Sinopsis 18 Again episode 10 part 1

Anysti
0


All content from jtbc 






Ringkas drama sebelumnya


Sudah hampir jam masuk. Dae Young berdiri di depan gerbang menunggu Da Jung datang. Di belakangnya ada Songsaengnim yang sedang berjaga. Nggak lama kemudian Da Jung datang bersama anak yang lain. Ssaem memarahinya karena ia terlambat lagi. 1


Akhirnya Da Jung dan yang lain dihukum lari keliling lapangan. Dae Young berusaha untuk menyamai kecepatan lari Da Jung dan menanyakan kenapa ia selalu terlambat ke sekolah? Da Jung minta agar Dae Young nggak mengajaknya bicara karena itu sangat melelahkan. 


Dae Young mengambil tas Da Jung dan bermaksud untuk membawakannya. Da Jung berusaha untuk mengejarnya dan minta agar tasnya dikembalikan. Dae Young Ber henti lari dan menghadap Da Jung yang juga sedang kelelahan. Ia meminta agar Da Jung nggak khawatir karena ia akan menjaganya. 


Da Jung nggak ngeh. Siapa yang mau dijaganya? Dae Young memperjelas kalo ia akan memastikan Da Jung nggak akan terlambat ke sekolah lagi. Da Jung terdiam menatap Dae Young. Apalagi setelah itu Dae Young tersenyum. 





Pagi harinya saat Da Jung masih tidur. Dae Young mendadak nelpon dari telpon umum dan menyuruhnya untuk bangun. Sa Jung yang masih mengantuk minta 10 menit lagi. 


Dae Young memintanya untuk bangun sekarang juga. Kalo Da Jung tidur 10 menit lagi maka ia akan terlambat. Lah Da Jung malah minta Dae Young untuk nyanyi biar dia bisa bangun. Lah Dae Young mau-mau aja. Dia berdehem lalu mulai bernyanyi. Lah padahal di sekitarnya banyak anak-anak yang juga berangkat sekolah dan mereka menertawakannya. 


Di rumah Da Jung senyum-senyum dengar nyanyian Dae Young. Doa sampai tertawa terpingkal-pingkal. Nggak habis pikir Dae Young beneran nyanyi gegara dia minta. Ia merasa kalo Dae Young sangat lucu. Pasir nya aja sampai sakit banget gegara tertawa. 


Dae Young jadi kesal. Ia nyuruh Da Jung untuk bangun lalu menutup telponnya. 






Dan saat Ae Rin dirundung sama anak-anak itu tapi temannya malah nggak mau menolongnya. Dae Young yang nggak sengaja lewat melihat Da Jung menyapa mereka ramah. Ia melempar tasnya ke orang yang di tengah dan memintanya untuk melarangnya erat. Ia lalu menendangnya sampai ketiganya jatuh. 


Dae Young tersenyum lihatnya. Da Jung lalu menarik Ae Rin dan membawanya lari dari sana. Tiga anak nakal itu mau melihat isi tas Da Jung. Dae Young menghampiri mereka dan mengambil tas Da Jung lalu membawanya pergi. 


Festival Seni Serim ke-13





Da Jung berjalan sendirian di keramaian. Saat ia berbalik mendadak ia melihat Dae Young sedang menatapnya. Da Jung merasa gugup. Apalagi setelah itu Dae Young berjalan ke arahnya. Ia pun memalingkan wajahnya. Dan saat ia melihat Dae Young lagi, orangnya malah sudah nggak ada. Ia melihat sekitar dan malah menemukan Dae Young ada di bawahnya sedang mengikat tali sepatunya. 


Katanya kalo tali sepatunya lepas maka orang yang ditakdirkan untuknya akan muncul. Dae Young mengikatnya dua kali agar nggak mudah lepas lagi. Selesai. Dae Young lalu menatapnya dan membuat Da Jung makin gugup. 


Dae Young bangkit dan mengajaknya untuk ke gedung olahraga nanti. Da Jung bingung. Kenapa? Dae Young mengatakan kalo ada yang ingin ia berikan pada Da Jung. Da Jung mengiyakan. 





Ia pun datang ke gedung olahraga. Sudah ada Dae Young di sana. Ia berjalan menghampirinya dan menanyakan apa yang mau Dae Young berikan padanya. Dae Young mengambil tas Da Jung dan mengembalikannya. Da Jung senang banget lihat tasnya. Dae Young tersenyum lihatnya dan memintanya untuk mengabulkan permintaannya. 


Dae Young mengambil bola basket dan minta Da Jung untuk mengabulkan permintaannya kako bolanya masuk ke ring. Da Jung mengiyakan. Dae Young senang dengarnya dan mengingatkan kalo Da Jung dan janji. Ia pun mulai mendribel bola. Ia menatap Da Jung dan memintanya untuk menjadi pacarnya lalu nrktmparkan bola itu. 


Masuk. Da Jung protes karena itu pasti terlalu mudah untuk Dae Young. Dae Young tersenyum karena gimanapun juga Da Jung sudah janji dan ka harus menepatinya. Mendadak Da Jung malah bilang kalo dia nggak bisa mengabulkan keinginannya. Dae Young kaget dengarnya. Dia mengiyakan tapi pingin protes juga. Da Jung malah jalan meninggalkannya. 


Malam harinya








Penyelenggara acara menyiapkan acara spesial. Itu alaya penampilan ucapan selamat seseorang yang lulus dari sekolah mereka. Do Won Kyung akan mempersembahkan sesuatu. Semua orang bertepuk tangan menyambutnya. Orang yang dipanggil hadir ke panggung dan menyanyikan sebuah lagu. 


Dae Young mendatangi kerumunan. Ia mendengarkan lagu itu dengan penuh penghayatan. Mendadak Da Jung muncul di sebelahnya dan memprotes cara Dae Young menyatakan perasaannya tadi. Harusnya Dae Young mengakui perasaannya dengan serius. Ia merasa kalo itu nggak tulus. Da Jung menatapnya. Dae Young menatapnya dan meminta maaf. Ia memberitahu kalo ia sangat tulus sampai merasa kalo dia nggak jujur. Tapi ia nggak pernah nggak tulus ke Da Jung dan ia akan selalu memperlakukannya dengan ketulusan. 


"Aku menyukainya, Da Jung!"


Da Jung merasa canggung dan melihat pertunjukan. Dae Young merasa kecewa karena berpikir Da Jung menolaknya. Tapi Da Jung malah menggenggam tangannya. Ia sangat terkejut dan langsung menatap Da Jung. Da Jung memberitahu kako itu adalah lagu kesukaannya. Dae Young menanyakan judul lagunya. Jika Aku Jatuh Cinta Lagi. 


Mereka saling tatap dengan senyum di bibir masing-masing. 


Jika Aku Mencintaimu Lagi




Wu Young berjalan dan akan menyeberang. Di sebelahnya ada seorang anak perempuan. Ibu anak itu muncul di seberang dan Me manggil anaknya. Anak itu senang melihat ibunya dan langsung menuju ke sana padahal belum saatnya untuk menyeberang. 


Dari arah yang berlawanan muncul sebuah truk yang melaju dengan kecepatan penuh. Ibu anak itu teriak histeris. Dae Young buru-buru berlari ke arah anak itu dan memeluknya. Sang ibu langsung jatuh. 







Dae Young dilarikan ke rumah sakit dan langsung dipindahkan ke ruang operasi. Ia benar-benar sudah berubah. Petugas bahkan menyebutkan nama dan tahun lahirnya, 1983. 


Dae Young membuka matanya dan melihat sekitar. Ia lalu turun dari tempat tidur dan melihat wajahnya di kaca dekat pintu. Ia merasa lega karena sudah kembali. Nggak lama kemudian Da Jung datang dan memanggilnya. Yeobo!!! Dae Young melihat nya dan mendekat. 


Da Jung menanyakan apa dia nggak papa? Dae Young mengangguk mengiyakan. Da Jung lalu menghampirinya dan memeluknya. Dae Young mengelus punggung Da Jung. Tiba-tiba Da Jung melepaskan pelukannya. Ia mengaku khawatir karena mendengar Dae Young mengalami kecelakaan. Kenapa Dae Young membuatnya khawatir? 


Dae Young seakan nggak percaya Da Jung mengkhawatirkannya. Da Jung memintanya untuk bggaj bercabda. Tentu saja ia khawatir. Nggak lama kemudian Shi Ah datang bersama Shi Wu. Shi Wu menanyakan apa ayah nggak papa? Dae Young mengangguk. 


Shi  Ah langsung memeluknya sambil nangis. Dae Young meminta maaf karena sudah membuat mereka takut. Ia menatap Shi Wu dan Da Jung dab bilang kalo dia nggak papa. Tangis Shi Ah malah pecah. 







Mereka menjaga Dae Young yang sudah ada di ruang rawat. Da Jung menata selimutnya dan membuatnya nggak bisamemalingjan matanya. Da Jung memberitahu anak-anak kalo malam ini ia akan menginap di rumah sakit dan menyuruh anak-anak unyuk pulang. Shi Aj nggak mau dan bilang mau menemani ayahnya. Ia bahkan bilang akan mengurus ayah. 


Dae Young menatap Shi Ah dan bilang kalo dia nggak papa. Shi Ah langsung cemberut. Seorang wamita datang dan meletakkan sesuatu di meja. Secara nggak sengaja ia menjatuhkan sesuatu. Shi Ah mengambilkannya. Kalender tahun 2017 bukan Desember. Ia lalu memberikannya kembali pada perawat. 


Da Jung menanyakan gimana itu bisa terjadi? Dae Young bingung bilangnya. Wanita tadi balik lagi dan memberikan minuman pada Shi Ah. Shi Ah menerimanya dan berterima kasih. 


Nggak tahu kenapa wanita itu terus saja memanggilnya. Nak! Nak! Nggak papa? 





Wu Young membuka matanya dan langsung bangun. Ia bingung kenapa ia bisa ada di sana? Ibu itu memberitahu kalo kepala Wu Young terluka saat menyelamatkan anaknya. Wu Young melihat anak itu dan menanyakan apa dia nggak papa? Ibunya mengiyakan dan bilang kalo semua itu berkat Wu Young. Ia berterima kasih. Ia pamit dan bilang mau memanggil dokter. 


Wu Young menurunkan kakinya dan terdiam menyadari kalo semua tadi hanya mimpi. Ia bahkan sampai nangis. 





Nggak lama kemudian Wu Young meninggalkan rumah sakit. Ibu dan anak tadi mengantarkannya. Ibu itu merasa nggak yakin. Apa Wu Young beneran nggak papa? Wu Young tersenyum dan memintanya untuk nggak khawatir. Hanya gegar otak ringan. Ibu itu lega dengarnya dan berterima kasih. Begitu juga dengan anaknya. 


Wu Young menatapnya dan berpesan agar dia jangan lari ke jalan seperti itu lagi. Anak itu mengiyakan. Mereka lalu berpisah. Wu Young terdiam melihat kedekatan ibu dan anak itu. 





Setelahnya ia datang ke minimarket tempat Shi Ah kerja tapi Shi Ah nggak ada. Ia pikir Sih ah sudah pulang. 






Shi Ah sedang dalam perjalanan pulang dan sampai di persimpangan antara tangga dan lorong gelap. Mendadak ia ingat Wu Young. Wu Young melarangnya lewat lorong karena di sana gelap, nggak ada orang dan nggak ada kamera pengawas. Ia menyuruh Shi Ah untuk lewat di area yang lebih terang. Shi Ah tersenyum ingat itu dan merasa kalo itu hanya kekhawatiran yang nggak perlu. 


Ia lalu berjalan ke lorong. Nggak tahu kenapa ia merasa kalo ada yang mengikutinya. Tapi saat ia berbalik nggak ada orang dibelakangnya. Ia pun melanjutkan langkahnya. Tiba-tiba ada orang yang muncul di hadapannya. Seorang pria. 


Shi Ah merasa takut. Ia berbalik dan berlari menjauh. Pria itu mengejarnya dan menahannya. Wu Young yang berada di tempatnya seperti mendengar sesuatu. Ia berbalik tapi nggak ada siapapun. Ia pun lanjut jalan lagi. Shi Ah menginjak kaki orang itu. Ia menghajarnya dan membantingnya. 


Beraninya macam-macam dengannya. Uang ibunya untuk kelas bela diri nggak sia-sia. 






Sebelumnya Da Jung memberi Shi Ah brosur perekrutan murid baru untuk kelas bela diri. Shi Ah menolak dan bilang kalo dia nggak suka bergerak. Ia pun mengembalikannya ke ibu. Da Jung tetap member ikannya sambil membeei tahu kalo dunia di luar sana menakutkan. Ia mengajaknya untuk belajar bersama. 


Shi Ah tetap nggak mau. 


Akhirnya mereka datang juga. Keduanya ketemu dengan pelatih dan diajak untuk memulai kelasnya sekarang. 


Oleh pelatih mereka diajarkan gimana mereka bisa meloloskan diri dan melawan balik orang yang mau menyerang mereka. 


Setelah beberapa kali datang berlatih Shi Ah makin menunjukkan kemajuannya. Pelatih bahkan merasa kalo dia bisa menjadi petinju gegara melihat kecepatannya memukul samsak. Katanya Shi Ah punya bakat alami. Dia seorang profesional. 





Shi Ah tersenyum ingat itu. Ia seorang perarung. Ia belajar bela diri gegara orang-orang seperti dia. Pria itu bangkit dan mengeluarkan pisau. Gimana kalo gini? Shi Ah terdiam. Sebelumnya pelatih juga sudah mengajarkannya. Kalo lawan punya pisau, maka ia akan menunjukkan keahlian khusus. Lah habis itu pelatih malah lari. Ia lalu menyuruh mereka untuk lari saja kalo menghadapi situasi yang serupa. 


Pria itu maju. Shi Ah melepas tasnya dan menggunakannya untuk bertahan. Menyadari kalo Shi Ah takut malah membuat pria itu senang dan mengacung-acungkan pisaunya. Shi Ah lalu melihat alarm dari Wu Young. Ia mengambilnya dan menyalakannya. Pria itu panik dan Shi Ah memanfaatkan situasi itu untuk lari. Ia berlari ke tangga. 






Wu Young mendadak datang dan menendang pria itu. Nggak hanya itu ia juga mengunci pria itu lalu menanyakan apa Sih Ah nggak papa? Lah dia kaget lihat korban adalah Shi Ah. Ia mrnanyakan apa Shi Ah nggak papa? Apa dia terluka? 


Shi Ah mengaku nggak papa. Wu Young kembali marah. Beraninya menyerang Shi Ah-nya. Pria itu minta agar dibiarkan pergi tapi Wu Young nggak mau. Ia memukulnya lagi dan lagi. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)