All content from Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Yonjin menghantam kepala Myeong O menggunakan botol minuman lebih dari sekali. Myeong O sempat menahan kaki Yonjin. Setelah Myeong O nggak bergerak lagi, Yonjin membersihkan botol minum yang tadi dengan tisu lalu mengganti pakaiannya. Ia membawa pakaiannya dan meninggalkan tempat itu.
Setelahnya dua orang suruhan temannya ibunya Yonjin datang dan membawa jasad Myeong O. Mereka mengurus CCTV dan juga membuang ponsel Myeong O ke sungai. Setelahnya jasadnya di bawa ke rumah duka Myeongsan.
Yonjin ke atap dan membakar pakaian yang ia kenakan tadi. Ia lalu nelpon teman ibunya dan memberitahu kalo Myeong O mencakar kakinya. Temannya ibunya menenangkan kalo ia sedang mengurusnya. Ia akan menguburnya. Itu adalah cara terbaik. Ia menutup telponnya dan bilang akan mengabarinya nanti.
Setelahnya ia melihat jasad Myeong O. Anak buahnya menanyakan apa mereka akan menguburnya? Secara sebentar lagi fajar. Temannya ibu bilang nggak bisa hari ini tapi saat hujan agar buktinya tercemar. Ia nyuruh mereka berhenti dan memperhatikan mayat itu.
Yonjin terbangun. Ia nampak ketakutan. Yeojeong memberitahu kalo ia bermimpi buruk dan menyarankan agar ia berbaring lebih lama. Yonjin panik dan menanyakan ia diapakan? Ia mencari CCTV takut kalo tadi ia direkam. Ia pun melepaskan infusnya. Perawat datang dan menanyakan kondisinya. Yonjin mengabaikannya. Ia masih berpikir kalo ada kamera di sana. Perawat memberitahu kalo UU Privasi melarang kamera di ruang prosedur. Yeojeong juga memperingatkan kalo anestesinya belum hilang, jadi ia pasti agak bingung. Yonjin nggak peduli dan pergi. Perawat mengkhawatirkannya. Tensi dan denyut nadinya normal tapi ia nggak boleh mengemudi.
Sesampainya di rumah Yonjin melepas pakaiannya dan meriksa tubuhnya.
Doyeong masih bersama dengan Dong Eun. Ia mengaku punya banyak pertanyaan tapi sekarang semuanya percuma. Apa masih sakit? Dong Eun mengatakan kalo ia nggak mau mendengarnya karena itu bukan sesuatu yang santai. Walaupun semuanya percuma. Harusnya ada pertanyaan yang ia ajukan, apa Yonjin yang melakukannya? Doyeong nggak menanggapi.
Dong Eun menanyakan apa ia mencari Myeong O? Ia bahkan mengirim foto. Doyeong menanyakan hal lain yang harus ia ketahui. Dong Eun merasa kalo Doyeong cukup tahu untuk meninggalkan Yonjin. Ia nggak ingin siapapun ada di sisi Yonjin. Apalagi suaminya. Doyeong menanyakan alasannya. Dong Eun memberitahu kalo Doyeong adalah kejayaan Yonjin. Ia ingin ia menjadi kehancuran Yonjin.
Doyeong merasa kalo Dong Eun nggak terlalu proaktif dengan rencana itu. Ia juga nggak seagresif bayangannya. Ia lalu memberitahu kalo ia nggak akan meninggalkan Yonjin. Dan saat Dong Eun menanyakan alasannya, Doyeong sendiri mengaku nggak tahu. Ia mengaku benci mengatakan kalo ia nggak tahu sesuatu. Tapi ia belum tahu. Ia baru menyadari kalo ia nggak akan meninggalkan Yonjin dan mengajak Dong Eun untuk bertemu lagi.
Dong Eun yang sedang tidur terbangun dengar suara Yeojeong masak. Yeojeong menyuruhnya untuk tidur 20 menit lagi. Ia belum makan dan akan membangunkannya nanti kalo sudah selesai. Dong Eun malah ke dapur. Ia memberitahu kalo ia terbangun karena bau makanannya enak. Apa ada untuknya juga?
Yeojeong memberitahu kalo Yonjin tadi datang dan melakukan prosedur. Dong Eun juga memberitahu kalo ia ketemu sama Doyeong. Ia mau membantu Yeojeong. Ia memang nggak pandai memasak tapi ia pandai membantu. Ia mau memasukkan bahan masakan tapi Yeojeong melarang dengan menahan tangannya. Ia nggak mau Dong Eun terluka. Dong Eun merasa kalo orang lain lebih kesulitan melihat bekas lukanya dibanding dirinya sendiri. Yeojeong membantahnya dan memberitahu artidari raut wajahnya, kenapa dandan rapi buat ketemu Doyeong? Kan bisa pakai sweater aja?
Dong Eun memberitahu kalo ia ingin lebih adem. Ia mau pergi dan minta Yeojeong untuk memanggilnya setelah selesai. Ia juga belum cuci muka. Mendadak Yeojeong meminta ijin untuk merawatnya. Mulai dari luka dekat pergelangan tangan dan paling dekat pergelangan kakinya.Dong Eun merasa kalo itu nggak penting tapi menurut Yeojeong itu penting. Luka bisa disembuhkan dengan membuat luka yang lebih dalam. Agar bisa terisi dengan kulit baru. Biar aku yang membuat luka itu. Kamu nggak akan sama seperti dahulu, tetapi mirip. Dong Eun tetap merasa kalo itu nggak penting karena itu nggak mengganggunya.
Dong Eun sedang telponan. Katanya Sunah tampil bagus saat wawancara di kedutaan dan Dong Eun bisa membeli tiket pesawat untuk hari keberangkatannya. Dong Eun mengiyakan dan akan mengirimkan uangnya. Di bawah ia melihat rekannya sedang memotret anak-anak yang sedang memanjat. Menyadari kalo Dong Eun sedang memperhatikan, rekannya tersebut lalu mengajak anak-anak pindah ke palang panjat. Anak-anak senang dan mengikutinya.
Gyeongran mengeringkan rambut Yesol yang habis mandi. Yesol melihat gambar apel. Ada warna hijau dan merah. Ia yang buta warna melihat kalo apel merah tampak hitam. Merasa kesal ia lalu menceburkan laptopnya ke bak mandi.
Hyeonam mendapat paket. Yang mengantarnya adalah wanita yang bekerja dengan Dong Eun saat di pabrik. Hyeonam mengatakan kalo ia sedang nggak menunggu paket. Temannya Dong EUn memberitahu kalo itu dari Dong Eun. Hyeonam mengambilnya dan membawanya masuk. Isinya ada data keluarga angkat Sunah. Hyeonam bisa menulis sesuatu kalo ada yang mau ia sampaikan. Ia akan menerjemahkannya dan mengirimkannya pada mereka. Laura Wilson. Dong Eun juga mengirimkan lipstik. Katanya itu bagus untuknya. Ada ponsel Sunah juga karena mulai sekarang Dong Eun akan menghubunginya melalui ponselnya Sunah.
Ibunya Yeonjin ke rumah dukun. Dukunnya baru kembali dari berdoa di Gyeryongsan dan memberikan makanan pada ibunya Yonjin. Ia lalu mendapat telpon. Setelahnya ia bertemu dengan karyawan rumah sakit. Kayaknya dia yang menjaga kamar mayat. Ia memberitahu ibunya Yonjin kalo putranya direktur mencari jenazahnya Sohee. Mungkin dia mau mewarisi rumah sakit. Dan yang lebih aneh jenazahnya bukan ada di kamar mayat tapi di pendingin. Ia sendiri nggak tahu detilnya. Selain itu ada tamu juga yang datang. Son Myeong O. Katanya dia temannya. Mendengarnya membuat ibu pusing.
Yonjin memperhatikan klinik Yeojeong. Ia ingat Yeojeong bertanya apa yang terjadi pada Myeong O. Mendadak Yeojeong muncul di luar dan mengagetkannya. Ia membuka kaca mobilnya dan menyapanya. Yeojeong merasa kalo hari ini bukan jadwalnya Yonjin. Yonjin beralasan kalo ia mau ke toko bahan makanan. Ia juga meminta maaf atas kejadian sebelumnya dan mengaku agak kacau. Ingin memastikan ia lalu menanyakan apa ia mengatakan hal aneh hari itu?
"Son Myeong-o"? Yeojeong memberitahu kalo Yonjin menyebutnya beberapa kali. Ia memberitahu kalo itu biasa saat anestesi belum sepenuhnya hilang dan pasien berada di antara mimpi dan fantasi. Yonjin mengatakan kalo ia bermimpi buruk. Yeojeong melanjutkan kalo itu juga biasa saat ia sangat lelah. Ia menyarankan agar Yonjin minum vitamin. Keduanya lalu berpisah.
Saat belanja Yonjin mengirim pesan ke Doyeong dan menyuruhnya untuk makan malam di rumah. Ia membuat kepiting rebus. Ia nggak akan datang dan meminta Doyeong untuk datang dan makan.
Saat pulang Yonjin melihat Doyeong memakan selada. Padahal ia sudah membaca pesannya. Saat Yonjin menanyakan kenapa Doyeong nggak membalas, Doyeong bilang ia membalasnya dengan diam. Yonjin merasa marah dan membuang belanjaannya ke tong sampah. Ia mengonfirmasi kalo Doyeong bermain Go dengan Dong Eun dan menanyakan apa yang mereka lakukan. Ia merasa penasaran gimana bisa orang kayak Dong Eun bisa menarik perhatiannya.
Doyeong memberitahu kalo saat pertama bertemu ia penasaran. Saat dia menghilang sebentar, ia menunggu. Saat bertemu lagi, ia mau mengalahkannya. Tapi ia kalah telak dan bingung. Ia nggak berdaya. Tapi ia menginginkan saat-saat itu. Merasa nggak berdaya saat bertanding Go. Yonjin memberitahu kalo itu namanya selingkuh. Mau gimanapun menjelaskannya itu adalah selingkuh. Doyeong pikir nggak adil kalo Yonjin yang mengatakannya. Tapi ia nggak akan mengeluh. Makanya ia nggak bertanya tentang dirinya dan Jaejun.
Sunah ke TK dan menemui Dong EUn. Ia dan ibunya nggak akan ke bandara. Ia mencoba untuk tegar dan mengatakan kalo ia bisa sendri. Ia berterima kasih karena Dong Eun sudah membantunya lari dan memberinya hidup baru. Dong Eun menekankan kalo ia bukan membantunya lari tapi memberinya harapan. Sunah memeluk Dong Eun dan mengatakan kalo ia akan ke museum seni dan menjadi orang baik seperti dirinya. Ia akan menjadi orang uang bisa mengubah hidup seseorang.
Dong Eun merasa kalo itu mimpi yang bagus. Tapi ia berpesan agar Sunah jangan seperti dirinya. Ia bukan orang baik.
Hyejong habis melakukan penerbangan. Ia membaca pesan dari Myeong O di tanggal 14 Oktober Hei, mantan istri Taewuk, berapa lama lagi? Hyejong mau membalasnya. Ia di Rusia? Apa Dong Eun juga mempermainkannya? Ia nggak jadi mengirimkannya karena merasa kalo taruhannya terlalu banyak. Ia butuh petunjuk. Ia ingat tabletnya Myeong O dan mau mengambilnya. Kebetulan ada di mobilnya Jaejun.
Sayang sopirnya nggak mau membukakan pintu mobil. Padahal Hyejong sudah bilang kalo ia adalah pacarnya. Kata sopirnya ia pernah mengantar pacarnya Jaejun dan nggak pernah melihatnya. Jaejun memacari gadis berambut merah. Ia lalu menelponnya dengan menyalakan pengeras suara. Ia meninggalkan tabletnya di mobilnya tapi sopirnya... Jaejun hanya berkata singkat, berikan.
Di rumah Hyejong membuka tablet itu dan menemukan satu rekaman baru. Itu adalah rekaman saat Myeong O tewas. 19 Oktober.
Sementara itu Jaejun masih mengirimkan pesan ke Myeong O. 20 Oktober, apa ia menjual bajunya? Tahu berapa harganya? 21 Oktober, ia akan memberinya koin dan menyuruhnya mengambilnya. 23, 27 dan 28 Oktober, hei!! Ia lalu ingat apa yang Gyeong Ran katakan kalo nggak ada apa-apa sebelum 19 Oktober,
Selanjutnya Jaejun membawanya ke ahli dan minta rekaman CCTV-nya dipulihkan. Katanya bisa 7-10 hari baru selesai. Ia menunjukkan kalo pekerjaannya ada banyak. Jaejun menjatuhkan uangnya dan menyela 3 pekerjaannya. Sekalian aja tukangnya menyerahkan dua sisanya. Jaejun menambahkan uangnya lagi dan mintaagar diselesaikan dalam 3 hari.
Yonjin nyuruh anak buahnya untuk mengawasi suaminya Hyeonam yang dikasih uang dan sekarang sedang berjudi. Tapi katanya ia nggak pernah melihat putrinya. Ia juga sudah memeriksa dan dia nggak pernah sekolah. Ingin memastikan Yonjin lalu nelpon sekolahnya Sunah.
Dong Eun makan dengan temannya yang dulu kerja di pabrik. Ia sudah mengantarkan pesannya. Hyeonam tampak kacau. Tapi saat mendengar namanya Dong Eun, dia tersenyum. Anaknya akan meninggalkan Korea besok. Dong Eun menanyakan temanya, para pria yang bertat dan membutuhkan bantuan mereka. d
Rupanya Dong Eun membutuhkan para pria bertato itu untuk mengusir pria yang disuruh sama Yonjin. Di rumah Hyeonam menunggu dengan cemas. Dong Eun mengirim pesan dan menyuruhnya ke bandara. Pesawatnya Sunah berangkat pukul 15.00. Nggak usah cemas tentang diikuti. Hyeonam segera bersiap. Tapi saat ia mau pergi, ada Yonjin di balik pintu.
Yonjin menyindir Hyeonam yang belum belajar dan mau pergi lagi. Hyeonam beralasan kali ia mau belanja. Ia menyiapkan sandal untuk Yonjin tapi Yonjin yang nggak mau memakainya menyingkikannya. Ia merasa kalo Hyeonam punya nyali. Hyeonam terus melihat ke arah jam. Yonjin yang sebagai tamu jadi merasa bersalah. Mau naik pesawat?
Hyeonam meminta Yonjin untuk mengatakan alasannya datang. Apa yang ia ingin ia lakukan? Yonjin nggak melihat koper dan berpikir kalo bukan Hyeonam yang membeli tiketnya. Anaknya? Ia bahkan membuatnya putus sekolah. Hyeonam membantah dan mengatakan kalo ia nggak kemana-mana. Mereka nggak mampu. Ia kembali memintanya untuk mengatakan alasannya datang.
Yonjin menanyakan keberadaan anaknya. Dan itulah alasannya ke sana. Yonjin lalu terpikir kalo Sunah berangkat hari ini. Hyeonam kembali membantah tapi Yonjin nggak percaya. Ia nggak menggertak dan nggak takut padanya. Ia akan menemui putrinya dengan tas palsunya. Yonjin mengeluarkan ponselnya dan akan menelpon Hyejong yang seorang pramugari. Ia akan menemukan putrinya.
Hyeonam ketakutan dan langsung berlutut. Ia nggak akan pergi dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dengannya. Yonjin mengiyakan. Ia menyimpan kembali ponselnya dan menanyakan apa Dong Eun punya pembantu lain seperti dirinya? Hyeonam mengiyakan. Seorang pria. Yonjin lalu menanyakan apa yang pria itu lakukan? Hyeonam nggak begitu yakin dan menawarkan akan menyelidikinya dan memberitahukannya pada Yonjin. Yonjin mengancam akan menyeret putrinya kalo sampai Hyeonam macam-macam. Hyeonam mengiyakan. Yonjin lalu nyuruh Hyeonam untuk melakukan lagi apa yang sebelumnya ia lakukan yaitu mengikuti Jaejun, Sara dan Hyeojong.
Sebelum pergi Yonjin memberitahu kalo beberapa hari ini suaminya nggak pulang karena ia memberinya uang untuk berjudi. Tapi hari ini ia nggak memberikannya jadi dia akan pulang lebih awal. Itu adalah hukuman ringan untuknya.
Ibunya Yonjin menemui rekannya yang polisi dan memberitahukan yang ia dengar. Putra direktur rumah sakit mulai curiga. Katanya jangan cemas. Dia akan menghitam setelah membusuk 18 tahun di kamar mayat. Ternyata dia dibekukan. Kalo diautopsi gimana? Temannya ibu menyalahkannya yang nggak bisa mengurus mayat. Ia memberitahu kalo itu ilegal.
Selanjutnya ia ke kantor polisi dan menanyakan bagian mana yang mengawasi penyimpanan jenazah di rumah sakit umum? Ada keluarga menyimpan jenazah di sana sepuluh tahun lebih. Tapi rumah sakit membekukannya. Ia ingin tahu apa UU mengenai itu. Bawahannya merasa kalo Kemenkes atau kantor distrik akan menanganinya. Temannya ibu bilang ia hanya ingin mencari celahnya.
Sunah sudah di bandara. Ia masih berharap ibunya datang tapi Hyeonam nggak juga datang. Ternyata Hyeonam sedang dipukuli sama suaminya. Sementara itu kita diperdengarkan surat Hyeonam untuk keluarga angkat Sunah.
Untuk Nn. Laura.
Aku ibu Lee Sunah, yang seharusnya sudah tiba dengan surat ini. Sunah satu-satunya kebahagiaan dalam hidupku yang malang. Aku nggak akan meminta banyak. Sunah nggak punya alergi, dan dia sehat. Jadi, biarkan dia mencoba semua jenis makanan. Kukirimkan sukacitaku kepadamu. Jadi, tolong, cintailah dia. Kumohon.
Saat dipukuli, Hyeonam membayangkan saat bersama dengan Sunah. Karena itulah ia bisa bertahan. Ia mengaku nggak takut lagi padanya. Ia akan memakai lipstik merah dan jaket kulit. Ia juga akan pergi ke negeri yang jauh dan terus berkendara. Suaminya nggak peduli dan terus memukulinya.
Dong Eun duduk diam di sofa. Ibunya mengirim pesan dan meminta uang karena berasnya habis. Yeojeong datang dengan membawa gelas berisi air dan teblet vitamin. Ia nyuruh Dong Eun untuk memejamkan mata dan taruh kepalanya di meja. Ia memasukkan tablet vitamin ke dalam gelas. Katanya suara itu sangat membantunya, memberinya kedamaian sesaat. Dong Eun menyadari kalo itulah gunanya. Ia lalu mengikuti Yejeong. Yeojeong menyuruhnya memejamkan mata. Lah pas Dong Eun sudah memejamkan mata malah Yeojeong membuka matanya dan memperhatikan Dong Eun.
Ibunya Dong EUn menelpon para orang tua murid. Sayang nggak ada yang menanggapi. Mendadak ibu yang pertama ia telpon nelpon balik. Ibunya Dong Eun lalu menemuinya dengan bilang kalo ia adalah ibunya Dong Eun, wali kelasnya Sung A.
Yeojeong ke agen perumahan untuk membeli sebuah rumah duka. Agen perumahan menanyakan kenapa Yeojeong membeli rumah duka yang sudah tutup? Apa akan dikembangkan? Yeojeong hanya bilang kalo mau cokelat maka harus beli sekotak dulu. Ternyata di luar ada Dong Eun yang sedang menunggu.
Hyeonam hanya bisa terduduk setelah dipukuli. Setelah berjam-jam ia mendapat pesan dari Sunah yang mengabari kalo ia sudah tiba dengan selamat. Ia tahu kalo ibunya membawa ponselnya. Ia sedih karena mereka nggak bisa ketemu di penjara. Tapi ia yakin kalo mereka akan segera ketemu lagi. Saranghae eomma. Hyeonam nangis bacanya. Ia lalu melihat suaminya datang dan segera menyembunyikan ponselnya ke mesin cuci. Ia juga mematikan ponselnya dan menyimpannya di dalam tas. Padahal Dong Eun mau nelpon.
Dong Eun dan Yeojeong mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu.
Hyeonam sedang memasak sementara suaminya menunggu sambil menonton tv. Sembari menunggu masakan matang ia mengambil tasnya. Suaminya mendadak merebut dan menumpahkan isinya. Ada banyak uang ternyata. Suaminya berpikir kalo Hyeonam mendapatkan uang karena Sunah bekerja di bar. Hyeonam sedih dengarnya. Sunah bahkan baru 14 tahun. Ia mau memukul Hyeonam dan menanyakan dari mana ia mendapatkan uang itu.
Akhirnya Hyeonam memberitahu kalo seorang wanita menyuruhnya mengirim pesan ke sebuah nomor. Ia ketahuan dan mau mengembalikan uang itu. Suaminya melarang dan meminta nomornya. Ia merasa senang akan mendapatkan uang.
Yonjin akan syuting. Gyeongran meriksa riasannya. Yonjin memikirkan apa yang dikatakan ibunya kalo ia harus menghindari orang yang namanya ada huruf O. Myeong O. Gyeongran juga. Ia nggak sempat bilang apa-apa karena harus lanjut syuting.
Ibunya Yonjin sedang bersama temannya di toko barang antik. Suaminya Hyeonam mengirim pesan teror kalo putrinya membunuh seseorang. Ibu ketakutan dan langsung pergi dari sana. Padahal suaminya Hyeonam ada di luar. Ia juga mengikutinya. Secara nggak sengaja ia berpapasan dengan Dong Eun.
Di rumah Dong Eun bermain Go dengan Yeojeong. Ingat apa yang Yeonjin sampaikan dalam siarannya agar berhati-hati dengan gelombang.
Hyeonam mencuci piring sambil melihat wajahnya yang belum pernah ia lihat. Dalam wajah asing itu ia bisa melihat harapan.
Dan bukan hanya ia yang melihat harapan, tapi Jaejun juga. Ia sangat berharap bisa menemukan sesuatu dari rekaman CCTV.
Hyeojong tertawa terbahak-bahak menyaksikan apa yang ada dalam tablet Myeong O.
Yesol mencoba sepatu hijau ibunya di depan Gyeongran dan mengonfirmasi kalo sepatu itu warnanya hijau. Gyeongran menunjukkan kalo ada warna merahnya.
Teman ibunya Yonjin memberikan sejumlah uang pada penjaga mayat Myeong O dan menyuruhnya untuk menjaganya baik-baik. Itu adalah dana pensiunnya.
Yeojeong dan Dong Eun yang sedang melakukan perjalanan berhenti sebentar karena Dong Eun merasa mual. Yeojeong memberikan mantelnya dan menanyakan keadaannya. Mungkin ia terlalu kencang. Dong Eun ingin mengajukan pertanyaan. Sebelum Yeojeong melihat foto di apartemennya, ia sudah tahu siapa Myeong O tapi kenapa nggak bilang? Apa ia berpikir kalo ia membunuhnya? Yeojeong mengatakan kalo algojo nggak mempertanyakan perintah Raja. Ia juga seperti itu. Ia nggak peduli Dong Eun membunuhnya apa enggak. Ia akan memberikan apa yang ia minta baik itu mayat atau menghancurkan bukti.
Dong Eun menanyakan kenapa Yeojeong percaya padanya dan melakukan semua untuknya? Tapi bagi Yeojeong, yang ia rasakan lebih dari itu. Seperti yang sudah pernah ia katakan, ia mengalami masa sulit dalam hidupnya. Ia menyadarinya saat mengajarinya. Wanita ini adalah penyelamatku. Pada titik tertentu orang harus memilih menjadi seperti apa dan ia memilih menjadi rekan kejahatannya. Apapun itu cocok baginya. Dong Eun menanyakan apa Yeojeong g*la? Yeojeong justru ingin hidup begitu.
Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka. Secara nggak sadar mereka berpapasan dengan mobil yang ditumpangi temannya ibunya Yonjin.
Sesampainya di rumah duka, lampu langsung menyala. karyawan langsung keluar dan menyambutnya. Keduanya bersama-sama masuk.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊