Sinopsis 18 Again episode 10 part 3

Anysti
0


All content from jtbc 






Ringkas drama sebelumnya


Ok Ssaem jalan sambil telponan di taman. Ia menanyakan keberadaan orang yang ia telpon lalu menutup telponnya setelah diberitahu. 


Dua orang wanita yang melewatinya melihat kalo seperti nya ada lamaran publik. Ia lalu melihat ke samping. Dua orang bodyguard menjaga balon yang ada posternya pita dan bertuliskan maukah kamu menjadi pacarku? 


Dok Jin menghampirinya dan menyapanya. Ok Ssaem menyinggung ajakan Dok Jin yang katanya mau mengajaknya minum kopi tapi kenapa mereka di sana? Dok Jin mempersilakan Ok Ssaem untuk ke suatu tempat dulu. 


Ok Ssaem melihat poster itu dan menanyakan kalo Dok Jin nggak akan melakukannya? Dok Jin membantah. Pria g*la Kayak apa yang melakukannya di taman? Ia lalu mengajak Ok Ssaem untuk duduk di bangku belakangnya dan ia akan membawakan kopinya. Ok Ssaem mengiyakan dan pergi ke sana. 


Poster dan balon itu ternyata emang punya Dok Jin. Selagi Ok Ssaem nggak lihat ia lalu nyuruh dua pria itu untuk membatalkan semuanya. Mereka lalu buru-buru membereskan semuanya. 






Dok Jin yang sudah membeli kopi membawakannya untuk Ok Ssaem. Ok Ssaem menerimanya dan berterima kasih lalu meminumnya. Dok Jin berterima kasih pada Ok Ssaem karena setuju untuk berkencan dengannya. 


Hkk Ok Ssaem langsung keselek. Apalagi Dok Jin juga memberikannya bunga. Ia menanyakan kencan apa maksudnya? Dok Jin mengingatkan saat ia mengajak Ok Ssaem untuk minum kopi di gedung olahraga. 


Ok Ssaem memberitahu kalo ia setuju karena Dok Jin selamat hari itu. Dok Jin menyinggung Ok Ssaem yang saat itu bilang kalo dia keren. Ok Ssaem menjelaskan kalo maksudnya keren sebagai seorang ayah bukan sebagai pria. 


Senyum Dok Jin langsung hilang. Ok Ssaem memintanya untuk nggak bertindak yang nggak senonoh dan memberinya hadiah. Ia lalu bangkit dan mau pergi. 


Dok Jin langsung bangkit dan menuntut kenapa Ok Ssaem nggak menyukainya? Kalo itu karena ia orang tua sebenarnya...


Ok Ssaem menatapnya dan menekankan kalo Dok Jin adalah penggemar anime. Ia memberitahu kalo ia nggak suka penggemar anime. Ia meminta maaf lalu pergi. 


Dok Jin hanya bisa diam. Hiks.. Hiks patah hati. 







Akhirnya Dok Jin kembali ke kantor dengan perasaan hancur. Ia ketemu sama Ae Rin di depan dan memberikan bunganya pada Ae Rin. Ae Rin menerimanya dan menanyakan kenapa Dok Jin memberinya bunga? Dok Jin merasa kalo ia nggak membutuhkannya lagi. Ae Rin mencium bunganya dan nampak sangat menyukainya. Dok Jin memberitahu kalo dia ditolak. 


Ae Rin kesal karena mengira Dok Jin memanfaatkannya sebagai tempat sampah. Ia lalu melemparkan bunga itu ke Dok Jin dan menekankan kalo gegara itulah dia nggak bisa mendapatkan pasangan. 


Kayak biasa, dua karyawan Dok Jin melihat mereka dan salah paham lagi. 


Apalagi Ae Rin langsung pergi setelah mengatakan itu. Dok Jin nangis dan mengambil bunganya di lantai. Karyawan Dok Jin berpikir kalo Dok Jin ditolak. 


Ae Rin sedang telponan dj luar. Ia bilang ke Ji Eun kalo malam ini ia ada kencan buta. Temannya menyinggung tentang mantannya. Ae Rin jadi emosi. Dia nggak suka ngomongin mantannya yang terlalu obsesif. 


Karyawan Dok Jin keluar dan mendengar yang Ae Rin bilang. Padahal sebelumnya mereka pikir kalo Ae Rin bilang Dok Jin seksi.  






Da Jung sedang di jalan dan melihat seorang kakek yang mau menyeberang tapi buah bawaannya jatuh. Orang-orang cuman lewat doang tapi Da Jung mau berhenti dan membantunya. Eh itu bukan kakek yang waktu itu, ya? 


Mobil yang pada berhenti mengklakson mau lewat. Da Jung minta maaf ke mereka dan membantu kakek itu sampai seberang. Kakek itu berterima kasih pada Da Jung. Da Jung merasa nggak papa dan menawarkan untuk mengantarkan kakek ke tempat tujuan nya. Kakek itu menolak. Tapi dia sangat berterima kasih dan ingin membalas budinya. 


Da Jung menolak. Kakek itu beneran pingin membalas kebaikan Da Jung tapi Da Jung menolak. Ia nggak keberatan membantunya. Ia lalu pamit. 


Kakek memperhatikan Da Jung dan tersenyum. 


Festival Seni Serim ke-31





Semua siswa antusias menyambutnya. Wu Young yang juga berada di sana jadi ingat sama masa lalu. Ada banyak permainan di sana, rumah Hantu dan pertunjukan dance juga. 


Ji Ho dan Ja Sung sama-sama melihatnya. Tapi saat melihat satu sama lain mendadak mereka jadi nggak suka. Ji Ho pergi menghindari Ja Sung. Lah habis itu mereka malah ketemu lagi saat beli minum. Mana dua-duanya mau minta duluan. 


Ja Sung kesal dan nyuruh Ji Ho untuk duluan. 


Habis itu mereka malah nggak sengaja papasan lagi. Ja Sung kesal. Sebenarnya Ji Ho mau kemana? Ji Ho sinis. Kenapa emang? Ja Sung nggak kalah sinis. Biar bisa menghindar. 


Ji Ho merasa kalo itu adalah ide yang bagus. Mereka lalu jalan ke arah yang berlawanan. 






Teman-teman Shi Ah memanggil Shi Ah dan memintanya ke luar. Keduanya terdiam melihat Shi Ah pakai gaun merah. Cantik banget. 


Wu Young juga melihat Shi Ah. Ia merasa kalo Shi Ah tumbuh dengan sangat cepat dan mirip sama ibunya saat masih muda. 


Bo Bae ngajak Shi Ah dan yang lain untuk seafoto. Shi Ah lalu mengambil ponselnya. Ngak bagus karena pakaian mereka jadi nggak terlihat di foto. 


Wu Young nyuruh mereka untuk tetap di sana dan bilang akan memotret untuk mereka. 


Ia menghampiri mereka dan memotret dengan ponselnya. Ia menanyakan mereka mau dipotret seperti apa? Shi Ah menyuruhnya untuk potret yang banyak biar cantik. Wu Young tersenyum dan bilang kalo mereka sudah cantik. 


Bo Bae merasa malu. Gimana bisa Wu Young mengatakannya dengan mudah? 


WU Young mulai memotret. Ia mengambil banyak gambar sambik memuji mereka yang namlam cantik. 


Ji Ho sama Ja Sung  sebel lihatnya. 


Hari berubah malam





Wu Young menyendiri. Ia melihat foto-foto Shi Ah dan Shi Wu. Ingat saat ia menemani Da Jung melihat kembang api. Da Jung berharap anak-anaknha datang dan melihatnya dengannya. Wu Young berpikir kalo Da Jung pasti penasaran sama kehidupan sekolah mereka. 


Da Jung membenarkan. Wu Young mengatakan kalo mulai sekarang Ia akan mengabarinya. 


Mereka lalu kembali melihat kembang api. 


Wu Young mengirimkan foto-foto itu ke Da Jung. Da Jung sendiri sedang di kantor. Melihat foto-foto anaknya membuatnya tersenyum. Ia lalu mengirim pesan ke Wu Young dan bilang terima kasih. 




Se Yeon sedang di tempat tidurnya. Ji Hun masuk dan menawarkan untuk membacakan cerita pengantar tidur. Se Yeon merasa kalo ayah nggak perlu membacakan cerita untuknya. Ji Hun menjanjikan kalo ia akan membuatnya menyenangkan kali ini. Se Yeon nggak bisa bilang apa-apa. 


Ji Hun tersenyum dan menghampirinya. Ia.lalu membacakan cerita itu seperti yang Da Jung lakukan. Ia membuat setiap tokohnya dengan suara yang berbeda dan membuat Se Yeon merasa senang. 





Da Jung yang masih di kantor mendapat pesan dari Ji Hun yang memberi tahu kalo ia barusan membacakan dongeng ke Se Yeon. Ia membacanya sama seperti Da Jung dan Se Yeon menyukainya. Sudah lama ia nggak melihat Se Yeon tersenyum selebar itu. Menurutnya itu semua berkat Da Jung. Da Jung tersenyum dengarnya. Ia membantahnya. Menurutnya semua itu adalah usaha yang Ji Hun lakukan untuk Se Yeon. 


Ji Hun tersenyum dan menanyakan apa Da Jung sudah pulang? Da Jung menjawab belum dan memberitahu kalo hari ini ia lembur. 






Panitia festival mempersembahkan penampilan penyanyi yang adalah alumni dari sekolah mereka. Lah dia adalah penyanyi yang juga mengisi acara festival 18 tahun yang lalu. Kebetulan ia juga menyanyikan lagu yang sama dengan saat itu. 


Wu Young terdiam mendengarkannya. Mendadak Da Jung seperti muncul di sebelahnya dan menggenggam tangannya. Tapi saat ia melihat nya Da Jung nggak ada. Wu Young nggak sanggup dengar lagi dan akhirnya pergi. 




Sampai rumah ia mengambil ponsel lamanya dan melihat pesan dari Da Jung. Da Jung pikir Dae Young mungkin pingin melihat anak-anak. Da Jung mengirimkan foto yang ia kirimkan tadi. 


Ia lalu pergi lagi. Sebelumnya ia mengirim pesan ke Da Jung dan menanyakan keberadaannya sekarang. Da Jung memberitahu kalo ia di stasoun tv. Ia ingin ketemu dengan Da Jung kalo ia ke sana. Da Jung mengiyakan. 


Dae Young berlari sebisanya sambil mengingat kenangan mereka. Saat mereka payungan, saat Da Jung tersenyum menatapnya. Saat melihat kembang api. Saat ia meluk Da Jung sambil bilang nggak papa. 







Da Jung bersiap pulang. Ia lalu melihat wawancara Ji Hun yang terakhir kali. Saat itu juga Dae Young datang. Ji Hun dihadapkan pada pertanyaan tentang wanita yang ia sukai. 


Ji Hun menjawab kalo ia ingin seseorang dengan senyuman cantik. Wanita yang berani dan ceria sampai hanya melihat nya sudah membangkitkan suasana hatinya. Kadang dia bisa ceroboh tapi ia hebat di tempat kerjanya. Ia ingin dia bisa mengejutkannya. Dan ia ingin wanita berhati baik dan dewasa. 


Da Jung yang juga melihat nya tersenyum dengar itu semua. Baik, profesional dan cantik. Ia merasa kalo nggak ada wanita seperti itu. 


Tahu-tahu Ji Hun muncul di belakangnya dan membantahnya. Ia memberitahu kalo wanita itu ada di sini. Da Jung berbalik dan melihat Ji Hun. Ji Hun tersenyum menatapnya. 


Dae Young melihat kedekatan keduanya dari tempatnya. Da Jung nampak bahagia. Mereka nampak dekat. Dae Young hanya bisa diam menyaksikannya. 






Teman Shi Ah yang rambutnya dikepang menemui Shi Wu dan memberinya ucapan selamat atas kemenangannya kemarin. Ia memberinya sebotol minuman lalu pergi. 


Shi Wu lalu menemui Wu Young dan menanyakan apa dia pernah mengencani seorang gadis? Wu Young mengiyakan. Shi Wu menanyakan seperti apa gadis itu? Wu Young curiga kalo Shi Wu juga sedang mengencani seorang gadis. Shi Wu gugup dan membantahnya. Ia mengaku hanya penasaran saja. Seperti apa gadis itu. 


Wu Young memberitahu kalo senyumnya indah. Dia berani dan ceria. Hanya dengan melihat nya bisa memberinya kekuatan. Wu Young ingat wawancara pertama Da Jung dengan Ji Hun. Keren melihat nya berusaha keras mewujudkan impiannya. Dan... . Wu Young ingat saat Da Jung memberinya nasehat tentang mengejar impian. Dia membuatnya menjadi pria yang lebih baik. 


Shi Wu merasa kalo nggak ada wanita seperti itu. Wu Young menjawab ada. 





Kembali ke saat Dae Young mendengar wanita yang Ji Hun sukai 


Dae Young yang melihat Da Jung tersenyum dengan pria lain akhirnya memilih pergi. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)