Postingan Terbaru

Selasa, 07 Maret 2023

Sinopsis 18 Again episode 12 part 2


All content from jtbc 






Ringkas drama sebelumnya


Manajer Heo kembali ke mejanya dan melihat berita tentang dirinya. Nggak ada yang komentar. Reporter Lee lalu menelponnya memprotes berita yang dia berikan. Katanya itu berita besar. Dia sampai dapat masalah gegara menerbitkan berita kosong. Manajer Heo hanya bisa minta maaf. 


Reporter Lee lalu minta manajer Heo agar memberinya wawancara eksklusif sama Da Jung. Manajer Heo malas dan langsung mematikannya. Dia lalu melihat Da Jung yang haru ini menerima banyak telpon. Ki Tae sampai merasa kalo Da Jung lah yang paling populer di seluruh tim. 


Da Jung merasa kalo itu hanya sementara gegara acara itu. 


Manajer Heo kayak iri lihatnya. Tapi ada masa saat ia sepopuler itu. 




Da Jung dapat telpon dari Dok Jin yang menanyakan apa dia punya waktu luang hari ini? Dok Jin mengiyakan dan menanyakan ada masalah apa? Dok Jin mengucapkan selamat atas acara Da Jung selaku temannya. 


Da Jung tersenyum dan berterima kasih lalu menutup telponnya. 






Malam harinya saat pulang kerja Da Jung melihat adegan ciuman. Lah mendadak videonya malah berganti menjadi dirinya dan Wu Young. Duh nggak habis pikir gimana bisa mimpinya terasa begitu nyata? 


Manajer Heo juga baru mau pulang dan melihat Da Jung gemas sendiri. Ia merasa kalo Da Jung samgat senang sampai terasa seperti mimpi. Maksudnya kepopulerannya. Sampai lompat-lompat segala. 






Da Jung datang ke tempat janjiannya sama Dok Jin. Dipikirnya cuman makan malam biasa ngak tahunya tempatnya sangat mewah. Seorang karyawan menghampirinya dan menanyakan apakah ia sudah memesan tempat? Da Jung memberitahu kalo temannya yang memesan atas nama Go Dok Jin. Karyawan itu lalu mengantar Da Jung ke tempatnya. 


Ternyata Wu Young yang datang. Dia langsung bangkit setelah melihat Da Jung. Ia memberitahu kalo ayahnya ingin mentraktirnya makanan enak tapi malah membatalkannya secara mendadak. 


Da Jung mau nelpon Dok Jin untuk memastikannya tapi nomornya Dok Jin nggak bisa dihubungi. Ia merasa nggak nyaman dan mau janjian lagi lain waktu dan mengajak Wu Young untuk pergi. 


Lah makanannya malah datang. Da Jung memberitahu karyawan kalo mereka belum pesan. Ternyata Dok Jin minta pada pihak restoran agar menghidangkan makanan tepat waktu. Dan dia juga sudah membayar makan malamnya. Wu Young tersenyum dengarnya. 


Da Jung heran dengar Dok Jin juga sudah membayarnya. 


Wu Young menyayangkan. Ia merasa kalo akan sia-sia kalo mereka pergi gitu aja dan berpikir kenapa mereka nggak makan aja? Da Jung mengiyakan. Dia lalu ngakak Wu Young untuk memakannya. 







Keduanya duduk dan menikmati makanan nya. Ia mengingatkan kalo makan malam mewah yang mereka dapatkan berkat Dok Jin. Ia memotong steik dan memakannya. Da Jung terdiam setelah makan sesuap. 


Wu Young khawatir lihatnya. Apa nggak enak? Da Jung membantahnya. Justru itu meleleh di mulutnya. Wu Young tersenyum dengarnya dan mau memberikan miliknya untuk Da Jung. 


Da Jung menolak dan melanjutkan makannya sementara Wu Young terus memandanginya. Da Jung mengunyah sambil melihat ke luar. 


Dae Young merasa kalo dia sudah lupa. Kalo ka memperlakukannya seperti permata dia bisa bersinar seberang sekarang. 





Sebelumnya saat mereka berjalan bersama Da Jung mendadak pingin makan di restoran itu suatu hari nanti. Ia dengar kaki makan di malam hari pemandangannya luar biasa. 


Dae Young menawarkan untuk membawanya ke sana pada hari ulang tahunnya nanti. Da Jung merasa senang sekali. Bingung harus pakai apa ke restoran. 






Mengingat hal itu membuat Dae Young ingin agar Da Jung dicintai seumur hidupnya. Tapi kenyataannya ia malah menggunakan kesibukannya sebagai alasan dan membuat Da Jung menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya. 


Da Jung terus melihat ke luar. Melalui pantulan kaca ia melihat Wu Young terdiam dan menanyakan apa yang dilihatnya. 


Wu Young mengatakan kalo sangat cantik. Maksudnya pemandangannya. Da Jung kembali melihat ke luar dan membenarkan. Menurutnya akan lebih cantik kalo dilihat secara langsung. Ia memberitahu kalo sebenarnya ia selalu ingin datang ke tempat itu. 


Mendadak ia menjadi sedih. Dan ia melihat pantulan wajah Wu Young yang seperti dirinya. Ia men dapat telpon dari Dok Jin yang meminta maaf nggak bisa datang karena ada urusan mendesak dan meminta agar Da Jung menjaga putranya untuknya. 


Da Jung mengiyakan. Ia juga akan menikmati makanannya dan berterima kasih atas makanannya. Ia lalu meletakkan ponselnya. 


Lah habis itu Wu Young yang dapat pesan dari Dok Jin kalo dia sudah membantunya hari ini jadi Dae Young berhutang padanya. Wu Young tersenyum bacanya. 


Da Jung merasa kalo ayahnya Wu Young pasti sangat sibuk. Wu Young tersenyum membenarkan. 




Wah ternyata Dok Jin ada di acara pesta kostum. Kali ini dia pakai kostum Arabian Night. Dia nyari Ok Ssaem tapi nggak ada. Ok Ssaem lalu nelpon dan minta maaf. Ia merasa kalo itu nggak benar mau gimanapun ia memikirkannya. Ia memberitahu kalo ia nggak akan menjawab telpon Dok Jin tentang masalah pribadi dan menutup telponnya. 


Dok Jin manggil-manggil Ok Ssaem nggak rela. 





Ae Rin yang sedang di bar sendirian lalu menelponnya. Ia mengaku sedang sendiri karena rencananya malam ini gagal dan menawarkan Dok Jin untuk bergabung. 


Dok Jin memberitahu kalo sekarang ia nggaknpajtas dilihat. Ae Rin sih merasa nggak kaget. Masalahnya Dok Jin emang nggak pernah tampak rapi. Ia tetap memintanya untuk datang dan ia akan mentraktirnya. 






Akhirnya Dok Jin beneran datang dan jadi tontonan semua orang di bar. Ia mengeluhkan kalo hari ini dia dicampakkan. Ae Rin wajar melihat gimana pakaiannya. Dok Jin langsung menatapnya tajam. 






Da Jung sudah selesai makan sama Wu Young. Mereka bersiap pulang tapi malah turun hujan. Wu Young nggak bawa payung karena saat ia datang tadi nggak hujan. Da Jung berniat untuk membelikannya dan meminta Wu Young untuk menunggu di sana. 


Wu Young menahan. Dia tahu kalo Da Jung benci beli payung dadakan. Da Jung heran Wu Young bisa tahu hal itu. Wu Young berniat mengantar Da Jung pulang dulu karena rumahnya searah. Setelahnya ia akan meminjam payungnya. 


Da Jung mengiyakan. Wu Young mengambil payung Da Jung dan membukanya. Mereka lalu payungan bersama. 


Di restoran seorang karyawan menemukan sebuah payung di tempat Di Young duduk tadi. Wow Wu Young emang sengaja meninggalkannya rupanya😊







Hujannya deras banget. Payungnya kecil dan Wu Young banyakan mayungin Da Jung ketimbang dirinya. Da Jung mendorong payungnya ke tengah karena pundak Wu Young kebasahan. Wu Young mengaku nggak papa dan kembali mayungin Da Jung. 


Da Jung merasa kalo payungnya kecil. Ia menawarkan untk naik taksi karena hujan. Wu Young menolak. Ia menyinggung Da Jung yang sedang berhemat dengan berjalan pulang padahal hanya dua perhentian bus. Da Jung merasa heran Wu Young tahu banyak tentang dirinya. 


Wu Young sih cuman senyum-senyum doang. Mendadak ada mobil yang mau melintas. Wu Young sigap memutar tubuh Da Jung dan melindunginya agar nggak kena ciptaan air. 


Da Jung terdiam dan menatap Wu Young posisi mereka sangat dekat. Wu Young menyadari ketidaknyamanan Da Jung dan melepaskan tangannya dari pinggangnya. Ia lalu menanyakan apa Da Jung nggak papa? Da Jung mengiyakan. Ia lalu melihat Wu Young basah kuyup dan mengkhawatirkannya. Wu Young hanya diam dan menatap Da Jung. 






Akhirnya Da Jung membawa Wu Young ke rumahnya dan memberinya pakaian agar Wu Young nggak kena flu. Wu Young mengiyakan dan langsung melepas pakaiannya. Wah Da Jung kaget lihatnya dan langsung memalingkan wajahnya. Ia lalu bilang ke Wu Young mau ke kamarnya dan minta Wu Young untuk bilang kali sudah selesai ganti baju. Ia meletakkan pakaian di sofa lalu masuk ke kamar. 


Wu Young sampai nggak bisa berkata-kata dan hanya mengiyakan. Ia merasa telah bersikap lengah karena sudah di rumah. Ia mengambil pakaian yang Da Jung tinggalkan lalu memakainya. Nggak percaya rasanya dia pakai pakaiannya Shi Wu. 


Da Jung duduk di tempat duduknya dan merasa malu banget. Berkali-kali dia Meminta diri sendiri untuk sadar. Ia mengingatkan kalo WU Young adalah seorang pelajar dan ia adalah orang tua. Tapi kenapa dia Bingung? 






Tiba-tiba ponselnya bunyi dan membuatnya amat kaget. Ji Hun nelpon. Ia mencoba untuk tenang lalu menjawabnya. Ji Hun memberitahu kalo sekarang ia ada di depan rumahnya dan memintanya untuk ke temu sebentar. 


Da Jung heran dengarnya. Ia lalu keluar untuk menemuinya. 


Ji Hun menunggunya dengan membawa buket bunga. Ia tersenyum lebar dan menghampiri Da Jung. Ia mengaku menikmati acara Da Jung dan memberikan ucapan selamat. 


Wu Young keluar dan melihat mereka. Kesal banget lihat Ji Hun. Kenapa dia balik ke sana lagi? 


Ji Hun memberikan bunganya pada Da Jung. Itu adalah hadiah dari penggemar nomor satunya. 


Ih Wu Young makin kesal. Penggemar nomor satunya Da Jung kan dia. 


Da Jung tersenyum melihat bunganya dan berterima kasih. Itu cantik. Ji Hun tersenyum lega lihatnya. Nggak hanya itu. Dia juga ngasih undangan ke Da Jung. Go Go Play mengadakan acara. Ia yakin kalo Da Jung juga diundang dan itu untuk putrinya. Ia juga mengatakan acara tanda tangan haru itu. Da Jung membukanya. Ia yakin kalo putrinya pasti akan menyukainya. Ia lalu berterima kasih pada Ji Hun. 





JI Hun tersenyum dan melihat Wu Young di pintu. Ia menyapanya. Wu Young menghampiri mereka. Ji Hun mengaku dengar kalo Wu Young berteman dengan putranya Da Jung dan berpikir ia datang untuk menemuinya. 


Wu Young mengiyakan sinis. Ji Hun menanyakan apa Wu Young juga datang ke acara besok? Perusahaan ayahnya yang mengadakannya. Wu Young membantahnya. Ji Hun heran dengarnya. Ia menyayangkan. Pasti seru kalo Wu Young datang. Wu Young malas. Kenapa dia harus pergi? 


Ji Hun mengingatkan kalo Wu Young kan penggemarnya. Wu Young menghela nafas dan nyuruh Ji Hun untuk melupakan masa lalu yang memalukan. Ji Hun heran dengarnya. 


Da Jung memberitahu kalo orang bisa merubah siapa yang mereka sukai hanya dalam semalam. Ia lalu mengalihkan dengan mengomentari bunga-bunga itu yang sangat cantik dan berterima kasih pada Ji Hun. Ji Hun mengaku senang kalo Da Jung menyukainya. Da Jung tersenyum dan mencium bunganya lagi. 


Wu Young kesal lihatnya dan nyuruh Da Jung untuk tersenyum ke sembarang orang. Bikin orang salah paham. Da Jung nggak ngeh. Wu Young lalu pamit. Dia nyuruh Da Jung untuk masuk karena sekarang sudah larut. Dia juga nyuruh Ji Hun untuk pulang. 





Ih Da Jung sama Ji Hun heran melihat nya pergi. Kenapa Wu Young? Ji Hun tersenyum. Ia merasa kalo ia tahu alasannya. Da Jung nggak ngeh dan menanyakan alasannya. Ji Hun heran Da Jung nggak mengetahuinya. Ia memberitahu kalo anak itu menyukainya. 


Da Jung kaget dan membantahnya. Ia merasa kalo itu nggak mungkin. Ji Hun pikir Wu Young nggak pada usia untuk memikirkan sesuatu dan menyukai seseorang. Ia tertawa sedang Da Jung bingung banget. 





Bo Bae datang ke minimarket tempat Shi Ah kerja. Shi Ah mengucapkan selamat datang. Melihat wajah Bo Bae membuatnya jadi khawatir dan menanyakan apa terjadi sesuatu? Bo Bae menanyakan pendapat Shi Ah tentang Wu Young. 


Shi Ah malah berpikir kalo Bo Bae menyukai Wu Young. Bo Bae sedikit sedih dan memberitahu kako dia nggak bisa menyukainya lagi. Shi Ah menanyakan alasannya. 


Bo Bae memberi tahu kalo ia sudah menyatakan perasaannya dan ditolak karena Wu Young memulai Shi Ah. Shi Ah kaget. 







Shi Ah sama ibu dan neneknya lagi menonton drama. Jadi ceritanya si cowok suka sama si cewek tapi ceweknya nggak tahu kalo cowok itu suka padanya. Padahal selama ini dia sudah sering menunjukkannya. 


Nenek aja sampai heran lihat wanita itu nggak mengetahuinya padahal itu sudah jelas. 


Da Jung lalu ingat perhatian Wu Young selama ini. Menunggunya di halte, menjemputmyandan memakaikan jaketnya. Makan malam mereka yang terakhir kali. Wu Young terus memandangnya dan bilang kalo dia cantik. Ia merasa nggak mungkin Wu Young beneran menyukainya. 


Ternyata Shu Ah juga sedang memikirkan Wu Young. Ingat saat Wu Young memayunginya dan member ikannya payung agar nggak kena flu karena kehujanan. Saat Wu Young mengambil gambarnya sambil memujinya cantik. Ia pikir Wu Young melakukan semua itu karena memikirkannya. 


Keduanya lalu menghela nafas dalam waktu bersamaan. Ibu sampai heran lihatnya. Pada Kenapa? 


Da Jung berpikir kalo lebih baik si wanita menghindari pria itu. Shi Ah merasa nggak bisa karena dia ketemu tiap hari. Lah Da Jung merasa bingung kenapa dia memikirkannya? Keduanya lalu sama-sama menyakini kalo Wu Young nggak menyukainya. Keduanya tersenyum lega. 


Ih tiba-tiba pria yang di drama berseru kalo dia benar-benar suka sama wanita itu. Da Jung sama Shi Ah sama-sama bingung. Harus gimana? Ibu kaget lihat mereka yang sikapnya berlebihan. Nonton drama doang. 


Da Jung sama Shi Ah lalu pamit mau ke kamar masing-masing. Ibu bingung lihat anak sama cucunya. 






Ae Rin menyarankan Dok Jin agar menemui orang lain tapi Dok Jin menolak. Dia nggak bisa karena selalu gugup tiap kali melihat wanita lain. Ae Rin hanya tersenyum dengarnya. Gimana mungkin? Dok Jin membenarkan dan menekankan kako dia nggak merasa gugup saat melihat wanita lain. Ae Rin meletakkan gelasnya dan menawarkan akan merayunya. Apa Dok Jin akan melupakannya? 


Dok Jin langsung menatap Ae Rin. Dikiranya dia g*la digoda sama Ae Rin? Ia menekankan kalo itu nggak akan pernah terjadi. 


Ae Rin lalu mengambil kertas dari dalam tasnya dan menulis kalo kamu gugup. Ia lalu menatap Dok Jin dan menanyakan apa Dok Jin sangat menyukai wanita itu? Dok Jin memberitahu kako ia nggak cukup hanya dengan bilang menyukainya. Ok Ssaem terlalu baik untuknya. Ae Rin lalu berpose menggoda dan bertanya gimana dengan dirinya? Kalo.menurutnya Dok Jin cukup jantan. 


Dok Jin lalu menatap Ae Rin. Kayak nggak yakin. Ae Rin mengungkit saat Dok Jin menyelamatkannya dari mantan pacarnya Dok Jin tampak bisa diandalkan. Dok Jin makin merasa nggak yakin. 


Ae Rin tersenyum dan mulai menyentuh Dok Jin. Hal itu membuatnya berpikir kalo dia pingin terus bersandar pada Dok Jin. Dok Jin mulai tersenyum. Ae Rin melanjutkan kalo Dok Jin adalah pria yang baik dan menyuruhnya untuk percaya diri. 


Dok Jin mengiyakan dan berterima kasih. Ae Rin mengaku nggak masalah lalu pamit. Dok Jin mengiyakan. Ae Rin lalu dengan sengaja menjatuhkan pulprnnya. Ia lalu mengambilnya sambil menjinakkan rambutnya. Ia meletakkannya di meja lalu memberikan catatannya pada Dok Jin lalu pergi. 


Setelah beberapa langkah ia berbalik dan berpose seksi menghadap Dok Jin lalu beneran pergi. 


Dok Jin membaca tulisan Ae Rin yang menyarankan agar Dok Jin menemui orang lain kalo dia gugup. Dok Jin langsung teriak dan membuat seisi bar kaget dengar teriakannya. 







Ae Rin sama Dok Jin berada dalam satu lift. Keduanya sama-sama kesal. Dok Jin apalagi. Beraninya Ae Rin merayunya. Ae Rin hanya tersenyum dan mengingatkan kalo Dok Jin bilang nggak bisa merasa gugup tapi kenyataannya dia malah tertipu. 


Dok Jin membantahnya dan menekankan kalo itu nggak benar. Dia sampai loncat-loncat membantahnya. Mendadak lift-nya berhenti. Ae Rin menekan tombol bantuan dan petugas menjanjikan akan segera naik. 


Tiba-tiba lift berguncang. Dok Jin jatuh dan mengaku nggak bisa nafas karena ia punya trauma. Habis itu dia pingsan. Ae Rin panik dan meriksa nafasnya. Ia lalu teriak minta tolong karena temannya nggaj bernafas. Petugas menyuruhnya untuk memberikan nafas buatan. Kalo enggak dia akan mati. 


Ae Rin nangis. Dia menarik Dok Jin dan ragu mau menyentuh mulutnya. Ia mau melakukannya tapi nggak bisa. Akhirnya hanya bisa nangis dan meminta maaf. Tiba-tiba pintu lift terbuka. 







Dok Jin merasa seperti berada di sebuah tempat tidur yang asing. Ia berada di tengah-tengah taman. Ok Ssaem dengan kostum putri Yasmin berjalan menghampirinya dan menanyakan apa dia nggak papa? Dok Jin bingung melihat Ok Ssaem dan merasa kalo dia sedang bermimpi. Ia sudah mati? 


Ok Ssaem menanyakan maksudnya dan berusaha untuk menyadarkan Dok Jin. 


Ternyata itu memang Ok Ssaem. Ia bertanya ke Dok Jin apa dia nggak papa? Ia memberitahu kalo Dok Jin berada di rumah sakit. Dok Jin lalu melihat sekitar. Dia merasa gugup dan langsung duduk. 


Ok Ssaem memberitahu kalo dia sangat cemas. Dok Jin terus berbaring dan dokter mengatakan kalo ia harus istirahat. Dok Jin nggak ngerti gimana bisa Ok Ssaem tahu datang ke sana? Ok Ssaem memberitahu kalo temannya Dok Jin menelponnya dan bilang kalo Dok Jin mendadak pingsan. 


Dok Jin memikirkannya. 


Dan ternyata Ae Rin ada di balik pintu. Tersenyum puas bisa mempertemukan mereka. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊