Sinopsis The Forbidden Flower Episode 19

Anysti
0

All content from WeTV




Ringkas drama sebelumnya


Qinzou mendatangi rumah Xiaohan tapi orangnya nggak ada dan rumahnya terkunci. Ia mencarinya di dekat Zaozao dan menemukannya di bawahnya. Si Gemuk datang. Ia pikir Qinzou adalah Xiaoran, tahunya bukan. Qinzou memberitahu kalo ia mau mencari Xiaohan tapi karena orangnya nggak ada, ia mau pergi. Ponselnya Qinzou bunyi. Ia nampak gugup sampai Si Gemuk ngasih tahu kalo ponelnya bunyi. Yang nelpon adalah orang yang ia suruh tempo hari. Ia sudah menemukan pembeli dan minta Qinzou untuk membawa lukisannya. 



Malamnya Xiaoran juga ke tempatnya Xiaohan. Xiaohan nggak ada. Ia menelponnya tapi nggak dijawab. Akhirnya ia ke tempatnya si Gemuk dan makan di sana. Ia menanyakan tentang Xiaohan yang seperti menghilang. Ia nggak ada di rumah dan panggilannya juga nggak terhubung. Kata Si Gemuk Xiaohan sedang melakukan sebuah pekerjaan mendesak. Ia pernah melihatnya di pasar bahan bangunan. Sepertinya ada yang mempekerjakannya untuk mendekorasi. Menurutnya semakin berbakat seorang pria maka akan semakin sibuk dirinya. Ia menunjukkan kalo semua mata para gadis di jalan Xiaozhou akan tertuju pada Xiaohan saat ia melintas. Ia menyudahi ngomongin soal Xiaohan dan beralih ke Xiaoran. Setiap hari ke desa Xiaozhou tapi selalu mencari Xiaohan. Ia nggak pernah ke tempatnya. Ia lalu minta karyawannya untuk membawakan sayap ayam untuk Xiaoran biar dia makan yang banyak. Wajahnya sampai pucat karena terlalu kurus. 




Xiaoran kembali membicarakan Xiaohan. Ia menanyakan apa menurut si Gemuk, Xiaohan beneran sibuk atau hanya menghindarinya dan nggak menginginkannya? Si Gemuk menekankan kalo Xiaohan beneran sibuk, ia nggak menghindari Xiaoran dan nggak nggak menginginkannya. Ia juga berharap Xiaoran nggak akan nggak menginginkannya. Xiaoran merasa kalo itu nggak mungkin. Si Gemuk memberitahu kalo Xiaohan sangat mencintainya sampai di lubuk hatinya. Xiaoran lalu menuangkan minuman untuk si Gemuk dan minum bersamanya. 


Si gemuk memberitahu kalo nggak ada yang lebih memahami Xiaohan melebihi dirinya. Selama bertahun-tahun Xiaohan selalu melewatinya sendiri. Sampai akhirnya ia bisa membuka hatinya untuk seorang wanita. Dan itu sama sekali nggak mudah. Ia berharap Xiaoran nggak akan mengecewakannya dan meninggalkannya. Xiaohan mengiyakan. Ia bersumpah nggak akan meninggalkan Xiaohan. 


Keduanya kembali minum. Si Gemuk berpesan agar Xiaoran minumnya pelan-pelan. Secara minumannya kadar alkoholnya sangat tinggi. Kalo ia mabuk Xiaohan akan mencari masalah dengannya. Xiaoran menertawakan Si Gemuk yang takut sama Xiaohan. Ia setiap hari cari masalah sama Xiaohan. Tapi ke depannya ia akan lebih patuh. Si Gemuk menyuruhnya untuk makan lagi. Xiaoran mendadak meletakkan sumpitnya dan ngasih tahu kalo ini adalah pertama kalinya ia minum alkohol. Dih Si Gemuk kaget dan melarang Xiaoran minum lagi. Ia bahkan mengecohnya dan menyembunyikan botol minum di balik pakaiannya. 





Xiaoran yang mabuk mendatangi rumah Xiaohan. Sementara itu di dalam Qinzou mencoba untuk mengambil lukisan di ruang tamu. Ia mengembalikannya ke tempatnya setelah mendengar Xiaoran nggak sengaja kesandung pot bunga. Xiaoran masuk dan menanyakan Xiaohan. Qinzou memberitahu kalo Xiaohan nggak ada. Dan saat Xiaoran menanyakan gimana Qinzou bisa masuk, Qinzou beralasan kalo pintunya nggak terkunci tadi. 


Qinzou mau pergi tapi Xiaoran menghadang. Ia menunjukkan kartu yang ia berikan pada Qinzou. Ia mau uangnya apa enggak harusnya langsung dikembalikan padaya. Tapi kenapa harus melibatkan Xiaohan? Apa sih rencananya yang sebenarnya? Qinzou mengaku punya alasannya sendiri. Yang pasti ia nggak berusaha untuk memisahkan mereka. Ia terlilit banyak hutang. Xiaoran marah dan mengeluhkan kenapa Qinzou nggak mau mengambil uangnya? Qinzou juga jadi ikut emosi dan bilang kalo uangnya nggak cukup. Xiaoran merasa sangat kecewa dengan Qinzou yang nggak tahu diri. Apa yang sebenarnya ia inginkan? 


Xiaoran merasa lemas dan akhirnya pingsan. Qinzou panik. Ia lalu ditelpon sama orangnya dan diminta untuk segera membawa lukisannya. Qinzou merasa nggak enak meninggalkan Xiaoran begitu saja. Ia lalu menelpon ambulans untuk Xiaoran. Setelahnya Han Yu nelpon. Qinzou menjawabnya dan memberitahu kalo He Ran pingsan. 



Akhirnya Xiaoran tersadar di rumah sakit dengan Han Yu di sampingnya. Melihat kalo Xiaoran sudah sadar, Han Yu pun mendekat dan menanyakan keadaannya. Ia memberitahu kalo tadi ia menelponnya dan dijawab sama seorang wanita. Sekarang wanita ituada di luar. Ia merasa kalo dia bukan orang baik makanya ia nggak mengijinkannya masuk. Xiaoran mau turun dari tempat tidur. Han Yu menanyakan yang terjadi padanya. Mengapa ia bisa kambuh? Xiaoran santai dan mengatakan kalo ia hanya demam saja. Han Yu menekankan kalo demamnya itu beda sama demamnya orang normal. Xiaoran malah jadi kesal. Maksudnya ia nggak normal? 


Han yu mengeluhkan Xiaoran yang selalu menyalahkan kata-katanya. Ia membantu Xiaoran membawa infus dan bilang mau memanggil bibinya agar memeriksanya. Xiaoran menekankan kalo sekarang ia yang paling peduli pada nyawanya. Han Yu mendekat dan mengatakan maksudnya biar bibinya memeriksanya. Sebenarnya Xiaoran mau ke mana sih? Han Yu akhirnya melepaskan Xiaoran saat ia bilang kalo ia mau ke toilet. Ia memberikan infusnya dan berpesan agar Xiaoran mengangkatnya tinggi-tinggi biar darahnya nggak mengalir balik. 



Qinzou bicara dengan perawat dan akhirnya tahu kalo Xiaoran menderita leukimia. Xiaoran datang. Ia tahu kalo Qinzou sudah tahu tentang penyakitnya. Mereka duduk bersama. Xiaoran menyuruhnya untuk tanya apapun yang ingin ia tahu. Qinzou kaget saat Xiaoran membenarkan kalo ia sakit leukimia. Dulu sudah sembuh tapi sekarang kambuh lagi. Qinzou merasa kalo Xiaoran adalah gadis yang baik. Ia harap ia baik-baik saja. 


Xiaoran berterima kasih karena Qinzou merasa kalo ia adalah gadis yang baik. Qinzou menanyakan apa Xiaohan tahu tentang penyakitnya? Xiaoran bilang nggak tahu. Ia harap Qinzou nggak membocorkannya. Xiaohan nggak tahu tentang penyakit itu. Pun kalo tahu hanya akan membebaninya. Ia itu bukan gadis baik. Yang baik itu Xiaohan. Kalo ia tahu ia sakit leukimia, ia nggak akan meninggalkannya seumur hidup. Tapi kalo ia nggak tahu, ia jadi punya kesempatan untuk meninggalkannya. Ia menanyakan akhir mana yang Qinzou inginkan? Qinzou nggak bisa menjawabnya dan hanya diam. 





Qinzou menemui paman Han dan menunjukkan lukisan bunga yang ia ambil dari Xiaohan. Sebelumnya asistennya paman meriksa keaslian lukisan itu melalui seorang ahli. Sambil nunggu Qinzou megonfirmasi harga yang paman Han tawarkan. Paman Han membenarkan, dengan syarat kalo lukisan itu harus asli. 


Nggak lama kemudian asistennya paman Han kembali lagi dan membisikkan sesuatu ke paman Han. Paman Han meyakinkan asistennya kemudian memberitahu Qinzou kalo lukisan itu palsu sehingga kerjasama mereka nggak bisa dilanjutkan. Qinzou serasa nggak percaya dan mengatakan kalo sebelumnya mantan suaminya mengatakan kalo itu asli. paman Han menanyakan apa suaminya ahli profesional penilai lukisan? Qinzou membantah dan mengatakan kalo suaminya pernah membuka galeri lukisan bersama seorang ahli. Ia dengar pelukisnya sudah meninggal. Paman Han membenarkan. 


Qinzou malah minta paman untuk mencari ahli lukisan yang lain. Asistennya paman menanyakan dari mana Qinzou mendapatkan lukisan itu. Qinzou mengatakan kalo ia mendapatkannya dari sebuah salon di desa Xiaozhou. Sebenarnya nggak salon juga, hanya rumah tanaman. Ia lalu menyadari kalo nggak mungkin hal baik terjadi begitu saja padanya. Ia lalu pamit. 



Selanjutnya Qinzou mengembalikan lukisan bunga ke rumahnya Xiaohan. Setelah menggantungnya kembali ke tempatnya ia juga mengembalikan kunci rumah ke bawah tempat tidur Zhaozhao. Dikiranya nggak ada yang tahu tapi ternyata asistennya paman Han sedang mengawasinya. Ia lalu melaporkan ke paman Han kalo ia sudah melakukan apa yang ia katakan. 



Yuanqi mau pergi. Ia bertemu dengan Xiaoli di depan dan ditanyai mau ke mana? Rapih banget. Yuanqi memberitahu kalo ia ada jamuan. Xiaoli nggak percaya. Sebelumnya ia juga nggak pernah serapi itu saat mau ke jamuan. Akhirnya Yuanqi mengakui kalo ia sedang pacaran dan ini adalah kencan pertama mereka. Xiaoli senang dengarnya dan menanyakan siapa orangnya? Yuanqi nggak bisa ngasih tahu karena sedang buru-buru. Ia menjanjikan kalo lain kali ia akan membawanya menemuinya. 


Xiaoli masuk setelah Yuanqi pergi. Ia masih penasaran dengan pacarnya Yuanqi. Ia lalu melihat lukisan He Ran. Kayak nggak habis pikir, secara Xiaoran kan sama Xiaohan. 




Yuanqi sedang membersihkan piano yang dimainkan ibu. Xiaoli menelpon dan menanyakan tentang Xiaoran. Katanya ia adalah adik kelasnya. Xiaoli juga menanyakan apa mereka pacaran dan langsung dibantah sama Yuanqi. Mereka nggak bicara lagi karena Yuanqi menutup telponnya. Katanya sinyalnya nggak bagus di sana. 


Setelahnya Xiaoli malah bertemu dengan Xiaohan yang baru pulang bekerja. Ia bertenya tentang Xiaoran yang nggak bersamanya lagi. Apa mereka masih bersama? Xiaohan mengiyakan. Xiaoli mau cerita tentang adiknya tapi nggak jadi dan minta Xiaoran untuk menjaga Xiaoran baik-baik. Secara pikiran seorang gadis gampang berubah. 


Yuanqi meletakkan boneka ayam di atas piano kemudian pergi. 






Ibu datang dengan mengenakan gaun merah. Ia nampak sangat cantik dan membua tYuanqi terpukau. Ia lalu menghampiri Yuanqi. Yuanqi menggenggam tangannya kemudian mencium keningnya. Mereka berdansa dengan perasaan bahagia. 


Ternyata itu hanya bayangan ibu aja. Tahunya ia masih di rumah. Saat mau pergi ibu melihat bibi Zhang sedang bersama dengan paman sebelah. Nggak tahu kenapa ibu memutuskan nggak jadi pergi dan kembali ke atas. 


Yuanqi sendiri masih menunggu ibu tapi ibu nggak juga datang. Ia menelpon dan ibu bilangnya masih ada urusan. Ia akan datang nanti. Ibu meriksa CCTV. Niatnya sih mau mencari tahu tentang bibi Zhang tapi malah lihat Xiaoran ciuman sama pria di rumah. Setelah dizoom ternyata ia adalah Xiaohan. Ibu lalu ingat sikap aneh Xiaoran saat Xiaohan bekerja di taman mereka. Ibu juga melihat video tahun lalu saat Xiaoran sering diam-diam meninggalkan rumah. Ibu syok. Ia bahkan nggak menjawab telpon Yuanqi. Sementara itu Yuanqi terus menunggu ibu. Ia bahkan juga sudah menyiapkan cincin untuk ibu. 





Xiaoran habis cuci darah. Han Yu mengantarnya kembali ke kamarnya. Ada yang nelpon. Xiaoran nyuruh Han Yu untuk mengambilkan minum untuknya. Maksudnya sih biar Han Yu pergi. Yang nelpon ternyata Xiaohan. Ia merindukannya. Belakangan ia sibuk sehingga nggak bisa ketemu dengan Xiaoran. Xiaoran juga merindukannya. Ia menanyakan apa pekerjaan Xiaohan sudah selesai? Xiaohan mengiyakan dan menanyakan apa Xiaoran mau mencarinya? Xiaoran mengiyakan. 


Han Yu kembali saat Xiaoran bersiap untuk pergi. Ia baru ingat kalo air ada di meja dekat tempat tidur. Melihat Xiaoran mau pergi ia pun melarang. Xiaoran mengaku punya urusan penting tapi menurut Han Yu nggak ada yang lebih penting dari nyawanya. Ia mengancam akan menelpon ibunya kalo Xiaoran tetap pergi. Xiaoran melarang. Ia akan putus hubungan sama Han Yu kalo dia tetap nelpon ibunya. Han Yu nggak peduli. Bibinya juga akan datang nanti. 


Mereka berebutan ponsel sampai akhirnya Xiaoran pingsan. Han Yu masih nggak percaya. Dikiranya Xiaoran hanya pura-pura. Saat tahu itu beneran ia langsung manggil dokter dan perawat. Ia juga nelpon ibunya Xiaoran. 





Xiaoran tersadar malam harinya. Ia mencari ponselnya tapi nggak menemukannya. Ibu datang dan Xiaoran pura-pura tidur. Ia duduk di tepi tempat tidur Xiaoran. Ia tahu kalo Xiaoran pura-pura tidur. Ibu nggak akan bilang banyak, putuskan dia. Xiaoran nggak mau dan mengaku mencintainya. Ibu menarik Xiaoran agar menghadapnya. Ia menanyakan apa dia tahu kalo Xiaoran sakit? Berapa lama Xiaoran menyelinap keluar? Sampai kapan ia akan menyembunyikannya dari ibu? Lagi-lagi Xiaoran mengatakan kalo ia mencintainya. Ibu nggak habis pikir, apa cintanya lebih penting dari nyawanya? Xiaoran mengaku nggak tahu. Ia nggak bisa hidup tanpanya. Ibu nangis. Gimana dengan dirinya? Xiaoran juga nggak bisa bilang apa-apa. 


Setelahnya ibu duduk di luar sendirian. Xiaoran keluar dan duduk di sebelahnya. Ibu menanyakan kenapa Xiaoran nggak pergi lagi? Xiaoran mengungkit janjinya sama ibu kalo ia akan pergi ke Xijing untuk berobat. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)