Postingan Terbaru

Senin, 26 Juni 2023

Sinopsis The Good Bad Mother Episode 12

All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Oh Taeso menemui pak Song yang sedang bermain bisbol. Ia datang karena ingin membicarakan tentang Hwang Suhyun. Oh Taeso marah saat pak Song menyebut dirinya sebagai keluarga Hwang Suhyun. Secara ia adalah ayah dari anaknya Hwang Suhyun. Oh Taeso berencana untuk menyalahkan Kangho atas semuanya. Pak Song mengejek cara Oh Taeso mengatasi masalahnya. Oh Taeso tersulut dan memukul pak Song. Apa ia punya buktinya? Kalo ia punya bukti pak Song membunuh Choi Haesik dan hal lain yang ia lakukan. 


Pak Song terdiam. Oh Taeso membantunya bangkit. Ia minta agar hal itu dibiarkan. Ia akan memutus hubungan dengan Dosang dan mulai sekarang Woobyeok akan bertanggung jawab dengan negara. 






Kangho dan ibunya berjalan-jalan di pantai. Mereka melihat kapal dengan tulisan Choikangho. Ibu nyuruh Kangho untuk berdiri di sana dan memotretnya. Habis itu Kangho gantian memotret ibu. Mendadak sebuah ingatan muncul. Kangho melihat kapal yang menjauh dan secara nggak sadar menyebut nama Hwang Suhyun. 


Di tengah malam ibu dapat telpon kalo ada asap di peternakan. Ia lalu membangunkan Kangho dan mereka pun ke sana untuk memastikan alih-alih melapor. Ibu bilang bisa jadi itu hanya telpon iseng. Samsik mau menemui Kangho tapi nggak jadi karena ada ibunya. Ia yang tadi mendengar ada api menyusul mereka. 


Ibunya Samsik terbangun setelah bermimpi buruk tentang Samsik. Ibu langsung memakai jaketnya dan mau mencari Samsik. Di luar pak Cha dan pak So juga mau menangkap Samsik. Lah Samsik malah lewat. Mereka pun mengejarnya disusul ayah dan ibu di belakangnya. Sampai di sana api sudah besar. Samsik juga  melihat dua orang pria berpakaian hitam. Mereka berusaha menyerangnya. Pak Cha dan pak So datang kemudian mengejar mereka. Orang tua Samsik datang setelahnya. Mereka menolong Samsik dan menelpon petugas damkar. 






Pak lurah dan istrinya mampir ke rumahnya ibunya Mijoo setelah berjalan-jalan. Ibunya Mijoo mengupas banyak bawang putih karena bagus untuk lambung. Bu Lurah juga mau minta. Bukan untuk lambung tapi untuk yang di bawahnya. Di luar pak Yang teriak kebakaran. Para warga sontak keluar dari rumah. Pak Yang memberitahu kalo saat ia berdoa di gunung ia melihat kebakaran di peternakan Kangho. 


Pak lurah datang bersama dengan warga lain. Ih bu Lurah malah mengira kalo Samsik yang menyebabkan kebakaran. Ibu Kangho keluar. Warga lain lalu menghampirinya. Ibu yang khawatir pada Kangho yang masih di dalam berniat untuk masuk lagi tapi di larang sama yang lain. Mijoo juga mau ke sana untuk menyelamatkan Kangho. Samsik menahannya dan kemudian menyiram tubuhnya sendiri dengan air. Ia nyuruh Mijoo untuk menyemprotnya saat ia masuk. 


Nggak lama setelahnya ada yang keluar. Ayah Samsik pikir Samsik menyelamatkan Kangho tapi nggak tahunya Kangho yang menyelamatkan Samsik. Setelah berhasil keluar, keduanya pun pingsan. 






Mijoo menemui ibu Kangho yang menjaga Kangho padahal juga sedang sakit. Ia menyuruhnya untuk istirahat dan menenangkan kalo Kangho akan segera sadar karena sudah dikasih terapi oksigen. Di sebelah Samsik juga sudah sadar. Ibunya memarahinya yang melompat ke api seperti ngengat. Mendengarnya malah membuat Samsik tertawa. Ibu merasa kesal dan memukulinya. Ayah menjauhkan ibu dari Samsik karena Samsik masih sakit. Ayah lalu memberitahu kalo karena nggak ingin Samsik dimaki orang lain maka ia memakinya lebih dulu. Karena nggak ingin Samsik dipukul orang lain maka ibu memukulnya lebih dulu. Mereka hanya ingin Samsik tetap hidup. Nggak papa kalo ia membuat masalah. Nggak papa kalo ia menganggur. Ibu lalu memeluk ayah Samsik dan memarahi Samsik yang sudah membuat suaminya menangis. 


Bersama Mijoo, ibunya Kangho menemui Samsik dan berterima kasih. Polisi datang. Samsik ketakutan dan bersembunyi di balik selimut. Selanjutnya polisi meminta keterangan dari Samsik dan ibu Kangho. Ditemukan unsur bensin di lokasi kebakaran dan titik api ada di pintu masuk. Samsik memberitahu kalo ia melihat dua orang mencurigakan tapi ibunya Kangho malah bilang kalo ia meletakkan petrolium itu di sana. 





Mijoo yang mendengarnya lalu menarik Samsik ke tangga. Ia mendesaknya untuk mengatakan siapa yang sengaja membakar peternakan. Samsik menceritakan yang dialaminya. Mijoo masih nggak ngerti kenapa ibunya Kangho berbohong. Samsik pikir ibunya Kangho sudah mengetahuinya. Mijoo minta kejelasan tapi Samsik nggak mau ngasih tahu. ia juga malah bilang kalo wajahnya terluka karena jatuh dari tangga. 


Karena Samsik nggak juga ngasih tahu yang sebenarnya, Mijoo pun menariknya ke tangga biar dia tahu gimana rasanya jatuh dari tangga. Merasa tersesak, Samsik pun memberitahu kalo yang melakukan adalah Oh taeso. Mijoo melepaskan Samsik setelahnya. Samsik memberitahu kalo sebenarnya Kangho dalam bahaya. 





Mijoo menemui ibu dan memintanya untuk melapor ke polisi. Ibu masih nggak ngerti dan Mijoo pun menjelaskan semuanya tentang Kangho yang mengetahui rahasia Oh taeso tentang anak di luar nikahnya dan hasil tes DNA nya. Ibu memahami kekhawatiran Mijoo tapi ia tetap nggak mau lapor polisi. Mereka akan pindah ke tempat asing dan bermigrasi. Lagian usianya juga nggak lama lagi. Ibu mengajak Mijoo untuk duduk. Mijoo masih merasa nggak adil. Mereka nggak salah tapi kenapa mereka yang harus kabur? 


Ibu lalu memberitahu tentang yang terjadi pada ayahnya Kangho. Karena itulah selama ini ia sangat ketat pada Kangho sampai dipanggil ibu yang jahat sama Kangho. Mijoo membantah kalo Kangho membencinya. Ia memberitahu kalo selama ini Kangho selalu menyanyikan lagu aku bahagia, lagu kesukaan ibu. Mereka juga pergi ke banyak restoran untuk mencari rasa panekuk kacang seperti yang ibu buat. Ia sangat merindukan ibu selama ini. 







Mendengarnya membuat ibu menyadari kalo Mijoo lah orang yang ada di gambar Kangho selama ini. Bahkan saat kangho hilang ingatan, tanpa sadar ia masih menyukai Mijoo. Ibu lalu memeluk Mijoo dan meminta maaf atas apa yang dilakukannya. Mijoo lalu memberitahu tentang ia yang belum menikah dan anak-anaknya yang adalah anaknya Kangho. Ia terlambat memberitahu Kangho karena Kangho mencampakkannya. Ia sendiri yang memutuskan untuk melahirkan anak-anaknya sementara Kangho nggak tahu apa-apa. 


Ibu membantah kalo Kangho mencampakkan mereka. Ia masuk ke keluarga Oh Taeso untuk membalaskan dendam ayahnya. Ia meninggalkan mereka agar ke depannya mereka nggak terlibat bahaya. Orang yang Kangho campakkan bukan mereka melainkan dirinya sendiri. 


Kangho yang ternyata sudah sadar nangis dengar semua itu. Mijoo dan ibu mendekat setelah lihat Kangho bangun. Polisi datang. Ibu pikir mereka datang karena kasus kebakaran, tahunya Kangho dicurigai sebagai tersangka kasus pembunuhan Hwang Suhyun. 




Selanjutnya mereka dibawa ke kantor polisi. Polisi menunjukkan foto saat Kangho mendorong mobil dan foto Hwang Suhyun beserta anaknya. Mereka menduga kalo Kangho yang akan menikah dengan putrinya Oh Taeso memiliki Hwang Suhyun dan anaknya sebagai batu sandungan makanya berusaha untuk menyingkirkannya. 


Kangho hanya diam. Ia lalu bangkit dan mengajak ibu untuk pulang karena ia lapar. Ia sampai merebut makanan polisi yang di sebelah. Orang-orang menghentikannya dan membuat pakaiannya terkena makanan. Ia dilumpuhkan sama polisi sampai menangis. Ibu menjauhkan mereka semua dan menunjukkan betapa takutnya anaknya. Ia sampai mau melapor ke atasan mereka atas apa yang mereka lakukan pada anaknya. 





Akhirnya ibu dan Kangho diantar pulang sama polisi. Ibu berterima kasih karena mereka sudah meminjamkan pakaian ke Kangho dan menawarkan untuk mengirimkan kembali. Mereka nyuruh ibu untuk menyimpannya karena mereka akan kembali setelah menemukan bukti dan berpesan agar mereka nggak kabur. 


Sampai rumah Kangho mencari memori yang ia tinggalkan di balik fotonya ayah. Ibu kembali dan ia malah menjatuhkannya. Kangho berpura-pura kalo ia belum sembuh dan mau mandi. Ibu mencegahnya. Ia merasa putranya sudah kembali. Ia sudah menunggu lama. Apa Kangho nggak mau memberi salam? Kangho menunduk. Ia memeluk ibu sambil bilang, aku kembali, ibu. Tangis ibu pecah seketika. Ia selalu ingin minta maaf pada Kangho. Ibu takut ia akan pergi sebelum sempat meminta maaf. 


Ibu membersihkan foto ayah. Kangho minta ibu untuk dirawat di rumah sakit tapi ibu menolak. Ibu tahu kalo tadi Kangho hanya pura-pura. Ada yang mau ia lakukan. Ibu melarang karena itu sangat berbahaya. Selain itu mereka nggak memiliki bukti. Kangho memberitahu kalo butuh 7 kebohongan untuk menutupi satu kebohongan. Begitu pula dosa. Mereka akan melakukan dosa lainnya. Ia yakin kalo pasti ada bukti yang tersisa. Dan ia akan menemukannya. Dan sampai semuanya selesai nggak boleh ada yang tahu kalo ingatannya sudah kembali. Ia juga berpesan agar ibu jangan sampai sendirian. 






Kangho pun meninggalkan rumah pada hari berikutnya. Di jalan ia bertemu dengan si kembar dan memeluknya. Ia meminta maaf karena nggak mengenali mereka. Yejin nggak papa karena mereka yang akan mengenalinya. 


Selanjutnya Kangho ke salonnya Mijoo. Ingat dulu ia frustasi setelah melihat Mijoo bersama pria lain dan bayi. Nggak tahunya ia pacar temannya. Mijoo melihat Kangho di luar. Mereka lalu bicara. Mijoo mengeluhkan yang Kangho lakukan sampai membuatnya ingin mati setiap hari. Gegara dia Yejin dan Seojin sifatnya seperti itu. Ia mau membunuhnya kalo mereka ketemu lagi tapi Kangho malah seperti itu. Gimana bisa ia yang dicampakkan tapi Kangho yang lebih terluka? 


Kangho memeluk Mijoo dan meminta maaf. Tapi apa yang ia lakukan belum selesai. Sampai saat itu ia nyuruh Mijoo untuk terus mengumpatnya. 




Ibu sedang memasak sambil nelpon para warga agar berkumpul di balai desa. Pak Baek datang untuk minta maaf pada ibu. Ia akan pindah ke Seoul dan sekalian mengembalikan kotak makan ibu. Ibu lalu mengajak pak Baek ke balai desa. Bersama para warga yang lain mereka akan mengadakan perpisahan untuk pak Baek yang akan pindah ke Seoul besok. Mereka bernyanyi bersama dan bergembira. 




Pak So dan Pak Cha membawa orang-orang yang membakar peternakan pada pak Song. Lah tahunya mereka disuruh sama pak Song. Asisten pak Song datang dan melaporkan kalo Kangho sudah ditangkap polisi api dibebaskan. Mobil yang ditemukan terkunci dari dalam. Pak Song menyimpulkan kalo dari awal Hwang Suhyun nggak ada di sana. Ia pun bertanya-tanya siapa yang membunuh Hwang Suhyun? Teringat Oh Taeso nyuruh orang mengawasi Kanho. 


Kangho ke kantor nya dan mengambil mobilnya. 






Ibunya Kangho datang ke rumah sehabis acara makan. Ia mabuk dan ingin tidur bersama si kembar. Si kembar menata tempat tidur untuk nya di kamarnya nenek mereka. Setelahnya Yejin mau menunjukkan video yang diambilnya tadi tapi sayang nggak tersimpan. Mijoo melihat kalo penyimpanannya sudah penuh. Ia lalu melihat video saat Hayong datang dulu. Di situ Hayong memasukkan sesuatu ke dalam minuman. 


Mijoo lalu menunjukkannya pada Samsik. Mereka berasumsi kalo mungkin itu obat tidur. Atau bisa jadi hanya suplemen. Ingin memastikannya Mijoo jadi ingin bertemu dengan Hayong. Samsik melarang dan menunjukkan kondisinya. Ternyata Samsik ada di dalam lemari. Ia takut orang-orang itu akan datang lagi dan melakukan semuanya di sana. Termasuk makan dan minum. Mijoo mengatakan nggak akan pergi sendiri. 


Keduanya lalu mengintai rumah Oh Taeso. Samsik melarang Mijoo ke sana karena itu sangat berbahaya tapi Mijoo bersikeras ke sana. Ia berpura-pura menjadi temannya Hayong dan ingin bicara dengannya. Sayang kata ahjummanya Hayong nggak ada di rumah. 




Kangho sendiri mendatangi restoran tempat ia kerja dulu tapi mereka sudah pindah dari setahun yang lalu. Pemiliknya yang baru juga nggak tahu mereka pindahnya ke mana. Mendadak Kangho ditelpon sama pak penyidik. Mereka lalu bertemu. Pak penyidik melihat kalo mobilnya Kangho sudah nggak ada. Sebelumnya ia yakin kalo ingatannya pasti akan kembali. Kangho minta pak penyidik untuk merahasiakannya karena masih ada yang mau ia lakukan. Pak penyidik mengiyakan. Sebelumnya Kangho membantunya membayar biaya operasi ibunya. Karena itulah pak penyidik nggak bisa mengabaikan panggilan ibunya Kangho. 


Di rumah ibunya Kangho terus muntah-muntah. Sekarang tubuhnya nggak bisa menerima makgeoli meski hanya segelas saja. 





Mijoo dan Samsik masih di sana. Mijoo ingat kalo sebelumnya ia pernah ketemu sama Hayong di salon kuku. Ahjumma keluar. Mijoo menemuinya sambil nangis menanyakan Hayong. Ia kuliah di luar negeri selama 5 tahun dan nggak bisa ketemu sama Hayong. Ahjumma bilan Hayong ada di rumah sakit. Tapi saat ditanya nama rumah sakitnya ahjumma nggak mau ngasih tahu. Ia bisa menemui Hayong setelah pemilu selesai. 


Setelahnya Mijoo kembali pada Samsik. Pemilu masih 4 bulan lagi. Hayong sakit apa sampai dirawat selama itu? Samsik pikir masalahnya bukan sakitnya tapi pemilu. Ia lalu menunjukkan ke Mijoo berita tentang Hayong yang kabur dari pernikahannya. Ia juga tahu rahasia ayahnya. Kalo ia jadi ayahnya Hayong juga akan mengurungnya. Mendadak Mijoo ingat sesuatu. Ia yakin kalo Hayong ada di Pusat medis Woosung. Sebelumnya saat Hayong minta ganti rugi ia menggunakan hasil visum dari pusat medis Woosung. 


Keduanya pun pergi ke sana. Mijoo melakukannya demi Kangho dan Samsik. 




Sementara itu Kangho ke pelabuhan dan mencari sajangnim pemilik restoran. Akhirnya ia menemukannya setelah bertanya pada banyak orang. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊