Sinopsis 18 Again episode 10 part 2

Anysti
0


All content from jtbc 




Ringkas drama sebelumnya


Da Jung buru-buru datang ke kantor polisi. Ia menemui Shi Ah dan menanyakan apa dia nggak papa? Shi Ah bangkit. Da Jung pikir Sun Ah pasti merasa takut. Ia lalu meriksa tubuh Shi Ah dan menanyakan apa ia terluka? Shi Ah mengaku baik-baik saja. Da Jung lalu menanyakan pria itu. Dimana dia? 


Shi Ah menunjukkannya. Wu Young yang ada di meja sebelah kesal banget lihatnya dan mau menghajarnya. Polisi langsung menahannya dan menariknya agar kembali duduk. Polisi lain memintanya untuk berhenti. Sudah cukup. 







Wu Young nggak terima. Gimana bisa cukup. Ia menunjukkan kalo penjahat seperti dia harus dipenjara seumur hidupnya biar nggak bisa mengulangi perbuatannya lagi. 


Polisi memintanya untuk tenang dan mereka akan menyelidikinya dulu. Wu Young masih nggak terima. Gimana bisa dia nggak khawatir? Ia malah memarahi polisi yang nggak memasang kamera pengawas di gang itu. Ia menggebrak meja dan menanyakan apa yang mereka lakukan dengan uang pada pembayar pajak? 


Lah pria itu malah menertawakan Wu Young. Ia meminta Wu Young untuk berhenti pura-pura jadi dewasa. Apa dia pernah bayar pajak? Ia menekankan kalo ia adalah warga negara yang bangga yang membayar pajak dan korban dari semua itu. Ia lalu bilang ke polisi kalo dia mau menuntut Wu Young atas penyerangan. Ia meneriaki Wu Young bilang akan menghitungnya. 


Da Jung tahu-tahu datang dan memukul kepalanya. Ia menarik pria itu dan memintanya untuk menuntutnya juga. Wu Young sama Shi Ah kaget lihatnya. Da Jung menekankan kalo ia akan membuatnya membayar karena telah menyerang putrinya. 


Pria itu merasa takut dan minta sama polisi agar dijauhkan dari Da Jung. 





Nenek datang dan menemui Shi Ah. Ia menanyakan apa Shi Ah nggak papa? Shi Ah mengiyakan kalo dia nggak papa. Melihat Da Jung sedang menghajar seorang Pria, nenek juga menghampirinya dan menarik rambutnya. Beraninya dia menyerang cucunya. 


Pria itu marah. Siapa wanita g*la itu? Da Jung sama ibu memukuli pria itu dan menambal rambutnya. Wu Young ikut mendekat dan memukulnya juga. Pria itu nggak bisa menghindar dan minta polisi untuk menolongnya. Rambutnya. Lah polisi aja nggak bisa memisahkan mereka. 








Dua orang polisi lain datang. Ternyata pria itu sedang menjalani masa percobaan untuk kejahatan yang sama. Mereka melihat tanda mengenalnya. Namanya Lee Sang Sik. Sedang dalam masa percobaan atas pelanggaran tindakan pencegahan pelecehan seksual. Mereka juga menemukan beberapa foto Shi Ah yang tampaknya diambil diam-diam. 


Rupanya pria itulah yang mengambil gambar diam-diam. Dan orang yang ditargetkannya adalah Shi Ah. Ingat nggak adegan pas Dae Young berubah jadi muda dan melihat bayangannya di kaca mobil. Nah pria inilah yang punya mobil saat itu. 


Pria itu adalah gitaris band rock. Dia punya catatan suka menguntit wanita dan melakukan pelecehan seksual. Sebelumnya dia bebas bersyarat karena itu hanya upaya. Dia juga sering datang ke minimarket tempat Shi Ah kerja. Dan saat melihat Wu Young ia menjadi marah. Apalagi Wu Young sangat perhatian pada Hi Ah. Mengingatkannya agar jangan lupa makan dan langsung pulang setelah selesai kerja. 


Di rumah nya pria itu menulis. Pukul 17.15. Konten pengamatan. Ia melihat kakek datang. Ada Wu Young di sana. Mungkin keluarganya. Dan malam hari saat mengantar Shi Ah pulang. Pengamatan sudah selesai dan ia akan melakukan operasi besok. 


Polisi menggeledah isi tas pria itu dan berencana untuk menggeledah rumahnya juga setelah menemukan banyak foto Shi Ah dari dalam tasnya. 


Polisi di sebelahnya melihat pria itu dan menanyakan apa yang harus mereka lakukan dengan itu? Polisi yang nggak pakai seragam minta agar itu dibiarkan saja. Ia akan menangani sampah. Ia mengambil sapu dan menggunakannya untuk menutupi kamera CCTV. 






Wu Young, Da Jung, ibu dan Shi Ah meninggalkan kantor polisi. Wu Young pamit sama semuanya. Ibu menahan. Ia meraih tangan Wu Young dan berterima kasih. Ia mendengar kalo Wu Young telah membantu Shi Ah. Da Jung juga sangat berterima kasih padanya. Ia tahu kalo itu berbahaya tapi Wu Young tetap membantu Shi Ah. Wu Young merasa kalo siapapun pasti akan membantu. 


Ibu membantahnya. Ia merasa kalo mereka berhutang padanya atas bantuannya. Wu Young membantahnya dan menarik tangannya. Wu Young keceplosan manggil Ibu dan membuat ibu heran. Ia mengaku sudah menduga. Ia punya firasat tentang hal itu. Apa Wu Young nggak berpikir terlalu jauh? Ia tahu kalo Wu Young syka sama Shi ah tapi kenapa Wu Young memanggilnya ibu padahal mereka masih sekolah 


Da Jung tersenyum dan membenarkan. Ia menekankan kalo tepatnya ialah yang akan menjadi ibu mertuanya. Wu Young tergugup. Duh bingung gimana bilangnya. Shi Ah membantahnya dan memprotes apa yang mereka bicarakan. Ia menatap Wu Young dan berterima kasih atas bantuannya hari ini. Hati-hati di jalan. 


Wu Young mengiyakan. Ia pamit dan pergi. 


Ibu menatap Wu Young dan merasa kalo kemiripannya luar biasa. Da Jung membenarkan. Awalnya ja juga merasa terkejut. Ibu memberitahu kalo penampilannya bukan satu-satunya kemiripan yang dilihatnya. Keduanya menatap Wu Young yang berlari menjauh. 


Pagi harinya saat sarapan






Da Jung manggil Shi Ah yang sedang makan dan menanyakan kenapa belakangan ia pulang larut? Ia bahkan juga nggak pergi ke aula belajar. Shi ah bingung menjawabnya. Da Jung menanyakan apa ada yang Shi Ah sembunyikan darinya? 


Shi Ah membantahnya. Ia nggak menyembunyikan apapun. Da Jung lalu mendesaknya untuk mengatakan kenapa ia selaku pulang larut dan kemana saja? Shi Ah nggak tahu harus bilang apa dan menatap Shi Wu. 


Shi Wu yang bisa membaca situasi memberitahu ibunya kalo Shi Ah selalu terlambat ke sekolah jadi dan membersihkan toilet di sekolah sebagai hukumannya. Da Jung kaget dengarnya. Ia menyesalkan Shi Ah yang nggak berangkat sekolah lebih awal. Shi Ah mengiyakan.  Ia menatap Wu Young dengan tatapan pingin bilang terima kasih. 






Ibu bertanya pada Da Jung kapan ia akan tampil di tv lagi? Ia memberitahu kalo kemarin ia ketemu sama teman-temannya dan semua orang menanyakannya. Mereka sangat penasaran dengan putrinya dan ingin tahu acara tv dari Da Jung selanjutnya. 


Da Jung terdiam. Ia lalu memberi tahu kalo ia mendapat tawaran untuk tampil di sebuah acara baru-baru ini. Ibu senang dengarnya. Menurutnya itu bagus. Da Jung membenarkan. Tapi... . Ia ingin memberi tahu tapi nggak enak karena ada anak-anak. Tapi akhirnya ia memberitahu ibu juga kalo itu tentang perceraian. 


Ibu langsung terdiam dan meletakkan sumpitnya. 


Da Jung memberitahu kalo ia sudah memikirkannya dan ia akan mengambil program itu. Ibu membenarkan. Apa Da Jung nggak berencana begitu? Da Jung menanyakan apa ibu nggak keberatan? Shi Ah merasa kalo nggak ada salahnya dengan program perceraian. Shi  Wu juga merasa nggak keberatan. Da Jung senang dengarnya. 


Ibu menyinggung kalo sudah lama sejak Da Jung tampil di acara program baru dan memintanya agar nggak berpikir terlalu rumit dan memintanya untuk melakukan yang terbaik. 


Da Jung mengiyakan dan berterima kasih. 






Ji Hun menunggu Se Yeon pulang sekolah di depan dan dilihat sama beberapa ibu-ibu. Mereka mengenalinya sebagai pemain bisbol dan menghampirinya. Mereka menanyakan apa Ji Hun yang pemain bisbol?  Ji Hun tersenyum dan membenarkan. Mereka lalu menanyakan kenapa Ji Hun ke luar hari ini? Ji Hun lalu memberi tahu kalo ahjumma yang mengurus Se Yeon hari ini ada urusan. 


Mereka paham. 


Nggak lama kemudian bus TK datang. Dua ibu itu melihat anak mereka dan memanggil namanya. Sang anak turun dari bus dan langsung lari ke pelukan ibunya. Ji Hun melihat se Yeon dan melakukan hal yang sama. Ia memanggil Se Yeon sambil merentangkan kedua tangannya. Se Yeon awalnya senang tapi nggak setelah dengar kalimat Ji Hun berikutnya. "Yuk datang ke ayah. 


Se Yeon jadi manyun dan jalan meninggalkan Ji Hun. Hadeuh, Ji Hun jadi malu dan menyusul Se Yeon. 





Sekarang mereka mau menyeberang jalan. Ji Hun memberitahu kalo itu bahaya dan memintanya untuk menggandeng tangannya. Se Yeon ngak mau. Emangnya dia anak kecil? Se Yeon menyeberang sendiri dengan mengangkat tangannya. Ji Hun hanya tersenyum lalu menyusunnya. 








Di stasiun tv Se Yeon sedang asik menggambar. Ji Hun melihat gambar Se Yeon dan berpikir kalo dia menggambar alien karena warnanya hijau dan memuji gambarnya bagus. Se Yeon memberitahu kalo itu dokaebi. Ayah nggak tahu apa itu Rumah Hantu? 


Ji Hun terdiam karena dia emang nggak tahu. Ia lalu mengalihkan dengan menawarkan untuk membacakan buku dongeng di sebelah buku gambarnya. Se Yeon tersenyum dan mengiyakan. Ji Hun lalu membukanya dan mulai membaca. Tapi karena cara membacanya terlalu monoton akhirnya malah membuat Se Yeon jadi nggak tertarik. Ia merasa kalo itu membosankan. Ji Hun lalu berhenti membaca dan menutup bukunya kembali. 


Seorang wanita datang dan akan meriasnya. Ji Hun mengiyakan dan berpesan pada Se Yeon agar tetap di sana dan menunggunya. Se Yeon nggak menjawab dan melanjutkan gambarnya. 


Ji Hun lalu pindah tempat duduk dan siap dirias. Ia diminta untuk menutup matanya. 


Se Yeon melihat karakter yang ia gambar di luar dan mengikutinya. Ia berjalan terlalu jauh dan kehilangan karakter itu. Ia mau kembali tapi nggak tahu arahnya. Akhirnya ia ketemu sama Da Jung. Da Jung menghampirinya dan menanyakan apa yang dilakukannya di sana sendirian? 




Se Yeon memberitahu kalo dia mengikuti Shinbi dan Eunbi. Da Jung pikir dia tersesat dan menanyakan dengan siapa ia datang? Se Yeon memberitahu kalo dia sama pamannya. 






Yu Mi sedang bicara dengan pembaca berita lain tentang Da Jung yang setuju untuk melakukan program perceraian. Yu Mi juga nggak percaya. Gimana dia bisa melakukan itu? Kalo dia jadi Da Jung ia pasti nggak akan sanggup. Yang lain merasa kalo Da Jung sangat tangguh. 


Lah ternyata mereka ada di ruangan yang bersebelahan sama Ji Hun. Ji Hun merasa nggak suka dengarnya dan berdehem. 


Riasannya selesai. Seseorang lalu datang dan memberitahunya kalo syuting akan dimulai 20 menit lagi. Ji Hun mengiyakan. Ja lalu bangkit dan mau lihat Se Yeon. Lah dia bingung lihat Se Yeon nggak ada di tempat duduknya. Ia memanggil Se Yeon tapi Se Yeon nggak ada. 







Ia lalu berlari keluar dan keliling nyari Se Yeon ke mana-mana. Akhirnya ia menemukan Se Yeon lagi sama karakter yang digambarnya tadi. Lega rasanya. 


Da Jung menghampiri Se Yeon dan mengajaknya untuk ketemu sama pamannya setelah Shinbi dan Eunbi pergi. Se Yeon tersenyum mengiyakan. Mereka lalu berbalik dan melihat Ji Hun mendekat. Ia berterima kasih pada Da Jung. Da Jung nggak paham. 


Ji Hun menyesalkan Se Yeon yang pergi tanpa ngasih tahunya dan membuatnya khawatir. Se Yeon langsung sedih berasa dimarahin. Da Jung langsung paham kalo Se Yeon pasti gadis yang merepotkan itu. 


Mereka lalu jalan bersama. Da Jung memberitahu kalo anak seusia Se Yeon biasa menghilang dalam sekejab. Anak-anaknya juga gitu. Kalo ingat itu masih membuatnya pusing. 


Ji Hun nggak nyangka kalo Da Jung juga kayak gitu. Ia lalu minta ke Se Yeon agar jangan berkeliaran lagi dan menunggu di ruang tunggu. Se Yeon mengeluhkan kalo itu membosankan. 


Seorang staf datang dan memberitahu kalo syutingnya mau mulai. Ji Hun mengiyakan dan mengajak Se Yeon pergi tapi Se Yeon malah nggak mau melepaskan tangan Da Jung. Da Jung lalu menawarkan akan mengawasi se Yeon. Kebetulan ia punya waktu sampai wawancaranya Ji Hun selesai. 


Ji Hun merasa nggak enak. Apa nggak papa? Da Jung mengaku nggak papa. Lagian ia juga punya waktu luang. Mereka akan berada di kafe di lobi satu. Ia lalu bertanya ke Se Yeon apa dia mau beli es krim? Se Yeon langsung mengiyakan. Sambil senyum dia bilang kalo dia pingin beli es krim. Ia lalu memohon ke Ji Hun agar diijinkan pergi. Ji Hun akhirnya memperbolehkan dan membuat Se Yeon jadi senang banget. Dia sampai lompat-lompat segala. 





Anak-anak ke ruang musik. Bo Bae memberi tahu kalo tahun lalu banyak pasangan yang jadian. Apa akan terulang tahun ini? Yang lain juga penasaran tahun ini akan ada berapa pasangan? 


Shi Ah heran dengar mereka. Kenapa mereka sangat tertarik sama kehidupam pacaran orang lain? Mereka lalu mekedek Shi ah yang nggak pernah pacaran sama sekali. Shi ah menekankan kalo dia nggak pacaran karena dia memilih. Belum ketemu aja sama orang yang ia sukai. 


Teman Shi Ah lalu menanyakan pria kayak apa yang Shi Ah suka? Ih, Ji Ho sama Ja Sung langsung pasang kuping lebar-lebar. Shi Ah memberitahu kalo dia suka sama seseorang yang berterus terang. Yang lain langsung menggodanya. 







Wu Young datang ke kelas itu dan langsung duduk di sebelah Shi Ah. Shi Ah memprotes Wu Young yang duduk di situ secara masih ada banyak kursi lain. Wu Young memberitahu kalo dia suka sama kursi itu. 


Ji Ho sama Ja Sung menatap Wu Young kesal. 


Ok Ssaem masuk. Dia berdiri di depan kelas dan memberitahu kalo dia punya pengumuman. Penilaian tugas pasangan yang ia tugaskan di awal semester depan. Ia lalu Me manggil Wu Young yang nggak punya teman karena baru pindah. Ia lalu menanyakan teman dekatnya. 


Wu Young menyebut nama Shi Ah. Shi ah langsung menatapnya tajam sedang Wu Young malah senyum mulu. Dan karena Shi Ah sudah punya teman sebelumnya yaitu Bo Bae, akhirnya mereka bertiga diminta untuk mengerjakan bersama. Wu Young mengiyakan. 


Setelah Ok Ssaem pergi, Shi ah menegur Wu Young dan menanyakan apa dia tahu cara memainkan alat musik? Wu Young melihat sekitar dan melihat ada gitar. Ia memberi tahu kalo dulu dia bermain gitar. Shi ah menantangnya untuk memainkannya. 







Wu Young bangkit dan mengambil gitar itu. Sebenarnya sudah lama dia nggak main dan merasa nggak yakin bisa bermain dengan baik. 


Ia pun mulai memainkannya dan membuat semua orang memusatkan perhatian padanya. Bo Bae langsung tepuk tangan dan memuji Wu Young pandai bermain gitar. Ih Ja Sung melihatnya sinis. Shi ah membenarkan. Bo Bae lalu minta Wu Young untuk memainkan lagu lain. Wu Young memikirkannya sebentar lalu mengiyakan. 


Ia memainkan gitarnya lagi. Shi ah terdiam menatapnya. Ia ingat ayahnya yang juga menyanyikan lagi yang sama. Lah itu kan lagi kesukaannya Da Jung pas festival??? 


Lagu Wu Young selesai dan semua orang bertepuk tangan tapi Shi Ah malah nangis. 







Yu Mi sedang mewawancarai Ji Hun. Ia membacakan pertanyaan dari penggemarnya. Apa rencananya ke masa depannya? Ji Hun menjawab kalo dia pingin mempertahankan permainannya sampai akhir musim dan menunjukkan yang terbaik darinya kepada penggemarnya. Yu Mi terdiam. Ia ingat pesan dari Manajer Hei agar mengingat kalo popularitas adalah faktor saat mempertimbangkan kontrak penuh. 


Manajer Hei ngakak semuanya untuk memulai permainannya. 


Yu Mi lalu menyinggung tentang perhatian yang Ji Hun dapatkan karena mengadopsi keponakannya. Padahal ja masih muda dan cukup tampan sehinga pasti banyak penggemarnya yang kecewa dengan berita itu. 


Ji Hun nampak kurang suka dengan pertanyaan itu. Sebelumnya para staf juga sudah menjanjikan nggak akan membahas perihal itu. 


Yu Mi terus saja membahasnya. Meski Ji Hun punya anak tapi ia yakin kalo suatu saat nanti Ji Hun pasti ingin menikah. Apa yang ia cari dari seorang wanita? Ji Hun tersenyum nggak percaya dapat pertanyaan itu. Jujur ia nggak mengharapkan pertanyaan itu. 








Wawancara JI Hun sudah selesai. Ia ke kafe tempat Se Yeon dan Da Jung berada. Da Jung sedang mendongeng untuk Se Yeon. Dongeng yang sama dengan yang ia bacakan tadi. Nggak seperti dirinya saat membacanya, Da Jung nampak menarik saat membacanya dan membuat Se Yeon senang dengarnya. Dia aja juga ikut senang lihatnya. 


Ceritanya sudah selesai tapi Se Yeon minta dibacakan lagi. Ji Hun menghampiri mereka. Da Jung menanyakan apa wawancaranya berjalan lancar? Ji Hun tersenyum dan mengiyakan. Ia lalu menatap Se Yeon dan menanyakan apa hari ini ia bersenang-senang?


Se Yeon mengiyakan dan menunjukkan rambutnya yang dikepang saka Da Jung. Ji Hun memujinya yang tampak cantik. Se Yeon lalu bilang mau es krim lagi. Ji Hun menanyakan rasa apa yang Se Yeon mau dan berniat membelikannya. Se Yeon maunya beli sendiri ternyata. Ji Hun mengiyakan dan memberikan kartunya pada Se Yeon. Se Yeon mengambilnya lalu pergi. 


Da Jung dan Ji Hun memperhatikan Se Yeon yang ternyata bisa beli sendiri es krimnya. Ji Hun merasa kalo Se Yeon lebih cantik saat rambutnya dikepang. Sayang ia nggak bisa melakukannya. Da Jung membenarkan kalo bagi pria mengepang itu sulit. 






Ji Hun berterima kasih dan mengucapkan selamat padanya. Da Jung nggak ngeh. Ji Hun menyinggung program baru yang akan diisi sama Da Jung. Ia yakin kalo Da Jung pasti akan berhasil lagi. 


Da Jung tersenyum dan memberitahu kalo sebenarnya ia nggak berniat untuk menerimanya tapi mereka suka melihatnya bekerja. Ji Hun bertanya siapa? 


"Anak-anakku!"


Meski Da Jung mendengarnya dari orang lain. Ji Hun menunjukkan apa yang ia bilang sebelumnya kalo keluarganya Da Jung akan mendukungnya. Ia lalu meminta Da Jung agar menjadi diri sendiri. Da Jung tersenyum dan berterima kasih. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)