All content from FOD
Ringkas drama sebelumnya
Mugi mengenalkan gadis itu pada Hanabi. Namanya Kamohebata Noriko. Gadis itu protes. Moka. Dia adalah teman masa kecilnya. Mugi melanjutkan kalo dia biasa dipanggil Moka.
Moka menjelaskan pada Hanabi kalo Moka kepanjangan dari Momo Kawaii. Mugi lalu mengenalkan Hanabi pada Moka sebagai pacar. Moka nggak percaya. Bohong.
Mugi membantahnya. Dia nggak bohong. Kalo dia bohong mereka nggak akan mau ciuman tadi. Moka menghampiri Hanabi. Ia merasa kalo Hanabi nggak seperti pacar betulan. Ia yakin kalo Hanabi pasti terpikat pada ketampanan Mugi, sama seperti gadis lain. Ia juga pasti mengincar masa depan cerah karena Mugi sangat pandai.
Hanabi nggak bilang apa-apa. Ia akan menitipkan Mugi pada Moka. Mereka sudah lama nggak ketemu. Ia lalu pamit pada Mugi lalu pergi. Mugi sendiri kayak nggak terima Hanabi pergi begitu saja.
Moka mendekat pada Mugi dan menanyakan kapan waktunya? Mugi nggak paham. Moka mengingatkan janji Mugi yang bilang akan berkencan dengannya saat ia kembali ke Jepang. Mugi menjanjikan akhir pekan nanti.
Moka nampak sangat senang. Teringat dari mereka kecil Moka selalu memeluk Mugi dan bilang mencintainya.
Mugi sendiri nggak suka dengan tipe gadis seperti Moka. Ia lalu kembali melihat Hanabi yang kian jauh. Apa dirinya juga busuk?
Saat jam makan siang Hanabi dan Mugi berdua di atap. Hanabi tiduran di pangkuan Mugi. Dengan terus terang ia menyatakan ketidaksukaannya pada gadis loli kemarin.
"Moka?"
Mugi memberitahu kalo dari kecil Moka bermimpi menjadi tuan putri dan ia adalah pangerannya. Jadi saat TK, mereka ditunjuk untuk menjadi tuan putri dan pangeran oleh guru.
Sejak saat itu ia terus menjadi pangeran ideal untuk Moka. Ia sendiri nggak bisa mengabaikannya. Saat Moka menangis, ia akan menghiburnya dan Moka berhenti menangis lalu memeluknya. Tapi setelah Moka dan keluarganya pindah ke Hongkong, mereka nggak pernah ketemu lagi.
Hanabi bangun. Ia kembali protes. Harusnya Mugi menolaknya kalo nggak menyukainya. Mugi kaget mendengarnya. Hanabi ngambek karena ujung-ujungnya Mugi menganggap kalo Moka itu Kawaii. Mugi membenarkan.
Hanabi lalu memukul lengan Mugi sampai ia mengeluh sakit. Ia nggak terima Hanabi memukulnya. Apa Hanabi ingin memilikinya seutuhnya?
Hanabi mengingatkan kalo ia adalah pacarnya Mugi.
Hanabi dan Moka nggak sengaja ketemu saat hendak menyeberang jalan. Moka pamer kalo dia akan kencan dengan Mugi. Hanabi nggak peduli dan memakai earphone agar nggak perlu mendengar omongan Moka.
Moka berpikir kalo Hanabi nggak beneran suka pada Mugi. Kalo Hanabi beneran menyukai Mugi maka ia akan marah saat pacarnya kencan dengan gadis lain.
Hanabi membantahnya dan menyebutkan nama Moka yang sebenarnya. Ia memberitahu kalo hubungannya dengan Mugi nggak seperti yang Moka bayangkan. Ia lalu berjalan duluan meninggalkan Moka.
Moka menyusulnya. Ia meminta agar Hanabi putus dengan Mugi kalo memang dia nggak serius. Hanabi nggak mempedulikannya dan terus berjualan meninggalkan Moka yang terhenti karena ditabrak seseorang.
Moka menemui Mugi yang sudah menunggunya. Mugi sendiri sudah membeli tiket dari film yang ingin Moka tonton. Ia lalu jalan duluan dan menyuruh Moka untuk bergegas. Ia nampak dingin pada Moka tapi Moka sama sekali nggak menyadarinya.
Mugi sendiri hanya ingin terus melihat ke belakang.
**
Hanabi malah bersama dengan pria yang bersama dengan Akane di karaoke. Ia mencoba untuk mengajak Hanabi bicara tapi Hanabi hanya menanggapinya dengan kalimat singkat sambil asik mainan ponsel.
Pria itu merebut ponsel Hanabi dan menahannya. Hanabi berusaha untuk merebutnya tapi bicaranya pria itu makin kurang ajar.
**
Hanabi marah dan meninggalkan pria itu. Pria itu menyusulnya sambil meminta maaf. Dan sebagai permintaan maafnya dia mengajak Hanabi untuk ke hotel.
Hanabi menolak. Pria itu kekeuh pingin ke hotel sama Hanabi. Hanabi akhirnya marah. Dari tadi ngomongin hotel mulu. Apa di pikirannya hanya ada hotel dan bercinta? Pria itu membenarkan. Wajar karena ia adalah laki-laki.
Hanabi pikir itu bukanlah alasannya. Pria itu membenarkan. Itu adalah alasannya. Ponselnya bunyi. Ia menyingkir untuk menjawabnya. Dan setelah menjawab telpon ia pamit sama Hanabi. Katanya dia akan ke hotel dan bercinta dengan gadis yang mengijinkannya. Tapi saat pria itu mau pergi, Hanabi malah menarik tangannya dan menahannya.
Mugi yang berada di bioskop merasa kesepian. Ia nggak pernah merasakan kebahagiaan menyentuh orang yang ia cintai.
Tiba-tiba Moka menggenggam tangannya. Seolah nggak ingin mengecewakannya, ia pun membalas genggaman tangan Moka.
**
Filmnya sudah selesai. Mugi merasa kalo filmnya menarik. Moka senang karena filmnya happy ending. Tapi lebih senang lagi saat Mugi bilang filmnya menarik. Kalo enggak ia akan merasa bersalah karena mereka menonton film pilihannya.
Mugi pikir kalo filmnya nggak menarik itu bukan salah Moka tapi salah filmnya. Mugi berjalan lebih dulu dan meninggalkan Moka. Moka masih terdiam di tempatnya. Ia terkesan dengan kalimat Mugi barusan.
Mugi menyuruhnya untuk bergegas. Mereka akan makan. Sama seperti dulu.
Moka mengiyakan dan menyusul Mugi.
Hanabi malah masih di jembatan. Ia menyesalkan tindakannya yang sempat menghentikan pria itu tadi. Dan walaupun ia menghentikannya dengan wajah sedih, pria itu tetap saja pergi meninggalkannya. Ia ingin pria itu menginginkannya tapi ia nggak bisa melakukannya.
Bayangan Hanabi mendadak muncul dan menilai kalo Hanabi sangat menyedihkan. Hanabi sendiri hanya ingin dicintai. Bayangannya merasa kalo ia terlalu berlebihan. Lagian ia nggak memberikan imbalan apa-apa.
Hanabi merasa lelah terus begitu. Dengan siapa saja boleh. Bayangan Hanabi menganggap kalo Hanabi hanya ingin menjadi layak. Tapi sejak kapan ia menjadi seperti itu?
Hanabi lalu teringat pada Akane. Ia mau kengatakan sesuatu tapi bayangannya mendadak hilang. Ia lalu melihat sekitar. Ia hanya ingin dicintai. Tapi cinta yang bertepuk sebelah tangan membuat hatinya kosong.
Mugi dan Moka sedang makan. Mereka mengobrol tentang kehidupan Moka di Hongkong. Mugi mendadak ingin memesan kue karena hari itu adalah hari ulang tahun Moka. Moka seperti terharu karena Mugi mengingatnya. Tapi ternyata enggak. Ia hanya teringat saat menonton film tadi.
Hanabi tiba-tiba menelpon. Mugi ragi mau menjawabnya meski Moka mempersilakannya untuk menjawabnya. Tapi pada akhirnya Mugi memilih untuk mengabaikannya. Dan itu adalah sebuah keputusan berat.
**
Hanabi sendiri merasa sangat kecewa karena Mugi mengabaikannya.
Hari sudah malam. Mugi masih bersama dengan Moka. Moka sangat senang dengan hari ini. Ia berterima kasih pada Mugi. Filmnya bagus, makanan ya enak dan kuenya juga. Itu adalah ulang tahun terindah.
Mugi tiba-tiba menghentikan langkah Moka. Ia merasa kalo dari tadi Moka nggak pernah menatapnya. Moka malah menangis. Ia mengaku menyukai Mugi. Dan kencan mereka tadi, ia akan mengenangnya sebagai kenangan manis dalam hidupnya.
Mugi mendadak menyadari kalo selama ini ia belum pernah mengatakan "aku menyukaimu" pada Moka. Ia lalu menarik Moka dan menciumnya.
**
Mereka berakhir di apartemen Mugi. Mugi menawarkan untuk melanjutkan kencan mereka. Meski tadi sangat menyenangkan. Tapi kalo salah satu dari mereka nggak merasakan hal yang sama maka akan terasa ada yang kurang. Mugi menanyakan apa Moka tahu sebabnya?
Moka mengaku nggak tahu. Ia bangun dan memeluk Mugi. Ia ingin tahu penyebabnya. Mugi melepaskan pelukan Moka lalu menciumnya. Moka seperti sedih karena berpikir Mugi juga melakukannya pada Hanabi.
Mugi meminta maaf dan membenarkan kalo Moka memang Kawaii. Moka memeluk Mugi dan mengatakan kalo ia akan selalu menyukainya.
**
Hanabi sedang berendam di rumah. Sedangkan Moka dan Mugi malah akan melakukannya. Mendadak Moka menolak. Mugi lalu menemukan sesuatu dan menunjukkannya pada Moka.
Ternyata Moka bohong. Dia nggak kembali ke Jepang tapi dia kabur. Dia ingin bertemu dengan Mugi. Ia suka melihat Mugi tertawa. Mugi dalam benaknya selalu tertawa lembut. Hal itu membuatnya menjadi egois. Karena itulah rasanya nyesek.
Mugi hanya diam. Moka meraih tangannya dan meminta Mugi untuk melakukannya dengannya. Mugi teringat kencannya tadi bersama Moka. Ia nggak ingin mengecewakan Moka demi dirinya sendiri. Dan pada akhirnya ia melakukannya demi diri sendiri.
Ia lalu menggenggam tangan Moka dan meminta maaf. Tapi baginya Moka akan menjadi orang yang paling berharga. Karena itulah Moka nggak boleh melakukannya. Moka malah protes. Ia sendiri nggak keberatan kalo Mugi yang melakukannya. Nggak masalah selama itu Mugi.
Mugi terdiam dan duduk di sebelah Moka. Moka menangis. Ia pikir itulah sebabnya Mugi menjadi pangerannya karena Mugi selalu memperlakukannya dengan istimewa. Ia berterima kasih pada Mugi. Ia merasa nggak pantas mengatakan hal tadi.
Hanabi memandangi stik es krim. Ia akan melepaskannya ke tong sampah. Kalo ia berhasil memasukkannya dalam sekali lempar maka itu tandanya ia menang. Hanabi mengatakannya sambil membayangkan kakak.
Sesaat kemudian stik es krim itu sudah ada di keranjang sampah dan Mugi sudah sendirian di kamarnya.
Hari berikutnya Hanabi dan Mugi berada di atap. Hanabi menyampaikan kalo ia ingin menyampaikan perasaannya. Ternyata Mugi juga berpikiran hal yang sama. Dan itu adalah percakapan tentang mereka yang akhirnya mendapatkan keberanian.
Hanabi merasa kalo harusnya mereka melakukannya dari dulu. Mugi berpikir sama. Meski mereka tahu kalo hasilnya adalah gagal. Hanabi berpikir kalo mereka mirip. Dan sebelum libur musim dingin berakhir, mereka akan sama-sama mendapat penolakan. Dan mungkin setelah itu akan ada pintu lain yang terbuka. Walaupun sebenarnya mereka nggak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊