Sinopsis Kakafukaka episode 7 part 2

Anysti
0

All content from MBS



Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak 


Hase dan Terada pulang dengan berjalan kaki. Terada berterima kasih pada Hase dan meeasa kalo tadi itu benar-benar pesta. Hase melarang Terada untuk berkata seperti itu.

Terada memberitahu kalo itu adalah pertama kalinya ia makan daging seperti itu. Hase tersenyum. Senang dengernya. Ia menanyakan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya? Pergi ke ronde kedua?

Terada menolak. Ia memberitahu kalo ia sudah punya rencana buat hari ini. Hase kayak penasaran. Rencana? Hari ini? Apa? Tidur sama Tomo lagi?




Terada heran. Gimana Hase bisa tahu? Hase berdiri di hadapan Terada. Dia nggak nyangka kalo tebakannya benar. Terada merasa malu dan menutup wajahnya.

Hase heran Terada masih akan melakukannya? Ia mengingatkan gimana saat Terada sangat khawatir tentang kehamilannya sampai nggak bisa ngasih tahu apa-apa ke Tomo. Sekarang Teradaa nggak hamil dan memutuskan untuk melakukannya lagi?

Terada nggak bisa bilang apa-apa. Hase melanjutkan maksudnya, Tomo juga berpikir untuk melakukannya lagi? Apa Terada b*doh? Terada beneran nggak bisa menjawabnya. Ia memalingkan wajahnya. Ia b*doh.

Terada tersenyum. Ia mengaku sudah kenyang lalu mengucapkan selamat malam pada Hase dan melangkah sendiri.



Seketika Hase menjatuhkan tasnya dan menarik Terada lalu memeluknya. Tterada juga nggak bisa menolaknya. Detak jantung Hase, ...ia bisa merasakannya dengan jelas.

Kalo dipikir-pikir, dipeluk seperti itu... Terada memejamkan matanya seolah ia mulai menikmatinya. Itu adalah pertama kalinya setelah sekian lama. Dia bingung mesti gimana. Ia mungkin menikmatinya.


Ia lalu teringat pada hubungannya bersama dengan Hongyo saat SMP. Mereka jalan bersama. Sejauh ini hubungannya adalah ketika dia SMP, dengan anak laki-laki kecil yang riang itu. Hongyo Tomoya. Hubungannya nggak bertahan lama.


Orang kedua adalah saat ia masih SMA. Ia bahkan nggak tahu kenapa dia pacaran dengannya. Mereka putus dengan mudahnya. Pacarnya memutuskannya hanya dengan sebuah pesan di ponsel.


Dan pacar ketiganya yang ia kencani sejak mereka masih kuliah. Dia selingkuh. Atau malah berubah pikiran?

Dengan kata lain, sepanjang hidupnya, ia nggak pernah punya kenangan yang sangat dibutuhkan seseorang.




Pelukan Hase makin erat. Terada memejamkan matanya dan benar-benar menikmatinya. Ia merasa kalo itu nggak benar. Ia merasa seperti... Ia memang...

Tanpa sadar Terada mengangkat tangannya dan meluk balik Hase.

Pelukan balik dari Terada justru membuat Hase tersadar. Ia melepaskan pelukan Terada dan meminta maaf. Ia harus balik lagi ke kantor.


Hase mengambil tasnya dan meminta Terada buat balik sendiri. Terada mengangguk mengiyakan. Hase kembali meminta maaf. Ia mengambil dompetnya dan akan memberikan ongkos taksi buat Terada.

Terada menolak. Nggak papa. Hase lalu menyimpan uangnya kembali dan berpesan agar Terada berhati-hati. Ia berterima kasih buat hari ini.

Terada menggeleng. Dialah yang harusnya berterima kasih. Terima kasih buat makanannya. Hase nggak bilang apa-apa lagi dan main pergi gitu aja.


Terada menoleh dan melihatnya. Wajahnya nampak sedih.


Hase merasa frustasi. Ia ingin pelan-pelan menutup celah di antara mereka tapi kenapa ia melakukan itu secara spontan? Tapi...

Ia teringat saat mengatakan kalo Tomo berniat melakukannya lagi? Apakah Terada b*doh? Dan Terada tanpa ragu membenarkan kalo dia emang b*doh.


Hase lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Terada.


Nggak lama pesannya sampai pada Terada. Aku pikir, kamu harus berhenti tidur dengan Tomo. Aku khawatir kamu akan mengalami hal buruk nantinya.

Terada terdiam setelah membaca pesan itu. Dia menatap langit dan bingung harus gimana.



Terada sampai rumah dan ketemu sama Hongyo yang lagi duduk di ruang tamu sambil baca buku. Ia mengucapkan selamat datang pada Terada. Habis pergi dari luar?

Terada mengiyakan. Untuk makan malam. Ia lalu berjalan. Mendadak ia ingat sesuatu dan manggil Hongyo. Ia mengungkit tentang rencana mereka buat tidur bareng.

Hongyo langsung meletakkan bukunya dan bangkit. Ia mengangguk. Terada langsung minta maaf. Bisa nggak mereka nggak melakukannya malam ini? Heh? Hongyo nggak ngeh.


Terada meminta maaf karena mengatakan hal yang egois. Tapi setelah ia memikirkannya sekali lagi, ia merasa kalo itu nggak benar.

Hongyo mengingatkan kalo Teradalah yang mengusulkannya. Kenapa sekarang ia malah membatalkannya? Terada mengaku mencoba buat ngasih tahu Hongyo pagi ini tapi Hongyonya nggak ada di kamar. Ia mengaku merasa sangat bersalah pada Hongyo. Tapi hari ini...

Hongyo mengiyakan.  Ia maju mendekati Terada. Tapi.. Terada nampak makin nggak enak.


Hongyo maju lagi seolah mau meluk tapi nggak jadi. Matanya penuh kecurigaan.

Ia menjauh. Ia ngerti dan melarang Terada melakukannya hari ini.



Terada sekali lagi mengaku sangat menyesal. Hongyo yang sudah sampai di pintu berbalik dan menatapnya. Tapi tatapannya nampak sangat mengerikan.


Terada nggak bisa tidur. Hongyo nampak sedikit menakutkan. Apa Hongyo marah? Ia merasa sangat senang saat ada seseorang yang membutuhkannya.


Ia teringat kembali saat Hase memeluknya. Detak jantungnya, ...


Tapi sekarang ia hanya bisa membayangkan kehangatan tubuh Hongyo di punggungnya.


Terada bingung. Ia harus gimana? Ia merasa mati lemas. Rasanya mau mati. Apa ini karena ia merasa bersalah pada Hongyo? Atau...

Terada berbalik dan nggak ada Hongyo disampingnya.


Sudah pagi. Hase meminum kopi di dapur. Ia merasa kalo pada dasarnya Terada nggak punya kepercayaan diri. Itulah sebabnya dia cenderung mudah dipengaruhi.

Semalam ia memeluknya secara spontan dan Terada memeluknya balik karena nggak bisa menahannya. Kalo itu masalahnya maka ia merasa harus memanfaatkannya.


Terada baru bangun. Ia ke dapur dan melihat Hase. Ia kengucapkan selamat pagi pada Hase.  Bangunnya pagi sekali meski ini adalah hari liburnya.

Hase membenarkan. Ia mengaku berpikir untuk menyelesaikan pekerjaannya di rumah hari ini. Terada tersenyum mengiyakan. Ia lalu melihat papan pesan.

Ada yang memesan Mapo Tofugya Sichuan. Ia bertanya-tanya apa bisa membuatnya?


Hase tahu-tahu ada di belakangnya dan bertanya apa Terada bisa membantunya sebentar? Terada menoleh kaget. Apa?

Hase mengaku akan membayar Terada. Ia ingin mekasukkan beberapa bahan ke dalam memo. Terada tersenyum paham. Ia mengatakan akan membantunya.

Hase tersenyum dan mengajak Terada untuk melakukannya. Ia akan ada di kamarnya. Terada mengiyakan. Hase pergi lebih dulu.

Terada terdiam. Ia merasa kalo Hase hebat seperti biasa.

Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)