Postingan Terbaru

Jumat, 09 Juni 2023

Sinopsis The Good Bad Mother Episode 3

All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Kangho akhirnya bisa dikeluarkan dari mobil. Ia berakhir di rumah sakit. Ibu datang dan syok melihat keadaaannya. Apalagi setelah dengar penjelasan dari dokter kalo meski Kangho bisa siuman, ia nggak akan bisa kembali seperti semula. Di luar keluarga pasien lain nyuruh ibu untuk makan. Ibu lain bilang kalo putranya hampir mati jadi nggak nafsu makan. Ibu dengan yakinnya bilang kalo putranya nggak akan mati. Ia nggak akan membiarkannya mati. 


Pak Song sedang menonton pertandingan bisbol. Anak buahnya memberitahu tentang kecelakaan Kangho. Ia lalu ke rumah sakit dan melihat keadaan Kangho. Sampai sekarang anak buahnya belum bisa menemukan pelakunya. Truknya nggak terdaftar dan nggak ada sidik jari di sana. Pak Song menanyakan putrinya Oh Taeso. 




Oh Taeso ke rumah sakit menemui Hayong. Kangho nggak ada harapan dan ia memuji apa yang Hayong lakukan. Ternyata kecelakaan Kangho sudah direncanakan sama Oh Taeso dan dilakukan juga sama Hayong. Ia memasukkan obat ke minuman Kangho dan membuatnya tertidur. Truk lalu menabrak mobilnya saat Hayong mengambil syal yang sengaja ia jatuhkan. 


Pak Song menelpon Oh Taeso dan memberitahu kalo Kangho nggak parah. Ia nyuruh anak buahnya untuk segera mencari pelakunya. 




Ibu Kangho menelpon pak lurah dan memberitahu kalo Kangho nggak papa, hanya patah kaki. Pak lurah lalu ngasih tahu warga yang lain. Kebetulan mereka sedang berkumpul di tempatnya orang tua Samsik. Mereka lalu membicarakan Kangho dan bagaimana ia memperlakukan ibunya selama ini. Ayahnya Samsik malah membandingkannya dengan Samsik. Ibu Samsik tersinggung dan mereka pun bertengkar. Bu lurah datang dan mengejek mie buatan ibu Samsik. Ibu Samsik marah dan mengambil semuanya. Yejin sama Seojin sampai bingung lihat para orang dewasa bertengkar mulu. 


Mijo sedang di salon. Pelanggannya membicarakan tentang orang mencurigakan yang mengincar para wanita. Tepat saat itu di luar ada orang mencurigakan yang mengawasi Mijoo. Orang itu langsung pergi saat Mijoo melihatnya. 


Ibu harus mengurus Kangho sendiri karena mereka berada di bangsal umum. Ibu mau menelpon Hayong tapi nggak tersambung. Ia mau menanyakan alamatnya ke pihak rumah sakit tapi nggak dikasih. 






Mijoo melakukan panggilan video dengan anak-anaknya setelah menutup salon. Mereka cerita kalo mereka belajar bahasa Inggris sama bu lurah. Ih kok kata-katanya serem. Secara nggak sengaja Yejin melihat orang di belakang Mijoo. Mijoo menyudahi telponnya dan pergi berlari. Orang itu mengikuti. Mijoo panik dan melemparinya dengan sampah. Ternyata dia adalah Samsik yang baru aja bebas. 


Mereka bicara di tempatnya Mijoo. Karena bajunya Samsik kotor jadi Mijoo meminjaminya baju. Lah kok pakai rok??? Belakang kepalanya juga terluka dipukul sama Mijoo. Samsik menemukan Mijoo karena ingat kalo dulu Mijoo pernah bilang ingin membuka salon kuku. Dan ternyata namanya Kuku & Kuku. Mijoo meminta maaf karena nggak pernah mengunjungi Samsik. Padahal ia hanya dimanfaatkan. Samsik juga menyesali membiarkan Mijoo dimanfaatkan orang. Mijoo terdiam. 


Sebelum pergi Samsik memberikan sesuatu pada Mijoo. Ia nggak akan mencuri lagi. Satu-satunya yang akan ia curi adalah hatinya Mijoo. Mijoo mengiyakan dan nyuruh Samsik segera pergi. Samsik berpikir kalo Mijoo masih menyukai Kangho, padahal ia lebih tampan. Mijoo mengiyakan dan menyuruhnya segera pergi. 




Ibunya Samsik menandai kalender kalo besok Samsik akan bebas. Jadi sebelumnya Samsik memberikan cincin dengan batu besar ke ibu karena ia baru gajian. Polisi lalu datang karena itu adalah cincin curian. Ibu dan ayah menjemput Samsik dengan membawa tahu. Anehnya Samsik nggak ada. Padahal ibu sudah membayar biaya bebas sebesar 5 juta. Ayah mengeluhkan apa yang ibu lakukan karena biaya bebas itu nggak ada. Ternyata Samsik sudah bebas sepekan yang lalu. Ia mencuri handuk, sabun dan pasta gigi di penjara. Ih yang dikasih ke Mijoo???






Ibu terus merawat Kangsi sambil mengajaknya bicara. Ia ngasih tahu keluarga yang menjaga pasien di sebelah kalo Kangho adalah jaksa di Seoul. Lah mereka malah berdatangan minta konsultasi. Ibu menunjukkan ke Kangho kalo mereka semua menunggunya bangun. 


Bulan demi bulan berlalu. Kangho sudah lebih baik. Tubuhnya nggak dipasang alat lagi. Dan hari itu ibu melihat Kangho membuka matanya. Ibu senang bukan main dan memanggil dokter. Ia memberitahu Kangho kalo ia ibunya. Ingat? Kangho ketakutan dan nangis. Ibu lalu mendengarkan keterangan dokter seputar kesehatan Kangho. Ia bisa pulih setelah menjalani rehabilitasi. Dan terkait otaknya yang terluka menyebabkan amnesia mundur. Ingatannya akan kembali ke usia 7 tahun, jauh sebelum mengalami kecelakaan. 


Kangho akhirnya diijinkan pulang. Ibu minta petugas ambulan untuk nggak menyalakan sirine. Dua anak buah pak Song diam-diam mengikuti ibu. 




Ibu ke peternakan. Sudah ada pekerja asing di sana. Namanya Andrea. Pak lurah dan ayahnya Samsik yang merekrutnya. Ia seorang mahasiswa dan ayahnya punya peternakan babi di Kanada. Pak lurah menanyakan kondisi Kangho dan menasehati agar ibu tetap di sisi Kangho sampai ia menikah. 


Setelahnya ibu Kangho ke perkebunan kentang dan menemui ibunya Samsik dan ibunya Mijoo. Ia memberikan sejumlah uang ke mereka karena telah merawat kebunnya. Mereka juga menanyakan Kangho dan ibu bilang Kangho sudah membaik. 






Di rumah ibu menyiapkan makanan untuk Kangho. Ia menunjukkan foto-foto Kangho selama ini. Saat ibu menyuai Kangho, Kangho memalingkan wajahnya dan menutup mulutnya rapat-rapat. Akhirnya ibu menyerah. 


Ibunya Samsik datang bersama ibunya Mijoo. Mereka membawakannya makanan. Melihat ada alat makan baru di belakang ibu, mereka pun berpikir kalo ibu ada tamu. Ibu bilang enggak tapi mereka tentu nggak percaya dan menerobos masuk. Mereka pun melihat kondisi Kangho yang nggak seperti yang ibu bilang. 


Ibu nangis. Itu adalah hukuman dari dosa yang ia lakukan. Saat lihat orang lain mengalaminya ia berharap mati aja ketimbang hidup seperti itu. Tapi saat mengalaminya sendiri ibu nggak bisa. Ia bersyukur Kangho masih hidup. Ibu Mijoo mendekat dan memeluk ibu.  




Ibunya Samsik ngasih tahu suaminya dan berpesan agar ia nggak ngasih tahu orang-orang di pencanaian. Ayahnya Samsik mengiyakan dan sesumbar kalo ia itu nggak kayak ibu yang gampang banget buka mulut. Kenyataannya ayahnya Samsik ngasih tahu semua orang di pencanaian. Ibunya Mijoo juga membicarakan hal yang sama saat telponan. padahal cucu-cucunya ada di belakang dan mengulangi apa yang dikatakannya. Bu Lurah lewat dan mendengarnya. Malamnya bu Lurah ngasih tahu pak Lurah saat yoga bersama. Inilah hebatnya kalimat "Sst jangan bilang siapa-siapa"




Ibu bicara dengan fotonya ayah kalo ia nggak akan menyerah. Ia akan merawat Kangho sampai seperti semula. Tahun depan ia 8 tahun dan tahun berikutnya 9 tahun. Ia hanya perlu mulai lagi dari awal. Ibu pun merawat Kangho sambil menjalankan peternakannya. ia ke dukun, ke gereja dan ke kuil untuk berdoa agar Kangho bisa berjalan lagi. 


Kangho nggak mau makan. Ibu membujuknya dengan berbagai makanan tapi nggak ada yang membuat Kangho mau makan. Saat ibu menjejalkan makanan ke mulut Kangho, terus dilepehin gitu aja. Para warga meletakkan makanan di depan rumah. Pak Lurah datang bersama dengan ayahnya Samsik. Mereka membawakan minuman, buku dan film yang bisa membantu ibu dan Kangho. Ibu nangis. Ia nggak mau bergantung terus sama mereka. Pak lurah ngasih tahu kalo seorang ibu bisa menggantikan semua orang di dunia ini tapi nggak ada satupun orang di dunia ini yang bisa menggantikan ibu. 






Ibu membuka barang-barang lama Kangho dan menggantungnya di hadapan Kangho. Ia memberitahu kenangan-kenangan di baliknya. Kangho memejamkan matanya. Ibu memanggil-manggilnya tapi Kangho nggak merespon. Ibu panik dan memanggil dokter. Kata dokter Kangho merasa frustasi dan ingin mati. Ibu nggak percaya. Apa anak 7 tahun bisa punya keinginan untuk mati? 


Setelahnya ibu yang kesal dengan yang Kangho lakukan memaksanya untuk makan dan menjejalkan makanan ke mulutnya. Kangho tetap nggak mau makan. "Kalo kenyang akan mengantuk, kalo mengantuk nggak bisa belajar". Ibu nangis dengarnya. Ia lalu bilang ke Kangho kalo ia boleh mengantuk, ia nggak harus belajar sekarang. Barulah setelahnya Kangho mau makan sesuap. 




Pak So dan pak Cha ke tempatnya Yang Guman, orang yang mengendarai truk. Sayang sampai di sana orangnya sudah meninggal bunuh diri. Mereka lalu melaporkannya ke pak Song dan disuruh mencari istri dan anaknya. Oh Taeso juga nyurh hal yang sama sama asistennya. Hayong ngamuk lihat syalnya di kamar. Ia mengguntingnya dan ibunya menenangkannya. Oh Taeso masuk dan memarahi ibu Hayong seraya nyuruh agar semua perabotan dan barang-barangnya Hayong diganti. Ia lalu memeluk Hayong dan menenangkan kalo nggak akan ada yang terjadi pada mereka. 







Ibu memijat tangan Kangho dan menyemangatinya. Ia menunjukkan di tv orang yang sebelumnya kayak Kangho tapi setelah menjalani rehabilitasi ia bisa kembali seperti semula. Kangho terus melihat mainannya. Ibu meletakkan robot di depan Kangho lalu keluar untuk menjawab telpon. Kangho masih belum bisa direhabilitasi karena belum ada kamar. Dan saat ibu kembali untuk membawakan makanan untuk Kangho, robot yang tadinya ada di depan Kangho sekarang sudah jatuh di lantai. Ibu lalu meletakkannya kembali di depan Kangho dan menyuruhnya untuk melakukannya lagi. Kangho berusaha sekuat tenaga tapi susah. Ia lalu minta makan sama ibu. 


Mijoo nggak bisa menghubungi rekannya. Sampai di salon para pelanggan mengeluhkan uang mereka yang dibawa kabur. Salon juga sudah dijual ke orang lain. mereka menuntut Mijoo untuk mengembalikan uang mereka. Mijoo menelpon rekannya lagi tapi nomornya malah sudah nggak terdaftar. 


Seekor anak babi melompati pagar untuk mendapatkan makanannya. Sepertinya ia sangat lapar makanya sampai bisa melakukannya. Ibu melakukan hal yang sama agar Kangho bisa menggerakkan tangannya. Ia memberikan makanan di depan Kangho dan menyuruhnya makan sendiri. Karena Kangho nggak bisa menggerakkan tangannya untuk menjangkau makanan, ia pun nggak makan selama beberapa kali. Ibu juga membawa Kangho untuk menjalani rehabilitasi dan mengulanginya di rumah. Ibu terus melakukannya sambil pengawasi peternakan babinya. Dan sore itu saat ia pulang dari peternakan ia melihat Kangho makan sendiri. Ibu tersenyum sampai keluar air mata lihat anaknya berhasil menggerakkan tangannya. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊