Sinopsis The Good Bad Mother Episode 13

Anysti
0

All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Kangho akhirnya bisa menemukan Sajangnim. Nggak tahu kenapa setelah melihat Kangho, Sajangnimnya malah lari. Keduanya lalu duduk bersama. Kangho dikasih tahu kalo Hwang Suhyun bunuh diri. Malam itu kapal mereka dikepung sama kapal asing. Beberapa orang naik ke kapalnya dan melukai sajangnim.  Merasa terdesak, Hwang Suhyun lalu lompat ke laut. Setelahnya sajangnim berusaha menelpon Kangho tapi nggak terhubung. Ia ke kantor kejaksaan dan mendengar kalo Kangho sedang koma. Sajangnim merasa kalo itu adalah ulah mereka. Karena itulah  ia nggak berani lapor polisi. Ia menutup restoranya dan bersembunyi. Ia takut ia akan mati kalo ketahuan. Sekarang ia nggak bisa percaya sama siapapun. Pun sama Kangho. 




Samsik dan Mijoo masih berusaha mencari Hayong. Di lift mereka malah ketemu sama pria bertato yang menyerang Samsik. Keduanya lalu turun dengan alasan sudah sampai di lantai dokter kandungan. Setelahnya mereka berhasil menemukan kamar Hayong gegara pria tadi. Kamar Hayong sendiri dijaga sama beberapa orang. Samsik memberitahu Mijoo kalo pria tadi adalah orang yang mau membunuhnya saat ia menemui Hayong. Selanjutnya Samsik mengajak Mijoo ke ruang cuci. Lah pintunya terkunci. Ia kemudian membukanya dengan jepit rambut Mijoo. 





Para polisi datang dan menerobos masuk ke rumah ibu. Ibu berusaha untuk mencegah tapi mereka nggak menghiraukannya. Di dalam Kangho ditutupi sama selimut dan terus teriak. Ibu memeluknya dan menanyakan surat perintah. Mereka nggak punya dan akhirnya pergi. Ibu mengancam akan melaporkan mereka kalo datang lagi tanpa membawa surat perintah. 


Dan ternyata orang yang ada di bawah selimut tadi adalah Andrea. Ia menemui ibu karena mau pamit. Ia akan kembali ke negaranya. Ibu memberinya seamplop uang sebagai pesangonnya. 


Lagu Pak Baek mendapat respon bagus dan banyak disukai. Ia tersenyum sampai nangis dan menyebut nama Kangho. 




Pak Lurah sedang membuat jas karena desa Jouri akan mendapatkan penghargaan sebagai desa bebas kejahatan selama 20 tahun. Pak lurah menanyakan penampilannya ke istrinya tapi bu lurah malah sibuk mengukur anjingnya. Ia juga mau membuatkan baju untuk Macan. Mendadak ponselnya pak Lurah bunyi. Karena ia sedang penuh jarum akhirnya dijawab sama penjahitnya. Telpon itu ternyata dari polisi. 


Keduanya lalu pulang dan menemui polisi di rumah. Mereka menunjukkan video Kangho saat di kantor polisi dan di rumah sakit dan menanyakan seperti apa Choi Kangho yang mereka kenal. Pak Lurah yang tadi mengatakan kalo Kangho seperti anaknya sendiri mengubah kesaksiannya menjadi anak mama. Kangho memang nggak bisa jauh dari ibunya. 




Ibu Kangho sedang bermain kartu dengan ibunya Samsik dan ibunya Mijoo. Ayahnya Samsik datang dan menanyakan mobil mereka. Karena Samsik juga nggak ada, mereka pun berpikir kalo Samsik mencurinya lagi. Ibu nyuruh ayahnya Samsik untuk makan dengan si kembar. Permainan kartu para ibu semakin seru. Ayah dan ibu Samsik melihat kalo belakangan ibu Kangho suka melakukan hal yang sebelumnya nggak pernah dilakukannya. Biasanya orang seperti itu mau mati. 


Ibu Mijoo menegur ibunya Samsik agar nggak mengatakan tentang kematian meski itu hanya bercanda. Ibunya Samsik rupanya nggak terima. Ia pun meluapkan perasaannya selama ini. Dimana putranya Samsik selalu dibandingkan dengan Kangho. Ayahnya Samsik menyudahi dan membawa ibunya Samsik pergi dari sana. Ibunya Mijoo nggak tahan melihatnya dan menyusul. 


Anak-anak nangis karena takut melihat para orang tua dewasa. Ibu menghampiri mereka dan menenangkan dengan memeluk keduanya. 




Ibu Mijoo akhirnya memberitahu tentang penyakitnya ibunya Kangho. Kanker lambung. Sudah nggak bisa diobati maupun dioperasi. Setelah mendengarnya, ibu Samsik kembali dan memanggil ibu. Ia menyebut ibu sebagai wanita jahat. Kenapa  ia mau main pergi gitu aja? Jaman sekarang mana ada penyakit yang nggak bisa disembuhkan. Ia harus minum obat dan kembali sehat. Sehingga ia bisa melihat Samsik sukses. Ia harus merasa iri dan marah padanya. 


Ibu memberitahu kalo selama ini ia memang sangat iri padanya. Ia punya suami yang penyayang dan anak yang sehat. Pak lurah dan bu lurah jua datang setelah mengetahui tentang sakitnya ibu. 





Kangho pamit sama pak penyidik. Ia kembali lagi dan menyerahkan ponsel milik Park cholsu tersangka jatuhnya jung Minjo di lokasi konstruksi Woobyeok 2 tahun yang lalu. Ia minta itu agar diserahkan pada tim forensik. Pak penyidik ingat kalo pada kasus itu nggak diminta untuk banding. Kangho membenarkan. Tapi setelah ditemukan bukti baru maka kasus itu bisa dibuka kembali. Bukti sekecil apapun mungkin bisa berguna untuk menangkap Woobyeok. Ia tahu itu nggak akan mudah karena para petinggi bersekongkol dan bukti juga dihancurkan. Tapi mereka nggak bisa menyerah gitu aja. 


Pak penyidik sempat bingung Kangho itu musuh apa sekutu Woobyeok. Saat ibunya datang ke kantor kejaksaan ia melihatnya berdebat dengan ibunya Park Junggu. Ia nggak bisa membantunya mengingat apa yang Kangho lakukan. Itu juga yang membuatnya ingin berhenti. Kangho berterima kasih karena pak penyidik tetap bekerja. Meski ia nggak tahu akhirnya akan seperti apa tapi ia nggak akan membuatnya malu sebagai orang yang paling lama membantunya. Pak penyidik minta Kangho untuk menepati janjinya. 




Pak Song nyuruh pak Cha dan pak So untuk menyingkirkan Kangho. Ia yakin kalo Oh Taeso bukan orang yang membunuh Hwang Suhyun. Karena itulah sebelum mayat bayi itu ditemukan atau ingatan Kangho kembali, mereka harus segera menyingkirkan Kangho. 





Mijoo mengenakan baju dokter dan Samsik memakai baju oasien. Keduanya gugup menunggu kesempatan untuk masuk ke ruangan Hayong. Akhirnya Mijoo keluar dari sana setelah didorong sama Samsik. Ia berusaha untuk tenang saat melewati para penjaga. Sampai dalam Hayong menyuruhnya keluar dan Mijoo mengajaknya untuk keluar bersama. Ia juga menyinggung tentang Kangho. Dan saat Hayong malah berteriak, Mijoo menutup mulutnya. Kalo Hayong seperti itu maka mereka nggak akan pernah keluar dari sana. 


Kangho melihat rekaman keamanan yang Park Junggu berikan. Sementara itu Mijoo menunjukkan video Hayong yang mencampur sesuatu ke minumannya Kangho. Hayong membuangnya setelahnya. Itu karena Kangho menghianatinya lebih dulu. Mijoo mengatakan kalo ia dihianati lebih dulu sebelum Hayong tapi ia nggak membunuhnya. Ia meyakinkan kalo sekarang adalah kesempatan Hayong untuk bisa keluar dari sana. Hayong nggak mau. Ayahnya bisa membunuh siapapun termasuk anaknya. Mijoo memberitahu kalo ayahnya sudah melakukannya. Ia membunuh adiknya yang baru saja lahir dan memfitnah Kangho. Bahkan hewan pun nggak akan melakukannya. 


Hayong menanyakan apa yang akan mereka lakukan kalokeluar dari sana. Nggak ada yang nggak berada di bawah kendali ayahnya, polisi maupun kejaksaan. Mijoo meyakinkan kalo masih ada Kangho. Selanjutnya Mijoo mendorong Hayong keluar dan bilang kalo Mijoo mengalami syok hipovolemik. Samsik datang membantu. Pria bertato mengenali Samsik tapi nggak bisa menangkapnya. Mereka keburu naik lift. 




Sampai di luar mereka ditunggu sama Kangho. Samsik melemparkan kunci mobilnya ke Kangho dan mereka pun bisa pergi dari sana. Di mobil Samsik memuji rencana mereka yang sangat sempurna. Mijoo khawatir kalo mereka akan ketahuan dari plat mobil yang mereka pakai. Samsik menenangkan kalo hantu juga nggak akan tahu plat mobilnya. Lah tahunya Samsik memakai mobil ayahnya, pencanaian Bang Samsik. 


Mereka berhenti untuk memikirkan rencana selanjutnya. Mereka nggak bisa melapor polisi karena mereka yang menculik Hayong. Samsik juga nggak ngerti kenapa ia membantu Kangho padahal ia bukan temannya. Ia mengungkit saat ia meminta bantuan kangho tapi ia nggak bergeming sama sekali. Mijoo menilai Samsik yang sangat pendendam. Kangho mengatakan kalo sampai rencana mereka sempurna nggak boleh ada yang tahu keberadaan mereka. 







Samsik membawa mereka ke Hotel Captain, tempat penagih hitang. Samsik mengenalkan Kangho sebagai temannya. Kangho menunjukkan tanda pengenalnya dan menunjukkan Mijoo dan Hayong sebagai tim penyidiknya. Ia menyebutkan pelanggaran yang orang itu lakukan dan membuatnya takut. Kangho mengatakan kalo tim penyidiknya akan tinggal di sana sampai penyelidikannya selesai. 


Samsik dan Mijoo berada di atap. Mendadak ada yang menyalakan kembang api. Sementara itu di dalam Kangho bicara dengan Hayong. Kangho meminta maaf karena melibatkan Hayong dalam masalahnya dan ayahnya. Hayong bertanya apa Kangho pernah mencintainya? Kangho memberitahu kalo ada orang lain yang ia cintai. Hayong langsung tahu kalo orang itu adalah Mijoo. Selama ini ia selalu merasa Kangho merindukan seseorang. Makanya ia langsung percaya saat ayahnya bilang kalo Kangho berselingkuh dengan Hwang Suhyun. 


Mijoo ternyata mendengarkannya. Kangho meminta Samsik untuk menjaga Mijoo dan Hayong. Ia akan kembali setelah menemukan bukti Song Woobyeok. Mijoo mengejar kangho dan memintanya untuk kembali dengan selamat dan hidup bersama anak-anaknya. Kangho mengiyakan dan mencium kening Mijoo lalu pergi. Mijoo protes karena turun sedikit langsung bibir. Nggak bisa apa turun sedikit aja? 


Kangho kembali lagi dan mencium Mijoo. 






Pak lurah bicara dengan ibu. Ia menyesalkan ibu yang nggak memberitahu tentang sakitnya padahal selalu minum obat di rumahnya. Ia malah tahunya dari polisi yang bertanya tentang Kangho. Ibu meyakinkan kalo Kangho nggak melakukannya. Pak Lurah juga tahu kalo Kangho nggak mungkin melakukannya. 


Di dalam ibunya Samsik masih nangis terus. Suaminya berusaha untuk menenangkan. Sikembar jadi ikutan nangis lihat semuanya nangis. Ibunya Mijoo memeluk dan menenangkannya. Ia lalu menelpon Mijoo dan menyuruhnya untuk menjemput anak-anak di rumahnya Kangho. Mijoo memberitahu kalo ia sedang ada di rumah duka. Ayahnya temannya meninggal. Ibu nggak langsung percaya. Apalagi setelah mendengar suara Samsik. Ibu yakin kalo Mijoo sedang dalam bahaya dan mau lapor polisi. 


Mijoo melarang dan memberitahu kalo bukan ia yang dalam bahaya tapi Kangho. Ibu malah makin marah lagi dan mengungkit yang Kangho lakukan pada Mijoo dan anak-anaknya. Mijoo memberitahu kalo karena ia mirip sama ibu. Ia masih mencintai ayah meski ayah terus menyakitinya. Mijoo berterima kasih karena ibu menahan semuanya dan tetap menghadirkan sosok ayah dalam hidupnya. 






Setelah telponan ibu menatap langit dan menyalahkan ayah. Di luar ternyata pak So dan pak Cha sedang mengawasi mereka. Mereka melihat mobil yang mengikuti mereka dari Seoul. Ingin menjebak mereka, keduanya pun membawanya ke rumah pak Yang. Mereka tahu kalo orang-orang itu adalah orang suruhan pak Song yang mau menyingkirkan mereka setelah menyingkirkan Kangho. Bersama-sama mereka melawan orang itu dengan alat berat yang dimiliki pak Yang sampai akhirnya polisi pun datang. 


Paginya Kangho nelpon ibu dan menanyakan keadaannya. Ibu memberitahu kalo semua orang menjaganya. Kangho memberitahu kalo ia baru mau mulai. 


Oh Taeso mendatangi akuarium danmembacakan dongeng untuk anak-anak. Setelahnya Kangho menemuinya dan bilang minta bantuannya. Tanpa sadar Oh Taeso menjabatnya tanpa melihat wajahnya. Dan tahunya orang yang ia jabat adalah Kangho. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)