk Presdir. Ia hanya merasa bosan di rumah jadi ingin mengobrol dengan Maggie.

Lin Lu menanyakan apakah peeusahaan menghadapi sesuatu? Maggie merasa nggak ada. Lin Lu kembali bertanya alasan Lian Sen nampak mendung? Maggie menjawab kalo belakangan Presdir mengalami insomnia jadi moodnya nggak menentu.

Oh, ternyata itu masalahnya. Lin Lu sih nggak heran kenapa Lian Sen ingin menyiksanya. Lin Lu memastikan kalo Lian Sen menderita insomnia? Maggie mengangguk membenarkan. Lin Lu mengerti. Ia lalu pamit.


Lin Lu datang ke rumah lamanya dan bertanya tentang insomnia ke Liang dan Jing Jing. Liang serasa nggak percaya kalo Lin Lu mengalami insomnia. Begitu juga dengan Jing Jing. Ia mengingatkan kalo saat Lin Lu tidur dengannya, ia bersenandung seperti babi.

Lin Lu meyakinkan kedua temannya kalo dia benar-benar mengalami insomnia. Liang menanyakan penyebab Lin Lu bisa insomnia? Lin Lu memberitahu kalo Shi Lian Sen nggak bisa tidur semalaman. Dan kalo dia nggak tidur Lin Lu juga nggak bisa tidur.

Jing Jing langsung tertarik. Apakah mereka berdua sudah... . Lin Lu langsung melemparnya dengan boneka babi. Apa sih yang dia omongin? Liang mengambilkan boneka Lin Lu dan memberikannya sambil memarahi Jing Jing. Nggak biasanya Lin Lu bisa pulang. Jing Jing langsung terdiam.

Lin Lu kesal karena mereka nggak peduli padanya. Liang mengatakan kalo dia peduli. Lin Lu lalu ingat kalo ibu Liang juga menderita insomnia.

Ia menanyakan obat apa yang diminum? Liang menberitahu kalo ibunya punya resepnya. Ia akna memberikannya pada Lin Lu. Ia berprsan kalo di masa deoan Lin Lu berada dalam masalah,Lin Lu harus memberitahunya dan Jing Jing. Disana akan selalu jadi rumahnya dan Lin Lu bisa kembali kapanpun.

Lin Lu tersenyum sambil mengatakan kalo nggak akan ada masalah lagi kalo dia bisa tidur nyenyak.

Ponsel Liang bunyi. Ia pamit untuk mengangkatnya. Jing Jing meminta Lin Lu untuk memberitahunya lebih detil. Apakah ... . Lin Lu langsung memotong dan memibta agar Jing Jing nggak bergosip.

Liang nampak serius. Ia memberitahu pada orang di seberang kalo itu nggak mungkin. Ia nggak punya hubungan apa-apa dengannya. Liang meminta agar orang itu nggak menghubunginya lagi. Liang langsung menutup telponnya setelahnya.


Lin Lu memasak resep dari ibu Liang. Ia mengambil mangkuk dan mengambil ramuan itu. Ia yakin kalo setelah minum itu Lian Sen nggak akan lagi mengalami masalah insomnia. Dan ia bisa istirahat dengan nyaman.

Lin Lu memberikannya pada Lian Sen. Lian Sen nggak suka dengan baunya. Ia menanyakan apa itu? Lin Lu memberitahu kalo itu adalag resep herbal untuk mengobati insomnia.

Lian Sen heran gimana Lin Lu bisa tahu kalo ia menderita insomnia? Lin Lu rasa itu nggak penting. Ia meminta Lian Sen untuk segera meminumnya. Itu adalah terapi organ. Lian Sen nggak ngerti, organ?

Lin Lu lalu nemberitahukan bahan-bahannya. Hati babi, merica, dan lemak babi. Minum satu kali sehari setelah hati babi matang.

Lian sen terus menutup hidungnya. Ia ngfak tahan dengan baunya dan menyuruh Lin Lu untuk membawanya pergi. Lin Lu memberitahu kalo dia sudah memasaknya selama berjam-jam dan itu sangat manjur. Ia menyendokkannya dan menyuapi Lian Sen.

Lian Sen nggak mau dan mendorongnya. Sekali lagi ia meminta agar Lin Lu membawanya pergi.

Lin Lu berbalik. Ia punya ide.

Puk..puk..puk.. Sen Gege! Aku tahu kok apa yang kamu rasain, gimana nggak enaknya menderita insomnia. Capek!!! TT

Kira-kira apa, ya idenya Lin Lu?


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)