Sinopsis The Good Bad Mother Episode 9

Anysti
0

All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Para warga berkumpul untuk membuat kimchi. Yejin dan Seojin bermain dengan ponsel mereka dan menemukan berita tentang pernikahan Hayong. Yejin lalu menunjukkannya pada neneknya. Yang lain ikut melihat. Nggak mau membuat ibu Kangho sedih, ayahnya Samsik berpikir agar mereka merahasiakannya dari ibu. Ibu tahu-tahu datang. Ia sudah tahu tentang berita itu. Ibu meminta tolong pada ayahnya Samsik untuk membuka diska lepas yang ibu temukan. 


Ternyata diperlukan pin untuk membukanya. ibu mencoba tanggal ulang tahun Kangho tapi gagal. Kangho minta ibu untuk mencoba tanggal ulang tahunnya. Berhasil. Ternyata di dalamnya adalah catatan harian Kangho. Diawali dengan hari pertama Kangho diterima di universitas Seoul jurusan hukum. Ia mendapatkan nilai terbaik di kelasnya. Tapi saat dosen bertanya apa alasannya memilih sekolah hukum, ia sama sekali nggak bisa menjawabnya. 


Selanjutnya Kangho terlibat perkelahian dengan mahasiswa lain. Ia mendapat beasiswa hanya karena ibunya seorang jaksa padahal nggak pernah mengikuti kelas dan menyerahkan tugas. Kalo nggak berdamai maka Kangho akan dipenjara karena ia duluan yang memulai pemukulan. Ibu mendesak Kangho untuk meminta maaf. Ia bahkan sampai berlutut untuk Kangho. Kangho nggak terima karena merasa nggak bersalah. Ia berpikir kalo ibu melakukannya karena takut ia nggak bisa mengikuti ujian kalo dipenjara. Tapi pada akhirnya Kangho pun melakukannya. 





Kangho ke kantor kejaksaan untuk mengetahui tentang kasus ayahnya. Nggak banyak yang bisa ie ketahui karena katanya ia nggak punya wewenang. Ia menemukan ada yang aneh dengan kasus itu. Selanjutnya ia ke kantor polisi tapi nggak bisa juga mendapatkan apa yang ia inginkan. Selanjutnya Kangho berusaha keras belajar hingga menjadi yang terbaik dan membuat ibu bangga. Selanjutnya ibu memberinya tabungan dan menyuruhnya untuk mencari kamar yang lebih besar. 


Ia pun bertemu dengan Mijoo setelahnya dan merasakan sebuah kehangatan. la mulai terobsesi dengan Oh Taeso dan menargetkan putrinya. Oh Taeso kala itu menjadi Ketua jaksa agung mengisi kelasnya. Ia menemuinya setelahnya dan melihat Hayong. 


Kangho pun menjadi anak baru. Sebagai jaksa baru ia sudah bisa mengakses berkas kasus ayahnya. Ada banyak kejanggalan di sana. Ia menemui Mijoo malam harinya dan membahas tentang kesaksian dari jaksa yang merugikan korban. Mijoo pun memberikan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. 






Selanjutnya Kangho menemui Kwak Sangchol, petugas pemadam kebakaran yang sering meriksa fasilitas pemadam di peternakan ayah. Dan memang sebelumnya ia diintimidasi sama pak Song. Bahkan diancam akan rumahnya. Kangho pun mencari tahu segala sesuatu tentang pak Song setelahnya. Ia berusaha untuk menutupinya dari Mijoo. 


Mijoo pulang. saat acara pelantikannya nanti Kangho memutuskan untuk sendiri, tanpa ibunya apalagi Mijoo. Awalnya Mijoo merasa aneh. Kangho menjanjikan untuk merayakannya bersama Mijoo pada malam harinya sebagai gantinya. 


Saat pelantikan, para jaksa yang lain dibantu sama keluarganya saat memakai pakaian jaksa tapi Kangho hanya sendiri. Karena ia adalah lulusan terbaik, ia pun berdiri di depan dan memimpin sumpah jaksa. Teringat apa yang dikatakan Kwak Sangchol kalo ibu sebenarnya ingin ia menjadi pelukis. Dulu ibu bercita-cita sebagai pelukis. Ia mengurungkan niatnya saat orang tuanya meninggal kala ia bersiap masuk universitas seni. 




Saat SMP ibu memergoki Kangho sedang menggambar dan langsung dirobek gitu aja. Saat Kangho memenangkan kompetisi seni dan mendapatkan penghargaan, ibu membakarnya sesampainya ia di rumah. 





Setelah menjadi jaksa, Kangho mendatangi kantor polisi dan meminta catatan investigasi kematian ayah. Di sana ia melihat foto saat di lokasi dan setelah autopsi. Ada bekas paku. Ia lalu menemui polisi yang bertanggung jawab. Ia menjawab dengan berbelit-belit saat Kangho bertanya dan menunjukkan kedua foto itu. Apalagi polisi itu langsung naik jabatan setelah kasusunya ditutup dan membeli tanah juga apartemen. Sebulan lagi ia pensiun. Ia ingin lihat ia pensiun atau dipecat. Polisi itu seperti menyerah dan mengatakan kalo itu sudah 30 tahun yang lalu. Kangho ikut tersulut dan membenarkan. Meski begitu pria itu tetaplah ayahnya. 


Kangho kembali ke kantor kejaksaan dan melihat kembali berkasnya. Teringat apa yang polisi itu katakan kalo ia disuruh sama Oh Taeso dan bukannya pak Song. Selanjutnya Kangho mulai mencari tahu tentang Oh Taeso dan keluarganya. Ia juga meninggalkan Mijoo padahal sangat mencintainya. Kangho menyaksikan pertunjukan balet Hayong, mengikutinya ke rumah sakit karena Hayong mengonsumsi obat kesehatan mental. Ia juga ke klub dan menjebak Hayong dengan laporan palsu. Setelah memberi Hayong obat alami dan tas, mereka pun semakin dekat. 







Sampai saat Kangho menangani kasus Jaemin. ia  berniat untuk mengungkapkan kebenaran tapi atasannya menghalangi. Ia memperingatkan kalo ketua Song mampu melakukan apapun. Ia lalu minta agar kasus itu diserahkan padanya. Setelah mendapatkan kepercayaan dari atasannya, Kangho pun menemui Junggu di rumah tahanan. Ia percaya kalo Junggu nggak membunuh Mijong. Ia akan mencari buktinya dan minta Junggu untuk tetap hidup sampai ia menemukannya. Ia janji akan menyelamatkannya. Karena itulah Junggu nggak membantah saat jaksa Kangho mendakwanya. 


Usai persidangan, atasan Kangho membawanya pada pak Song. Karena sudah menyelamatkan cucunya, Kangho disuruh milih uang apa kekuasaan. Kangho memilih keduanya dan pak Song pun mengabulkannya. Selain itu ia juga diminta untuk menjadi keluarganya. 


Setelah meninggalkan rumah pak Song, Kangho menelpon seseorang. Ia sudah mendapatkan plat mobilnya dan minta rekaman kameranya dipulihkan. 







Hayong membantu Kangho memilih pakaian untuk menemui orang tuanya. Tanpa Hayong ketahui ia memilihkan dasi dari Mijoo. Dan setelah pertemuan itu Kangho merasa sangat gelisah. Oh Taeso menolaknya menjadi menantunya. Ia pun mengabaikan panggilan dari Hayong. Kangho lalu menemui atasannya dan mengetahui tentang Hwang Suhyun. 


Selanjutnya Kangho mendatangi tempat tinggal Hwang Suhyun. Mereka bicara di atap. Pak Song mengirimnya pada Oh Taeso untuk memata-matainya. Setelah hamil ia memutuskan untuk pindah dan menetap di luar negeri. Kangho lalu menyampaikan kalo ia akan menjaga Suhyun dan bayinya. Sebagai gantinya ia meminta dokumen rahasia milik grup Woobyeok. 


Setelah bayinya Hwang Suhyun lahir, Suhyun menyerahkan sample DNA bayinya. Kangho juga mengambil rambut Oh Taeso yang ia dapatkan dari handuk saat di sauna. 




Ketika berendam, Kangho yang telponan sama Hwang Suhyun memberitahu kalo besok ia akan menunjukkan hasil tes DNA itu pada Oh Taeso. Hwang Suhyun berpesan agar Kangho berhati-hati, termasuk orang-orang terdekatnya. 


Malam itu ibu datang membawakannya makanan tapi ia nggak mau menemuinya. 






Kangho menemui pak Song di hari lainnya dan minta agar pak Song menjadikannya putranya secara sah. Ia akan menikah dengan putrinya Oh Taeso, oh Taeso mendapatkannya, pak Song mendapatkan Oh Taeso dan ia mendapatkan seorang ayah. 


Selanjutnya Kangho menemui Hwang Suhyun dan menyuruhnya berkemas. Ia akan menyelundupkannya ke Filipina. Di jalan Kangho memberikan minuman pada Suhyun dan membuatnya tertidur. Setelah sampai ia membangunkannya dan menunjukkan kapalnya sajangnimnya dulu. Sebelum berpisah ia memberikan alamatnya Suhyun nantinya, paspor dan juga biaya hidup. Ia menenangkan kalo setelah rencananya selesai, Hwang Suhyun bisa kembali dan hidup tenang dengan anaknya. 


Setelah Hwang Suhyun pergi, Kangho pun mendorong mobilnya ke laut. ia lalu mengirim fotonya dan mengatakan kalo ia sudah mengurusnya. 





Dan hari itu Kangho menjemput Hayong. Ia menelpon sajangnim restoran tapi nggak dijawab. Sajangnimnya nelpon balik tapi Kangho nggak menjawabnya. 


Sampai di rumah ibu menunjukkan perhiasan yang sudah ia siapkan. Kangho nyuruh Hayong untuk menunggu di luar. Selanjutnya Kangho minta air minum sama ibu. Selagi ibu pergi, kangho meletakkan sesuatu di balik foto keluarga. Baru setelah ibu kembali ia menyampaikan maksudnya untuk diadopsi sama pak Song. 





Ibu nangis baca catatan Kangho. Ibu mengobati kaki Kangho yang memar karena dipukul sama ibu. Ibu melarang Kangho makan banyak karena ibu memakan sisanya. Dan saat kangho mencari sesuatu, ia menemukan lukisannya yang sebelumnya dirobek sama ibu sudah disatuin kembali pakai selotip. 


Dalam perjalanan pulang Kangho merasa sesak. Ia membuang makanan yang ibu bawakan kemudian nangis. 


Ibu nggak ingin Kangho bernasib sama dengan ayah. Ia lalu ke gudang dan memindahkan berkas-berkas Kangho. Sambil nangis ibu meluk Kangho. Karena itulah Kangho memutus hubungan dengannya. Ia  pasti ketakutan dan kesepian sendirian. Semua berkas itu ibu bawa ke peternakan. 







Secara nggak sengaja Samsik menemukan sebuah tas saat ia menjatuhkan obat ayahnya. Ia lalu membawanya untuk dijual. 


Kangho berusaha mencegah saat ibu berniat untuk membakar semua berkasnya. Ibu memperingatkan Kangho kalo itu sangat berbahaya. Ia bisa-bisa berakhir seperti ayah. Ia sempat mengambil kartu identitasnya saat ibu mengambil korek. Akhirnya ibu membakar semuanya. Menurutnya balas dendam yang sebenarnya adalah melupakan semuanya dan hidup dengan baik. 


Seorang nelayan menemukan mayat di laut. Sepertinya itu Hwang Suhyun karena setelahnya kita dikasih lihat tas yang dikenakan Hwang Suhyun malam itu. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)