Postingan Terbaru

Rabu, 15 Maret 2023

Sinopsis The Glory Part 2 Episode 9

All content from Netflix





Ringkas drama sebelumnya


17 OKTOBER


Myeong O keluar dari sebuah gedung. 


Doyeong sedang ada di atap. Ia ditelpon sama sekretarisnya kalo ia terus ditelpon sama teman istrinya, Myeong O. 


Sara yang sedang membuka brankas ditelpon sama Myeong O. Ia mengajaknya ketemu karena ia mau tukar uang. Sara akhirnya bisa membuka brankasnya. Ia nyuruh Myeong O untuk mengambil uangnya dan pergi. Myeong O kesal dan mengungkit masa lalu saat ia melihat Sohee meninggal tapi nggak menelpon polisi. Sara sendiri nggak bisa melakukannya karena sedang menghirup lem. 




18 OKTOBER


Myeong O mencoba beberapa baju. Jaejun nelpon menanyakan keberadaannya. Myeong O mengirimkan catatan penggelapan Jaejun. Ia akan tutup mulut dan sebagai gantinya ia minta dibayar dengan uang kripto. Satu Bitcoin per halaman. Jaejun nggak mau karena ia sudah pusing dengan masalah saham yang turun. Myeong O lalu mengungkit masa lalu kalo Jaejun membuat alibi untuk Yonjin saat Sohee meninggal. Jaejun kesal dengarnya. Myeong O menyudahi dan minta uangnya dikirim dalam 48 jam. 


Di dalam lift ia menelpon Hyejong dan mengajaknya pergi ke Rusia bersamanya. Ia mengeluhkan Hyejong yang pergi ke sekolah saat Sohe meninggal. Ia mau menyelamatkannya karena ia menyukainya. Hyejong ngeri dengarnya dan memutuskan panggilan. 




19 OKTOBER


Myeong O menelpon Yonjin. Ia memberitahu kalo ia sudah menelpon mereka semua tapi nggak ada yang peduli. Ia akan menemuinya terlebih dahulu kemudian menelpon Yongjin. Dong Eun menduga kalo Myeong O menelponnya seperti yang lain. Myeong O membenarkan tapi ia masih belum memberitahu mereka tentangnya. Karena begitu mereka tahu, mereka akan langsung mengejar dan menghabisinya. Dong Eun tersenyum saat Myeong O memintanya untuk memberikan label namanya. 







Doyeong bertemu dengan Yonjin di apartemennya Dong Eun. Yonjin menanyakan kenapa ia ada di sana. Harusnya mereka barengan kalo mau ke sana. Doyeong nggak menanggapi dan melihat pintu yang dirusakin sama Yonjin. Yonjin beralasan kalo ia membuat tanda agar temannya tahu kalo ia di sana. Ia kembali bertanya kenapa Doyeong ke sana? Doyeong justru ingin bertanya pada Yonjin, karena tempat itu jelas tentangnya.  


Ternyata di sana ada kamera yang mengarah ke arah mereka. Di tempatnya Yejeong, Dong Eun mengawasi melalui ponselnya. 


Doyeong bertanya lagi. Pun kalo Yonjin nggak jawab ia akan nanya ke orang lain.  Apa kamu pernah merundung orang dan mendorongnya sampai hampir mati? Kamu menyiksanya secara verbal dan fisik. Yonjin kecewa karena Doyeong akhirnya memutuskan untuk membuka kotaknya. Doyeong menanyakan apa yang Dong Eun lakukan padanya. Tapi menurut Yonjin itu nggak penting. Ia merundungnya. Hubungan mereka buruk. Ia menyudahi dan akan pergi. Ia nyuruh Doyeong untuk melihat sesukanya. 


Ia lalu berjalan menuju pintu. Tepat di sebelah Doyeong ia berhenti. Ia yang kecewa melihatnya dan bukan sebaliknya. 


Doyeong melihat foto-foto itu lagi. Di antaranya ia melihat foto Yesol dan Jaejun. 





Yeojeong ke kamar mayat dan nggak menemukan mayat Sohee. Tempat itu sudah kosong. Di luar dokter marahin dokter jaga karena membiarkan Yeojeong masuk ke sana. Dia sendiri beralasan nggak bisa melarang karena Yeojeong adalah anak direktur. Yeojeong lalu keluar dan bicara dengan dokter. Ia dikasih tahu kalo mayatnya Sohee itu nggak ada di kamar mayat tapi di pendingin. Itu adalah informasi rahasia dan situasinya belum pernah terjadi. 


Dokter menanyakan alasan Yeojeong menyelidikinya dan Yeojeong mengatakan kalo itu adalah urusan pribadi. Dan alasan kenapa pihak rumah sakit melakukannya adalah karena perintah dari mantan direktur, ayahnya Yeojeong. 




Dong Eun habis mandi dan mengambil minum di kulkas. Saat mengambil gelas ia melihat banyak tablet vitamin di sana. Ia lalu meminum airnya sambil melihat-lihat foto. 3 7 2 4, sandi pintunya Yeojeong. Yeojeong datang sambil bawa barang. Kayaknya sih selimut. Ia senang Dong Eun ada di sana dan menyesalkan nggak mengirim pesan. Dong Eun mengaku kalo ia juga baru sampai. Ia melihat kalo Yeojeong sangat sibuk. Yeojeong bilang ia habis mengurus sesuatu di Seoul. Ia melihat handuk yang Dong Eun pakai dan memberitahu kalo itu miliknya, yang punya Dong Eun yang warna biru. Dong Eun langsung mau ngasih ke Yeojeong. 


Yeojeong lalu ngasih tahu kalo ia belum menyiapkan kamar tamu jadi Dong Eun bisa tidur di kamarnya malam ini. Besok baru bisa belanja. Ia juga menunjukkan kamarnya ke Dong Eun. Dong Eun memberitahu kalo iamemesan sesuatu tapi bukan ranjang. Ia minta Yeojeong untuk membiarkan kalo pesanannya datang saat ia nggak di sana. Ia akan memasangnya sendiri. Yeojeong yang penasaran menanyakan apa yang Dong Eun pesan tapi Dong Eun nggak jawab. 






Sara makan makanan di depan kulkas sambil telponan sama Jaejun. Dia akan diwawancara sama polisi dan nggak tahu harus ngapain. Jaejun pikir Sara yang membunuh Myeong O. Lah Sara juga nggak yakin. Masalahnya ia nggak ingat apa-apa kalo menggunakan n*rkoba. Ia bahkan nggak ingat kapan terakhir ia ketemu sama Myeong O. 


Jaejun malas dan mau menutup telponnya. Ia juga akan diwawancara. Sara sendiri akan diwawancara minggu depan. Dan saat ia tahu kalo Jaejun akan diwawancara saat ini juga ia menjadi takut. Apalagi saat tahu kalo polisinya sudah datang. Buru-buru ia menutup telponnya. 


Polisi yang mewawancarai Jaejun adalah Perwira Choi Donggyu. Sebelumnya mereka bicara di telpon. Jaejun menanyakan kalo perwira Choi biasa menyelidiki orang hilang. Tapi katanya Myeong O nggak hanya menghilang. Ini adalah kasus kriminal. Ia juga terlibat nark*ba. Jaejun lalu ditanya kapan terakhir kalo ia bertemu dengan Myeng O. Dan yang polisi sesalkan, Myeong O sudah 3 minggu nggak kerja tapi Jaejun nggak mencarinya. Katanya ia memang mau memecatnya. Dan saat polisi nanya apa ada orang yang Myeong O temui sebelum menghilang, Jaejun memberikan kartu nama Doyeong dan bilang kalo sebelumnya Doyeong mencari Myeong O kemana-mana. Ia bahkan bilang kalo tatapannya Doyeong nampak seperti goyah. 




Jaejun melihat siaran Yonjin. Usai siaran, asistennya Yonjin terdiam lihat Dong Eun datang. Ia menemui Yonjin dan menyesalkan harusnya Yonjin minta kode pintunya, kunci pintu digital mahal. Yonjin tersenyum. Mahalan juga membuka pintunya. Dong Eun nyuruh Yonjin untuk milih antara ia robek mulutnya apa patahin tangannya yang bayar buat buka pintu? Ia mengajaknya minum kopi. 


Asistennya Yonjin membawa pakaian Yonjin ke mobil. Nggak tahu kenapa ia nampak sangat gugup. Sampai menjatuhkan pakaian yang dibacanya. 




Yonjin tersenyum. Ia mengaku senang lihat tempatnya. Selama ini ia sudah berusaha keras dari pabrik, GED dan ujian seleksi guru. Tapi ia masih tinggal di kamar sewaan. Dong Eun juga tersenyum tahu Yonjin sudah menelitinya. Ia memberitahu kalo hanya itu caranya. Ia kira akan seperti taken. Saat mulai ia harus mengikuti mereka sambil mencari uang dan pindah sekolah juga. Sibuk sekali. 


Mulai merasa kesal Yonjin mengeluhkan kalo ia harusnya lapor polisi. Ia hanya banyak mulut karena nggak punya apapun tentangnya. Dong Eun lalu menunjukkan postingan yang ia unggah di internet. Sayang aja nggak banyak yang menonton. Mungkin ia harus menyebut nama Yonjin. Yonjin membalik ponsel Dong Eun dan sesumbar kalo ia punya sejuta cara untuk lolos. 





Dong Eun lalu menunjukkan foto dirinya yang dulu, visum dan pengunduran dirinya dan menanyaka apa Yonjin juga bisa lolos dari itu? Yonjin berubah geram dan mengancam akan membunuhnya. Dong Eun masih santai. Harusnya ia yang membunuhnya. Ia memberitahu kalo ia sering berubah pikiran saat mau menemuinya. Ia datang karena mau memberinya kesempatan terakhir. Dan ia mendatapatkannya karena sikap sopan seseorang. Ia lalu nyuruh Yonjin untuk menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semua perbuatannya dan semua tindakan untuk menutupinya. 


Yonjin pura-pura nggak ngerti. Dong Eun menekankan kalo Yonjin dihukum olehnya maka itu akan jauh lebih keras. Ia akan membalasnya untuk 18 tahun neraka yang ia alami. Jadi ia bisa memohon ampun untuk korban lainnya dengan menyerahkan diri. Dan ia akan menghentikan balas dendamnya. Yonjin menertawakan rencana Dong Eun. Kalo ia lapor polisi, ia akan masuk berita dan tamat. Ia merasa nggak berbuat salah padanya. Hidupnya seperti neraka bukan karena dirinya tapi hidupnya memang sudah seperti neraka sejak ia lahir. Harusnya ia berterima kasih padanya yang sudah membuatnya menjadi guru. Ia yang membuatnya bekerja keras dan mengubah hidupnya. Pengampunan? Kenapa semua orang miskin percaya pada keadilan puitis dan karma? Kalo ia harus membunuhnya maka ia akan mencari alat catok lain untuknya. 


Dong Eun merasa senang melihat Yonjin yang seperti sedang meronta dan kesulitan. Ia mempertingatkan kalo Yonjin sudah membuang kesempatan terakhir yang didapat suaminya untuknya. Ia lalu bangkit dan meninggalkan Yonjin yang terdiam. 






Doyeong di ruangannya mandangin foto Jaejun sama Yesol yang dia ambil dari tempatnya Dong EUn. Ingat apa yang Jaejun sampaikan saat di TK kalo dia punya anak rahasia dan menanyakan gimana kalo miliknya yang berharga direbut sama orang? 


Sektretarisnya Doyeong ngasih tahu kalo Myeong O menghilang. Polisi Jongno ingin mewawancarainya sebagai saksi referensi. Ia juga ngasih sesuatu ke Doyeong dari Myeong O. 


Doyeong mendengarkannya di mobil. Myeong O bilang ke sekretarisnya kalo ia tahu siapa yang ditiduri istri bosnya. Ia nyuruh agar Doyeong menelponnya atau kalo enggak ia akan mengunggahnya ke internet. 




Dong Eun pulang dan melihat Yeojeong sedang memasang tenda. Ia mendekat dan membuat Yeojeong kaget saat ia keluar. Ia beralasan kalo ia dulunya adalah pramuka jadi setelah melihat ia nggak bisa hanya diam. Lah padahal Dong Eun mau memasangnya di lantai dua. Karena sudah dipasang jadinya susah buat dipindahin. Ia tetap ingin memindahkannya setelah makan. Ia lalu memberikan makanan yang dibawanya buat Yeojeong. 


Yeojeong membukanya dan senang banget karena ubi panggang adalah makanan favoritnya. Lah bukannya mie? Dengan muka nggak enak ia lalu bilang kalo itu adalah makanan favoritnya kedua. Dong Eun membuka pintu tenda dan melihat bagian dalamnya yang nampak hangat sementara Yeojeong menyiapkan makanan. 




Doyeong pulang dengan perasaan kesal. Ia membuka dasinya dan mendadak terdiam melihat barang-barang Yonjin yang ada di rak paling atas. Semuanya dari tokonya Jaejun. 






Yeojeong menyiapkan makanan di luar. Dong Eun datang. Ia lalu menariknya untuk duduk di dekat perapian dan memberinya selimut. Padahal di luar sedang dingin-dinginnya tapi Yeojeong malah milih makan di luar. Yeojeong bilang itu adalah alasannya membeli rumah yang ada halamannya. Romantis dan nyaman. Beda sama Dong Eun, ia merasa kalo rumah kayak gitu pasti mahal. Tagihan listriknya pasti tinggi kalo semua lampu itu menyala. Merasa nggak enak ia akan membantu tagihannya tapi nggak sampai separuh. Ia juga akan mematikan lampunya dan mengurangi pemanas. 


Mendengarnya membuat Yeojeong tertawa. Ia minta hanya hari ini aja kayak gini. ia memberikan makanannya ke Dong Eun dan menyuruhnya untuk mencelupkannya di saus. Dong Eun sangat menikmatinya dan menanyakan kapan Yeojeong menyiapkan semua itu? Katanya sih baru pagi ini. Ia mencari "romantis" dan "makan malam". Dong Eun mengikuti Yeojeong untuk mencoba yang romantis. 


Yeojeong lega dengarnya. Ia mau memutar musik tapi karena nggak ada akhirnya ia memutuskan untuk bernyanyi. Dong Eun yang nggak mau dengar memutuskan untuk pergi dengan alasan nggak enak badan saat Yeojeong sedang bersiap. Tahu-tahu Yeojeong bangkit dan meraba dahinya. Menurut pendapat profesional, Dong Eun tuh cuman pura-pura. Dong Eun nggak nyangka kalo Yeojeong akan langsung memeriksanya. Keduanya kembali duduk. Yeojeong akhirnya nggak jadi nyanyi. Padahal dia pandai menyanyi. Dong aeun berterima kasih karena sudah mau menerimanya. Adalah benar mematuhi titahnya.







Geng Yonjin berkumpul. Sara marah karena masalah Myeong O jadi kasus nark*ba. Ia menyalahkan Hyejong yang melaporkannya dan menarik rambutnya. Hyejong nggak mau disalahin karena Sara sendiri yang memakai n*rk*ba. Jaejun juga sependapat kalo masalah n*rk*ba adalah masalahnya. Yonjin menyudahi dan menunjukkan bukti penganiayaan yang dikasih sama Dong Eun. Dia beneran melakukannya. 


Sara menanggapinya dengan santai karena Yonjin yang akan terpengaruh dan bukan orang normal seperti mereka. Ia nggak peduli tentang itu. Yang ia pikirkan adalah Myeong O yang menanyakan tentang Sohee. Ternyata Jaejun dan Hyejong juga ditanya. Myeong O bertanya ke Hyejong kenapa ia ke sekolah hari itu. Ia bahkan hampir menjawab kalo ia disuruh sama Yonjin. 


Wajahnya Yonjin tampak nggak enah. Ia bilangnya ia bersama dengan Jaejun hari itu. Ia merasa kalo mereka diinterogasi secara nggak adil. Hyejong menggaris bawahi Yonjin yang sekarang bilangnya kita. 


Jaejun ingat apa yang dikatakan pengacaranya kalo yang harus ia lakukan sekarang itu bukan gugatan hukum tapi perceraian ibunya. Karena itulah ia nggak mengiyakan saat Yonjin bilang kalo mereka bersama di ruang DVD menonton banyak film er*tis. Sara juga nggak mempercayainya kalo Yonjin melakukan sesuatu pada Sohee. Hyejong juga menanyakan apa yang ditanyakan Myeong O padanya. 


Kita lalu dikasih lihat ingatan Yonjin kalo malam itu ia membakar seragam Sohee lalu mendorongnya saat Sohee menarik bajunya. Mengingatnya membuat Yonjin tertawa. Ia menertawakan mereka yang merasa cemas. Ia nggak peduli kemudian meninggalkan mereka. 




Selanjutnya Yonjin ke atap tempat kejadian. Bahkan masih ada garis polisinya. Ia lalu nelpon seseorang dan menyinggung tentang label namanya. 


Jadi saat itu Dong Eun sempat mengirimkan sesuatu ke kotak pengaduan. Polisi rekannya ibunya Yonjin (lupa lagi namanya) memberikannya pada ibunya Yonjin dan menenangkan kalo itu akan dinyatakan sebagai kasus bunuh diri. Ibunya Yonjin tertawa dan membukanya. Isinya adalah label nama Yonjin. Katanya ia akan membakarnya. 




Dong Eun bicara dengan polisi yang mewawancarai Jaejun. Ia yang terlalu muda saat itu berpikir kalo polisi akan membuka penyelidikan kalo bukti baru ditemukan tapi kenyataannya nggak ada yang terjadi. Label nama itu bahkan nggak masuk daftar barang bukti. Polisi menyimpulkan kalo label nama yang ada sama Dong Eun itu palsu. Dan ternyata alasan Dong Eun memberikannya pada Myeong O adalah sebagai umpan agar ia mulai berenang. Dan ia ingin mengarahkannya pada Yonjin. 


Polisi tersenyum menanggapinya. Ia menekankan kalo Dong Eun nggak punya bukti kalo Yonjin terlibat dalam hilangnya Myeong O. Dan 99% informasi yang ia berikan itu palsu. Ia memperingatkan kalo tuduhan palsu juga adalah kejahatan yang serius. Ia lalu menanyakan apa Myeong O terlibat dengan nark*ba? Dong Eun mengatakan kalo ia akan memikirkannya tapi polisi yakin kalo Dong Eun tahu sesuatu. 





Yonjin menemui polisi kenalan ibunya dan menyinggung tentang label namanya. Itu dikirim anonim 18 tahun yang lalu. Yonjin khawatir kalo ada saksi kalo dikirim ke kantor polisi. pria itu menenangkan kalo memang akan muncul harusnya sudah dari dulu. Sudah 18 tahun dan ibunya juga sudah membuang label nama itu. Yang tersisa hanya mayatnya. Itu sudah membusuk dan hilang bentuk di kamar mayat. Pun kalo mereka memutuskan untuk membuka lagi kasusnya besok maka itu akan tetap diputuskan sebagai bunuh diri. 


Mendadak Yonjin tertawa. Ia mengatakan kalo itulah yang ingin ia dengar. Ia lalu menanyakan motelnya dan berterima kasih atas STNK-nya. 




Hyeonam berlari dengan terburu-buru. Ia menemui putrinya di tangga dekat rumah. Putrinya terluka habis dipukuli sama ayahnya sendiri. Ia ingin masuk ke rumah tapi dilarang sama putrinya. Suaminya membeli 4 botol soju dan belum akan tidur. Ia nggak mau Hyeonam dipukuli juga. Hyeonam pun kembali duduk. Ia meriksa wajah Sunah kemudian membersihkan lukanya menggunakan tisu. Ia nggak ngerti kenapa Suna bisa sangat cerdas dan cantik padahal ia tumbuh di tempat yang separuh bawah tanah. 


Sunah tersenyum dan mengungkit kalo ia benci kalimat sedih. Hyeonam meminta maaf sambil nangis. Sunah mengatakan kalo itu bukan salahnya. Ia sudah berusaha yang terbaik setiap hari. Hyeonam mencoba tegar. Ia menanyakan apa Sunah mau pergi ke tempat yang jauh? Sunah yang sebelumnya sudah tahu merasa kalo Amerika Serikat nggak sejauh itu. Ia minta ibunya untuk bergabung dengannya. Hyeonam mengiyakan. Ia akan menyusul dengan Dong Eun dan minta Sunah untuk pergi duluan. Ia akan bersekolah di sana, menjadi pemandu sorak dan memacari kapten tim sepak bola. 


Dong Eun lalu mengurus segala sesuatunya. Hyeonam mengatakan kalo Sunah artinya baik hati dan murni. Ia sendiri yang menamainya. Mungkin hidupnya sulit karena nama itu. Ia menyesal nggak bayar orang untuk menamainya dulu. Ia mengonfirmasi kalo Sunah akan mendapat nama Inggris baru. Ia hanya ingin itu. 





Yeojeong menemui ibunya yang habis melakukan operasi. Ibu pikir Yeojeong kehabisan uang makanya datang tanpa nelpon dulu. Yeojeong mendekat dan memeluk ibu sambil bilang merindukannya. Ibu mendorongnya dan memperingatkan kalo ia bisa kena darah. Ibu yakin banget kalo Yeojeong kehabisan uang. Yeojeong berubah serius. Ia menanyakan gimana kalo ia memakai pisau bedahnya sebagai pedang algojo. Apa ibu akan menghentikannya? Gimana kalo ia membuat pilihan yang beda dari ayah? Orang uang ia suka mengalami hal yang mengerikan. Ia mau membantunya balas dendam. 


Ibu lalu ingat perkataan tahanan yang membunuh suaminya. Ia memberitahu kalo b*jingan itu m*m*rk*sa, menyerang, dan membunuh orang. Ayah masih coba menolongnya karena dia pasien. Ayah adalah pria baik dan hangat. Tapi mengejar moral dan niat baik hanya memberi kejayaan palsu. Ibu pikir Yeojeong seperti ayah tapi ternyata enggak. Ia mengijinkan Yeojeong untuk membantunya dan berpesan agar jangan tertangkap. Kalo itu surganya maka ibu nggak akan menghentikannya. Yeojeong menenangkan kalo ia nggak akan tertangkap. 

 





Dong Eun bicara dengan seseorang. Ia cerita tentang Yonjin yang membobol rumahnya karena mau mencuri darinya. Ia meninggalkan hal yang ia cemaskan padanya. Wanita itu membukanya. Isinya adalah laporan insiden Sohee. 


Ia mendapatkannya di musim dingin 2011. Saat itu ia habis dari kamar mayat Sohee. Ibunya Sohee yang seorang tunarungu bicara dengannya sambil bawa laporan itu. Ia meminta Dong Eun untuk membaca kalo putrinya meninggak dibunuh. Ibu bahkan bilang kalo Yonjin, Jejun, Sara, Hyejong dan Myeong O yang membunuhnya tapi nggak ada yang percaya padanya dan membantunya. Ibu memohon agar Dong Eun mau membacanya, 


Yeojeong menemui pihak yang terkait dan mendapatkan laporan autopsi Sohee. Dan betapa terkejutnya ia saat tahu kalo Sohee hamil. 


Kembali ke Dong EUn, ia mengatakan kalo ia meminta laporan insidennya dan bilang kalo ia akan membawa Sohee pulang. Ia juga akan membalaskan dendamnya. Mungkin karena itulah ia masih hidup. Selama ini ia ingin mati tapi Sohee membantunya untuk tertidur setiap hari. Ia jadi merasa lebih baik setelah bangun. 


Ini kalo nggak salah adalah ibu UKS. Ia merasa kasihan pada mereka berdua dan nangis. Dong Eun mendekat dan memeluknya. 



Di rumah Dong Eun melepas semua foto yang ia tempel di dinding. Teringat saat ia telponan dengan Myeong O. Myeong O memintanya memberikan label namanya. Ia mengancam kalo ia bekerja sama dengan yang lain maka Dong EUn nggak akan bisa melawab 4 orang dimana mereka semua adalah pembunuh. Dan hanya ia yang nggak bersalah. Dong Eun mengatakan kalo ia bukannya nggak bersalah. Ada kejahatan yang membuatnya harus dibunuh. Selama ini ia bertahan dari mereka berlima. 



Selanjutnya Myeong O menelpon Yonjin dengan tujuan untuk memancingnya. Ia mengajaknya untuk bertemu. Ada hal sangat penting yang harus dibahas. Kalo Yonjin nggak mau menemuinya hari ini maka ia akan mendatangi tempat kerjanya besok. Yonjin mengatakan kalo waktunya nggak tepat karena ia sedang berkumpul dengan rekan-rekannya. Ia lalu menawarkan untuk bertemu pukul 23.00. Kita lalu dikasih lihat Yonjin memakai sepatu hijau dari suaminya. 



Ibunya Yonjin mendatangi brankasnya. Ternyata di sana ia menyimpan label nama Yonjin. 


Dong Eun yang mau keluar teringat sesuatu. Ia kembali menumpahkan foto-fotonya dan mencari sesuatu. Ada satu foto yang hilang. 



Yonjin menemui Hyeonam yang sedang dimobil. Hyeonam mengatakan kalo Yonjin salah orang. Yonjin menyuruh Hyeonam untuk keluar dan menunjukan foto yang dicari Dong Eun lalu menjatuhkannya sambil tersenyum mengerikan. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊