All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Malam itu Mijoo baru aja pulang. Anak-anaknya menyambutnya dengan gembira. Kangho lalu datang berniat untuk mengembalikan bola. Teringat saat merayakan ulang tahun dengan Kangho. Sebelum meniup lilin keduanya pun berdoa. Saat Mijoo menyebut Kangho dalam doanya, Kangho berdoa agar ia nggak gugup. Setelahnya Mijoo menghadiahkan dasi yang ia sulam sendiri. 10 akar 2. Eh tahunya bacanya love.
Setelahnya Kangho pun mempersembahkan sebuah lagu untuk Mijoo sambil bermain gitar. Keduanya terus bersama menghabiskan waktu sembari belajar dan bekerja. Sampai pada hari pelantikan Kangho menjadi jaksa. Mijoo pulang dengan membawa kue untuk merayakannya tapi di rumah Kangho sudah mengemasi barangnya. Ia berdoa agar nggak gugup. Mijoo menyadari kalo sekaranglah saatnya ia melakukannya sendiri.
Kangho memberikan tabungan untuk Mijoo guna mengganti rumahnya. Tampak Mijoo menahan tangisnya. Ia melihat nominalnya dan protes karena hanya segitu. Ia minta Kangho untuk mengenalkan padanya kalo ada yang mau diurus untuk menjadi jaksa. Ia pandai memasak dan mencuci baju. Tapi harus yang kaya. Kangho pamit dan pergi gitu aja.
Seketika Mijoo menutup pintu pagarnya teringat kenangan itu. Ia lalu sembunyi di baliknya sedang Kangho hanya bisa terdiam. Anak-anak datang menanyakan siapa yang datang. Dan saat Yejin membukanya Kangho sudah nggak ada. Kangho sendiri sudah dibawa pulang sama ibu. Ibu minta Kangho agar mencarinya bersamanya karena ia sangat khawatir. Ibu menanyakan ponselnya Kangho dan Kangho baru menyadari kalo ia kehilangan ponselnya.
Setelah memandikan Kangho, ibu pun mengobati Kangho setelah sebelumnya ibu juga minum obat. Kangho mengaku dadanya sakit saat melihat wanita yang nggak ia kenal tadi. Sementara itu Mijoo yang dikasih tahu ibunya tentang apa yang terjadi pada Kangho terkejut. Seojin dan Yejin menemukan tas bekal yang ia siapkan untuk Kangho dulu. Tanpa menjawab Mijoo mengambilnya dan mengembalikan ke kopernya.
Yejin cerita tentang bola mereka yang dihilangin sama Kangho. Ibu marah dan minta mereka untuk nggak memanggil seperti itu. Mijoo malah minta mereka untuk nggak main lagi sama Kangho. Ibu menanyakan ada apa Mijoo mendadak pulang? Mijoo bohong kalo ia hanya akan mampir sebentar. Ia lalu mengalihkan dengan mengajak anak-anak untuk membuka hadiahnya.
Saat anak-anak sudah tidur, Mijoo mewarnai kuku ibu. Ibu mengeluhkan Mijoo yang nggak membawakan hadiah yang anak-anak suka. Sejak kecil Mijoo yang paling memahami ibu. Meski ibu nggak bilang apa-apa, Mijoo akan langsung tahu hanya dari tatapan matanya. Padahal ia anak ibu yang paling kecil. Begitulah hubungan ibu dan anak. Dan meski Mijoo nggak bilang apa-apa, melihat ia membawa banyak koper, ibu pikir ia akan menginap. Dan ibu mengajaknya untuk tinggal bersama. Mijoo nangis dan meluk ibu.
Ibu di peternakan. Ia menggendong anak babi sambil memikirkan siapa wanita yang Kangho maksud. Andrea datang dan melaporkan cuaca hari ini dan serbuk gergaji yang akan datang hari ini. Ibu memberikan anak babi ke induk lain karena induknya pergi. Ibu lalu nelpon Kangho dan memintanya untuk nggak kemana-mana karena hari ini akan hujan. Mereka akan ke rumah sakit nanti.
Lah Kangho malah sudah ada di depan rumah Mijoo karena mau mengembalikan bola. Karena Seojin dan Yeojin nggak ada, ia pun melemparkan bolanya ke dalam. Di jalan ia malah melihat Mijoo sama si kembar melihat anjingnya bu Lurah. Dari situ akhirnya ia tahu namanya Mijoo.
Pak Baek yang sedang menulis lagu mendapatkan ispirasi dari kata-kata Kangho waktu itu. Mendadak hujan turun. Ia keluar untuk mengangkat jemuran. Pakaian yang ia jemur bau semua. Ia lalu ke peternakan untuk mengajukan protes. Ibu nggak terima dan mereka pun bertengkar. Pak Baek lalu melaporkan ibu ke dinas peternakan.
Mijoo mengajak anak-anaknya untuk makan pizza. Mereka nggak menyukai rasanya dan bertanya tentang ayah mereka. Mijoo bohong kalo ayahnya sibuk di salon jadi nggak bisa datang. Yejin melihat toko pakaian. Mereka pun ke sana. Di sebelahnya ada toko salon kuku yang sudah tutup.
Pak Lurah dan para warga membuat makanan dari bahan labu. Ibunya Samsik menanyakan bu Lurah yang nggak pernah membantu. Ia lalu bertanya cerita tentang pertemuan pak lurah dan bu lurah. Pak Lurah lalu cerita kalo bu Lurah sebenarnya adalah putri kepala organisasi yakuza baru di Jepang. Ia ketemu sama bu Lurah di hutan saat bu Lurah berpencar dengan keluarganya kabur ke Korea. Para warga takut dengarnya. Apalagi setelah bu Lurah datang dengan gergaji bertanya mana dulu yang mau dipotong. Bu Lurah kagum lihat kukunya ibunya Mijoo.
Ibu menyetir sambil telponan sama dinas peternakan. Dinas peternakan juga ingin menemuinya terkait penyakit kaki dan mulut. Setelahnya Kangho bilang ke ibu kalo ia ingin memelihara anjing seperti punya bu Lurah. Ibu nggak mengijinkan karena Kangho bahkan nggak bisa mengurus dirinya sendiri.
Saat menjalani terapi Kangho nggak semangat. Ia ingin beli anjing seperti yang ada di ponselnya pelatih. Pelatihnya mengatakan kalo Kangho nggak bisa membelinya karena itu adalah miliknya. Sementara itu ibu juga melakukan pemeriksaan endoskopi. Secara nggak sengaja ia melihat berita tentang Oh Taeso yang akan menjadi calon presiden. Ia ingat kalo Oh Taeso adalah jaksa yang waktu itu.
Hayong ada di klub bersama seseorang. Di dalam tasnya ia menemukan obat. Sebelumnya ayahnya menunjukkan kalo Kangho sudah punya istri dan anak. Ia juga menunjukkan video saat Kangho mendorong mobil istri dan anaknya tersebut ke laut. Oh Taeso juga memberitahu Hayong kalo Kangho tahu ia terlibat dengan kematian ayahnya makanya ia sengaja mendekati Hayong. Oh Taeso mengaku nggak bisa melaporkannya ke polisi karena investigasi akan dilakukan setelahnya. Hayong berteriak histeris ingat itu. Ia sampai memecahkan gelas dan melukai tangannya sendiri.
Di rumah Oh Taeso sedang bersama dengan koleganya. Hayong pulang dalam keadaan mabuk dan bilang kalo ia pelakunya. Ia memberinya obat tidur. Oh Taeso tampak geram tapi nggak bisa apa-apa sementara ibu Hayong membawa Hayong ke atas.
Pak Song nyuruh anak buahnya untuk mencari bukti yang bisa mereka jadikan senjata pamungkas untuk melawan Oh Taeso.
Ibu teringat akan keluhan pak Baek di dinas peternakan. Ia lalu membungkus beberapa makanan. Kangho memuji-muji ibu cantik. Bahkan lebih cantik dari IU. Ibu tahu maksudnya kalo Kangho ingin anjing. Katanya mau ditunjukkan pada Mijoo. Ibu senang Kangho ingat Mijoo. Ia lalu memberitahu kalo Mijoo sudah menikah dan tinggal di Amerika sama suaminya. Kangho membantah dan memberitahu kalo Kangho tinggal di rumahnya Yejin. Ibu minta Kangho untuk nggak kemana-mana sementara ia ke rumah pak Baek.
Kangho malah mengambil anjing di peternakan. Kebetulan ada Andrea. ia memberikan anak babi ke Kangho sementara ia mengejar anjing. Sementara itu ibu yang ke rumahnya pak Baek meletakkan makanannya di depan pagar karena pak Baek nggak ada. Di jalan ibu ketemu sama bu Lurah dan menanyakan jenis anjingnya.
Pak Baek rupanya sedang di dinas peternakan. Saat dinas peternakan nggak bisa melakukan apa yang pak Baek minta, pak Baek mengancam akan mengadukannya ke menteri peternakan. Ia sampai guling-guling di lantai segala.
Bu lurah dan ibu-ibu lain ke rumah Mijoo untuk melakukan perawatan kuku. Yejin dan Seojin di depan dengan bola mereka yang sudah dikembalikan sama Kangho. Mereka bingung gimana nanti secara mereka nggak boleh ketemu lagi sama Kangho. Seojin mengingatkan kalo mereka bertetangga jadi pasti akan ketemu sesekali.
Kebetulan Kangho lewat. Ia menanyakan sedang apa mereka di sana? Yejin menunjukkan kalo mereka ada di rumah mereka. Yejin melihat babi dalam pangkuan Kangho. Itu adalah peliharaannya. Namanya Singa. Singa terlepas saat Yejin menggendongnya. Ketiganya lalu mengejarnya. Ibu yang kembali ke peternakan dikasih tahu kalo Kangho pergi dengan membawa babi.
Kangho dan sikembar masih belum bisa menangkap Singa. Pak Baek yang sedang menyetir sambil telponan sampai masuk ke sawah gegara mau menghindari Singa. Si kembar kelelahan. Kangho nyuruh mereka untuk naik ke pangkuannya. Sejin nggak mau karena kalo ketahuan ibunya Kangho mereka akan mati. Kangho mengatakan kalo mereka juga akan mati kalo kehilangan Singa. Akhirnya mereka bertiga mengejar pakai kursi roda Kangho.
Bu Lurah dan yang lain pergi setelah perawatan kukunya selesai. Mijoo jadi kepikiran untuk membuka salon di sana tapi ibu meremehkannya karena ia nggak punya uang. Mendadak Kangho sama si kembar datang ke arah Mijoo. Mareka minta Mijoo untuk menangkap Singa. Mijoo melakukannya dan memberikannya pada Kangho. Setelahnya ketiganya kabur karena ibunya Kangho datang. Padahal ibu sudah berniat untuk membelikan anjing untuk Kangho.
Ibu mampir ke rumahnya Mijoo dan menanyakan kabarnya Mijoo. Sayang ibu nggak bisa lama karena harus ke peternakan. Kangho sudah di sana dengan babinya.
Pak Baek ke peternakan untuk protes sama ibu. Ih kaget karena begitu ia masuk ia langsung disemprot otomatis sama disinfektan.
Ibu sudah di rumah dan memandikan babi sambil memarahi Kangho. Babi itu ditinggalkan ibunya dan menyusu pada ibu yang lain. Gimana kalo dia sakit dan tertular penyakit? Kangho malah mau memeliharanya di rumah. Ia akan menjadi ibunya. Ibu nggak bolehin karena babi itu kotor. Kangho lalu mengulangi apa yang ibu katakan kalo babi itu ngga kseperti itu.
Pak Baek datang. Ia melemparkan makanan yang ibu kasih dan menunjukkan mobilnya yang hancur gegara babinya ibu. Ia minta ganti rugi 1 miliar pertahun. Ia itu komposer dan menunjukkan penghasilannya per tahun. Ibu menyela dan menyebut kalo lagu-lagunya pak Baek itu plagiat. Pak Baek nggak terima dan menyerang ibu. Kangho nggak bisa terima dan menyerang pak Baek balik.
Ketiganya lalu berakhir di kantor polisi. Pak Baek minta Kangho dan ibunya di penjarakan. Polisi menyarankan agar mereka berdamai tapipak Baek malah menyebut Kangho b*doh. Ibu jelas nggak terima. Pak Baek juga menyebutkan tentang kecelakaannya. Kangho membenarkan dan mengulangi apa yang pak Baek katakan kalo ia menelpon saat menyetir. Polisi menyatakan kalo pak Baek bersalah. Tanpa sadar Kangho juga menyebutkan pasal-pasal tentang pelanggaran berkendara yang pak Baek lakukan.
Samsik bekerja di tempat judi. Ia bertemu dengan orang yang memberinya cincin sehingga masuk penjara dan menyerangnya.
Di rumah ayah dan ibunya sedang makan sambil menonton tv. Ibu berusaha untuk memamerkan kukunya tapi ayah nggak menyadarinya. Sampai ia menemukan hiasan dari kukunya ibu dan kemudian menciumnya.
Oh Taeso melihat berita dirinya yang mengunjungi korban bajir. Ia bersama Hayong membantu mencuci. Ia mengatakan ke Hayong hal-hal yang nggak boleh ia lakukan. Dan kalo sampai Hayong menghalanginya maka ia nggak akan memaafkannya. Hayong menenangkan kalo nggak akan ada yang bisa menghalangi ayahnya kecuali kalo ingatan Kangho kembali. Nggak mau hal itu terjadi, Oh Taeso lalu nelpon orang dan menyuruhnya untuk menghabisi Kangho.
Dalam perjalanan pulang dari kantor polisi ibu menanyakan tentang UU peraturan lalu lintas yang Kangho katakan tadi dan bertanya apa ia ingat? Kangho bilang enggak. Mendadak ibu merasa sakit pada perutnya. Sampai depan rumah ia nyuruh Kangho untuk masuk duluan sementara ibu mau ke tempatnya pak Lurah. Kangho mau ikut juga tapi ibu nggak bolehin dan menyuruhnya untuk memberi makan Singa.
Di tempatnya pak Lurah ibu minum obat untuk perutnya. Pak Lurah menyarankan agar ibu periksa ke dokter. Ibu memberitahu kalo ia sudah melakukan pemeriksaan endoskopi dan hasilnya baru akan keluar 2 minggu lagi. Bu Lurah datang dengan masker dan mengeluhkan ibu yang menghabiskan persediaan obatnya. Ibu meminta maaf dan menenangkan kalo ia akan membelikannya saat ke kota. Pak Lurah melarang. Ia menenangkan kalo ia akan bicara dengan komposer itu.
Seorang pengendara motor mendatangi rumah Kangho. Kangho sendiri sedang membersihkan rumah dari kekacauan yang dibuat Singa. Ia pikir ibu pulang, tahunya orang yang mau membunuhnya. Seketika pak So dan pak Cha keluar dari lemari dan menghalau pria asing tadi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊