All content from WeTV
Ringkas drama sebelumnya
Adik-adik Yuanqi masuk saat Yuanqi sedang menulis surat pengunduran dirinya. Salah satu dari mereka sudah bisa baca dan membaca tulisannya. Dih malah teriak-teriak di pintu ngasih tahu nenek. Ih kesal kan jadinya.
Malamnya saat makan bersama keluarga, Xiaoli menyinggung Yuanqi yang mau mengundurkan diri dari pekerjaannya. Nenek dan paman malah menjadikannya taruhan. Nenek meremehkan Yuanqi yang hanya bekerja sebentar setelah lulus kuliah. Ia malah menyuruhnya untuk nggak usah kerja dan menemaninya menjalankan ruko di jalan Erlu desa Xiaozhou. Ibunya Yuanqi senang dengarnya sedang paman dan bibi yang lain mengeluhkan keputusan nenek tersebut.
Yuanqi menghentikan mereka dan mengatakan kalo ia nggak akan berhenti bekerja. Ia akan melakukannya dengan baik. Seenggaknya ada akhir dari apa yang ia mulai.
Xiaoran dan Xiaohan sedang di jalan. Xiaohan nggak henti-hentinya mencium tangan Xiaoran. Mendadak Xiaoran tidur. Dalam mimpinya ia merasa seperti sedang berjalan di lorong rumah sakit. Nggak ada satu orang pun di sana. Ia membuka tiap kamar yang ada tapi tetap nggak ada orang. Ia lalu melihat wanita yang sebelumnya ia lihat di desa Xiaozhou.
Hujan turun. Xiaohan menghentikan mobilnya dan melihat Xiaoran yang sedang tidur. Xiaoran terbangun. Xiaohan merasa kalo belakangan Xiaoran sering tidur dan merasa kalo energinya sedang nggak baik. Ia mengajaknya untuk berolahraga. Xiaoran tersenyum lalu melompat ke pangkuannya. Ia ingin menanyakan sesuatu padanya. Ih malah mencium. Xiaohan mendorongnya dan menanyakan apa yang ingin Xiaoran katakan?
Xiaoran menanyakan berapa banyak wanita yang dekat dengannya? Xiaohan menjawab nggak banyak. Xiaoran bertanya lagi siapa dari mereka yang paling cantik? Bagaimana dengan kepribadian mereka? Xiaohan menjawab kalo seperti orang pada umumnya. Terakhir Xiaoran menanyakan gimana dengan kepribadiannya?
Ibu bertanya pada karyawannya siapa karyawan baru yang mengundurkan diri? Dan setelah mendengar kalo bukan Yuanqi yang mengundurkan diri, nggak tahu apa yang ia pikirkan.
Saat rapat Yuanqi menatap tajam ke ibu seolah ingin menunjukkan kalo ia masih bertahan di sana. Ibu lalu menugaskannya untuk bertanggung jawab dalam hal pemasaran.
Terkait tugas yang diberikan ibu, rekan Yuanqi merasa kalo seharusnya itu nggak diberikan pada mahasiswa. Tapi Yuanqi sendiri yakin kalo ia bisa melakukannya. Setelah menyiapkan stan di mall, ia menurunkan 200 kardus minuman prebiotik dari truk seorang diri kemudian menjualnya sendiri juga.
Akhirnya Yuanqi menyelesaikannya malam harinya. Pun setelah selesai ia masih harus melipat kardus-kardus itu kemudian kembali ke kantor. Setelah ganti baju ia pun pulang. Tangannya terasa sakit setelah bekerja seharian. Di parkiran Yuanqi melihat ibu kesulitan saat mau mengganti ban. Ia yang sudah di dalam mobil akhirnya turun dan membantunya. Ibu melihat pergelangan tangan Yuanqi yang ditempeli koyo dan menanyakannya. Yuanqi nggak menjawab. Setelah mengganti ban ia meletakkan beberapa tisu di atas kap mobil kemudian pergi.
Ibu mengambilnya dan membawanya ke mobil. Ia tersenyum ingat apa yang sudah Yuanqi lakukan tadi untuk membantunya.
Saat rapat ibu memuji tim pemasaran yang sudah melakukan promosi dengan sangat baik kemarin. Padahal Yuanqi yang mengerjakan semuanya. Rapat berakhir. Saat mau pergi secara nggak sengaja ibu menendang tong sampah. Yuanqi mau membereskannya dan melihat tulang ayam kayak yang biasa ibu makan. Ibu berpesan agar Yuanqi membuang sampahnya saat makan di ruang rapat. Yuanqi hanya tersenyum mendengarnya dan ibu pun keluar.
Xiaohan sedang main dengan Zhaozhao. Seseorang datang. Ia pikir itu Xiaoran, tahunya wanita yang bertemu dengan Xiaoran sebelumnya, Qinzhao. Ia lalu menggendong Zhaozhao. Ternyata ia lah pemilik Zhaozhao yang sebenarnya. Ia tahu kalo menitipkan Zhaozhao ke Xiaohan adalah keputusan yang tepat. Xiaohan menekankan kalo kucing adalah kucing, manusia adalah manusia.
Qinzhao minta ditanya kehidupannya belakangan. Katanya hidupnya nggak mudah. Banyak yang terjadi dan ia masih merindukan kakaknya. Xiaohan memotong dan memintanya untuk nggak membicarakan masa lalu. Qinzhao meminta maaf. Ia lalu cerita tentang perjalanannya yang panjang dan merasa haus. Ia ingin mengambil minum dengan cangkir di meja tapi Xiaohan nggak bolehin. Ada sepasang cangkir yang sama dengan bentuk kucing hitam dan putih saling berciuman. Xiaohan menatanya seperti semula kemudian mengambilkan minum untuk Qinzhou.
Setelah Xiaohan pergi, Qinzhou menjauhkan sepasang kucing tadi kemudian melihat-lihat dan melihat ke atas. Ponsel Xiaohan yang ditinggalkan di taman bunyi. Dari Xiaoran. Qinzhou menjawabnya. Ia memberitahu kalo Xiaohan sedang nggak bisa menjawab telpon dan bilang akan menyampaikannya. Xiaoran menanyakan namanya. Ia lalu minta Qinzou untuk bilang ke Xiaohan agar mencuci kaos kakinya. Ia akan mengambilnya besok.
Xiaoran mau menutup telponnya tapi Qinzou menahan dan menanyakan siapa dirinya. He Ran. Ih maksudnya Xiaoran apanya Xiaohan. Xiaoran nggak mau menjawab dan nyuruh Qinzou untuk melihat namanya di ponsel Xiaohan. Gadis kecilku. Setelahnya Xiaoran menantangnya untuk menemuinya dan diiyakan sama Qinzou.
Xiaohan datang setelahnya dan memberikan minum untuk Qinzou. Qinzou memberitahu tentang telpon Xiaoran tadi dan meninggalkannya. Xiaohan langsung nelpon balik. Ia memberitahu kalo Qinzou adalah adiknya dan memintanya untuk nggak salah paham. Xiaoran mengiyakan dan mengatakan kalo mereka kan sedang dalam hubungan yang panas. Xiaohan menanyakan jam berapa Xiaoran datang besok?
Xiaoran mengaku sibuk dan nggak tahu bisa datang apa enggak. Xiaohan mengungkit kalo Xiaoran bilang akan datang tadi. Xiaoran menekankan kalo itu untuk Qinzou bukan Xiaohan. Xiaohan memintanya untuk datang karena ia merindukannya. Mendengarnya membuat Xiaoran senang. Ia juga merindukannya. Ia lalu memutuskan untuk datang sekarang.
Xiaoran pun berlari dengan riang gembira menuju rumah Xiaohan. Sampai di sana Xiaohan sedang menyiapkan hadiah untuk Quanquan yang akan berulang tahun. Xiaoran jadi ingin memberi hadiah juga. Xiaohan mau mengantarnya membeli hadiah tapi Xiaoran nggak mau kalo ngasih hadiah membosankan. Ia mau memberinya gambar tapi bahan lukisan di rumah sudah habis. Xiaohan menyarankan agar mereka membelinya tapi Xiaoran bilang nggak ada kalo hanya di minimarket. Ia jadi kepikiran suatu tempat dan mengajak Xiaohan ke sana.
Tempat yang dimaksud adalah studio. Tempatnya terkunci. Xiaoran mencari kuncinya di pot, atas lampu dan akhirnya menemukannya di bawah karpet. Xiaohan menyindir Xiaoran yang saat hujan nggak bisa menemukan kunci studio dan berdiri di depan rumahnya. Xiaohan memberitahu kalo kunci itu ada sihirnya. Nggak bisa ditemukan kalo datang sendiri, harus sama pacar. Kuncinya juga nggak bisa ditemukan kalo sedang nggak senang, harus saat senang. Xiaohan tersenyum dan mengulurkan tangannya.
Keduanya masuk. Xiaoran memberitahu kalo studio lebih ramai saat liburan musim panas. Setelah liburan selesai maka akan kembali sepi. Mereka masuk ke ruangan yang dijadikan tempat koleksi kepala sekolah. Ada banyak lukisan di sana. Xiaoran berpesan agar Xiaohan hati-hati jalannya jangan sampai menginjak bahan lukisan.
Xiaoran mulai melukis. Nggak butuh waktu lama lukisannya pun jadi. Tapi menurut Xiaohan, silumannya terlalu cantik. Kalo menurut Xiaoran, emang harus cantik supaya bisa menggoda biksu Tang. Xiaohan berpesan agar Xiaoran nggak melupakan intinya. Xiaoran berpikir kalo itu namanya rela mati untuk cinta.
Xiaohan melihat sebuah lukisan dan berjalan mendekat. Xiaoran ikut mendekat karena penasaran dengan apa yang Xiaohan lihat. Xiaohan melihat lukisan dirinya yang menurut Xiaoran masih belum sempurna. Ia nggak mau pulang dulu dan akan menyelesaikan. Ia nyuruh Xiaohan untuk duduk dan menjadi modelnya.
Setelah memperbaiki lukisan tersebut, Xiaoran menulis kalo ia sudah nggak punya kesempatan sama sekali. Xiaohan mengeluhkan Xiaoran yang ribut sama lukisan. Xiaoran memberitahu kalo orang itu sama sekali nggak tahu stuktur tulang Xiaohan. Ih Xiaoran malah jadi megang-megang Xiaohan. Xiaohan menghentikannya. Ia merasa kalo Xiaoran menggunakan terlalu banyak trik untuk bisa menyentuhnya. Saking banyaknya sampai bisa dijadikan buku. Kalo ia membuat buku maka Xiaohan yang harus menulis kata pengantarnya. Teruji secara pribadi efektif.
Xiaoran mau pulang. Secara nggak sengaja ia menginjak sesuatu dan membuatnya hampir jatuh. Xiaohan sigap menariknya kemudian memeluknya. Xiaoran menjadi panik. Ia berniat pergi tapi Xiaohan malah menariknya dan memintanya untuk jangan pergi lagi. Setelahnya ia mencium Xiaoran. Nggak disadari ia menginjak sesuatu dan membuat ruangan itu jadi penuh sama nuansa bunga.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊