Sinopsis Koi to Dangan Episode 9

Anysti
0

All content from MBS











Ringkas drama sebelumnya


Semirio ingin melihat Tuan Oya marah karena ia sudah menculik pacarnya. Tuan Oya menanggapinya dengan tenang sambil meletakkan gelas dan minumannya. Ia meminta maaf karena nggak bisa menunjukkannya. Semirio mengarahkan senjatanya ke atas dan menembak. Ia nggak habis pikir dengan Tuan Oya yang malah mengajaknya minum. Ia merencanakan sesuatu yang lain dan menunjukkan luka dari gigitan Yuri. Bukti kalo mereka sepasang kekasih. 


Tuan Oya mendekat meski Semirio terus menembak. Akhirnya pelurunya habis. Tuan Oya menghampiri Yuri. Ia membenarkan kalo Yuri adalah wanita yang berkharisma. Wajar ia terg*la-g*la. Tapi ia nggak akan pernah melepaskannya. Tuan Oya melepaskan jasnya dan memberikannya pada Yuri. Ia meriksa apa Yuri terluka? Ia pun menemukan tanda merah di leher Yuri. Nggak mau terus mengingatnya ia pun menimpanya dengan kenangan yang lebih menyakitkan. 


Semirio makin kesal lihatnya dan menyebut Tuan Oya anak manja. Ia nggak mau melihatnya sebagai pria dan ingin mengakhirinya. Ia mengeluarkan sebuah pisau. Nggak tahu siapa tujuannya tapi pada akhirnya orang yang ia tusuk adalah Tuan Oya. Yuri syok tapi tuan Oya tetap tenang. Ia meminta Semirio untuk nggak terlalu terburu-buru dan mengajaknya untuk bersulang dengan wiski tahun kelahirannya. 


Tuan Oya nyuruh Yuri untuk pulang. Ia menarik pisau itu lalu melemparkannya. Yuri terdiam melihatnya. Bukan sekali ini saja ia mengalaminya. Akhirnya ia setuju untuk pulang. Tuan Oya mengatakan kalo ia mencintai Yuri dan Yuri membalasnya dengan kalimat yang sama. Tuan Oya lalu memeluk Yuri dan membisikkan sesuatu. 


"Kalo aku masih hidup, padamulah pertama kali aku pulang"




Yuri pun pamit. Setelahnya Tuan Oya mengambil minumannya. Semirio mengangkat gelasnya dan nyuruh Tuan Oya untuk menuangkan minumannya. Bukannya menuangkannya ke gelas, tuan Oya malah menyiramkannya ke kepala Semirio dan menyuruhnya untuk mandi sambil meminumnya. Selanjutnya ia mendorong kepala Semirio ke meja dan menusuk jarinya dengan pisau. Itu karena ia telah menghina grupnya dan menculik wanitanya. 


Anak buah tuan Oya masuk dan berhadapan dengan anak buah Semirio. Dari luar Yuri mendengar suara letusa senjata tapi ia tetap melanjutkan langkahnya. Sesampainya di rumah ia langsung ke kamar dan tidur. 






Hari berikutnya Yuri membersihkan rumah dan berolahraga agar ia nggak terus memikirkan Tuan Oya dan minum. Mendadak ia mendengar pintu pagar berderit. Ia bergegas keluar karena berpikir Tuan Oya pulang. Tahunya hanya angin. Yuri merawat dirinya dan memasak untuk diri sendiri. Teringat saat tuan Oya memijat kakinya karena ia nggak pernah meminta apapun. Yuri pun mengatakan kalo ia ingin selalu tuan Oya. 


Malamnya saat tidur Yuri melihat Tuan Oya datang. Ia bangun dan Tuan Oya pun menghampirinya dan menciumnya. Tapi saat ia membuka mata, ia nggak ada. Yuri memikirkan apa yang selalu Tuan Oya katakan, kalo aku masih hidup. Selama ini dunia tuan Oya memang sangat dekat dengan kematian. Ia nggak mau terus menunggunya. 








Yuri pun ganti baju dan berniat melanjutkan hidupnya. Tuan Oya bisa datang kapanpun ia mau. Tapi gimana kalo Tuan Oya nggak pulang? Apa yang akan terjadi dengan dirinya? Yuri meneguhkan hatinya kalo ia nggak mau menyerah. Satu-satunya orang yang bisa menyentuhnya adalah Tuan Oya, orang yang ia cintai. Tanpa sadar Yuri tertidur. Ia terbangun dan menyadari kalo ia belum membersihkan wajahnya. Padahal Tuan Oya sangat menyukai wajahnya yang kenyal. 


Tahu-tahu ia melihat ada banyak hadiah di meja dan tuan Oya sedang menatapnya. Yuri mengucapkan selamat datang kemudian berlari dalam pelukannya. Sebenarnya Yuri nggak ingin nangis tapi ia nggak bisa menahan air matanya. Ia bersyukur Tuan Oya masih hidup. Tuan Oya melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Yuri. Berapa kali lagi Yuri akan membuatnya jatuh cinta? Tuan Oya lalu mencium Yuri. Dan mereka pun melakukannya. 









Setelahnya Yuri terbangun di pangkuan Tuan Oya.Tuan Oya memberitahu kalo ia menemukan anting-antingnya. Yuri bersyukur. Ia pikir antingnya nggak akan kembali karena ada pada bos mafia. Ia lalu menanyakan apa yang terjadi dengan bos mafia itu? Suasana mendadak jadi aneh. Dengan wajah dinginnya Tuan Oya bertanya apa Yuri beneran ingin mendengarnya? 


Tuan Oya mendekat dan memberitahu kalo ia nggak membunuhnya. Ia lalu memasangkan anting Yuri. Tapi apa yang terjadi kalo ia membuatnya marah? Itu akan menjadi contoh dunia bawah. Yuri merasa kalo Tuan Oya sangat menyeramkan. Tuan Oya malah menganggapnya sebagai pujian. Ia lalu memasangkan anting Yuri yang sebelah dan memintanya untuk melupakannya. Setelahnya Tuan Oya memeluk Yuri dan minta agar Yuri nggak memikirkan hal lain lagi. 


Saat Tuan Oya memasangkan anting yang sebelah kayak ada bekas luka di jari tengah tuan Oya. Kok aku mikirnya itu bukan tuan Oya ya... Apa itu Semirio? Secara terakhir kalo Tuan Oya menusukkan pisau ke jarinya Semirio...


T A M A T

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)