All content from MBS
Ringkas drama sebelumnya
Tuan Oya menunjukkan sebuah rumah pada Yuri. Ia membawanya masuk dan memberikan kuncinya paada Yuri. Rumah itu ia siapkan untuk Yuri. Sebisa mungkin ia akan selalu pulang. Itu adalah rumah untuk mereka menghabiskan waktu. Yuri tersenyum lalu memeluk Tuan Oya.
Selanjutnya Tuan Oya menariknya ke kamar. Ia menyiapkan makanan dan menuangkan minuman untuk Yuri. Yuri khawatir karena Tuan Oya akan bekerja, nggak papa ia minum? Tuan Oya menenangkan kalo ia akan menginap malam ini. Yuri semakin heran, kenapa tiba-tiba? Tuan Oya mengingatkan saat mereka berpisah sebelumnya. Ia nggak menjawab telponnya dan nggak menemuinya. Ia takut Yuri akan meninggalkannya. Yuri tersenyum melihat Tuan Oya yang berpikir kalo ia akan pergi. Ia merasa kalo Tuan Oya imut.
Tuan Oya menggendong Yuri dan membawanya ke tempat tidur untuk membuktikan apa ia imut apa enggak. Seperti biasa Tuan Oya menciumnya. Ih belum apa-apa Tuan Oya sudah tertidur. Yuri membelai rambutnya. Tuan Oya kekurangan waktu tidurnya saat bekerja dan segera menemuinya setelah selesai. Ia memahami bersama dengan Tuan Oya, hidupnya berdampingan dengan kematian. Ia berjanji nggak akan meninggalkannya. Ingat akan saat Tuan Oya meninggalkannya. Ia bertekad untuk menjadi wanita yang tangguh agar nggak membuat Tuan Oya mengkhawatirkannya.
Yuri akhirnya tertidur dan Tuan Oya sudah bangun. Ia membelai rambut Yuri dan mengatakan kalo ia nggak akan pernah meninggalkannya.
Paginya Tuan Oya mengajak Yuri untuk pergi. Di depan ada banyak anak buahnya. Tuan Oya bilang ke mereka untuk nggak memberikan belas kasih kalo mereka muncul lagi. Selanjutnya Tuan Oya mengulurkan tangannya dan meminta Yuri untuk datang padanya. Yuri berusaha untuk tenang. Kalo ia gugup maka Tuan Oya akan khawatir padanya. Iapun menghampiri Tuan Oya dan memberikan tangannya.
Tuan Oya membawa Yuri ke senuah restoran. Ada banyak makanan di meja dan Tuan Oya juga memesan anggur. Nggak seperti biasanya Yuri hanya bilang selamat makan. Tuan Oya sampai merasa kalo suasananya kayak beda. Yuri ingin menjadi wanita yang pantas untuk Tuan Oya makanya ia mencoba untuk tenang di depan umum.
Hal itu malah membuat Tuan Oya semakin menyukainya. Ia mendekat dan mencium Yuri. Pelayan restoran kembali untuk menuangkan minuman. Mereka kaget lihat hal yang nggak seharusnya. Tuan Oya nyuruh mereka untuk melakukan tugas mereka sementara ia melanjutkan ciumannya. Pelayan tadi menuangkan minuman dan tanpa sengaja menumpahkannya di pakaian Yuri. Mereka meminta maaf dan membawa Yuri ke toilet untuk dibersihkan.
Setelah selesai membersihkan pakaian Yuri, pelayan itu mendadak membekap mulut Yuri. Yuri berusaha untuk melawan dan sempat memanggil Tuan Oya sebelum akhirnya pingsan. Tuan Oya merasa gelisah dan akhirnya menyusul Yuri. Tepat saat itu Yuri sudah nggak sadarkan diri dan dibawa sama dua pelayan yang ternyata adalah anak buah dari Semirio.
Anak buah Tuan Oya mengangkat senjatanya, siap untuk menembak. Tuan Oya melarang karena mereka mengancam akan melukai wajah Yuri dengan pisau. Yuri dibawa ke depan. ia didudukkan di sebuah kursi dengan 3 senjata diarahkan padanya, siap untuk menembak kepalanya kapanpun. Saat itulah Semirio muncul. Ia menertawakan wajah Tuan Oya yang penuh dengan kemarahan. Dan ia ingin selalu melihatnya.
Tuan Oya menanyakan alasannya. Semirio mengungkit kalo sebelumnya ia mengirim anak buahnya untuk menjemputnya. Ia menarik anak buahnya tersebut lalu menembaknya. Mendadak Semirio marah. Tuan Oya adalah satu-satunya alasannya datang jauh-jauh ke Jepang. Ia mengundangnya tapi Tuan Oya menolak datang. Ia mengangkat senjatanya lagi lalu menembak gelas jauh di belakang Tuan Oya.
Setelahnya Semirio menghampiri Yuri dan mencium pipinya. Tuan Oya sudah mau ngamuk tapi nggak bisa apa-apa saat Semirio menodongkan senjata ke kepala Yuri. Ia lalu membawa Yuri pergi dan akan mengundang Tuan Oya nanti saat undangannya siap.
Anak buah tuan Oya mengeluhkan sikap tuan Oya tadi. Tapi keyakinan Tuan Oya yang nggak mau menyakiti wanita yang membuatnya diam. Ia yang menahan marah meninju sebuah lukisan. Ia akan membalas dendam.
Yuri tersadar saat Semirio mendekat. Ia kehilangan antingnya. Semirio adalah bos di sana. Yuri lalu teringat anak buah yang mendatangi Tuan Oya sebelumnya. Ia lalu menanyakan Tuan Oya. Saat tahu kalo Tuan Oya nggak ikut ditangkap ia pun merasa lega. Semirio mendekat dan mengatakan kalo mulai sekarang Yuri adalah miliknya. Ia mengangkat tangannya dan menunjukkan kalo jari tengahnya nggak memiliki cincin. Itu adalah tempat untuk Yuri. Ia menggenggam gelasnya dengan erat sampai membuatnya pecah. Ia nggak suka Yuri menyebut pria lain. Ia akan menyiksanya.
Semirio mengeluarkan senjatanya. Ia menanyakan siapa yang Yuri ingin ia bunuh? Musuh atau kenalannya? Yuri merasa mual tapi ia berusaha untuk menahannya. Dua wanita Semirio mengejek Yuri yang masih anak-anak. Semirio juga merasa kalo Yuri cantik tapi masih kuncup. Ia mendekat dan bilangnya mau mengajarinya. Pertama-tama ia nyuruh Yuri untuk mencium tempatnya. Yuri malah menggigitnya dan membuat Semirio marah. Apalagi saat Yuri bilang kalo nggak boleh ada yang menyentuhnya selain tuan Oya. Semirio pun memaksa Yuri untuk melakukannya.
Yuri berusaha sekuat tenaga untuk mendorongnya tapi nggak bisa. Sampai pintu terbuka dan Tuan Oya muncul dari baliknya dengan membawa sebotol minuman dan dua gelas. Ia datang memenuhi keinginannya Semirio.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊