All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Da Jung meninggalkan kantor pada malam harinya. Sampai luar ia menatap langit. Ia lalu melihat tanda pengenalnya dan melepasnya.
Seseorang lewat dengan terburu-buru dan menabraknya sampai tanda pengenalnya jatuh. Lah sudah nabrak bukannya minta maaf tapi malah memarahinya karena menghalangi jalan. Hujan mendadak turun. Da Jung mengambil tanda pengenalnya yang kehujanan dan nangis.
Wu Young datang dan mengambilnya saat ia juga mau mengambilnya. Da Jung menghapus air matanya dan bangkit. Ia mengambil kartu identitasnya kembali. Wu Young menutup payungnya dan menanyakan apa ada masalah? Da Jung bilang nggak papa. Ia lalu menatap Wu Young tajam dan menanyakan kenapa dia di sana?
"Karena aku merindukanmu!"
Da Jung marah. Ia mengungkit kalo Wu Young jelas bukan Dae Young. Ia meyakini kalo Dae Young nggak akan pernah mengatakan hal itu. Wu Young terdiam. Da Jung menanyakan kalo Wu Young nggak ngasih tahu anak-anak kalo dia Dae Young?
Wu Young membantah. Da Jung menghela nafas. Ia berterima kasih karena Wu Young sudah mengurus dirinya dan anak-anaknya. Tapi kalo ia terus mendatanginya seperti itu, ia merasa kalo ia akan lebih mengkhawatirkan anak-anaknya daripada berterima kasih. Ia lalu memohon agar mereka pura-pura kalo nggak ada yang terjadi. Ia mengungkit apa yang terjadi di pesta dan hal-hal yang Wu Young katakan setelahnya. Ia akan melupakan semuanya. Karena itulah ia meminta agar Wu Young melakukan hal yang sama untuknya dan anak-anaknya. Wu Young mengiyakan. Ia lalu melihat langit dan merasa kalo hujan nggak akan segera reda. Ia minta Da Jung untuk membawa payungnya.
Da Jung menolak tapi Wu Young memaksanya. Ia menyerahkannya di tangan Da Jung. Dan apapun yang terjadi Da Jung pasti sudah menjalani hari yang melelahkan. Ia berpesan agar ia pulang dan beristirahat. Da Jung nggak ngeh.
"Nggak papa. Kamu sudah bekerja keras"
Wu Young membuka payungnya yang lain lalu pergi.
Da Jung terdiam. Ia ingat apa yang Dae Young katakan. Nggak papa. Kamu sudah bekerja keras. Ia lalu menatap payung dari Wu Young.
Ponselnya bunyi. Ia menjawabnya dan bilang akan segera ke sana.
Ji Hun bicara dengan detektif dan menanyakan apa ia yakin kako Hong Dae Young adalah pria yang ada di rekanan itu? Detektif mengiyakan. Ia mengaku sudah menghubungi pemilik mobil yang diparkir di dekat lokasi saat kecelakaan itu terjadi dan memeriksa kamera dasbor untuk mencari pria di rekaman itu. Ia juga meriksa ulang tempat kerjanya perihal kecelakaan hari itu. Karena itulah ia amat yakin. Ji Hun meminta ijin untuk melihat rekamannya.
Detektif mengiyakan dan menunjukkannya pada Ji Hun. Tampak Dae Young berlari. Pria itu adalah suaminya Da Jung.
Wu Young berjalan sendirian. Ji Hun menelponnya dan memanggil namanya Dae Young-ssi. Wu Young membenarkan dan menanyakan siapa yang menelponnya. Ji Hun mengaku ingin bertemu dengannya secara langsung. Wu Young menanyakan tentang apa?
Ji Hun menanyakan apa Da Young ingat kecelakaan mobil yang terjadi pada hari Natal? Wu Young terdiam. Ji Hun menanyakan kenapa Dae Young melakukannya? Wu Young terdiam dan meminta maaf.
Da Jung ada di toko sepatu. Ibu nelpon. Ia meminta maaf karena nggak bisa nelpon karena sibuk. Di tempatnya hujan dan menanyakan apa ibu pulang dengan selamat? Ibu mengaku nggak papa. Di tempatnya nggak hujan. Ibu ngasih tahu kalo ia ke terminal dengan nyaman karena ada Wu Young yang membantunya. Da Jung kaget dengarnya.
Ibu mengiyakan. Ia mengaku merasa aneh melihat Wu Young membelikannya roti kacang merah di terminal. Itu mengingatkannya pada Dae Young.
Da Jung terdiam dengarnya pelayan toko memanggilnya dan ia pun menyudahi pembicaraannya sama ibu. Ia diminta untuk tandatangan. Selain itu pelayan toko itu ternyata adalah penggemarnya dan minta Da Jung untuk ngasih tandatangan juga. Da Jung mengiyakan.
Sambil ngasih tandatangan pelayan itu cerita kalo ia menjadi penggemarnya karena pria yang membeli sepatu itu. Da Jung menanyakan pria itu. Pelayan tiki merasa kalo pria itu adalah penggemar beratnya da Jung. Dia sangat memamerkan Da Jung. Jadi ia mengingatnya.
Pelayan itu nggak nyangka kalo sepatunya akan dikirimkan ke stasiun tv. Penyiar Jung Da Jung? Ia tampil di acara Apa? Dae Young heran dia nggak tahu siapa Jung Da Jung. Ia memberitahu kalo ia adalah penggemar beratnya. Dia bersiap menjadi penyiar meski terlambat. Karena itulah setiap dia wawancara kerja pasti sulit. Tapi dia nggak pernah menyerah dan terus mencoba. Dia men dapat pekerjaan di wawancaranya yang ke 24. Saat dia bekerja sebagai reporter kontrak, dia sudah melalui banyak hal.
Apa yang Dae Young sampaikan membuat pelayan toko kagum. Dia tahu banyak. Dae Young lalu ngasih tahu kalo ia melihat wawancaranya. Pelayan toko itu lalu berniat untuk mencarinya juga.
Dae Young mengiyakan dan menyuruhnya untuk mencari tahu. Dia wanita yang sangat keren.
Pelayan itu cerita ke Da Jung kalo ia langsung mencari tahu setelahnya dan tanpa sadar ia mulai mendukung DA jung juga. Ia pikir Da Jung pasti senang punya penggemar yang bisa diandalkan seperti dia.
Da Jung mencoba mencari tahu dan menanyakan apa pria yang menyebut dirinya sebagai penggemarnya adalah seorang pria berusia 30-an?
Pelayan toko membantahnya dan memberitahu kalo dia seperti pelajar. Da Jung kaget. Ia langsung ingat pada Wu Young.
Ia lalu mengambil payung yang dikasih sama Wu Young. Ingat saat Dae Young melepas jas nya dan memberikannya padanya meski dia bilang nggak papa. Dae Young yang papa. Ia lalu ingat kalo Wu Young melakukan hal yang sama juga saat di halte. Wu Young melepas jaketnya dan member ikannya padanya. Dia yang papa.
Omelan Wu Young. Gimana mereka bisa membiarkannya pergi seperti itu? Menjengkelkan.
Dan kenyataan WU Young terakhir kali agar ia kuat dan jangan mengkhawatirkan Shi ah sama Shi Wu dan fokus sama kerjaan. Ia yang aakan menjaga anak-anak di sekolah.
Dan saat Wu Young datang di acara sidang. Dia datang Hong Dae Young. Surat yang Wu Young baca. Harusnya aku memperlakukannya dengan baik. Maaf karena nggak merawatnya dengan baik.
Saat Dae Young menghibitnya di tangga. Ia akan baik-baik aja kalo Da Jung juga baik-baik saja.
Wu Young juga mengatakan hal yang sama. Aku akan baik-baik saja selama ahjumma juga baik-baik saja.
Da Jung nangis.
Ingat saat Dae Young memijat tangannya. Ia heran Gimana Dae Young bisa tahu kalo dia sakit perut? Wu Young memberi tahu kalo ia juga seperti itu saat ia stres.
Saat Dae Young memisahkan kerang dari makanannya. Wu Young juga. Tangis Da Jung pecah.
Dae Young terus menatapnya. Dia lalu bilang kalo itu karena Da Jung cantik.
Saat dia makan malam sama Wu Young. Cantik sekali.
Dan pengakuan Wu Young, saat ia pergi ke tangga di atap, ia ke sana karena tahu kalo tiap Da Jung mengalami kesulitan ia akan ke sana.
Dan saat Wu Young menciumnya, mereka membahas bulan setengah.
Da Jung lalu nelpon Dae Young dan menanyakan keberadaannya. Wu Young memberitahu kalo dia ada di ... . Da Jung menyuruhnya untuk tetap di sana.
Ia naik taksi menuju tempat Wu Young berada. Duh dah kebongkar jadi bingung manggilnya siapa. Manggil Dae Young? Apa Wu Young? Harusnya sih Dae Young ya...
Da Jung Sampai di sana dan Melihat punggung Dae Young. Ia memanggilnya dan Dae Young seketika berbalik melihatnya. Da Jung menjatuhkan tasnya dan menghampiri Dae Young. Apa membohonginya menyenangkan? Ia menyayangkan kalo Dae Young bohong dari awal, harusnya ia menjalani hidupnya sendiri. Kenapa De Young ada di sekitarnya dan bersikap baik padanya? Kalo emang Dae Young menyembunyikannya harusnya sembunyikan sampai akhir. Kenapa dia mengakuinya sekarang?
Dae Young terdiam. Da Jung mengungkit Dae Young yang bilang kalo dia menyesal. Dae Young selalu bilang menyesal ketemu dengannya karena menghancurkan hidupnya. Dan alasannya melepaskan Dae Young adalah agar ia bisa hidup dengan baik. Ia menekankan kalo Ia nggak akan meminta Dae Young untuk tinggal. Tapi.. . Sambil nangis Da Jung menuntut kenapa Dae Young balik lagi? Ia mengaku tiap kali Dae Young ada di sisinya apa Dae Young tahu apa yang terlintas di benaknya?
"Aku merindukan mu!"
Dae Young terdiam dengar semua perkataan Da Jung.
"Aku merindukan mu, Hong Dae Young!"
Dae Young menarik tubuh Da Jung agar mendekat padanya. Ia mengaku juga kangen pada Da Jung. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium Da Jung. Sesaat Dae Young melepaskan ciumannya dan menatap wajah Da Jung lalu menciumnya lagi.
Epilog
Ji Ho mengingatkan apa yang pernah ia bilang kalo ayahnya Shi Ah adalah orang baik. Shi Ah heran. JI ho beneran menganggap ayahnya orang baik? Ia nggak ngerti kenapa Ji Ho sangat menyukai ayahnya?
Ji Ho teringat masa lalu.
Hari Olahraga Kebersamaan di SD Poongrim. 2009.
Semua anak bersiap untuk lari sama orang tuanya. Ji Ho sedih karena ibunya kakinya sedang terluka jadi dia nggak bisa ikut. Ibu meminta maaf padanya tapi Ji Ho ngambek.
Dae Young mendadak datang dan ngajak Ji Ho untuk lari bersamanya. Ibu menegur Dae Young yang tadi habis lari sama Shi Ah dan mau lari lagi. Dae Young mengiyakan dan sesumbar kalo energinya masih banyak tersisa. Ia lalu ngajak Ji Ho untuk menikmatinya. Ji Ho mengiyakan.
Mereka ikut berbaris dan mulai berlari sambil gandengan tangan setelah peluru ditembakkan dan akhirnya mereka menang.
Shi Ah pikir itu adalah cinta sejati. Ji Ho tersenyum mengingat kejadian itu.
Sesampainya di rumah ia membongkar video lamanya dan menemukan videonya saat berlari bersama ayahnya Shi Ah. Ia lalu menontonnya. Dan alangkah kagetnya dia saat melihat kalo wajahnya ayahnya Shi Ah mirip sama wajah Wu Young. Dia sampai nggak bisa berkata-kata.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊