Sinopsis 18 Again episode 9 part 4

Anysti
0


All content from jtbc







Ringkas drama sebelumnya


Saat jam kerja mendadak ada yang menghampiri meja Da Jung. Ia adalah PD Park dari acara ragam dan Lee Jagga. Ki Tae agak heran melihat mereka datang langsung. Ja Young membenarkan. 


PD Park menunjukkan program perdana saat liburan dan mereka ingin merekrut Da Jung sebagai pembawa acara. Itu bisa menjadi acara reguler kalo berjalan lancar. Da Jung menanyakan kenapa PD Park menawarkan pekerjaan itu padanya? 


Da Jung ditunjukkan proposal dari acara itu. Untuk pasangan dalam krisis. Itu adalah acara tentang perceraian.  Mereka ingin Da Jung memandu acara itu. Da Jung melihat proposal itu. 


Diam-diam Yu Mi menertawakan Da Jung. 







Dok Jin menemui JI Hun dan menunjukkan dara yang mereka punya dari acara tahun lalu. Dan ada beberapa bagian yang sama dengan tahun ini. Ada yang membawa versi tahun ini dari rumahnya. 


Ji Hun membacanya sekilas lalu meletakkannya di atas meja. Ia harap Dok Jin nggak mengukur waktu seperti sebelumnya, menunggu putranya yang merupakan penggemarnya. 


Dok Jin memberitahu kalo putranya bukan penggemar Ji Hun lagi. Sekarang bahkan ia membenci Ji Hun. Ji Hun merasa kalo itu aneh. Secara belakangan ia tampil dengan lebih baik. Dok Jin pikir putranya lebih ke cemburu karena penampilan Ji Hun sekarang lebih baik. Sebenarnya Ji Hun lebih baik dalam segala hal. 


Ji Hun nggak ngeh dan menanyakan maksudnya. 


Wu Young datang sambil mengomel ke Dok Jin. Apa ia pesuruhnya Sekarang? Lah dia kaget lihat ada Ji Hun juga. 


Ji Hun mengenali Wu Young dan mengonfirmasi kalo Wu Young adalah putranya? Ia mengulurkan tangannya dan mengajak salaman. Senang bertemu dengannya. Alih-alih menjabat tangannya, Wu Young malah menyerahkan dokumen yang dibawanya. Ia membutuhkannya, kan? 


Dok Jin membenarkan kalo itu yang ia butuhkan. Ia nyuruh Wu Young untuk nunggu ayah di luar. 


Wu Young nggak bilang apa-apa dan langsung pergi. 


Ji Hun memperhatikan Wu Young dan merasa kalo Wu Young pasti sangat membencinya. Dok Jin mengingatkan apa yang ia bilang tadi. Ia lalu menyinggung kalo Ji Hun punya file baru dan mengajaknya untuk membahas bisnis dulu. Ji Hun mengiyakan tapi ia masih kepikiran sama Wu Young. 







Ji Hun sudah selesai dengan Dok Jin dan mau pergi. Tiba-tiba ia melihat Da Jung yang sedang bicara dengan Ae Rin. Ia tersenyum melihatnya meski tampaknya Da Jung merasa tegang. Ia mendekat dan duduk di meja terdekat. 


Ae Rin meletakkan dokumen itu dan merasa kalo mereka dah g*la. Mereka pingin Da Jung memandu acara tentang perceraian? Da Jung memberitahu kalo ia nggak tampil.dalam acara Itu, kalo enggak maka ia akan dipecat. Ae Rin kaget. Kenapa? Di sebelah Ji Hun juga kaget dengarnya. 


Da Jung memberitahu kalo mereka hanya akan mempekerjakan 3 orang setelah masa percobaan. Dan hanya dia seorang yang nggak punya acara. Ia lalu menanyakan ke Ae Rin kalo Ja membawakan acara Itu, apa Ae Rin bisa membantunya? 


Ae Rin hanya menghela nafas. Ia mengaku marah dan mengajak Da Jung untuk menikmati makanan pedas yang bisa membakar perut mereka. Da Jung menolak karena ia sedang nggak berselera. Ae Rin melarang Da Jung seperti itu dan mengajaknya ikut dengannya. Biasanya Da Jung selalu menyantap makanan pedas saat sedang stres. Da Jung nggak mau. Lain kali aja. Ae Rin mengaku bisa melihat dari wajah Da Jung kalo dia sama sekali belum makan. 


Da Jung hanya diam sambil menunduk. Ji Hun di sebelah juga jadi merasa cemas. 






Da Jung berjalan sendirian setelah berpisah sama Ae Rin. Ji Hun memanggilnya dan menghampirinya. Da Jung seperti heran melihat Ji Hun. Ji Hun merasa kalo area itu pasti punya Chi yang bagus karena ia selalu ketemu sama Da Jung di sana. Da Jung menanyakan apa Ji Hun di sana karena pekerjaan? 


Ji Hun membenarkan. Ia ke sana karena Da Jung. Heh? Da Jung nggak ngeh. Ji Hun memperjelas kalo ia ke sama biar bisa melihat Da Jung. Ia mengaku serius dan menunjuk halte. Ia pergi setelah rapat bisnis. Ia melihat nya berjalan di trotoar lewat. Ia mengajak Da Jung untuk ikut dengannya kalo belum makan. 


Da Jung memberitahu kalo ia terlambat makan siang. Ji Hun lalu minta Da Jung untuk duduk di depannya. Ia mengaku nggak bisa makan sendiri. Da Jung hanya diam. Ji Hun mengeluh kelaparan dan kehausan tenaga sehingga membuat Da Jung tersenyum dan nggak tega untuk menolak. 






Ji Hun dan Da Jung akhirnya makan bersama di tempat yang Ji Hun pilih. Katanya chef di sana menyajikan makanan lezat. Daging tumis kerasnya sangat enak. 


Pemiliknya dipanggil sama Ji Hun. Tampaknya Ji Hun sering datang ke sana karena pemiliknya nggak asing dengannya. Ia menanyakan kemana saja Ji Hun selama ini sam pai membuatnya sedih. 


Ji Hun meminta maaf dan mengingatkan kalo sekarang musim bisbol jadi ia sibuk pemilik restoran melihat Da Jung dan mengenalinya. Ternyata dia adalah penggemar beratnya Da Jung. Ia lalu menanyakan ada apa di antara mereka berdua? Karena biasanya Ji Hun nggak pernah membawa wanita ke sana. Ji Hun memberitahu kalo Da Jung adalah teman dekatnya dan meminta pemilik restoran agar nggak salah paham. 


Ia mengalihkan dengan memesan daging pedas. Pemilik restoran mengiyakan dan kembali ke dapur. Ji Hun memanggilnya lagi dan meminta agar dagingnya dimasukkan banyak bubuk cabe. Ia ingin yang sangat pedas sampai membakar perut. 


Di dapur pemilik restoran sedikit heran dengan pesanan Ji Hun karena dia bahkan nggak bisa makan makanan pedas. Tapi biarpun begitu ia tetap memadankannya. 







Nggak lama kemudian pesanan mereka sudah siap tersaji di atas meja. Ji Hun agak ngeri lihatnya. Tapi untuk Da Jung akhirnya ia maksa buat makan dan pura-pura menikmatinya. Ia memuji makanannya dan bilang kalo stresnya langsung hilang. Ia lalu ngasih sumpit ke Da Jung dan menyuruhnya untuk makan juga. 


Da Jung menolak. Ji Hun minta Da Jung untuk makan sesuap aja karena itu sangat enak. Jebal. Akhirnya Da Jung mau makan dan dia sangat suka sama rasanya. Ji Hun memintanya untuk makan bersamanya dan memesankan nasi untuk Da Jung. 






Mereka selesai makan dan mau pergi. Mendadak pemilik restoran mengejar Da Jung dan minta tandatangan. Ia mau menggantungnya karena seorang pesohor datang ke restorannya. Seorang pelanggan memanggil pemilik restoran. Ia memberikan bukunya pada Da Jung dan memintanya untuk meletakkannya di atas meja kalo sudah selesai. Ia memuji Da Jung yang tampak lebih cantik aslinya. Ia lalu pergi untuk melayani pelanggannya. 


Da Jung yang mau memberikan tandatangannya mengaku aneh karena biasanya ia hanya menandatangani kontrak sampai sekarang. 


Ji Hun menahannya. Ia melarang Da Jung untuk menandatanganinya dulu. Ia pergi ke mobil dan kembali lagi dengan membawa sarung tangan yang ia pakai untuk pertandingannya. Ia meminta Da Jung untuk menandatangani sarung tangannya dulu karena ia adalah penggemar nomor satunya Da Jung. 


Da Jung tertawa dengarnya. Ji Hun merengek karena baginya itu sangat penting. Da Jung tertawa dan mengiyakan. Ji Hun tersenyum lihat Da Jung memberikan tandatangan di sarung tangannya. Kayak bahagia banget ya. Da Jung mengembalikannya setelahnya. 





Mereka berpisah setelahnya. Di dalam mobilnya Ji Hun mengeluhkan perutnya yang serasa terbakar dan itu sangat menyiksanya. Ia meminum obatnya lalu melihat sarung tangannya yang tadi ditandatangani sama Da Jung. Katanya Da Jung akan selalu mendukungnya. Ia tersenyum melihatnya. 




Wu Young bertemu dengan Ae Rin. Ae Rin memberitahunya kalo Da Jung kehilangan semua acaranya. Dan sekarang mendapatkan tawaran untuk memandu acara tentang perceraian. Wu Young lalu menanyakan apa yang ingin Da Jung lakukan? 


Ae Rin memberitahu kalo Da Jung berpikir itu adalah kesempatan terakhirnya. Wu Young terdiam. Ia pikir Da Jung harus mengambilnya. Ae Rin memberitahu kalo sampai acara itu tayang maka orang-orang akan bicara. Mereka bahkan nggak tahu gimana reaksi orang-orang. Itu bisa memberi dampak buruk bagi Da Jung dan anak-anaknya. 


Wu Young meyakini kalo Da Jung menyadarinya. Tapi kalo dia pikir itu adalah kesempatan terakhirnya, maka ia harus melakukannya. Ia yakin kalo Da Jung membuat keputusan itu bukan untuk dirinya sendiri. 







Wu Young berjalan pulang dengan wajah masam. Ia lalu menatap langit. Ada kembang api di atas sana. 


Kenangannya kembali ke masa dulu. Ia, Da Jung dan anak-anak melihat kembang api bersama dulu. Shi Ah dan Shi Wu sangat suka dan merasa itu luar biasa. Cantik banget. 


Da Jung merasa kalo anak-anak tumbuh dengan cepat. Ia ingin mereka melambat sedikit. Dae Young membenarkan. Sedih melihat mereka tumbuh begitu cepat. Da Jung pikir mereka nggak akan ikut melihat kembang api lagi setelah mereka dewasa. 


Dae Young merasa nggak papa karena mereka saling memiliki. Da Jung tersenyum. Ia lalu memberitahu Dae Young kalo sebenarnya ia men dapat hasil dari wawancara untuk posisi pembaca berita. Dae Young ikut senang mendengarnya. 


Sambil senyum Da Jung memberitahu kalo ia nggak berhasil. Dae Young protes. Kenapa Da Jung mengatakannya sambil senyum? Da Jung mengaku merasa bahagia. Saat ja pergi untuk wawancara, kenyataan kalo ia berada di stasiun tv membuatnya sangat bahagia. Jadi ia akan berusaha semaksimal mungkin. Ia ingin menunjukkan pada anak-anak tentang caranya mencoba menantang duri sendiri. Dan ia akan mewujudkan impiannya dan membuat mereka bangga sebagai ibu yang keren. 


Dae Young tersenyum mendengarnya. Ia merasa kalo Da Jung pasti bisa. Da Jung mengiyakan. Mereka lalu kembali melihat kembang api bersama anak-anak. 





Di tempat yang sama Da Jung juga melihat kembang api. Ia sendirian. Ia lalu mengirim pesan ke anak-anak. Mereka pulang terlambat? Shi Ah memberi tahu kalo ia akan pulang telat karena ia punya rencana. Shi Wu malah mau main basket dulu sebelum pulang. Ibu juga akan pulang telat hari ini. 


Da Jung merasa kecewa. Ia nggak mau menontonnya sendiri. Mendadak Wu Young datang. Da Jung terkejut lihat Wu Young di sana. Wu Young memberitahu kalo ia ingin memberikan sesuatu pada Da Jung. Da Jung terdiam. 





Mereka bicara di tangga. Wu Young memberikan foto-foto Da Jung saat masih muda. Da Jung bahkan nggak tahu kalo foto-foto itu masih ada. Wu Young memberitahu kalo ia sedang bersiap untuk festival. Menurutnya mereka keren. 


Da Jung penasaran gimana Wu Young bisa tahu kalo ada ia di foto itu? Ia mengaku banyak berubah. Wu Young membantahnya. Menurutnya Da Jung masih cantik. Da Jung kaget dengarnya. 


Wu Young menyampaikan kalo Shi Ah sangat mirip sama Da Jung. Ia menanyakan apa Da Jung pingin melihat nya? Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan beberapa foto shi Ah di sana. Da Jung tersenyjm lihat Shi ah. Menurutnya dia sangat manis. Selain Shi ah, Wu Young juga punya foto Shi Wu dan juga video Shi Wu saat sedang bermain basket. 


Da Jung kayak nggak percaya kalo itu Shi Wu. Wu Young memberitahu kalo Shi Wu luar biasa. Katanya berubah tiap kalo dia main basket. Da Jung tersenyum lihatnya. Harusnya ia le bih sering datang ke pertandingannya. Sayang sekali. 


Wu Young menyinggung kalo Da Jung sibuk bekerja dan membesarkan mereka sebagai ibu yang bekerja. Menurutnya Da Jung sangat luar biasa. Da Jung tersenyum. Heran aja dengar bicaranya Wu Young seperti orang dewasa. Wu Young memberitahu kalo ia berjiwa tua meski nggak terlihat. Ia masih gugup membuat kesalahan sebelum pertandingannya. Tapi saat melihat Da Jung di TV, Da Jung sama sekali nggak terlihat gugup. Da Jung juga nggak pernah membuat kesalahan. Tiap kali ia melihat Da Jung di TV, Ia selalu menganggapnya keren. 


Da Jung membantahnya. Wu Young membenarkan. Bahkan Shi Ah dan Shi Wu juga mendukungnya. Karena itulah Da Jung harus terus menunjukkan kehebatannya di tv. Da Jung tersenyum dan berterima kasih. 





Keduanya terdiam saling tatap. Tiba-tiba kembang apinya mulai. Mereka melihatnya bersama-sama. Dan saat Da Jung fokus sama kembang api, Wu Young malah fokus pada Da Jung. Ia membatin kalo Da Jung sudah melakukannya dengan baik. Karena itulah jangan khawatir. Ia yakin kalo Da Jung akan berhasil lagi. 


Wu Young mengangkat tangannya dan mau membelai rambut Da Jung tapi ia nggak bisa melakukannya dan menariknya kembali. 


Beberapa hal yang kamu sadari setelah kamu kehilangan mereka. 





Wu Young bersiap untuk pulang. Da Jung berterima kasih untuk hari ini dan berpesan agar ia hati-hati di jalan. 


Wu Young terdiam melihat Da Jung tersenyum menatapnya. Senyum orang terkasihnya. 


Ia lalu ingat saat menyalakan kembang api bersama anak-anak. 


Waktu yang kamu habiskan bersama keluargamu. 


Saat memilikinya aku nggak menyadari betapa berharganya mereka. 






Wu Young berjalan pulang. Saat mau menyeberang, ada seorang anak perempuan di sebelahnya. Ibu anak itu memanggil sambil melambaikan tangan dari seberang jalan. 


Anak itu membalas lambaian tangan ibunya dan berlari ke arahnya. Dari arah berlawanan ada sebuah truk yang hendak melintas. Sang ibu panik meneriakkan nama anaknya. Yu Ju-ya... . 


Wu Young segera berlari dan memeluk anak itu sementara truk makin dekat. 


Beberapa waktu kemudian ambulans datang. Dae Young dilarikan ke rumah sakit dan oleh petugas medis ia dipindahkan je ruang operasi. Lampu operasi di nyalakan. Petugas membeei tahu kalo ka mengalami kecelakaan mobil. Hong Dae Young lahir tahun 1983. 


Operasi akan segera dimulai. Nampak Dae Young nggak sadarkan diri di meja operasi. 


8 tahun yang lalu





Da Jung sudah selesai belanja dan memanggil Dae Young yang sedang bermain dengan anak-anak. Ia sudah Me manggil beberapa kali tapi Dae Young nggak dengar. Akhirnya bagian informasi membantu Me manggil dengan pengeras. Dae Young! Kamu dipanggil ibumu. 


Dae Young bangkit dan mengiyakan sambil melambai ke Da Jung. Ia menghampiri Da Jung dan minta Da Jung agar jembiarkan anak-anak bermain sedikit lagi. 


Da Jung tersenyum melihat anak-anak bermain. Kafe anak-anak sangat nyaman. Tapi kenapa sekarang saat mereka sudah besar? Dae Young membenarkan. 


Seorang anak laki-laki menghampiri Shi Ah dan memintanya untuk bermain dengannya. Shi Ah mengiyakan. Mereka lalu gandengan tangan ke permainan lain. 


Dae Young heran. Siapa anak itu? Kenapa dia menggandeng tangan Shi Ah? Da Jung pikir itu temannya Shi Ah. 


Seorang ibu memanggil anak itu. Ja Sung-a!!! 


Dae Young pikir anak itu bukan temannya Shi Ah. Da Jung tersenyum dengarnya. Ia yakin kalo saat Shi Ah membawa pulang calon suaminya nanti Dae Young akan mengamuk. Dae Young membantahnya tapi Da Jung pikir itu sudah jelas. Ia memberitahu kalo Shi Ah akan berkencan dan punya pacar nanti. Dia juga akan menikah. Ia lalu menanyakan apa yang akan Dae Young lakukan saat Shi Ah membawa pulang pacar nanti? 


Pertama-tama Dae Young akan mematahkan kakinya. Dan kalo dia baik ia akan menyembuhkan kakinya tapi kalo dia orang jahat, Dae Young mau mematahkan kakinya yang satunya. 


Da Jung tertawa dengarnya. Ia merasa kalo Shi Ah nggak akan bisa menikah di kehidupan ini. Dae Young kesal dan melarang Da Jung untuk membahas hal seperti itu. Ia sudah sedih. Da Jung merasa kalo dia membesarkan 3 anak dan bukannya dua anak. Ia lalu memanggil Dae Young manja seakan dia anaknya. Sini sayang anakku yang malang. Ia menepuk pipi Dae Young dan menanyakan apa kamu sedih? Cup cup! 


Dae Young tersenyum lalu merangkul Da Jung sambil melihat anak-anak. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)