Sinopsis The Real Has Come Episode 24

Anysti
0

All content from KBS2








Ringkas drama sebelumnya


Taegyong melihat Junha ada di ruangannya. Ia yang nggak ingin mereka ketemu nyuruh Yeondoo untuk pulang karena ia ada pasien darurat. Junha datang dan mengklaim kalo bayi yang ada di kandungan Yeondoo adalah bayinya. Mereka masih bersama kala itu. Taegyong hanya tertawa mendengarnya. Kalo itu adalah bayinya kenapa mereka menikah? Ia menekankan kalo sekarang Yeondoo adalah istrinya. Kalo Junha ngomong aneh-aneh lagi maka ia nggak akan membiarkannya. 


Yeondoo mengirim pesan kalo ia sudah sampai. Taegyong yang tadi mengusir Junha kembali menahannya dengan menawarinya teh. Ia lalu keluar dan memasukkan Yeondoo ke ruangan Hyunwu. Junha mau pergi. Ia nggak mau minum teh sama Taegyong. Setelah Junha pergi, Taegyong kembali membawa Yeondoo ke ruangannya dan memeluknya. Ia mengeluhkan yeondoo yang tetap datang saat ia menyuruhnya pulang. Yeondoo mengatakan kalo ia sudah dekat. Ia juga ingin bertemu dengan Taegyong. Taegyong tersenyum. Ia mengajak Yeondoo untuk pulang bersama setelah melakukan pemeriksaan. 




Soojung memikirkan permintaan Chunmyung tentang memiliki bayi dari donor sperma. Ayahnya mengirim pesan video. Kakaknya memiliki bayi laki-laki. Chunmyung datang dan ikut melihat. Ia kecewa karena Soojung nggak ngasih tahu kalo kakaknya hamil. Ia keluar dan mau minum tapi nggak jadi. Ia lalu menelpon mertuanya dan mengucapkan selamat. Ayah mengatakan kalo ia nggak mengabari Chunmyung karena dilarang sama Soojung. Habis itu ayah malah meminta Chunmyung dan Soojung untuk segera memiliki anak. 


Mendadak Soojung datang dan merebut ponsel Chunmyung. Ia minta ayahnya untuk nggak menyudutkan Chunmyung. Mereka akan punya anak saat waktunya tiba. Chunmyung menyusul Soojung ke kamar. Ia memberitahu kalo ia ingin punya anak bukan karena ayah ataupun nenek. Ia ingin merasakan apa yang orang lain rasakan. Hamil selama 9 bulan, kemana-mana mencarikan makanan yang Soojung inginkan dan dijambak rambutnya saat Soojung melahirkan. Nggak masalah kalo anak itu hanya setengah dari mereka. Soojung tetap pada pendiriannya. Ia ingin punya anak dari Chunmyung dan bukannya orang lain. 




Taegyong dan Yeondoo sampai rumah. Yeondoo mengaku selalu gugup setiap kalo periksa kehamilan. Taegyong pikir itu wajar karena melibatkan Jjinja. Dan tentang Taegyong yang menyuruhnya pulang padahal sudah hampir sampai, Taegyong beralasan kalo ada pasien yang agak g*la. Taegyong juga memastikan kalo Yeondoo nggak menerima telpon atau pesan aneh belakangan. 


Sejin masih memikirkan siapa yang mengirim surat peringatan ke ayah. Ayah menyuruhnya untuk pulang dulu sementara ia masih mau menemui seseorang. Orang yang dimaksud adalah pak Jang, ayahnya Sejin. Ayah menunjukkan surat peringatan pada pak Jang dan menanyakan apa ada orang yang memusuhi Sejin? Ayah nggak tahu pasti karena setelah perceraian mereka nggak berhubungan lagi. Selain itu ayah juga menyinggung Sejin yang masih mengharapkan Taegyong. Ia akan mengeluarkan Sejin dari kantor kalo ia berusaha untuk memisahkan Taegyong dan Yeondoo. 




Ibu menulis janjinya kalo terpilih menjadi Presiden sekolah nanti. Lah malah memikirkan pak Jang. Pak Jang pulang dan meminta selimut kotor. Ia ingin mencuci. Karena semua selimut sudah dicuci, pak Jang lalu ke kamarnya. Ibu masuk dan memberinya air dingin. Ia minta pak Jang untuk menceritakan kegelisahan hatinya padanya. Pak Jang pun menceritakan semuanya. Ternyata ia lah yang mengirimkan surat itu dengan harapan bisa menghentikan Sejin menipu semua orang. 







Saat sarapan, Yeondoo memberikan lauk ke Taegyong. Ia juga merapikan dasi Taegyong. Taegyong membalasnya dengan merapikan rambut Yeondoo. Yang kiri. Ih yang kanan juga. Ibu menarik baju Taegyong. Ayah mengingatkan kalo ada ia juga di meja makan. Soojung dan yang lain sampai terdiam lihat mereka mesra-mesraan mulu padahal Yeondoo sedang hamil. Yumyung sampai nyuruh mereka untuk makan di paviliun biar bisa mesra-mesraan sepuasnya. Nenek menyudahi dan nyuruh semuanya untuk segera berangkat kerja. Ia lalu mengedipkan mata ke Yeondoo. Lah Yeondoo malah nggak paham. 


Setelah semua orang pergi, Yeondoo membawa nenek ke paviliun untuk belajar. Nenek nggak mau belajar dan minta yeondoo untuk membantunya menjadi presiden sekolah. Yeondoo menekankan kalo tujuannya ke sekolah itu untuk belajar. Nenek sendiri ingin menjadi presiden sekolah agar memiliki kebanggaan dan nggak dipandang rendah sama tetua. 


Lah Taegyong tahu-tahu pulang. Nenek dan Yeondoo menyembunyikan buku mereka. Tahunya Taegyong pulang karena minta Yeondoo untuk merapikan dasinya. Ia kembali memastikan kalo nggak ada orang yang mengirim pesan aneh ke Yeondoo. Yeondoo menennagkan kalo nggak ada orang lain lagi yang menyukainya, Oh Yeondoo yang sedang hamil. 






Ibu sedang berkampanye di kelas. Nenek datang bersama pengawalnya. Mereka akan membagikan pakaian golf untuk setiap orang yang memilihnya. Para siswa langsung keluar dan mengambil pakaian golf yang nenek bawa. Semuanya dari Italia. Ibu keluar dan memprotes. Selain itu nenek juga menjanjikan akan mengganti barang-barang yang ada di ruangan guru mulai dari pendingin ruangan, lemari dan kulkas. 


Merasa nggak adil, ibu memotret semua yang nenek bawa dan mengancam akan melaporkannya. Nenek sudah menghina pemilu yang demokratis dengan membagikan suap. Seharusnya ia didiskualifikasi. Nenek bingung. Didis..??? Pak Jang ikut memarahi nenek yang nggak bisa bersikap sportif. 


Yeondoo datang dan membela nenek. Sebagai gurunya nenek ia nggak bisa mengajari muridnya dengan baik. Selain Yeondoo, nenek juga meminta maaf. Akhirnya kepala sekolah, pak Jang memberikan kesempatan pada nenek untuk kembali mengikuti pemilu. Ia bisa terus belajar sampai pemilu tiba. 




Ibu menarik Yeondoo dan mengajaknya bicara di kelas. Ia mengeluhkan Yeondoo yang nggak ngasih tahu kalo ia mengajar nenek. Yeondoo membalikkan kalo ibu juga sudah membantu nenek ke sekolah. Ibu juga menyesalkan Yeondoo yang ada di pihaknya nenek alih-alih dirinya, ibunya. Yeondoo menjelaskan kalo ibu punya banyak dukungan dari teman-temanya tapi nenek hanya punya dirinya. Ibu kesal dan bilang nggak akan menganggap Yeondoo sebagai anaknya sampai pemilu usai.


Di luar ibu menemui nenek dan sesumbar kalo ia lah yang akan tertawa sampai akhir. 




Dalam perjalanan pulang, nenek dan Yeondoo sama-sama diam. Yeondoo menjanjikan kalo ia akan mengajari nenek bahasa Korea sampai pemilu datang. Nenek menanyakan kenapa Yeondoo memihaknya tadi dan bukannya ibunya. Yeondoo menunjukkan kalo nenek dipandang rendah tadi. Ia memberitahu kalo ia juga suka dipandang rendah kalo di rumah. Nggak peduli barapa banyak orang yang nggak menyukainya, selama ada satu orang saja di pihaknya maka itu sudah cukup. Nenek  terdiam karena selama ini ia lah yang selalu memandang rendah Yeondoo.


Junha kembali datang ke perusahaan. Ia bilang ke ayah tentang keinginannya yatu agar Sejin menjadi sekretarisnya. Sejin hanya mengiyakan. Keduanya lalu bicara di luar. Sejin nyuruh Junha untuk menggantinya dengan orang lain tapi Junha nggak mau. Ia memang menyukainya dulu tapi sekarang nggak lagi. Sejin merasa gelisah saat dikasih tahu Junha kalo Taegyong akan menghancurkan siapapun yang bilang kalo itu bukan bayinya. Ia akan menghadiahkan Taegyong pada Sejin setelah ia menghancurkannya nanti. Dan sebelum berpisah, Junha nyuruh Sejin untuk segera menjawab saat ia menelpon karena ia nggak suka menunggu. 






Soojung melihat bayi kakaknya lagi di ponselnya. Ia measa bosan dan ingin berbelanja. Ia lalu mengeluarkan baju dan tasnya. Nenek pulang bersama dengan Yeondoo. Soojung memanggil Yeondoo dan mengajaknya ke kamarnya. Ia menawarkan baju dan tas bermereknya yang daripada dibuang mending diberikan pada Yeondoo. Yeondoo nggak tertarik dengan tas yang Soojung tawarkan dan meminta yang ada di meja. Soojung melarang kalo yang di meja. Yeondoo pun mengungkapkan perasaannya dan minta agar Soojung nggak bersikap seperti itu. Apa ia nggak malu didengar sama bayinya? 


Mendengarnya membuat Soojung kesal. Ia lalu mengadukannya ke nenek dan ibu. Di luar dugaan nenek malah membela Yeondoo dan nyuruh Soojung untuk meminta maaf. Jimyung yang baru pulang juga heran melihat sikapnya nenek. Yeondoo menyudahi dan pamit. 


Soojung nangis di hadapan Jimyung. Jimyung menemaninya dan berusaha untuk menenangkannya. Setelahnya ia kembali ke kamar dan memberitahukan yang terjadi pada Hyunwu. 


Paman merasa nggak tenang karena Hee nggak masuk kerja. Ia berusaha menelponnya tapi nggak dijawab. Rupanya Hee sedang bekerja menjadi petugas kebersihan. 





Taegyong senyum-senyum sendiri melihat fotonya bersama dengan Yeondoo. Paman menelponnya. Ia lalu ke restoran dan menemani paman minum. Paman menceritakan hubungannya dengan Hee. Ia lalu minta Taegyong untuk jangan pernah ninggalin Yeondoo. Taegyong mengiyakan. Sampai rumah ia langsung memeluk Yeondoo. Setelahnya ia ke ruang kerjanya dan bersiap tidur.


Yeondoo habis dari kamar mandi dan melihat ke ruang kerja Taegyong. Selamat malam Taegyong. Lah tahunya Taegyong ada di kamarnya. Taegyong menariknya ke tempat tidur bersamanya. Ia merasa sangat nyaman saat bersama dengan Yeondoo. Hal yang sama juga dirasakan oleh Yeondoo. 




Soojung merasa nggak tenang karena Chunmyung nggak juga pulang. Ia menelponnya tapi Chunmyung menutup telponnya bahkan saat ia belum selesai mengeluhkan harinya. Rupanya Chunmyung minum sama Junha. Beberapa kalo ia bangun dan mengeluhkan Taegyong yang sangat mencintai Yeondoo dan membuat istrinya terluka. Junha lalu menelpon Sejin dan menyuruhnya untuk datang ke tempatnya. 


Paginya Taegyong terbangun dan merasakan tangannya mati rasa. Rupanya Yeondoo juga sudah bangun. Ia lalu menarik tangannya. Nanti malam ia juga akan tidur di kamar. Yeondoo nggak keberatan dengan hal itu. 




Pagi ini Soojung dan Chunmyung nggak ikut sarapan. Jimyung menyalahkan Yeondoo atas apa yang dikatakannya kemarin. Ayah nyuruh Taegyong dan Yeondoo ke kantor nanti siang untuk makan bersamanya. Yumyung diundang sama Sookyum ke rumahnya. Ia menumpang mobilnya Taegyong menuju ke sana. Dalam perjalanan Yumyung cerita tentang Sookyum dan ayahnya. Ayahnya memiliki anak saat berusia 18 tahun. 


Sampai di sana Dongwuk nyuruh Sokyum ke kamarnya.ia kesal karena Yumyung nggak meminta ijinnya untuk datang ke sana. Paman memberitahu ibu kalo sebelumnya Dongwuk pernah menyukai Yumyung. Yumyung memberitahu kalo ia duluan yang menyukai Dongwuk. Baik paman dan ibu nggak percaya dengarnya. Yumyung begitu terbuka dengan perasaannya. 






Chunmyung sudah bangun. Ia menelpon Soojung tapi nggak dijawab. Soojung sendiri sedang menangis. Yeondoo menemui Soojung untuk meminta maaf. Nenek juga meminta maaf karena nggak memahami perasaannya. Soojung keluar dari kamarnya dan mengeluhkan yang mereka lakukan padanya kemarin. 


Yeondoo masuk dan meminta maaf. Soojung menyuruhnya keluar tapi Yeondoo malah memeluknya. Ia mengaku memahami perasaannya dan menceritakan tentang bayinya yang meninggalkannya. Bayinya bahkan belum punya nama. Gegara itu mereka semakin dekat dan menangis bersama. Soojung bahkan mau memberikan tas yang Yeondoo minta kemarin. 






Junha ke kantor karena Sejin terus mengabaikan telponnya. Ia mengingatkan kalo Sejin adalah sekretarisnya. Sejin nggak mau dan lebih memilih berhenti kerja daripada mengikuti perintah Junha. Junha lalu menelpon Taegyong dan mau memberitahu orang yang sudah bilang kalo anaknya Yeondoo bukanlah anaknya. Sejin nggak bilang apa-apa dan menutup telponnya. 


Di dalam lift Yeondoo menanyakan apa ada yang mengganggu Taegyong? Ia memintanya untuk cerita padanya. Taegyong mau memberitahu orang yang bicara dengannya di telpon tadi tapi tahu-tahu pintu lift terbuka dan Junha muncul di baliknya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)