All content from FOD
Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Besok try out. Hanabi dan Mugi belajar bersama untuk menghadapinya. Bahkan Mugi mengajarkan beberapa hal yang Hanabi nggak pahami.
Selesai belajar Mugi memberitahu kalo ia akan menyatakan setelah try out selesai. Hanabi juga merencanakan hal yang sama. Mugi mengajaknya untuk berangkat barengan.
Mendadak Mugi mengaku takut. Ia bahkan nggak mau mendengar jawabannya. Dia tahu kalo itu percuma. Hanabi menyuruh Mugi untuk menganggapnya sebagai Akane dan berlatih untuk mengatakannya.
Mugi menatap Hanabi dalam lalu menciumnya. Dan setelah selesai mereka malah merasa nggak nyaman. Mugi nggak tahu mulai kapan kalo... . Ia memilih untuk nggak melanjutkannya.
Hanabi mendesaknya untuk mengatakannya. Ia nggak akan tahu kalo Mugi nggak mengatakannya. Dalam hati ia berpikir kalo mungkin saja apa yang Mugi rasakan sama dengan apa yang ia rasakan.
Mugi nggak tahu dari kapan ia mulai menganggap Hanabi sebagai bukan Akane. Hanabi juga merasakan hal yang sama. Tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa mengatakannya dan memilih untuk diam.
Mugi jadi merasa nggak nyaman setelah mengatakannya. Ia merasa kalo mereka harus menerima apapun hasilnya nanti. Hanabi mengiyakan dan memaksakan senyumnya.
Eechan bertemu dengan seorang pria di sebuah tempat makan. Sepertinya mereka sudah kenal lama. Eechan merasa kalo pria itu nggak perlu datang jauh-jauh hanya untuk menemuinya.
Pria itu mengaku sangat merindukan Eechan dan ingin bertemu dengannya. Ia bahkan memuji Eechan yang makin cantik. Ia menanyakan hubungan Eechan dengan orang yang ia sukai? Eechan nggak menjawab. Pria itu menyimpulkan kalo hubungan Eechan dengan orang yang dia sukai nggak berjalan lancar. Kalo gitu sama aku aja.
Eechan memberitahu kalo orang yang ia sukai itu perempuan. Ia nggak akan pernah jatuh cinta padanya. Sepertinya Eechan sengaja mengatakannya agar pria itu menjauhinya. Pria itu menyimpulkan kalo karena orang itu perempuan makanya hubungannya nggak bisa lancar. Eechan menekankan kalo dia membenci laki-laki.
"Kalo aku gimana?"
Eechan nggak menjawab. Ia merasa kalo Eechan melihatnya nggak berdasarkan gender. Ia hanya manusia dan ia masih punya peluang untuk terus dekat dengan Eechan.
Mugi sudah pulang. Hanabi melihat fotonya bersama Kanai. Ia merasa kalo beberapa waktu telah ia lewati dan itu nggak sebentar. Waktu nggak akan bisa diputar kembali. Ia dan Mugi sama-sama memutuskan untuk nggak lari lagi.
**
Hanabi terbangun pada pagi harinya. Ia bermimpi menggenggam tangan seseorang. Dan saat bangun ia bertanya-tanya; tangan siapakah itu?
**
Hari ini cerah. Dan hari ini juga try out dimulai. Hanabi, Mugi, Eechan dan pria yang nembak Eechan kemarin mengerjakan ujian dengan bersungguh-sungguh.
Nggak terasa try out sudah berakhir. Hanabi menghampiri Mugi yang sudah menunggunya. Ia penasaran apa ia akan jadi juara satu? Karena ia telah menjawab semuanya semaksimal mungkin. Mugi merasa kalo Hanabi sudah pasti bisa mengerjakannya meski tanpa belajar.
Eechan muncul dari belakang dan menatap mereka dengan tatapan benci.
Pria yang menyukai Eechan mengajaknya untuk makan karena ia lapar. Eechan menolak. Dia nggak lapar. Ia lalu meninggalkan pria itu begitu saja.
**
Sesampainya di kamar Eechan langsung menjatuhkan diri di tempat tidur sambil menangis. Ia mengambil ponselnya dan melihat wallpapernya yang adalah fotonya bersama dengan Hanabi.
Hanabi sendiri masih bersama dengan Mugi. Mereka sama-sama terdiam. Hanabi berbasa-basi menyinggung hari natal yang berlalu begitu saja karena mereka sibuk belajar. Sekarang hampir tahun baru. Mereka akan sibuk dengan kuliah. Apa mereka akan sibuk belajar lagi?
Mugi tahu kalo Hanabi merasa gugup dan melarangnya untuk memaksakan diri bicara. Hanabi bangkit. Ia menyemangati diri sendiri dan Mugi untuk mengungkapkan perasaan masing-masing.
Mugi meralat. Lebih tepatnya nembak terus ditolak. Ia lalu bangkit dan menghampiri Hanabi. Ia meminta maaf atas keterusterangannya. Menurutnya akan lebih baik kalo mereka melakukannya bersama-sama. Hanabi membenarkan.
Mugi menarik Hanabi lalu memeluknya. Mugi mengajak Hanabi untuk ketemuan lagi di sana jam 20.00. Sesaat kemudian ia melepaskan pelukannya dan menatap Hanabi dalam. Hanabi sendiri nggak berani menatap wajah Mugi.
Mugi mendekat. Ia menggoda Hanabi yang seperti berharap ia menciumnya. Hanabi membantahnya. Ih, Mugi malah melakukan hal lain lagi yang membuat pipi Hanabi menjadi merah.
Hanabi memintanya untuk berhenti. Mugi menurut. Ia lalu pamit dan pergi. Hanabi merasa nggak habis pikir. Ia berdebar karena Mugi? Anehnya ia sama sekali nggak membencinya. Apa ia bisa melangkah maju?
Hanabi dan Mugi sama-sama menunggu di tempat yang telah dijanjikan. Dan setelah menunggu lama akhirnya Akane datang. Mugi meminta maaf karena meminta Bu guru untuk bertemu di sana.
Akane nggak mempermasalahkan karena itu untuk muridnya yang paling istimewa. Ia menyinggung tentang try out dan menanyakan apa Mugi bisa mengerjakannya? Mugi mengiyakan. Dalam hati ia meyakini kalo sebentar lagi ia akan ditolak.
**
Hanabi malah masih menunggu.
**
Mugi dan Akane menikmati minuman mereka. Akane tiba-tiba meraih tangan Mugi dan merasa kalo tangannya lebih dan indah. Ia yakin kalo Mugi pasti jadi idolanya para gadis.
Mugi berpikir kalo Akane memang menyukai pria yang punya daya tarik tinggi. Akane menyukai yang seukuran sedang ia menyukai yang lebih tua.
Akane berniat memberinya krim tangan. Saat itulah Migu memberitahukan perasaannya kalo ia menyukai Bu Akane. Akane mengaku mengetahuinya. Ia juga menyukai Mugi.
Mugi serasa nggak percaya bahkan mengira kalo Akane berbohong. Ia sendiri merasa kalo Akane adalah sosok yang selalu ia kagumi dan kasihi. Cintanya hanya berjalan satu arah. Ia nggak akan bisa mendapatkannya.
Akane menekankan kalo dia nggak bohong. Ia sendiri juga selalu...
Sementara itu Kanai belum juga menemui Hanabi. Hanabi teringat janji mereka dulu untuk selalu menemani tiap salah satu dari mereka merasa kesepian. Dan saat Kanai makan bersama keluarganya, saat mereka belajar bersama. Semua kenangan itu adalah harta karun baginya dan ia akan menjaganya dengan baik-baik.
Dan saat Kanai memberitahu kalo April nanti ia akan mulai mengajar. Hanabi mengucapkan selamat karena impiannya telah menjadi kenyataan.
Dan secara tiba-tiba Kanai menggenggam tangannya dan berjalan bersamanya. Hanabi mengingatkan kalo mereka ada di lingkungan sekolah tapi Kanai nggak peduli. Cuman buat hari ini aja.
Hanabi merasa bisa menjalani hidup kalo saja Kanai mengingat satu saja dari semua kenangan itu. Karena nggak ada orang yang seperti kakak.
Dan tiba-tiba Kanai datang. Ia mengajak Hanabi untuk pulang dan bicara di rumah karena di luar dingin. Hanabi menolak. Kakak nggak tahu apa yang ingin ia bicarakan.
Kakak pikir Hanabi ingin membicarakan perihal masa depannya. Hanabi membantah. Ia akhirnya mengakui kalo ia pernah menyukai Kanai. Kanai berpikir kalo kalimat Hanabi adalah bentuk lampau.
Hanabi melanjutkan kalo sampai sekarang dia juga masih menyukai kakak. Mendadak ekspresi Kanai berubah serius. Hanabi nggak bisa bilang apa-apa lagi. Dia hanya bisa menangis.
Kakak lalu menghampirinya dan memeluknya. Hanabi menyukai sifat Kanai, suaranya, wajahnya dan caranya memenangkannya. Hanabi tahu kalo yang membuatnya gemetar adalah karena ia bukanlah orang yang Kanai sukai. Dan itu adalah pelukan pertama dan terakhir dari kakak. Dan itu juga adalah tanda bahwa cinta bertepuk sebelah tangannya telah berakhir.
Mereka lalu berjalan pulang bersama dengan posisi saling berjauhan sehingga nggak bisa gandengan tangan seperti yang selalu Hanabi bayangkan.
Sesampainya di depan rumah Hanabi, Kanai menyuruhnya untuk beristirahat. Ia mengucapkan selamat malam lalu pamit. Hanabi sendiri senang diperlakukan seperti itu meski ia tahu kalo Kanai nggak mencintainya tapi itu nggak masalah. Justru itu akan membuatnya bisa melangkah maju.
Hanabi lalu kembali ke tempat janjian dengan Mugi. Ia teringat semua yang ia lewati bersama dengan Mugi lalu meyakinkan diri sendiri kalo ia pasti bisa melewati semuanya karena ia nggak sendiri. Hampir jam 20.00.
Lah, Mugi malah lagi bercinta dengan Akane. Untuk sesaat ia teringat pada janjinya terhadap Hanabi yang nggak akan membiarkannya sendiri. Tapi pada akhirnya ia lebih memilih Akane.
Dan Hanabi terus menunggu sampai jam 22.00.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊