All content from Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Temannya ibunya Yonjin sedang bermain golf.
Hyeonam bertemu dengan Dong Eun di mobil dan memberitahu tentang temannya ibunya Yonjin tersebut yang sering datang ke rumah duka Yeongsan. Ia mengikutinya dan menemukan sesuatu. Ia lalu mengajak Dong Eun ke sana dan menunjukkan penggunaan listrik. Rumah keluarga rata-rata memakai hingga 2.000 kWh per bulan. Tapi tempat ksong itu terbaca lebih dari 5.000 kWh. Bahkan belum akhir bulan! Dong Eun menyimpulkan kalo mereka masih memakai listrik. Dan setelah dilihat ternyata yang memakai adalah kamar mayat.
Selanjutnya Dong Eun membicarakannya dengan Yeojeong. Dong Eun pikir yang ada di kamar mayat itu adalah Myeong O. Pemiliknya ada di luar negeri. Tempat itu sudah ditawarkan selama 3 tahun tapi belum ada yang berminat. Tempatnya sendiri diurud oleh pemilik toko lotre. Yeojeong langsung menawarkan untuk memeriksanya. Sebelumnya ia nyuruh Dong Eun untuk mencicipi masakannya dulu. Jadi ini saat Yeojeong mengajak Dong Eun makan di luar rumah.
Mereka lalu datang ke sana bersama dengan agen perumahan karena Yeojeong mau membeli tempat itu. Pengurus yang nggak tahu-menahu mau nelpon dulu. Yeojeong menghentikannya karena tahu kalo yang mau ditelpon adalan Yongjun, temannya ibunya Yonjin. Di sana mereka meriksa kamar mayat dan menemukan jasad Myeong O. Pengurus tempat itu ketakutan kalo dilaporin ke polisi. Tapi mereka nggak akan melaporkannya.
Keduanya berjalan bersama setelah beli minum. Ih Yeojeong perhatian banget. Ia membuka minumannya lalu memberikannya pada Dong Eun sementara ia minum minumannya Dong Eun yang belum di buka. Melihat jasadnya divakum, ia merasa kalo Yongjun mencoba menyimpan bukti dengan menunda proses pembusukan. Dong Eun pikir mungkin itu alat catok Yongjun. Ia punya motif tersembunyi saat menutupi kekacauan yang dibuat Yongjin.
Yeojeong menanyakan seberapa yakin Dong Eun akan hal itu? Bisa jadi itu ulah Yongjun sendiri. 99%. Kalo itu perbuatannya Yongjun sendiri maka ia nggak akan meninggalkan apapun. Ia juga nggak akan menyimpan jasadnya. Dan kenapa ia menyisakan 1% adalah karena ia nggak yakin. Kemujuran nggak pernah memihaknya. Yeojeong menawarkan untuk menebus 1%-nya sampai menjadi 100%. Ia meminta Dong Eun untuk membuat Yonjin datang ke rumah sakitnya.
Yonjin pun datang bersama Hyejong. Hyejong sengaja menyebut tentang tas itu dan Doyeong yang bermain go dengan Dong Eun. Kali kedua ia datang dan melakukan prosedur. Selagi Yongjin nggak sadar, Yeojeong mengambil sampel kulit dari kakinya yang terluka.
Hyeonam menemui Yonjin dan melaporkan tentang pria yang membantu Dong Eun. Setelah tahu kalo itu Yeojeong yang juga memiliki rumah sakit dimana jasad Sohi berada, Yonjin sangat kaget.
Seorang wanita memotong sayuran sambil menyaksikan siaran Yonjin. Nggak tahu kenapa ia kelihatan benci banget sama Yonjin.
Selajutnya ia ke depan kantor polisi. Saat mau merokok ia terkejut melihat ada Sohi di depan mobilnya. Tapi setelah dilihat lagi ternyata nggak ada.
Ibunya Yonjin terus diteror sama suaminya Hyeonam. Ia juga sangat ketakutan.
Karena panggilan dan pesannya nggak ditanggapi, ibunya Yonjin datang ke kantor polisi dan menemui Yongjun. Nggak mau terlihat, Yongjun menarik ibunya Yonjin ke parkiran. Ibunya Yonjin mengeluhkan teror yang didapatkannya. Yongjun sendiri sudah mengirimkan data pelakunya yaitu suaminya Hyeonam tapi itu masih belum cukup. Ibunya Yongjin inginnya Yongjun sendiri yang mengurusnya. Ia bahkan mengungkit apa yang ia berikan pada Yongjun dari uang di rekening palsunya, rumah di luar negeri dan juga motelnya. Ia bahkan juga meminta jimat untuk mengubah nasib buruknya.
Yongjun yang mulai jengah merasa kalo hubungan mereka nggak seperti hubungan pertemanan lagi tapi kaki tangan.
Jaejun mendapat paket dari Dong Eun. Ia menelpon Dong Eun dan menanyakan apa isinya. Dong Eun memberitahu tentang apa yang dilakukan rekannya. Dan di dalamnya ada foto Yesol juga. Ia mempertimbangkan siapa yang akan ia kirimkan, ia apa Doyeong? Dan ia mengirimkannya padanya karena ia ayahnya. Melihatnya membuat Jaejun geram. Tanpa tunggu lama ia langsung ke sekolah Yesol. Ia bahkan marah-marah saat jalanan nggak lancar.
Di sekolah guru tersebut masih memotret anak-anak. Dong Eun menyudahi dan nyuruh anak-anak untuk mencuci tangan karena para pengasuh mereka akan segera datang. Guru itu menghampiri Dong Eun dan mengatakan kalo ia pandai menjadikannya pria aneh.
Di kelas Dong Eun menyerahkan apa yang ia kerjakan tentang karyawisata. Lah kok malah dibuangin. Ia benci j*lang pembangkang. Ia juga muak denganny.
Jaejun sampai dan langsung menanyakan siapa Chu Jongho? Orangnya maju dan langsung dipukulin sama Jaejun pakai kameranya. Para guru yang lain nggak berani buat melerai.
Ternyata sebelumnya Dong Eun dikasih foto itu sama rekannya yang lain saat menyerahkan laporan karyawisata tahun lalu. Ia nggak berani melaporkannya tapi ia yakin kalo Dong Eun bisa.
Salah seorang guru melapor ke polisi. Jaejun sendiri baru berhenti saat ia melihat Yesol menatap apa yang dilakukannya. Dong Eun berdiri di depan Yesol agar mentalnya nggak terganggu.
Selanjutnya Yesol menelpon ayahnya yang sedang bekerja dan sambil nangis melaporkan apa yang dilakukan oleh Jaejun pada gurunya.
Hyeonam diajakin suaminya untuk belanja pakaian. Ia bahkan dipilihin baju dengan motif bunga dan diajakin ke laut nanti saat uangnya masuk. Hyeonam berusaha memberitahu suaminya agar mereka melanjutkan hidup mereka saja karena itu sangat berbahaya. Ia memberitahu kalo orang itu membunuh dua orang.
Setelah mendengarnya, bukannya takut tapi suaminya Hyeonam malah makin semangat. Ia lalu mengajak Hyeonam ke Filipina. Di sana mangganya sangat murah. Ia lalu pergi meninggalkan Hyeonam.
Sementara itu di luar ada orang suruhan Yongjun yang mengawasi dari tadi. Salah satunya menunjuk toko baju yang tempat Myeong O dipukul kepalanya. Tapi kenapa nggak ada benda yang dipakai untuk mukul? Rekannya nyuruh temannya untuk diam karena itu bukan urusan mereka.
Ternyata botol yang dibuat Yonjin mukul kepalanya Myeong O ada di lemari pakaiannya Gyeongran.
Dong Eun memberikan sejumlah uang ke pria bertato. Ternyata itu untuk membayar n*rk*ba. Mereka tahu dari Songhi kalo ia nggak memakainya. Dong Eun membenarkan. Ia meminta mereka untuk menyiapkannya juga karena ia nggak tahu.
Sara merengek minta dikeluarkan. Ia memberitahu kalo itu legal di Belanda. Ayahnya menyalahkan ibu atas apa yang terjadi pada Sara. Ibu ingin memasukkan Sara ke panti rehab tapi ayah nggak setuju. Sekalian aja bilang kalo anak pendeta adalah pemadat. Akhirnya mereka meninggalkan Sara yang bahkan sampai guling-guling di lantai.
Jaejun berakhir di kantor polisi bersama dengan pengacaranya. Polisi menyarankan untuk berdamai tapi Jaejun nggak mau. Apalagi saat polisi bilang kalo guru itu adalah korban. Dia yang mengambil semua foto itu. Tapi masalah foto adalah masalah lain. Ia ingin guru itu dipenjara. Pengacaranya menasehati agar Jaejun diam kalo nggak mau dipenjara.
Pengacaranya Jaepyeong datang. Ia sudah mengajukan damai dengan korban. Doyeong juga ada di sana dan menatap Jaejun tajam.
Setelahnya mereka meninggalkan kantor polisi bersama-sama. Terkait masalah foto mereka akan mengajukan tuntutan perdata dan pidana. Jaejun menyesalkan Doyeong yang juga ikut terlibat. Ia sudah mengetahui semuanya. Kalo Jaejun adalah ayahnya Yesol. Mereka berkelahi gegara itu. Para pengacara melerai dan mengingatkan kalo mereka ada di depan kantor polisi.
Doyeong menekankan kalo ia nggak membiarkannya demi kebaikannya. Bukan haknya ikut campur. Ia merasa kalo Jaejun sudah cukup lancang dan menyuruhnya pergi.
Dokter menemui ibunya Yeojeong selaku direktur rumah sakit dan memberitahu tentang polisi yang datang terkait laporan kalo mereka melakukan penyimpanan jasad secara ilegal. Mereka mau geledah kamar mayat dan pembeku. Ibu sama sekali nggak takut dan menemui mereka.
2004
Ayah Yeojeong melihat ibunya Sohee yang seorang tunarungu nggak mau menandatangani persetujuan. Ia nggak mau memakamkan Sohee karena itu akan mengakhiri semuanya. Ia yakin kalo Sohee dibunuh dan bukannya bunuh diri.
Selanjutnya ayah bicara dengan dokter tersebut. Mereka nggak bisa melakukan apapun tanpa ijin keluarga. Di kamar mayat suhunya hanya 4 derajat atau 0 paling dingin. Jasadnya akan rusak dalam 6 bulan. Ayah nyuruh agar dipindahkan ke pendingin. Katanya itu bukan bunuh diri. Dokter merasa kalo itu bukan urusan mereka. Mereka juga nggak punya alasan untuk menangani kerugiannya. Sambil senyum ayah mengatakan kalo mungkin akan segera selesai. Konon kebaikan menang atas kejahatan. Sebelum saat itu tiba, kita tangani saja.
Ibu menemui petugas polisi yang datang. Ia merasa aneh. Kalo ada nggak nyaman hanya akan mempengaruhi staf. Nggak ada yang akan meributkannya setelah 18 tahun. Kenapa mereka melaporkannya ke polisi dan bukannya ke kantor wilayah atau Kementerian Kesehatan?
Polisi itu ingat apa yang diminta Songjun kalo ia hanya ingin mayat itu dipindahkan dan menyampaikannya. Rumah sakit memindahkan jasad itu ke pembeku tanpa ijin. Niatnya aja nggak jelas. Mungkin mereka melakukan eksperimen ilegal atau alasan nggak jujur lainnya. Ibu menekankan kalo mereka akan menerima hukuman kalo memang melanggar hukum. Tapi jasadnya akan tetap di sana. Mereka belum mengungkap kebenaran di balik kematiannya. Dan itu adalah niat mereka.
Ibunya Dong Eun ada di sebuah restoran. Ia mengirim pesan ke Yeojeong dan memintanya untuk menemuinya. Ternyata Yeojeong juga ada di sana. Ia nggak menanggapi pesan itu tapi membayar tagihannya ibu sebelum pulang.
Yonjin pulang dan bertemu dengan sopir yang seharusnya menjemput Yesol. Ia dikasih tahu kalo Yesol ada di rumah neneknya setelah pulang lebih awal hari ini. Ia lalu masuk dan menemui Doyeong yang mau pergi. Doyeong sedang telponan dengan pengacaranya. Perintah jaga jarak sementara dengan Jaejun yang ia minta akan segera diproses. Doyeong sendiri juga akan ke sana.
Yonjin menghadang dan mengeluhkan ia yang harus dengar dari sopir. Ia lalu melihat bibirnya yang terluka dan menanyakan apa ia berkelahi? Doyeong menegaskan kalo ia sedang nggak bisa bicara baik padanya sekarang. Tapi Yonjin nggak paham. Ia malah protes karena nggak boleh nanya kenapa putrinya pulang lebih awal. Memangnya penting ia menahan diri? Ia lebih suka Doyeong berkata kasar padanya. Mereka bisa bertengkar.
Doyeong menghela napas. Ia nggak tahu harus mulai dari mana, tapi ini adalah awal yang baik. Pria selingkuhanmu ke sekolah putriku dan bersikap seperti ayahnya. Ayo bantah. Yonjin terdiam. Kamu penasaran aku tahu atau enggak kalo Yesol putriku apa enggak. Ia memberitahu kalo ia tahu semuanya. Ia menantang Yonjin untuk mengatakan sesuatu. Merasa kesal ia sampai membentak Yonjin betapa sulitnya menahan diri. Pun sampai sekarang yang Yonjin pedulikan hanya keselamatannya sendiri. Ia memberitahu kalo Yesol sangat bingung sekarang…tapi Yonjin malah mengujinya.
Yonjin mengatakan kalo seenggaknya ia mencoba untuk melindunginya dengan menutupi rahasianya. Tapi Doyeong malah menghancurkan semuanya dengan membukanya. Doyeong menunjukkan kalo nggak ada yang bisa Yonjin lindungi. Hubungan mereka, ia, Yesol dan bahkan karirnya. Sebelum pergi ia menekankan kalo Yesol akan menjadi putrinya saat mereka menjadi orang asing.
Yonjin terduduk setelahnya. Ibunya Sungah nelpon. Ia berpura-pura baik-baik saja. Mereka akan ke sekolah. Ada guru yang terbukti menerima suap. Mereka akan memecat guru itu. Yonjin berbohong kalo ia masih bekerja dan minta agar ibunya Sungah memberikan suaranya untuknya. Suap itu sangat buruk.
Para ibu menemui Dong Eun yang masih ada di kelas. Setelahnya Dong Eun meriksa sampah dan menemukan nama-nama orang yang memberikan suap. Ia lalu ke apartemen dan menemui ibunya. Ibu mendapat tas dan pakaian dari para orang tua murid. Dong Eun nangis menyesalkan sikap ibunya padanya yang nggak tahu malu. Teganya ia memihak j*l*ng yang menghancurkan hidup anaknya. Seharusnya ia nggak melakukannya meski itu membunuhnya.
Ia mengambil gunting dan merusak barang-barang itu. Ibu berusaha menghalangi dengan memukul Dong Eun dan bahkan sampai membuat wajahnya terluka.
Dong Eun nangis di mobil sambil berusaha menghentikan pendarahannya. Jaejun menemuinya. Ia turun dari mobil dengan menggunakan payung dan menyuruhnya keluar. Ia mengajak Dong Eun ke pertemuan POMG. Doyeong datang ke kantor polisi padahal bilangnya ia hanya mengirimnya padanya. Ia menghianatinya. Dong Eun yang nggak mau keluar malah mau menabraknya.
Mobil Yeojeong mendadak datang dan mau menabrak Jaejun. Ia lalu turun dan menghampirinya. Ia baru mendapatkan mobil itu jadi belum terbiasa mengemudikannya. Jaejun yang tadi tersungkur bangkit. Tangannya kotor. Yeojeong meminta maaf. Kalo nggak gegaea mobil bagusnya ia bisa saja tertabrak. Kenapa berdiri di depan mobil saat hujan deras dengan baju serba hitam? Cobalah lebih berhati-hati kalo nggak mau mati muda.
Jaejun mau marah. Yeojeong memberikan kartu namanya. Jaejun bisa menghubunginya kalo mau melaporkannya atau meminta uang. Ia lalu kembali ke mobilnya. Ia akan memutar mobilnya dan nyuruh Jaejun untuk minggir kalo nggak mau ketabrak. Lah ia malah menghimpit Jaejun. Dong Eun paham dan pergi dari sana. Mengetahui kalo Dong Eun sudah pergi, Yeojeong juga ikut pergi dari sana.
Di rumah Dong Eun mengurung diri di tendanya. Ingat apa yang ia katakan sebelumnya pada ibunya. Ia memberinya waktu satu minggu untuk pergi dari sana. Ia akan menyerahkan surat permohonan berhenti sewa. Ia harap ini adalah terakhir kalinya ia melihatnya. Ibu sesumbar kalo ia akan menemukan Dong Eun meski ia sembunyi. Darah lebih kental dari air.
Yeojeong mondar-mandir di depan tenda. Dong Eun mengatakan kalo ia nggak papa. Yeojeong hanya ingin Dong EUn tahu kalo ingin Dong Eun tahu kalo ia ada di sana. Dong Eun menanyakan bagaimana Yeojeong tahu kalo ia ada di sana? Yeojeong memberitahu kalo ibunya menghubunginya. Ia mendapatkan nomornya dari Yonjin. Ia akan tidur lebih awal sampai siang dan nyuruh Dong Eun untuk membuat dirinya merasa nyaman. Ia lalu pergi setelah mengucapkan selamat malam. Kotak obat yang ia bawa ia letakkan di meja.
Dong Eun ke gereja. Di depan ia berpapasan dengan pria yang memberinya ponsel sekali pakai. Di dalamnya ada foto-foto. Ia lalu masuk ke gereja. Hyeonam mengawasi dan melapor ke Yonjin kalo Dong Eun ke gereja milik orang tuanya Sara.
Di belakang Sara mendapatkan pesan kalo ia di undang ke taman Eden. Dalam pesan itu juga ada foto obat-obatan yang sudah disiapkan.
Sara ke sana dan menggunakan obat tersebut sementara para jemaat sudah mulai berdoa. Dong Eun mengirim pesan ke Sara kalo ia terekam kamera dan jangan malu untuk tersenyum.
Satu persatu para jemaat mendapat video Sara. Mereka keluar untuk menyaksikan sendiri. Sara berhalusinasi melihat ular di lukisan di dinding keluar kemudian menghampirinya. Ia menyuruhnya untuk kembali ke dinding tapi ular itu malah berubah menjadi Myeong O. Ia mengingatkannya pada hari di mana Sara merangkak seperti anjing menuju ke arahnya. Mereka lalu melakukannya.
Orang-orang berdatangan dan mengeluarkan ponsel mereka untuk memotret. Yonjin datang menemui Dong Eun. Ia yakin kalo Dong Eun lah pelakunya. Ia memberitahu kalo Sra akan langsung bebas karena ia adalah pelanggar pertama. Dong Eun hanya tersenyum. Penyiar Cuaca A. Sara mungkin langsung bebas tapi ia enggak. Karena ia adalah pembunuh dan bukan pelanggar pertama.
Ternyata sebelumnya Songhi mengunggah foto tulisan tangan Sohee (kayaknya). Ia sedang bersama ibunya Sohi (kayaknya).
Yonjin lalu dapat banyak notif di ponselnya seputar tentang rumor tentangnya. Yonjin menantang Dong Eun, apa ia punya bukti? Dong Eun tersenyu. Ia nggak akan bisa membayangkan.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊