All content from KBS2
Ringkas drama sebelumnya
Aku di malam tergelapmu
Terjadi perbedaan pendapat antara Yunyong dan Haejun. Yunyong yakin kalo Heesub pelakunya tapi Haejun yakin enggak. Saat ia bertanya kenapa baju noda darah itu ada di sana tapi tanpa tahu yang terjadi ia mengatakan kalo itu adalah miliknya.
Ibu dan adiknya Sunae berusaha menahan ayahnya Sunae yang mau ke kantor pilisi untuk melampiaskan kemarahannya pada Heeaub. Sunae keluar dan bilang kalo Heesub nggak salah.
Heesub sendiri membenarkan saat pamannya menanyakan apa ia yang melakukannya. Tapi saat dibilang kalo ia membunuh, Heesub malah kaget. Di kantor polisi Dongsik melihat kotak korek api kedai teh Bonboong dengan tulisan (wanita yang membaca iu berbahaya) di dalamnya. Ingat saat ia dan kedua anaknya masuk ke kamar Heesub. Ada banyak kotak korek api yang isinya sengaja dikeluarkan. Saat itu Dongsik sama sekali nggak curiga dan menyuruhnya untuk makan. Heesub sendiri membantah kalo dia sudah membunuh orang.
Sunae memberitahu kedua orang tuanya kalo ia bersama dengan Heesub. Dia sudah menyelamatkannya di depan penginapan. Jadi malam itu Kyung Ae memergoki Heesub mengantar Sunae pulang. Ia berpikir kalo mereka pacaran tapi Heesub membantah. Sunae menyuruhnya pergi karena mau menemui seseorang danberpesan agar ia nggak pulang terlalu malam. Setelahnya Heesub mau langsung pulang untuk mengobati lukanya dengan doenjag tapi Sunae menahannya dan memberitahu kalo mereka punya banyak doenjang di atap.
Haejun menanyakan jam berapa tepatnya Heesub pulang tapi Sunae bilang mereka bersama semalaman. Jadi Heesub bilang mau menemaninya sampai kakaknya kembali. Ayahnya Sunae memastikan kalo nggak ada orang lain lagi yang tahu. Saat Sunae keberatan, ayah malah marah dan membentaknya. Ia nggak mau ada rumor tentang Sunae setelah yang terjadi pada kakaknya. Pun kalo Heesub nggak salah, ayah yakin kalo dia akan dibebaskan. Karena itulah ia juga minta Haejun untuk nggak bilang ke siapa-siapa.
Sementara itu di kantor polisi Heesub dipukulin kepalanya pakai buku tebal dan dipaksa untuk mengaku. Dongsik mau menginterogasinya tapi nggak diijinin sama rekannya. Secara hukum nggak boleh polisi menginterogasi keluarganya sendiri.
Di luar Haejun pada Sunae menanyakan orang mau Kyung Ae temui. Katanya seseorang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Keduanya lalu ke rumah Dongsik dan menemui istrinya. Katanya Yusub nggak bisa dihubungi. Ia nggak ada di asramanya. Selama ini ia kuliah di Seoul sambil bekerja di pabrik agar bisa membawa adiknya ke Seoul. Saat akhir pekan ia datang untuk mengunjungi adiknya di sana. Haejun menanyakan asramanya. Sillim-dong.
Sambil jalan pulang Haejun menyimpulkan kalo Yusub mengenal korban pertamanya karena sama-sama kuliah di Universitas Seoul jurusan sastra. Yunyong juga menyesalkan Heesub yang melindungi Yusub. Apalagi Yusub nggak pernah disebutkan sama sekali. Haejun memberitahu kalo Yusub pernah disebut sekilas.
Di kantor polisi Heesub masih disiksa agar mau mengaku. Dongsik juga nggak bisa apa-apa. Rekannya menemukan sebuah kalung gembok di lokasi. Dongsik langsung mengambilnya dan menunjukkannya ke Heesub kalo itu milik Yusub. Heesub mengatakan kalo itu adalah miliknya. Kakaknya pernah meminjamnya tapi sudah dikembalikan.
Haejun menunjukkan kalung gembok ke Yunyong dan diklaim kalo itu adalah milik pamannya bukan milik ayahnya. Haejun merasa kalo mereka harus menemukan Yusub segera. Ia yakin kalo Heesub akan bilang kalo itu miliknya dan itu akan menyulitkannya. Mereka harus menyelamatkan buktinya terlebih dahulu. Jadi baju yang ada noda darahnya itu dibawa sama polisi untuk diperiksa. Sayang dalam perjalanan bajunya ketumpahan kopi saat sebuah taksi muncul di depan. Haejun menemui polisi tersebut di depan kantor polisi. Ia mengambil cangkir kopinya dan memberinya plastik untuk menyimpan baju bukti. Selanjutnya Haejun pergi naik taksi ke Sillim-dong Seoul.
Di kamarnya Sunae memohon pada ayahnya agar melepaskannya. Ia juga menyesal nggak melarang kakaknya pergi malam itu. Meski begitu nggak seharusnya mereka menyalahkan orang lain. Ayahnya yang duduk di ruang tamu mengabaikannya dan nggak mengatakan apapun.
Akhirnya Sunae bisa keluar setelah melompat melalui jendela. Di depan ia bertemu dengan Yunyong. Ia pun mengajaknya untuk menemaninya ke kantor polisi. Yunyong menahan dan mengatakan kalo orang dewasa yang akan mengurusnya. Sunae nangis. Orang dewasa yang memborgolnya padahal dia nggak salah? Yunyong punya Haejun dan ia punya orang tuanya tapi Heesub nggak punya siapapun. Sunae memohon agar Yunyong membiarkannya pergi. Ia sudah berjanji pada Heesub.
Malam itu Sunae membawa doenjang untuk mengobati luka Heesub dan menyuruhnya untuk memejamkan matanya. Ih kirain beneran mau diobatii sama doenjang tahunya pakai salep. Heesub mengaku takut Sunae jadi berharga untuknya karena ia mudah kehilangan orang. Ibu ayah dan kakaknya. Sunae memberitahu kalo saat ia gelisah dan takut ia membayangkan selalu ada pintu kecil di hatinya. Ia membukanya dan ada seseorang di sana. Dan nanti kalo Heesub merasa takut ia hanya perlu membayangkan pintu kecil itu dan ada ia di balinya. Heesub mendekat dan mencium Sunae. Habis itu keduanya jadi nggak nyaman.
Gegara Yunyong Sunae nggak bisa pergi ke kantor polisi. Menurutnya itulah yang terbaik untuknya. Ayah datang dan menariknya kembali ke rumah.
Di kelas putri para siswa ngomongin Heesub yang ditangkap sama polisi. Heekyung yang duduk di belakang menatap sinis ke Misuk yang duduk di depan. Sementara itu di kelas pria diisi sama kepala sekolah. Sama seperti kelas putri, para siswa pria juga ngomongin Heesub yang membunuh dan ditangkap sama pamannya yang seorang polisi padahal masih belum jelas kebenarannya.
Yunyong duduk sendirian di rumah. Ingat saat ibunya masuk rumah sakit. Ia nggak bisa apa-apa karena ia masih SMA kala itu. Ia menelpon ayahnya tapi nggak dijawab. ia lalu pulang dan berpapasan sama ayah. Yunyong mengeluhkan ayah dari mana saja dan ayah bilang ada sesuatu yang terjadi pada paman. Yunyong kesal karena sekarang pun ayahnya lebih memilih pamannya ketimbang dirinya dan ibu.
Haejun pulang dengan naik bus dan Yunyong sudah menunggunya. Melihat wajah Haejun Yunyong langsung tahu kalo Haejun nggak menemukan Yusub. Haejun memberitahu kalo mereka salah. Heesub nggak melakukan pembunuhan. Ia mengungkit tentang baju noda darah dan kalung gembok. Ia mengakui itu miliknya tapi ia membantah tentang pembunuhan. Di Seoul Haejun menanyakan pertanyaan yang sama pada orang yang ditemuinya, kapan terakhir kali kamu melihat Baek Yusub?
Di asrama Haejun bertanya pada dua pria, mereka bilang nggak kenal. Setelahnya Haejun ketemu orang lain lagi di kafe. Mereka cerita tentang Yusub yang diseret di pusat Seoul. Ia mengeluarkan banyak darah dan setelahnya mereka nggak bisa menghubunginya.
Yunyong panik menanyakan nasib ayahnya. Haejun menenangkan kalo kemeja itu akan membantunya dan polisi nggak akan menemukan apa yang mereka cari. Yunyong nggak bisa hanya menunggu dan pergi.
Di kantor polisi hasil dari tes darah sudah keluar. Darah yang ada pada baju itu adalah A sedang korban adalah O. Heesub nggak ada hubungannya dengan pembunuhan itu. Dua polisi dari Seoul datang. Mereka membawa Heesub untuk menemukan kakaknya. Dongsik berusaha mencegah tapi ditahan sama rekan-rekannya. Haejun dan Yunyong juga kebetulan ssmpai. Haejun nyuruh Yunyong untuk menunggu di sana sementara ia berusaha untuk mengejar mobil polisi Seoul. Sayang ia kehilangan jejak.
Yunyong mencemaskan ayahnya. Ingat saat ia membawa tas ayahnya dan memintanya untuk nggak usah pulang sekalian. Ayah bahkan nggak menjenguk ibunya yang ada di rumah sakit. Mendengar Yunyong marah-marah membuat Yusub ketakutan. Ia mengajak Heesub untuk sembunyi dan ke plafon.
Sementara itu Haejun melihat mobil itu hanya berputar.
Yunyong ke tempatnya Heesub dan menemukan Yusub. Ia terluka parah dan menanyakan keadaan Heesub. Yunyong memberitahu yang terjadi tapi Yusub juga nggak tahu tentang pembunuhan itu. Ia memberitahu kalo Heesub tahu kalo itu adalah bajunya. Sementara itu Heesub terus disiksa karena nggak mau ngasih tahu keberadaan kakaknya. Ia sampai memuntahkan kalung Yusub dan menyembunyikannya agar para polisi kejam itu nggak lihat. Dan saat Heesub nggak juga mau bilang, ia diceburin ke bak mandi.
Hari itu Heesub keluar dan mendapati Yusub ada di depan dengan luka di perutnya. Ia lalu menariknya masuk. Heesub kesal karena Yusub berdemo. Yusub hanya bisa meminta maaf. Heesub lalu melihat kakaknya kehilangan kalung gemboknya. Ia melepas kalung kuncinya dan menunjukkan arti dari itu.
Kala itu Yusub pulang sekolah dan ngasih tahu orang tuanya tentang orang-orang yang ditangkap di jalan. Ibu dan ayah nggak menanggapinya dengan serius dan merasa kalo Yusub hanya kepanasan. Tetangga lalu datang dan mengatakan hal yang sama. Jinsub, anak sulung mereka juga kan kuliah di sana dan ikut berdemo. Ayah dan ibu lalu mengunci Heesub dan Yusub di dalam. Ibu berpesan agar mereka saling menghargai dan menjaga satu sama lain. Setelahnya terdengar dua kali tembakan. Ayah dan ibu meninggal. Kedua kakak beradik itu hanya bisa berpelukan sambl nangis.
Yusub mengaku nggak bisa melupakannya. Mereka kehilangan orang tua dan kakak. Itu membuatnya merasa getir dan nggak bisa hidup tenang. Heesub menyesalkan Yusub yang masih menyimpannya padahal nggak membantu apa-apa. Ia nyuruh kakaknya untuk melepaskan bajunya dan ia akan memastikannya nggak ketahuan. Kalo sampai ia kehilangan Yusub juga maka ia nggak akan bisa hidup. Keduanya nangis sambil berpelukan.
Heesub seakan mendengar suara ibu. Ia nangis nggak tahu harus gimana.
Yusub meminta Yunyong untuk membawanya pada adiknya karena ia lah yang mereka cari. Yunyong lalu membawa Yusub ke kantor polisi. Haejun kembali. Ia lalu membawa keduanya ke penginapan. Yusub mau langsung masuk tapi Haejun menahan. Ia punya rencana. Yusub menolak. Ia akan membawa Heesub keluar dan minta mereka untuk menjaganya. Yunyong ingin ikut masuk tapi Haejun melarang. Di sana berbahaya. Ia nyuruh Yunyong untuk nunggu di sana sedang ia masuk menyusul Yusub.
Setelah menunggu akhirnya Heesub keluar. Tubuhnya babak belur dan kakinya pincang. Yunyong melihat ayahnya yang berjalan mendekat mendadak terjatuh dan segera menghampirinya menanyakan keadaannya. Heesub mengaku nggak papa. Sudah sepantasnya ia dihukum karena kesalahannya. Tapi apa salahnya? Apa Yunyong tahu kesalahannya? Yunyong hanya nangis dan nggak tahu harus apa menghadapi malam tergelap ayahnya. Ia mau menepuk punggungnya tapi nggak jadi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊