Sinopsis 18 Again episode 13 part 2

Anysti
0


All content from jtbc 






Ringkas drama sebelumnya


Da Jung bersama yang lain masuk lift. Ja Young sama Yu Mi ada di hadapannya. Tiba-tiba pria yang dibelakang Yu Mi mengambil video yang nggak pantas dari Yu Mi. Da Jung yang ada di sebelahnya menyaksikannya dan langsung memutar tangannya. Ia mengambil ponselnya dan melihatnya. Dia tertangkap basah. 


Pria itu minta dilepaskan. Semua orang kaget lihatnya. Pintu lift terbuka. Da Jung mendorong pria itu ke luar. Mereka jadi pusat perhatian. Pria itu minta tolong agar mereka menghentikan wanita g*la ini. Da Jung kesal jadinya. 


Yu Mi nggak paham sama apa yang Da Jung lakukan dan menanyakannya ke Ja Young. Ja Young memberitahu yang sebenarnya kalo pria itu merekam video Yu Mi diam-diam. Yu Mi marah dengarnya. 


Pria itu berhasil melepaskan diri. Dia malah nunjuk Ja Young Da Jung sama Yu Mi yang adalah pembaca berita baru. Ia memperingatkan kalo nggak ada gunanya nyari masalah dengannya. 


Sunbae malah memarahi Da Jung sama Ja Young. Dia memberi tahu kalo pria itu adalah produser yang menilai mereka. Dia lalu minta maaf sama PD Yang dan memberitahu kalo mereka nggak mengenali wajahnya. Ia minta agar PD Yang memaklumi mereka. 


Da Jung heran dengar perkataan sunbae. 








PD Yang meminta pertanggungjawaban Da Jung yang sudah memperlakukannya di depan semua orang hari ini tapi mereka minta dimaklumi. 


Sunbae mendesak Yu Mi sama Da Jung untuk minta maaf pada PD Yang. Yu Mi mau minta maaf tapi Da Jung melarang. Ia menunjukkan ponsel PD Yang dan menyuruhnya untuk meriksa. Dia boleh minta maaf kalo itu nggak benar. 


Yu Mi meriksanya. Dia kaget banget lihat videonya. PD Yang mau mengambil ponselnya tapi Da Jung dengan cepat melumpuhkannya dan menguncinya. Ia memperingatkan kalo itu kejahatan. 


Ja Young melihat video itu. Parah banget. 


Sunbae juga nggak bisa apa-apa. 


Akhirnya PD Yang dibawa sama polisi. Semua orang kagum banget sama Da Jung. Dia lalu ngakak Ja Young sama Yu Mi untuk masuk. Lah hak sepatunya patah. Ja Young khawatir. Apalagi itu sepatu dari penggemar nomor satunya Da Jung. 







Da Jung mengaku nggak papa. Ia akan membawanya ke bengkel sepatu nanti. Ja Young menanyakan apa Da Jung punya sepatu ganti? Da Jung tersenyum mengiyakan. 


Yu Mi terus diam. Ia menanyakan kenapa Da Jung nggak membiarkannya minta maaf dan mengakhirinya? Ia mengingatkan kalo dia adalah produser yang menilai mereka. 


Da Jung nggak habis pikir. Meski dia CEO perusahaan dan nggak hanya produser, Yu Mi tetaplah seorang korban. Kenapa korban meminta maaf? Yu Mi khawatir kalo PD Yang membalas mereka karena kejadian itu. 


Ja Young menegur Yu Mi yang Sampai mengatakannya. 


Da Jung memberitahu kalo ia melakukannya karena ingat pada putrinya. Kalo putrinya berada dalam situasi yang sama, dan nggak ada yang membantunya, maka itu akan membuatnya trauma seumur hidup. Karena itulah ia melakukannya. Ia minta maaf karena telah ikut campur. 


Yu Mi hanya diam. 


Sunbae manggil Yu Mi. Dia kelihatan marah banget. Yu Mi pamit untuk menemuinya. Dia pergi begitu saja. 


Ja Young kesal. Yu Mi bahkan nggak bilang terima kasih. Da Jung mengaku nggak papa. Ia pikir Yu Mi pasti kesal karena insiden tadi dan melarang Ja Young mengkritiknya. Ja Young mengiyakan. 





Ji Hun  sedang berjalan dan ketemu sama tim lawan. Mereka memanggilnya dan ia menyapa mereka ramah. Mereka menyinggung Ji Hun yang kini sukses. Mereka menikmati wawancaranya. Ji Hun mengiyakan dan berterima kasih. 


Mendadak mereka menanyakan apa Ji Hun menyukai pembawa berita itu? Dan yang mereka maksud adalah Yu Mi. Ji Hun tersenyum dan membantahnya. Mereka menyinggung wawancara Ji Hun dan yakin kalo yang Ji Hun bicarakan adalah Yu Mi. Mereka menasehati agar Ji Hun fokus sama permainannya. Tahu banyak pelempar mengijinkannya mencetak home run karena mereka sibuk dengan kehidupan cinta mereka. Ia mengingatkan kalo mereka adalah pemain bisbol jadi harus pandai dalam bermain bola. 


Ji Hun hanya diam. Mereka menepuk lengannya lalu pergi. 


Ji Hun berbalik dan menatap mereka kesal. 


Saat pertandingan





Ji Hun melempar untuk orang yang menegurnya tadi. Dia tersenyum ke Ji Hun dan membuat Ji Hun makin kesal. Ia melempar dengan sekuat tenaga. Strike. Penonton bersorak. 


Lanjut pada lemparan kedua. Strike lagi. Wah Ji Hun balas dendam nih kayaknya. Dan lemparan terakhir strike lagi. Keluar. Ji Hun puas banget. Dia mengulangi kalimat orang itu. 


"Kita pemain bisbol jadi harus pandai bermain bola!"







Dok Jin sedang makan sambil nonton pertandingan Ji Hun. Wu Young datang bersama Shi Wu. Dok Jin yang nggak lihat Da Sui Wu bilang kalo dia nggak akan berubah pikiran. 


"Appa!"


Dok Jin nggak peduli dan mempersilakan Wu Young untuk memanggilnya sesukanya. Ia tetap menolak. 


Shi Wu memberi Tahu kako ia ada di sana. Dok Jin berbalik lalu memuntahkan makanannya. Ia menawari Shi Wu untuk makan ramyeon dengannya. Shi Wu menolak. 


Wu Young menyuruh Shi Wu untuk menunggu. Ia akan memasakkan untuknya. 


Shi Wu duduk di sebelah Dok Jin sementara Wu Young memasak. Ia melihat pertandingan Ji Hun dan memuji kehebatannya. Wu Young melihat permainan Ji Hun dan menghela nafas. 






Da Jung bicara dengan PD Park. Ia senang acara mereka diterima dengan baik. PD Park pikir itu karena Da Jung. Da Jung merendah dan merasa nggak berbuat banyak. Justru itu karena PD Park. 


PD Park pikir Da Jung mendengar kako acara mereka akan menjadi acara reguler. Da Jung mengangguk mengiyakan. 







Manajer Heo menghampiri meja Ja Young, Ki Tae dan Yu Mi dan memperbolehkan mereka untuk pulang. Ketiganya mengiyakan. 


Ja Young lalu melihat preview acara Pasangan Dalam Kritis. Mereka berempat berkumpul dan melihatnya. 


Di rumahnya Wu Young sama Shi Wu juga melihatnya. 


Mereka terkejut karena pembawa acaranya bukanlah Da Jung tapi aktris Kim Bit Na. 


Manajer Heo aja sampai merasa kalo itu nggak benar secara Da Jung lah yang menyelamatkan acara itu. Ja Young ikut emosi. Kan penonton juga memilih Da Jung. Ki Tae nggak paham. Harusnya itu jadi acara regulernya Da Jung. 


Yu Mi terdiam memikirkan sesuatu. 


Shi Wu sangat kecewa. Ia pikir ibunya yang akan menjadi pembawa acaranya kalo itu menjadi acara reguler. 


Wu Young juga sedih lihatnya. 






PD Park mengatakan kalo ia terus mendesak Da Jung untuk menjadi pembawa acara tapi para petinggi menyuruhnya untuk menggantinya dengan orang yang lebih populer. Dan itu adalah perintah. Ia lalu meminta maaf pada Da Jung. 


Da Jung mengaku paham. Tapi ja mengaku kecewa. Pelari mengiyakan karena Da Jung sudah bekerja sangat keras untuk acara itu. Tapi yang Da Jung sesalkan bukanlah hal itu. Ia tahu kalo pemberitahuan mendadak sudah umum di industri televisi. Tapi harusnya PD Park memberi tahu kalo ia sudah mmendapatkan pembawa acara baru. Itu adalah hal kecil yang bisa PD Park lakukan pada kolega yang bekerja keras bersamanya. Ia merasa kalo nggak nyaman membahas itu tapi ia harus menyampaikannya. 


PD Park hanya bisa tertunduk. 


Da Jung lalu pamit. 







Ji Hun menemui Da Jung di depan kantor. Da Jung menanyakan kenapa Ji Hun ke sana? Ji Hun mengingatkan kalo ia adalah pacarnya Da Jung. Da Jung nggak ngeh. Dia lalu melihat preview acaranya yang sudah jadi milik Kim Bit Na. Ia jadi berpikir kalo Ji Hun datang untuk menenangkannya. Ji Hun mengungkit kalo Da Jung menenangkannya saat keadaan sulit baginya. Ia meminta ijin agar Da Jung membiarkannya membalas budi. Ia yakin kalo pasti ada tempat yang harus mereka kunjungi. 


Da Jung mengiyakan. Tapi ia juga harus pergi ke suatu tempat. Ji Hun menanyakan apa Da Jung punya rencana lain? Da Jung membantah dan memberitahu kako ia harus memperbaiki sepatunya. 


Ji Hun lega dengarnya. Ia mengajaknya untuk mampir ke toko. Da Jung mengiyakan. 


Tanpa mereka sadari, ada wartawan yang diam-diam mengambil gambar mereka berdua. 




Mereka sampai di toko sepatu. Da Jung masuk sendirian sementara Ji Hun menunggu di luar. Dan wartawan itu masih mengikuti mereka dan mengambil gambar. 


Wartawan itu puas banget lihat gambar yang ia dapatkan. Mendadak Ji Hun muncul dan merebut kameranya dan mengambil memorinya. Wartawan itu minta kameranya dikembalikan tapi Ji Hun nggak mau memberikannya. 


Ji Hun akhirnya mengembalikan kameranya tapi ia menyita memorinya. Wartawan itu meyakini kalo Ji Hun takut akan ada skandal. Ji Hun meremehkan. Ia mendekat dan mengungkit kalo sebagian besar artikel yang ditulis wartawan itu tentang dirinya palsu. Dia pasti yang paling tahu. Dan kalo ia menuntutnya atas pencemaran nama baik, siapa yang akan membaca artikelnya? 


Wartawan itu melepas lolipopnya dan menanyakan apa Ji Hun mengancamnya? Ji Hun dengan tegas membenarkan. Itu adalah ancaman. Kalo sampai dia nulis artikel tentang Da Jung-ssi, maka ia akan menuntutnya sama agensinya. Itu peringatan. Wartawan itu akhirnya pergi. 






Da Jung selesai memperbaiki sepatu dan kembali ke Ji Hun. Ia meminta maaf karena telah membuat Ji Hun menunggu. Ji Hun mengaku nggak papa. Dia malah suka menunggu. 


Da Jung tersenyum. Ji Hun menyinggung kalo belakangan ia sering melihat Da Jung memakai sepatu formal. Kalo tahu harusnya ia membelikan sepatu formal dan bukannya sepatu olahraga. 


Da Jung heran dengarnya. Ia memberitahu kalo sepatu yang ia perbaiki dari penggemar nomor satunya. Ia pikir itu dari Ji Hun. 


Ji Hun kaget dengarnya. Ia ada kompetisi. Da Jung menanyakan kalo itu beneran bukan dari Ji Hun? Ji Hun membenarkan kalo itu bukan darinya. Da Jung bingung. Terus dari siapa? Ia lalu menanyakan mereka mau ke mana? Ji Hun hanya tersenyum dan nggak mau bilang. Ia lalu membawa Da Jung pergi dari sana. 






Ternyata Ji Hun membawa Da Jung ke jalan yang pernah mereka lewati dulu. Da Jung ingat kalo mereka pernah ke sana. Sambil jalan Ji Hun membenarkan. Ia terkenang kalo kala itu cuacanya agak dingin. Sudah lama waktu berlalu sejak hari itu. 


Da Jung ingat kalo saat itu ada banyak bunga Sakura. Ji Hun menanyakan apa Da Jung ingat kalo ia membuat permohonan di sana? 


Mereka saling berhadapan. Da Jung ingat. Ji Hun menangkap kelopak bunga. Dia senang banget bisa menangkapnya dalam sekali tangkap. Da Jung menanyakan apa keinginan Ji Hun tapi Ji Hun nggak mau ngasih tahu. Katanya itu rahasia. 


Da Jung tersenyum dan mengaku ingat. Ia menanyakan apa harapan yang Ji Hun buat saat itu menjadi kenyataan? Ji Hun tersenyum dan minta Da Jung untuk mengulurkan tangannya. Da Jung menurut dan mengulurkan tangannya. 


Ji Hun mengatakan kalo ia akan memberikan Da Jung permohonanannya. Ia mengambil sesuatu di sakunya dan meletakkannya di atas telapak tangan Da Jung. Sebuah cincin. Ji Hun berharap agar di masa depan Da Jung hanya akan tersenyum karena ia sangat suka saat melihat Da Jung tersenyum. 







Da Jung hanya terdiam sambil terus menatap Ji Hun. Ji Hun melanjutkan kalo setelah kejadian kakaknya, nggak ada lagi orang di sampingnya. Nggak ada yang mendengarkannya atau mencemaskannya. Ia menanyakan apa ada orang yang Da Jung pikirkan saat ia sedang kesulitan? Da Jung terdiam memikirkannya. 


Dan orang yang terlintas adalah Dae Young. Ia selalu memeluknya, menenangkannya dan menepuk pundaknya. Nggak papa. Kamu sudah bekerja keras. 


Ji Hun melanjutkan kalo tiap sesuatu terjadi padanya belakangan, Da Jung lah orang pertama yang terlintas di benaknya. Sama seperti dirinya, ia juga ingin menjadi orang seperti itu bagi Da Jung. Ia ingin menjadi orang yang Da Jung pikirkan saat ia kesulitan. Ia ingin Da Jung bahagia dan ia akan membuatnya bahagia. Sambil menatap Da Jung dalam Ji Hun bilang;


"Aku menyukaimu Da Jung-ssi!"


Da Jung meminta maaf. Menurutnya Ji Hun adalah orang yang sangat baik. Tapi itu bukan karena dirinya. Ia minta maaf dan mengembalikan cincinnya lalu pamit. Puk puk. 







Da Jung turun dari bus. Seperti biasa Wu Young ada di seberang. Ia menelpon Da Jung sebagai Wu Young dan menanyakan apa dia nggak papa? Ia melihat preview-nya dan mereka mengganti pembawa acaranya. Ia mengaku khawatir. 


Da Jung berhenti.melangkah dan meminta Dae Young untuk nggak pura-pura khawatir. Ia mengungkit kalo Dae Young nggak pernah ada saat ia kesulitan. Dia juga nggak pernah datang ke pengadilan dan saat anak-anak sakit. Dae Young bilang itu bukan masalah besar. Mendadak nelpon pingin ketemu tapi nggak pernah muncul. 


Wu Young mau ngasih tahu kalo itu karena...


Da Jung memotong. Dia tahu kalo Dae Young nggak di Busan dan melarangnya untuk membohonginya. Ia mengingatkan kalo meski mereka berpisah tapi setengah dari hidup mereka habiskan bersama. Ia nggak menyadarinya tapi ia merasa kalo masa-masa itu sangat penting baginya. Kapanpun hal baik atau hal buruk terjadi padanya Dae Young selalu jadi orang pertama yang terlintas di benaknya. Tapi gimana sama Dae Young sendiri? 


Wu Young hanya bisa diam sambil menatap Da Jung di seberang. Da Jung mengungkit kalo Dae Young nggak pernah ada untuknya. Ia lalu melarang Dae Young untuk menghubunginya seakan khawatir karena kewajiban. Ia lalu menutup telponnya. Wu Young memberitahu kalo ia selalu ada di sisinya. 


Da Jung nggak ngeh. Wu Young mengulangi kalo dia ada di sisinya Da Jung. Da Jung marah dan melarangnya bohong. Ia mengaku lelah kecewa sama Dae Young. 


Wu Young mau menemui Da Jung di seberang tapi kendaraan sangat ramai. Sementara itu di seberang Da Jung nangis. Dia lalu dapat telpon dan bilang akan segera ke sana. Wu Young khawatir dan kembali mengikuti Da Jung. 





Shi Ah ada di minimarket. Pemilik menuduhnya mengambil uang tapi Shi Ah kekeuh bilang nggak mengambilnya. Pemilik juga kekeuh dengan pendiriannya karena uangnya hilang. 


Da Jung datang. Ia menghampiri mereka dan memberitahu pemilik kalo ia adalah ibunya Shi Ah dan menanyakan yang terjadi. Pemilik memberi tahu kalo Shi Ah mencuri yang dari toko. Shi Ah dengan keras membantahnya. Da Jung memintanya untuk diam. Ia lalu meminta ijin untuk melihat rekaman CCTV. 


Pemilik memberitahu kalo CCTV rusak. Ia bersikeras karena Shi Ah adalah satu-satunya pegawai paruh waktu hari ini. Menurutnya itu sudah sangat jelas. 


Da Jung merasa yakin kalo pemilik itu terkejut rapi ia pikir Sih Ah nggak akan mencuri uang darinya. Ia melarang pemilik untuk berasumsi kalo anaknya mencurinya. Ia memintanya untuk mencarinya sekali lagi lalu menghubunginya. Ia memberikan kartu namanya. Kalo pemilik masih nggak juga menemukan uangnya, maka ia akan bertanggung jawab dan mengganti kerugiannya. 


Pemilik mengiyakan. Da Jung lalu pamit. 







Wu Young menyaksikannya dari luar. Da Jung sama SHI ah keluar. Ia menuntut kenapa Shi Ah melakukannya? Shi Ah meminta maaf. Tapi ia beneran nggak mencurinya. 


Da Jung mengaku tahu kako Shi Ah nggak mencurinya. Tapi kenapa Shi Ah menyembunyikan fakta kalo ia bekerja paruh waktu? Shi Ah tertunduk. Ia memberitahu kalo sejujurnya ia ingin masuk akademi kosmetik. Karena itulah ia menabung. Da Jung heran dengarnya. Ia mengonfirmasi kalo Shi Ah tertarik dengan riasan. 


Shi Ah mengangguk mengiyakan. Da Jung malah marah. Dipikirnya ia nggak bisa membiayai kelasnya jadi ia bekerja paruh waktu diam-diam? Shi Ah membantahnya. Ia hanya ingin melakukannya sendiri. Da Jung malah makin marah. Gimana bisa anak umur 18 tahun melakukannya sendiri? Ia menekankan kalo ia akan membayarkan kelasnya dan nyuruh Shi Ah untuk segera berhenti dari pekerjaan paruh waktunya. Gimana ia akan bersiap untuk kuliah sambil kerja paruh waktu? Shi Ah memberitahu kalo ia nggak akan kuliah. 


Da Jung makin gedheg. Ia menasehati kalo saat memasuki dunia nyata, seterampil apapun Ia, orang akan menilainya berdasarkan universitas yang ia hadiri. Mereka bahkan nggak akan melirik jadi kenapa dia nggak kuliah? 


Shi Ah juga ikutan teriak karena ibunya marah tanpa mendengarkannya. Ia mengaku sudah memeriksanya selama setahun dan ia memikirkannya baik-baik sebelum memutuskan. Ia mengklaim kalo ibunya nggak tahu apapun tentang bidang itu. Ia menekankan kalo ia akan mengurusnya sendiri dan minta agar ibunya nggaj usah ikut campur kalo nggak ngerti. 


Da Jung nggak habis pikir dengarnya. Jangan ikut campur? Ia mengungkit kalo ia bekerja keras untuk memastikan agar ia bisa belajar, makan dan melakukan semua keinginannya. Tapi kenapa Shi Ah bicara begitu padanya? 


Shi Ah terdiam. Ia malah menangkap kalo maksud ibunya adalah alasannya hidup seperti itu karena dirinya. Ia tahu kalo ia lahir karena kesalahan yang ibu dan ayahnya buat. Karena itulah ia berusaha untuk nggak membebani ibu. Ia teriak membenarkan kalo ia adalah beban dalam hidup ibu dan ayah. 


Wu Young yang ada di seberang nggak sanggup dengar Shi Ah bicara begitu pada ibunya. 


Shi Ah melanjutkan kalo ibunya nggak tertarik padanya dan memintanya untuk berhenti pura-pura peduli sekarang. Ia lalu pergi dan nggak peduli saat ibunya memanggil. 







Wu Young ingin menghampiri Da Jung dan menghiburnya. Tapi saat ia melihat pantulan wajahnya di kaca mobil iapun mengurungkannya. 


Da Young datang dan mengomel Shi Ah. Gimana bisa dia begitu kejam pada ibunya? Ia lalu menatap Da Jung dan berpikir kalo dia pasti terkejut. Ia merasa kalo Shi Ah salah paham. Ia menjanjikan akan bicara padanya. Ia meminta agar Da Jung nggak khawatir dan menyuruhnya untuk pulang. 


Da Jung hanya mematung. Dae Young mendekat dan memeluknya. Nggak papa. Ia yakin kalo Shi Ah tahu apa yang Da Jung lalui untuk membesarkannya. Gadis yang nggak tahu terima kasih. 


Itu adalah apa yang ingin Dae Young lakukan. Tapi kenyataannya ia hanya bisa terdiam sambil menatap Da Jung yang melangkah pergi tanpa ada yang menghibur. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)