Sinopsis The Tale of the Nine Tailed Episode 1 Part 3

Anysti
0

All content from tvN 




Ringkas drama sebelumnya 


Yeon dan Shin Ju meninggalkan tempat makan itu. Yeon membayar biaya makannya dengan sekali bayar. Shin Ju mendadak menunjuk ke sesuatu. 


Itu adalah foto Yeon yang sedang membawa payung. Mengungkap legenda urban. Shin Ju merasa kalo itu adalah Yeon. Pemilik restoran menyarankan agar Yeon hari ini nggak membawa payungnya. 


Yeon menunjukkan payung di tangannya. Ia lalu menyuruh Shin Ju agar mengatakan pada manusia itu untuk menangkapnya kalo bisa. 


Dan dengan temannya Yeon pergi dengan payung merahnya. 


Shin Ju menyusul Yeon. Ia mengingatkan kalo perasaan buruknya benar. Ia memberitahu kalo acara itu cukup terkenal. 






Rang berjalan di kantornya Ji Ah dengan memakai kacamata dan gaya pakaian yang nggak seperti dirinya. Ji Ah menghampirinya dan mengonfirmasi kalo Rang adalah informannya. Rang tersenyum mengiyakan. 


Ji Ah memperkenalkan diri kalo ia adalah produser Mengungkap Legenda Urban. Rang mengaguminya dan mau minta tanda tangan nanti. Ia mengaku menonton episode sekitar 20 kali. Ji Ah mempersoalkannya   ia lalu duduk. 


Ji Ah menunjukkan foto Yeon dan menyinggung pernyataan Rang yang bilang melihatnya. Rang melihatnya dan membenarkan. Ji Ah menanyakan siapa orang itu? 


Rang melihat sekitar dan berbisik; "Monster"  ia melanjutkan kalo orang itu nggak pernah menua atau mati. Seperti Goblok atau alien yang muncul di drama. 


Ji Ah menatap Rang tajam. Rang menangkap kalo Ji Ah nggak mempercayainya. Ji Ah mengakui kalo ia nggak percaya. Rang menasehati agar Ji Ah nggak mengabaikannya. Ia menekankan kalo ia nggak bohong. 


Ji Ah meminta ijin menanyakan apa pekerjaan Rang? Rang memberitahu kalo ia bersiap untuk mengikuti ujian PNS. Ji Ah tersenyum dan menanyakan kampung halamannya. 


"Yeongam, provinsi Jeolla Selatan" 


Ia memberitahu Ji Ah kalo ibunya yang seumur hidupnya menjadi petani memiliki keinginan untuk melihatnya bekerja di kantor yang layak. 






Ji Ah bangkit dan berterima kasih dan mengambil semua barangnya. Rang menahannya dan memberitahu kalo ia belum selesai ceritanya. Ji Ah melihat sepatu Rang dan merasa kalo cerita layarnya Rang nggak cocok dengan sepatunya. Pelajar macam apa yang mampu beli sepatu khusus seharga 4 juta won? Selain itu Rang juga nggak punya aksen dari Yeongam provinsi Jeolla Selatan. Dari itu sudah memberitahunya kalo ia nggak boleh buang-buang waktu. 


Ji Ah bersiap pergi. Rang mendadak bilang bukit Rubah. Ji Ah kembali melihat Rang dan mengulangi apa yang Rang katakan. Rang memberitahu kalo ia melihat orang itu di bukit Rubah. Ji Ah seperti tertarik. Tapi gimana ia bisa percaya sesuatu dari orang yang nggak ia kenal? 


Rang tersenyum dan menantang JI Ah untuk meriksanya sendiri. Ji Ah hanya menatapnya. 





Rang meninggalkann kantor Ji Ah. Ia berjalan di parkiran. Dan mendadak penampilannya berubah. Ia masuk ke sebuah mobil dan disapa ramah sama Yu Ri. Ia tersenyum ingat Ji Ah langsung menyadarinya tadi. 


Yu Ri menanyakan kenapa Rang tersenyum? Rang mengaku suka pada Ji Ah. Yu Ri sedikit kesal dan menanyakan dari mana nya? 


"Dari ujung kepala sampai ujung kaki"


Yu Ri mendadak tertarik dan menanyakan apa mereka harus memakannya dari kepala sampai kaki? Rang menggeleng. Enggak. Belum. Yu Ri kecewa. Ia menyalakan mobilnya dan pergi dari sana. 






Yeon berada di sebuah kafe es krim dan memesan mint choco. Pegawainya sampai hafal kalo Yeon selalu memesan itu. Yeon hanya mengangguk. 


Pegawai itu member Yeon porsi tambahan karena ia selalu datang. Yeon minta agar lain kali ia diberi porsi biasa aja. Pegawai itu mengiyakan. 


Yeon melanjutkan. Kalo ia hutang budi sama seseoran, maka ia berkewajiban untuk membalas budi. Yeon mengambil pesannya lalu duduk. 


Ia duduk sambil memakan es krim nya. Hmm kayaknya menikmati banget. Ponselnya mendadak bunyi. Rang nelpon. Yeon menjawab kalo nomor yang dituju nggak tersedia b🐣r🐣ndal. 


Rang menyapa kakaknya ramah. Yeon malasmenanggapinha. Kenapa? Rang mengaku hanya merindukannya. Ia menanyakan Yeon sedang apa?


Ih ternyata Rang ada di luar. Yeon mengaku sibuk dan mau menutup telponnya. Rang merasa kalo Yeon lagi nggak sibuk. Yeon langsung melihat sekitar karena berpikir Rang ada di dekatnya. 


Rang mengajak Yeon untuk ketemu. Yeon dengan tegas menolaknya. Rang mengancam akan membakar rumahnya. Yeon menghela nafas. Ia mengingatkan kalo usianya Rang sudah 600 tahun dan itu sama sekali nggak lucu. Rang mengingatkan kalo Yeon akan menyesalinya. 


Yeon membantahnya. Rang lalu menyinggung Yeon yang masih menunggu pacarnya yang sudah mati. Yeon langsung terdiam. Ia marah tapi juga tertarik. Rang mengaku mendengar rumor yang menarik dan memberi pilihan pada Yeon untuk Milih diberitahu apa enggak? Yeon mengancam agar Rang jangan coba-coba untuk mengganggunya. 


Rang menyuruh Yeon untuk menemuinya kalo emang penasaran. Yeon menutup telponnya lalu melihat jam tangannya. Ia nggak menyadari kalo mobil Rang melintas di luar kafe. 








Seorang gadis duduk di halte. Ji Ah berjalan sendirian. Rang menyuruhnya untuk pergi ke tempat yang ia ceritakan tapi ada satu syarat. Ji Ah harus datang sendirian. 


Ji Ah sampai di halte dan melihat gadis itu juga seorang ahjussi yang tampaknya sedang mabuk. Ji Ah duduk di sebelah gadis itu. 


Gadis itu melihat buku yang Ji Ah bawa. Mengungkap Legenda Urban. Ia menanyakan pada Ji Ah apa ia seorang produser? Ji Ah mengiyakan. Gadis itu memberi tahu kalo impiannya adalah menjadi produser. 


Ji Ah menyarankan agar gadis itu menjadi yang lain saja. Sambil melihat jam tangan ia membeei tahu kalo ia sudah bekerja selama 22 jam tanpa henti. Gadis itu tersenyum mendengarnya. 


Busnya datang. Gadis itu naik. Tiba-tiba kakek itu jatuh. Jadinya Ji Ah nggak jadi naik. Dan saat kakek itu melihatnya Ji Ah kaget melihat matanya. Sopir bus menanyakan apa Ji Ah akan naik apa enggak? 


Ji Ah bilang akan naik dan memintanya untuk menunggu. Ji Ah membantu kakek itu untuk bangkit dan menawarkan untuk mengantarnya ke rumah sakit. Kakek itu malah marah dan menghempaskan tangan Ji Ah. Ji Ah memberitahu kalo ia harus naik bus. 


Sopir bus kembali mendesak agar Ji Ah segera naik. Dan saat Ji Ah mau melangkah, kakek itu malah menahan kakinya. Ia melarang Ji Ah untuk pergi. 


Ji Ah berusaha untuk melepaskan diri tapi nggak bisa. Akhirnya busnya jalan. Dan di dalamnya Ji Ah me lihat Yeon. Dia berusaha untuk mengejar bus itu tapi percuma. 




Bus sampai di bukit rubah. Siswi tadi mendengarkan musik melalui earphone saat bus masuk ke dalam terowongan. Ia melihat dua orang yang duduk di depannya yang makan sambil mengobrol. 


Mendadak lampu mati. 





Ji Ah akhirnya menggendong kakek tadi. Ia menanyakan dimana kakek itu tinggal tapi kakek itu minta Ji Ah untuk mengantarnya sampai pohon sana. 


Ji Ah kelelahan. Ia merasa kalo kakek itu jauh lebih berat dari yang kelihatannya. Ji Ah merasa sangat aneh. Ia merasa kakek itu sangat berat dan ia bahkan nggak bisa mendengar suara nafasnya. Ia memanggil kakek itu tapi sang kakek nggak menjawab. Mendadak ia merasa sesak karena kakek itu memegang lehernya erat 




Gadis itu melepas earphone-nya dan melihat orang-orang di depannya. Yeon bangkit dan menatap gadis itu. Gadis itu menatapnya tajam. Dan saat Yeon mendekat. Gadis itu menunduk dan dan menutup wajahnya saat Yeon menyerang. 







Ji Ah makin merasa sesak. Ia memohon agar kakek itu menyingkirkan tangannya. Kakek itu lalu turun dan memberi tahu kalo mereka sudah sampai. Ji Ah menasehati kalo kakek itu harus mengurangi minumnya. 


Kakek itu melarang Ji Ah untuk berpikir kalo ia berhutang gegara itu. Ia memberitahu kalo ia sudah melunasinya. Ji Ah nggak paham. 


Bus itu hilang kendali dan akhirnya menabrak sebuah pembatas jalan kayaknya😅. 


Sebuah taksi melintas. Ji Ah menghentikannya dan minta supir itu untuk mengantarnya mengikuti rute bus tadi. Dan saat ia mau membuka pintu mobil, mendadak kakek tadi nggak ada. Ia lalu menanyakan pada sopir taksi itu apa ia melihat kakek yang berada di belakangnya tadi? 


Sopir taksi malah bilangnya kalo ia hanya melihat JI Ah dari tadi. Ji Ah lalu melihat pohon besar itu lalu naik ke taksi. 


Di bawah pohon itu ada botol minuman dan gelas. Ada juga patung yang wajahnya memiliki mata seperti kakek tadi. 




Ji Ah sampai pada bus itu dan kaget lihat bus mengalami kecelakaan. Supir taksi melaporkan perihal kecelakaan itu. Mendadak Ji Ah teringat kecelakaan yang ia alami semasa kecil yang juga terjadi di bukit rubah. 


Ia lalu naik ke bus dan meriksa sopirnya. Sudah meninggal. Demikian juga penumpang yang lain. Ia lalu beralih ke bangku paling belakang. Ia mencoba untuk memanggil gadis itu. Mendadak gadis itu membuka matanya dan membuat Ji Ah terkejut. 




Yeon berjalan di bawah hujan. Tangannya berdarah dan jalannya pincang. 






Polisi datang bersama ambulans lokasi kecelakaan. Polisi melarang beberapa orang untuk mengambil gambar. Shi Wu melihat Ji Ah dan menanyakan apa yang dilakukannya di sana? 


Sambil mencatat Ji Ah memberitahu kalo Shi Wu hampir saja memproses mayatnya hari ini. Shi Wu nggak paham sama apa yang Ji Ah katakan. Ji Ah memberitahu kalo ia hampir naik bus itu. Detektif Baek Shi Wu kaget. 


Ji Ah mengulangi kalo ia hampir naik bus itu. Petugas lain datang dan memberitahu kalo 5 tewas dan 1 selamat. JI Ah memberitahu kalo ada satu orang lagi. Di dalam bus itu ada 7 orang. Ia mengaku melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Ji Ah ingat kalo yang nggak ada hanya Yeon. Nggak ada jasad atau apapun. 


Shi Wu pikir mungkin dia turin. Ji Ah membantahnya karena bus itu nggak berhenti sebelum kecelakaan. Selain itu nggak ada halte bus di terowongan. 


Shi Wu memberikan payungnya pada Ji Ah dan menyuruh rekannya untuk meriksa sesuatu di luar. 




Kecelakaan itu sudah menjadi berita. Shin Ju membacanya melalui ppndeknua. Dari 6 orang hanya 1 yang selamat. 


Yeon sudah selesai bersiap dan mengajak Shin Ju untuk berangkat. Shin Ju merasa kalo terlalu banyak orang yang meninggal. Jadi? Shin Ju minta agar Yeon membiarkan. 


Yeon merasa kalo dia harus menyelesaikannya sendiri. Ia lalu jalan duluan dan mau nggak mau akhirnya Shin Ju mengikutinya. 





Ji Ah menemui Su Young, satu-satunya korban selamat dan menanyakan apa Su Young mengenalinya? Ia mengingatkan kalo mereka ketemu di halte bus. 


Su Young nggak menjawab dan hanya melihat ke langit-langit. Ji Ah menanyakan apa Su Young mengingat kejadian kecelakaan itu? Su Young menggeleng. 


Ji Ah duduk. Ia pikir Su Young pasti takut karena ia satu-satunya orang yang selamat. Ia memberi tahu kalo dulu ia juga mengalami kecelakaan yang sama. Karena itulah sekarang ia sendirian. Ia menasehati kalo Su Young menyimpannya di dalam hati, maka tragedi bisa menjadi perisai yang sangat nyaman. Karena semua orang mempermasalahkannya dan mencurahkan simpati mereka. Tapi di samping itu ia berharap agar Su Young kuat. Menjadi produser jauh lebih menyenangkan daripada menjadi korban. 


Su Young tetap nggak merespon. 




Yeon berjalan di bawah lindungan payung merahnya. 






Ji Ah pamit. Ia meninggalkan kartu namanya dan me minta Su Young untuk menghubunginya kalo butuh sesuatu. Ia menepuk lengan Su Young lalu pamit. 


Sebelum benar-benar pergi, Ji Ah mengonfirmasi apa Su Young melihat pria yang duduk di dekat jendela sisi kanan bus? 


Su Young menatap Ji Ah. Ji Ah lalu menunjukkan foto Yeon dan memberitahu kalo pria itu membawa payung seperti itu. Su Young nampak ketakutan. 


Ji Ah menyimpulkan kalo Su Young melihatnya. Ia menanyakan apa yang Su Young lihat, ia memintanya untuk melihat sampai ia...


Su Young memberitahu kalo dia datang untuk membunuhnya. Ia ketakutan bilang kalo ia juga akan datang untuk membunuhnya. JI Ah terkejut dengarnya. 






Ji Ah meninggalkan kamar Su Young dan menelpon Jae Hwan. Ia meminta agar Jae Hwan minta pada detektif Baek Shi Wu agar mengirim orang ke rumah sakit. Ia lalu menanyakan kamera bus. 


Jae Hwan memberitahu kalo itu kosong. Ji Ah menghela nafas kecewa. Sama sama yang di aula pernikahan. Ia lalu menanyakan kamera di jalan dan itu juga nggak ada. Ia lalu melihat Yeon datang dan menanyakan pada perawat tentang gadis remaja yang dirawat setelah kecelakaan bus kemarin. 


Perawat menanyakan apa Yeon bersama? Yeon lalu berbalik dan melihat Ji Ah. Ji Ah kembali ke Jae Hwan yang ada di seberang. 


"Ketemu!"


Ringkas drama selanjutnya 


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)