Sinopsis Kakafukaka episode 6 part 2

Anysti
0

All content from MBS



Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak 


Terada membuka matanya pada pagi harinya. Ia merasa sangat luar biasa? Di depannya Hongyo tertidur nyenyak.

Terada tersenyum malu. Ini g*la. Ini luar biasa. Ia merasa kewalahan.

Hongyo tahu-tahu membuka matanya. Ia tersenyum dan menyapa Terada. Ohayo, Terada-san!

Terada malu-malu membalasnya. Ohayo!

Ah! Hongyo teringat sesuatu. Ia lalu nampak kecewa. Ia mengaku sangat ceroboh. Ia lupa tentang "pagi yang cerah".

Heh? Terada nggak ngeh.

Hongyo memberitahu kalo harusnya dia tidur di posisi yang kayak biasanya.

Terada menanyakan, "pagi yang cerah" itu nggak akan kembali apa, ya?


Hongyo menatap Terada lagi sambil senyum. Bikin Terada jadi malu. Terada melanjutkan, jadi artinya Hongyo nggak sepenuhnya ...sembuh.

Hongyo tersenyum dan sesumbar kalo seenggaknya dia tahu kalo dia bisa "menggunakannya" dengan benar semalam. (Ngomongin apa, sih???) Masih ada harapan. Terima kasih Terada-san.

Terada tersenyum dan mengiyakan.


Hongyo bangkit dan memakai bajunya. Dia berterima kasih pada Terada. Maaf untuk semua hal "aneh" yang ia lakukan. Terada telah menyelamatkannya. Ia sangat berterima kasih.

Terada terdiam dan nggak bilang apa-apa. Ia memaksakan senyumnya dan mengangguk. Kenapa ia merasa seperti baru aja dicampakkan. Ia merasakan perasaan yang beda tadi malam.


Terada membersihkan meja makan sambil melamun. Saat itu, tadi malam ia merasa sangat senang. Meski ia berpikir bisa mendapatkan sesuatu, pada akhirnya itu semua hanyalah harapan kosong. Untuknya.

Terada makin frustasi. Ia menggosok meja sampai mejanya bergetar.

Ia lalu baru ngeh kalo Hongyo sudah bisa menggunakan "miliknya" dengan orang lain juga? Ia makin frustasi dan menggosoknya makin keras.


Akari bangun dan ke meja makan. Ia menyapa Terada. Terada kaget lihat Akari. Ia menyapa balik lalu membersihkan tangannya.

Akari menghampirinya dan minta dibuatkan tamagoyaki buat sarapan. Terada mengiyakan. Ia akan membuatkannya.

Akari lalu menanyakan dimana Tomo? Di kamarnya? Terada mengiyakan. Mungkin.

Ia lalu ke dapur dan mulai masak.



Akari duduk di meja makan. Terada membuka kulkas dan mengambil bahan masakan.

Akari mengaku sudah berpikir banyak tentang hal itu. Tentang apa yang Terada katakan kemarin. Heh? Terada nggak ngeh.

Akari melanjutkan. Hal-hal itu. Tentang keinginannya untuk meluk Tomoya. Atau menciumnya... Terada mengangguk-angguk nggak nyangka.

Akari mengaku tahu kalo dia sudah melamar Hongyo secara spontan. Tapi ketika ia mikirin pernikahan, sepertinya ia harus berpikir tentang melakukan hal-hal yang kayak gitu juga.

Terada mengangguk.


Akari melanjutkan kali ia ingin mengkonfirmasikan sekali lagi untuk semuanya.

Terada mengangguk. Ia kayak nggak nyangka Akari akan melakukannya.



Hongyo masuk ke ruang tamu dan menyapa Akari juga Terada.

Akari langsung bangkit dan menghampiri Hongyo. Hong yo merasa kalo dia sudah lama nggak ketemu sama Akari. Ia lalu duduk di kursi ruang tamu.

Akari membenarkan dan mengaku merindukan Hongyo. Ia menanyakan apa Hongyo ada acara hari ini? Hongyo menjawab enggak.

Akari lalu ngajak Hongyo untuk kencan.

Hah? Terada kaget dengarnya. Plus marah juga kali. Soalnya dia sampai mecahin telur dengan meremasnya.


Hongyo juga kaget dengar soal itu. Kencan? Akari mengiyakan. Ia merasa kalo cuacanya sangat bagus hari ini. Itu juga bisa mencerahkan suasana hati mereka.

Hongyo melihat ke luar lalu mengiyakan. Ia nggak keberatan.

Terada kaget dengar Hongyo setuju. Jangankan Terada aku sendirinya juga kaget. Hongyo nih nggak peka apa jahat apa gimana sih? Katanya Terada adalah penyelamatnya tapi kok malah diperlakuin kayak gini???

Akari senang dengarnya.

Terada nggak habis pikir. Hongyo menerimanya?

Terada lalu mencuci tangannya.


Hongyo dan Akari beneran kencan. Akari mengingatkan kalo itu pertama kalinya mereka pergi bersama kayak gini.

Hongyo membenarkan. Akari lalu menanyakan apa Hongyo sudah mengerjakan buku barunya? Hongyo malas jawabnya. Enggak. Belum.

Akari menasehati kalo Hongyo nggak usah terlalu terburu-buru. Hongyo mengatakan kalo nggak tahu kenapa dia punya perasaan kalo dia bisa melakukannya.

Akari kaget dengernya. Benarkah? Apa itu menyenangkan?

Hongyo memberitahu kalo ia belum berpikir sejauh itu. Akari menyemangati. Ia yakin kalo Hongyo bisa melakukannya. Hongyo menatap Akari. Hmm.



Akari tiba-tiba berhenti berjalan. Hongyo menengok ke Akari yang tertinggal.

Akari mengingatkan tentang lamarannya tempo hari. Untuk membuat Hongyo menganggapnya lebih tepat, masih ada satu proposal lagi yang ingin ia tanyakan.

Hah? Hongyo bingung. Akari nampak serius menatapnya.


Terada merasa nggak tenang di rumah. Ia lagi mengepel lantai tapi nggak bisa konsen. Jadinya ia malah meletakkan ujung tongkat pel di bawah dagunya lalu mengerucutkan bibirnya.

Hase menegurnya dan bertanya kenapa Terada membuat wajah aneh? Terada memberitahu kalo ia berpikir buat bersih-bersih dan tanpa sadar ia berekspresi seperti itu.

Terada lalu lanjut ngepel. Hase tertawa. Kerja bagus!! Ia berjalan menuju dapur dan menanyakan dimana Tomo?



Terada memberitahu kalo Hongyo pergi sama Akari. Hase merasa aneh. Nggak biasanya. Hase mengatakan kalo ia ingin menanyakan sesuatu pada Terada. Apa Terada sudah menggunakan alat tes kehamilan itu?

Terada kaget sampai nggak sengaja menjatuhkan alat pelnya. Terada meminta maaf. Ia lupa ngasih tahu Hase. Dia nggak hamil.

Hase merasa kecewa. Tapi ia juga lega. Terada meminta maaf karena sudah membuat Hase khawatir.


Hase menghampiri Terada. Ia mengaku selalu ingin ngasih tahu Terada ini. Kalo ia bersungguh-sungguh dengan apa yang ia kemarin. Ia sendiri juga kaget dan merasa kalo dirinya sedikit menyeramkan. Tapi ia sungguh-sungguh ingin nikahin Terada.

Terada nggak bisa bilang apa-apa. Hase meminta ijin untuk bertanya sekali lagi. Tolong menikahlah denganku, Terada-san.

Terada malah tertawa lalu berputar-putar. Hase mengingatkan kalo Terada sangat mengenalnya, kan? Kalo hubungannya sama Tomo nggak akan jalan kemanapun. Ia mungkin bisa membuat Terada lebih bahagia ketimbang Tomo.


Hase menghampirinya dan memintanya untuk mempertimbangkan dengan serius apa yang ia katakan.

Hase tersenyum. Ia lalu meninggalkan Terada yang bingung.

Terada menghela nafas panjang. Ia merasa kalo hari ini adalah hari yang mengerikan. Tongkat pel yang ada di tangannya seketika jatuh.


Hase berjalan sambil merentangkan tangannya. Ia merasa kalo Terada nampak sangat terkejut tadi. Ia bertanya-tanya apa ia terdengar seperti sangat putus asa? Menjijikkan.

Ia lalu berjalan seperti biasa.


Terada membersihkan kaca. Hongyo dan Kari pulang. Ia menyapa mereka.

Akari mengatakan kalo itu tadi sangat menyenangkan.

Hongyo mengiyakan. Ia akan kembali ke kamarnya. Akari mengiyakan. Selamat mencoba untuk menulis. Hongyo berterima kasih untuk hari ini.

Akari mengatakan kalo ia senang bisa membantu Hongyo. Terada langsung terdiam.

Hongyo naik ke atasnya.



Akari kelihatan sangat senang. Terada bertanya-tanya apa yang barusan terjadi pada mereka?

Akari menatap Terada dan mengaku baru menyadari hari ini. Ia pikir ia punya perasaan seperti itu pada Tomoya.

Terada bertanya-tanya. Perasaan seperti itu?

Terada lalu teringat pada obrolan mereka tempo hari. Apakah Akari nggak ingin mencium Hongyo?



Akari melanjutkan kalo perasaan seperti itulah yang ia miliki buat Tomoya.

Terada bener-bener merasa kalo hari ini adalah hari yang menyeramkan.


Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)