Sinopsis The Good Bad Mother Episode 7

Anysti
0

All content from jtbc







Ringkas drama sebelumnya


Ibu sudah kembali ke peternakan. Ia melihat babi yang melahirkan sebelumnya sedang menyusui anaknya. 


Pak lurah kedatangan ayahnya Samsik. Mereka membicarakan ibunya Kangho yang ditolong sama orang yang mau beli ladang jagung ayahnya Samsik. Pak So dan pak Cha sudah ada dirumahnya Samsik dan melakukan pembelian dengan ibunya Samsik. Nggak tanggung-tanggung mereka membayarnya secara tunai. Ibu yang nggak mau Samsik melihat uang itu menduduki kopernya. 


Samsik keluar dari kamar karena mencium sesuatu. Ibu bohong kalo pak So dan pak Cha mau beli kue beras tapi ayah malah pulang dan bilang kalo ladang mereka sudah terjual. Samsik keluar dan menendang apel. Lah ia malah ketemu sama penagih hutang dan dibawa sama mereka. 




Ibu melipat pakaian sambil mengingat apa yang dikatakan dokter kalo ia nggak bisa dioperasi dan diminta untuk bersiap. Selanjutnya ibu mau mengambil makanan tapi malah menjatuhkannya karena panas. Ia lalu mau mengambil nasi tapi malah lupa belum dicolokin. Kangho mengambil handuk yang ibu masukkan ke kulkas tadi. 


Malamnya ibu nggak tidur dan menyiapkan catatan yang akan ia tinggalkan untuk Kangho. Ibu nangis. Ia menatap foto ayah lalu bilang kalo ia nggak akan pergi. Esok harinya ia mendatangi dokter (hewan kayaknya) dan bilang akan memberikan peternakannya pada putranya. 







Kangho menemui si kembar dan memberitahu kalo ibunya bersikap aneh. Yejin pikir wajar kalo ibu aneh. Ia aja sering dimarahi. Kangho melanjutkan kalo ibunya jadi pendiam. Yejin malah merasa kalo itu bagus. Dia jadi nggak dimarahi. Ibunya Kangho lalu datang dengan ceria dan mengajak Kangho pulang. 


Ibu mengajak Kangho membeli sepatu. Kangho melihat anjing yang mirip Macan dan mengikutinya. Ia lalu disuruh beli rokok sama beberapa siswa. Ia nggak membelikannya dan mengembalikan uangnya pada mereka. Mereka yang tadi hanya ngasih 5 ribu malah minta 50 ribu. Nggak hanya itu, mereka maksa mau mengambil ponselnya Kangho saat Kangho mau nelpon ibu. Beruntung ibu datang dan melempat mereka pakai sepatu. 


Sampai rumah ibu mengajari Kangho untuk memaki. Ibu juga memberikan dompet berisi stempel, buku tabungan dan uang di tempat terakhir. Kangho ingat seperti uang makan. Dulu ibu meletakkannya di tempat paling bawah biar nggak hilang. Selanjutnya ibu membawa Kangho ke peternakan. Di sana ia mengajari Kangho apa-apa saja yang harus dilakukan. Ia juga mengajari Kangho menanam kentang dan mengolah pupuk. Setelahnya mereka kembali ke peternakan. Ibu mengajari Kangho cara menyuntik saat babinya sakit tapi dokternya nggak bisa datang. 





Mijoo turun dari bus sambil telponan memesan segala sesuatu untuk salonnya. Bu Lurah menemuinya dan mengeluhkan hiasan kukunya yang jatuh. Ia lalu memperbaikinya di rumah dengan ibu-ibu lain dan cerita kalo ia akan membuka salon kuku di toko pestisida. Ibunya Mijoo menanyakan ibunya Samsik yang nggak kelihatan. Ibu yang lain bilang kalo ibunya Samsik ke bank. 


Samsik habis dipukuli sama penagih hutang. Mereka memintanya untuk membayar 100 juta atau kalo enggak mereka akan menjual organ dalam tubuhnya. Mijoo menelpon dan menanyakan keberadaannya. Baik Samsik maupun Mijo sama-sama bohong. Samsik bilang kalo ia di laut pasifik dan Mijoo bilang kalo ia habis buka salon. Tahunya mereka sama-sama ada di desa. 


Keduanya lalu bicara di luar mengeluhkan hidup masing-masing. Samsik merasa kalo mereka masih lebih baik ketimbang Kangho yang dulunya sombong dan sekarang berubah menjadi b*doh. Mijoo kesal Samsik berkata seperti itu pada orang sakit. Melihat Mijoo marah ia pikir Mijoo masih menyukai Kangho. Mijoo menekankan kalo ia nggak menghindari kotoran karena kotor tapi karena takut. 




Sesampainya di rumah ia melihat Seojin nangis. Ia nggak mau pergi ke pemandian bersama dengan nenek dan Yejin ke tempat wanita. Ternyata sebelumnya ia diejek sama teman TK-nya karena pergi ke tempat wanita. Ia pun meminta Mijoo untuk menyuruh ayahnya pulang agar bisa menemaninya ke tempat pria. 


Ibu muntah setelah minum obat. Meski begitu ia menyembunyikannya dari Kangho saat Kangho mengajaknya ke peternakan. 






Pak So dan pak Cha kembali mengintai rumah Kangho. Setelah membeli lahan mereka jadi nggak dicurigai. Pak Cha malah berpikir untuk membeli rumah juga. Mereka lalu ketemu dengan Samsik. Ia merasa heran dengan mereka yang membeli tanah dengan harga 2 kali lipat dengan uang tunai. Ia mengajak mereka minum dan menawarkan akan membantu mencarikan rumah dan memberi penyuluhan cara bercocok tanam. Pak So mau menolak tapi pak Cha malah ikut dengan mereka. 


Ibu dalam perjalanan ke peternakan sambil mengajari Kangho apa yang harus dikatakan kalo ada yang menawar saat beli babi dan mengirim serbuk gergaji. Di jalan ada spanduk protes dari pak Baek. Ibu merusaknya dan membawanya ke peternakan. Sampai di sana ia nyuruh Andrea untuk membantu Kangho ganti baju sementara ia rencananya mau menemui pak Baek. Ternyata pak Baek sudah ada di sana. Katanya ia habis merekam kebocoran limbah dengan ponselnya. Ibu memberitahu kalo itu bukan kebocoran limbah tapi air dari tangki yang bocor. 


Pak Baek nggak peduli dan malah berkata makin kasar. Ia juga menyebut tentang mati yang membuat emosi ibu tersulut. Ia mendapatkan peternakan itu dari nyawa suaminya dan akan mewariskannya ke anak cucunya. Dokter hewan datang membawa berita yang mengejutkan. 





Para warga desa berkumpul. Kambing di Peternakan kambing milik bu Kim ada yang terkena penyakit mulut dan kaki. Sesuai aturan, peternakan yang ada dalam radius 3 km harus dimusnahkan. Para petugas datang ke peternakan ibu dan mengambil semua babi untuk dikubur hidup-hidup. ibu dan para warga nangis lihatnya. Padahal babi-babi itu nggak ada yang sakit. Pak Baek datang. Ibu Mijoo menatapnya sinis. 


Samsik membawa pak So dan pak Cha ke tempat paman Yang dan mengambil makgeoli untuk diberikan pada mereka. Setelah menelpon penagih hutang dan menjanjikan akan melunasi hutangnya dalam waktu satu bulan, ia pun kembali pada pak So dan pak Cha. Paman Yang kembali dan memberitahukan tentang yang terjadi pada peternakan Kangho. 


Ibunya Mijoo yang sedang makan bersama anak dan cucunya juga membicarakan hal yang sama. Yang selamat hanya Singa karena mereka tinggal di rumah Kangho yang jaraknya lebih dari 3 km. 




Pak So dan pak Cha kembali mencari bukti. Pak Cha malah membicarakan Singa, satu-satunya babi yang tersisa. Pak So menyuruhnya untuk fokus mencari. Lah habis itu pak Cha malah makai wig yang ia temukan sambil menunjukkan sebuah cincin (kayaknya).  


Oh Taeso menemui keluarga calon suami Hayong. Tampak Hayong nggak menyukai apa yang ayahnya katakan. 





Kangho dan ibunya masih di peternakan. Pada pagi harinya Kangho mengajak ibu untuk pergi. 


Orang-orang di toko pestisida ngomongin hewan ternak yang dikubur hidup-hidup karena penyakit kuku dan mulut. Lah tapi kata penjualnya tadi baru aja ibunya Kangho beli Herbisida. Nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan, Mijoo pun segera pergi. Ibu membawa Kangho ke makam ayah. Di sana ia cerita kalo orang tua dan adiknya meninggal saat membawa gimbab yang ia belikan. Ayah juga nggak pulang setelah pergi dengan gimbab yang ia belikan. Karena itulah ibu nggak pernah bolehin Kangho piknik. 


Ibu lalu mengambil botol dari kantong toko pestisida. Kangho membantu ibu karena ibu kesulitan. Setelahnya ia mengajak ibu untuk pulang karena ia lapar. Sebelum makan mereka akan ngasih makan Singa dulu. Ia akan merawat Singa sampai ia besar, melahirkan dan punya banyak anak. 






Mijoo memanggil ibu dan Kangho di rumah tapi mereka nggak ada. Samsik datang dan menunjukkan ibu dan Kangho yang baru pulang. Mijoo melihat kantong toko pestisida yang ibu bawa dan mengambilnya. Ia akan memberikannya pada ibunya. Dan sebelum pergi ia minta Kangho untuk ke pemandian umum sama Seojin besok. 


Ibunya Samsik dan ibunya Mijoo datang malam harinya ke rumah. Ibu memberikan barang-barang yang ia dapatkan saat Kangho datang bersama Hayong. 


Paginya Mijoo datang ke rumah bersama si kembar untuk pergi ke pemandian umum. Samsik mau bilang kalo ia adalah calon ayah mereka tapi Mijoo malah menginjak kakinya. 


Ibu ke pengacara untuk menyerahkan surat wasiatnya untuk Kangho nantinya. 





Pak So dan pak Cha menunjukkan wig yang pak Cha temukan. Mereka juga menunjukkan foto dari kamera CCTV kalo Kangho lah yang membuat tulisan untuk menjatuhkan Woobyeok. Sayangnya pak Song nggak mempercayainya. 


Setelah selesai mandi Kangho mengeringkan wambut Seojin tapi Samsik mengambil pengering rambut dan melanjutkannya. Kangho lalu melihat Oh Taeso yang muncul di tv. Ia mengulangi apa yang Oh Taeso katakan sebelumnya yang berbanding terbalik dengan apa yang Oh Taeso katakan di tv. 





Ibu menjemput Kangho yang baru aja meninggalkan pemandian umum bersama yang lain dan mengajaknya ke tempat rehabilitasi. Kangho melihat ikan di akuarium saat ibu mendaftarkannya. Setelahnya ibu memberi pengertian kalo Kangho akan tinggal di sana sambil menjalani rehabilitasi. Kangho pikir ia akan tinggal di sana sama ibu. Makanya saat ibu bilang ia akan di sana sendirian, ia langsung nangis karena mengira ibu akan ke tempat bagus sendirian. Ia memohon agar ibu mengajaknya juga. Ia janji nggak akan nakal lagi. Ibu nggak bergeming dan meninggalkan Kangho. 


Nggak lama setelah ibu pergi, Kangho juga pergi. Dokternya nyariin dan menyalahkan perawat yang nggak menjaga Kangho. Kangho sendiri sudah di jalan. Dengan bertanya pada Juni ia diarahkan menuju jalan pulang. 


Sementara ibu di rumah sudah mengurus Singa dan membersihkan rumah. Ibu meninggalkan surat untuk Kangho dan warga Jouri. 





Di rumahnya Mijoo sedang mencuci dengan ibunya. Ibu pikir Samsik yang mengurus Seojin saat di pemandian umum tapi Seojin bilang Kangho yang menggosok punggungnya dan mengeramas rambutnya. Ia memuji Kangho yang seperti ayahnya. Yejin nggak terima Kangho jadi ayahnya dan menarik rambut Seojin. Mijoo memisahkan mereka kemudian keluar. Hujan mendadak turun. Kangho lewat tapi ia nggak menyapanya. 


Ibu berniat untuk bunuh diri. Kangho pulang tepat waktu. Ia memanggil-manggil ibu dan syok saat lihat ibu. Ia pun menghampirinya dan dengan sekuat tenaga mengangkat keki ibu. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)